Kajian bahaya pada proses dan peralatan produksi

2. Kajian bahaya pada proses dan peralatan produksi

Proses produksi ekstrak teh hijau di PT. Indesso Aroma dilakukan dengan sistem tertutup close system mulai dari tahap ekstraksi hingga produk jadi, sehingga kontaminasi silang yang disebabkan oleh lingkungan dan manusia diminimalkan. Seluruh peralatan yang kontak dengan bahan baku dan produk terbuat dari stainless steel dan material lain yang food grade sehingga tidak menimbulkan kontaminasi terhadap produk. Untuk menghilangkan cemaran benda padat yang mungkin ada dalam bahan baku maupun selama proses produksi berlangsung, dilakukan filtrasi terhadap produk dalam 2 tahap yaitu tahap pertama dengan media filter 20 mikron pada tahap awal dan media filter 5 mikron pada tahap akhir. Kemungkinan kontaminasi yang masih ada adalah pada saat persiapan unit ekstraksi pada saat pemasangan media filter, selama transfer bahan baku daun teh hijau, filtrasi pada saat pemasangan media filter dan pengemasan produk yang mana pada tahap ini peralatan, bahan baku dan produk kontak dengan udara sekitar dan juga penanganan oleh pekerja. Hal ini diminimalkan dengan cara transfer bahan baku dan pengemasan dilakukan diruang khusus yang tertutup yang mana sirkulasi udara dilakukan dengan cara disaring menggunakan media filter dan juga dengan menerapkan GMP untuk personel yang menangani proses transfer bahan baku, pemasangan media filter dan pengemasan ini. Untuk memastikan higinitas dari produk yang dihasilkan, maka kualitas udara khususnya cemaran mikroba dari ruangan ini harus secara rutin dipantau. Disamping itu penerapan GMP untuk personel yang menangani proses transfer bahan baku, pemasangan media filter dan pengemasan ini juga harus dilakukan secara disiplin. Hal lain yang perlu dimonitor secara rutin adalah hasil sanitasi peralatan yang akan digunakan untuk proses produksi. Mengingat peralatan yang digunakan adalah sistem tertutup serta pembersihan dan sanitasi peralatan dilakukan secara CIP cleaning in place , maka bagian-bagian tertentu yang diperkirakan pembersihan dan sanitasi kurang sempurna, misalnya titik-titik belokan, sambungan dan lainnya perlu mendapat perhatian tersendiri selama monitoring hasil pembersihan dan sanitasi peralatan. Kajian bahaya terhadap tahapan proses dan peralatan produksi ekstrak teh hijau serta tindakan pencegahannya dapat dilihat pada Lampiran 2. Berdasarkan kajian bahaya tahapan proses yang telah dilakukan, di peroleh bahwa bahaya potensial pada tahapan proses yang siginifikan yang perlu dikendalikan adalah tahapan persiapan unit ekstraksi pemasangan media filter, tahapan proses transfer bahan baku daun teh hijau dan tahapan filtrasi pemasangan media filter berupa kemungkinan kontaminasi bakteri patogen dari pekerja; ekstraksi, evaporasi, dan pemekatan yaitu berupa adanya bahaya biologi biofilm dan kapang pada unit ekstraktor, evaporator dan konsentrator; tahapan proses blending dan pengemasan berupa bahaya biologi biofilm dan kapang pada unit blending tank dan mesin pengemas serta bahaya biologi bakteri patogen yang diakibatkan oleh pekerja. Mengacu pada panduan pengelompokkan langkah pengendalian dalam ISO 22000 ISO 2005b, yaitu berdasarkan dampak langkah pengendalian terhadap tingkat bahaya atau frekuensi kejadian, tingkat keparahan bahaya severity pada kesehatan konsumen dan kebutuhan untuk monitoring, maka bahaya yang mungkin muncul pada tahapan proses tersebut dapat dikelompokkan dalam tindakan pengendalian OPRP. Pengelompokkan bahaya potensial tahapan proses ke dalam OPRP ini serta tindakan pengendaliannya bisa dilihat dalam Tabel 13, sedangkan langkah pemantauannya dalam Tabel 14. Tabel 13 Bagan penetapan CCP OPRP terhadap tahapan proses No Tahap Proses Jenis Bahaya P 1 P 2 Tindakan Pengendalian Analisa Akhir Kode 1 Persiapan unit ekstraksi Bakteri patogen Ya Ya SSOP Kesehatan dan Higiene pekerja CCP √ OPRP 2 Transfer bahan baku daun teh hijau Bakteri patogen Ya Ya SSOP Kesehatan dan Higiene pekerja CCP √ OPRP 3 Ekstraksi Biofilm dan kapang Ya Ya SSOP Sanitasi alat CCP √ OPRP 4 Evaporasi Biofilm dan kapang Ya Ya SSOP Sanitasi alat CCP √ OPRP 5 Filtrasi Bakteri patogen Ya Ya SSOP Kesehatan dan Higiene pekerja CCP √ OPRP 6 Pemekatan Biofilm dan kapang Ya Ya SSOP Sanitasi alat CCP √ OPRP 7 Blending Biofilm dan kapang, Bakteri patogen Ya Ya SSOP Sanitasi peralatan, hygiene dan kesehatan pekerja, CCP √ OPRP 8 Pengemasan Biofilm dan kapang, Bakteri patogen Ya Ya SSOP Sanitasi peralatan, hygiene dan kesehatan pekerja CCP √ OPRP P 1 = Apakah penghilangan atau pengurangan bahaya penting terhadap kegiatan memproduksi makanan yang aman ? Bila P 1 = “Ya”, maka lanjut ke P 2 . Bila P 1 = ”Tidak”, maka tidak diperlukan tindakan pengendalian bahaya P 2 = Apakah tindakan pengendalian bahaya diperlukan untuk menghilangkanmengurangi bahaya sampai pada tingkat yang dapat diterimabatas aman ? Bila P 2 = ”Ya”, maka tetapkan tindakan pengendalian bahaya yang tepat. Bila P 2 = ”Tidak”, maka tidak diperlukan tindakan pengendalian bahaya N O T E Analisa akhir = Pengkategorian tindakan pengendalian bahaya, apakah bahaya akan dikendalikan melalui CCP atau melalui OPRP 60 Tabel 14 Bagan Pemantauan OPRP Ekstrak Teh Hijau Tahapan Proses Pemantauan No BahanTahap Proses No.OPRP Bahaya Tindakan Pengendalian Object Lokasi Prosedur Frekuensi PIC Tindakan koreksi Tanggung Jawab Catatan Pemantauan 1 Persiapan unit ekstraksi OPRP-2 Bakteri Patogen SSOP Kesehatan dan Hygiene pekerja Pekerja Ruang produksi Pemeriksaan kesehatan, Swab test - Minimal Setahun 1 x - Setiap awal bulan Staff PGA Spv produksi dan QC Perketat praktek Hygiene pekerja dan pengawasan kesehatan pekerja Kabag. Produksi Hasil pemeriksaan kesehatan karyawan dan Log Book hasil swab test 2 Transfer daun teh hijau OPRP-3 Bakteri Patogen SSOP Kesehatan dan Hygiene pekerja Pekerja Ruang produksi Pemeriksaan kesehatan, Swab test - Minimal Setahun 1 x - Setiap awal bulan Staff PGA Spv produksi dan QC Perketat praktek Hygiene pekerja dan pengawasan kesehatan pekerja Kabag. Produksi Hasil pemeriksaan kesehatan karyawan dan Log Book hasil swab test 3 Ekstraksi OPRP-4 Biofilm dan kapang SSOP Sanitasi alat Plate dan dinding ekstraktor Ruang produksi Uji Mikrobiologi metode swab Setiap awal bulan Supervisor Produksi dan QC Perketat Prosedur pencucian alat dan pengawasannya Kabag Produksi Log Book Hasil Swab test 4 Evaporasi OPRP-5 Biofilm dan kapang SSOP Sanitasi alat Plate dan dinding evaporato r Ruang produksi Uji Mikrobiologi metode swab Setiap awal bulan Supervisor Produksi dan QC Perketat Prosedur pencucian alat dan pengawasannya Kabag Produksi Log Book Hasil Swab test 5 Filtrasi OPRP-6 Bakteri Patogen SSOP Kesehatan dan Hygiene pekerja Pekerja Ruang produksi Pemeriksaan kesehatan, Swab test - Minimal Setahun 1 x - Setiap awal bulan Staff PGA Spv produksi dan QC Perketat praktek Hygiene pekerja dan pengawasan kesehatan pekerja Kabag. Produksi Hasil pemeriksaan kesehatan karyawan dan Log Book hasil swab test 6 Konsentrasi OPRP-7 Biofilm dan kapang SSOP Sanitasi alat Plate dan dinding konsentrat or Ruang produksi Uji Mikrobiologi metode swab Setiap awal bulan Supervisor Produksi dan QC Perketat Prosedur pencucian alat dan pengawasannya Kabag Produksi Log Book Hasil Swab test 7 Blending OPRP-8 Biofiln dan kapang, Bakteri Patogen SSOP Sanitasi peralatan, hygiene dan kesehatan pekerja, Pekerja, Blending tank Ruang produksi Pemeriksaan kesehatan, Swab test - Minimal Setahun 1x - Setiap awal bulan Staff PGA Spv produksi dan QC Perketat prosedur pencucian alat dan pengawasannya, Perketat Praktek Hygiene pekerja dan pengawasan kesehatan pekerja Kabag Produksi Hasil pemeriksaan kesehatan karyawan, Log Book Hasil Swab test 8 Pengemasan OPRP-9 Biofiln dan kapang, Bakteri Patogen SSOP Sanitasi ruang, peralatan, hygiene dan kesehatan pekerja Pekerja, Filling machine Ruang produksi Pemeriksaan kesehatan , Swab test - Minimal Setahun 1 x - Setiap awal bulan Staff PGA Spv produksi dan QC Perketat prosedur pengemasan, Perketat praktek Hygiene pekerja dan pengawasan kesehatan pekerja Kabag Produksi Hasil pemeriksaan kesehatan karyawan, Log Book Hasil Swab test

3. Kajian bahaya pada produk ekstrak teh hijau