Strategi W-T, yang merupakan penggabungan antara faktor Prioritas Strategi Pembangunan Hutan Rakyat

1. Membangun kemitraan antara UPTD Penelitian dan Pengembangan dengan penangkar bibit daerah. 2. Menggunakan peranan pemerintah daerah dalam menangani hutan rakyat pada tanah guntai. 3. Penyusunan data lahan kritislahan potensi hutan rakyat dengan memanfaatkan dana pusat dan provinsi. 4. Memanfaatkan sarana prasarana yang ada dalam rangka sosialisasi hutan rakyat kepada generasi muda. Strategi yang memiliki nilai TAS Total Attractive Score tertinggi sebesar 7,001 adalah menggunakan komitmen pemerintah daerah untuk menyerap dana pusat dan provinsi untuk pengembangan hutan rakyat. Perumusan strategi ini menjadi strategi utama dalam pembangunan hutan rakyat di Kabupaten Purwakarta sangat tepat. Hal ini mengingat komitmen pemerintah daerah sangat menentukan dalam alokasi penggunaan dana atau anggaran untuk pembangunan, apakah pembangunan dititikberatkan pada urusan pendidikan, kesehatan, pembangunan jalan, pertanian, kehutanan atau yang lainnya. Di sisi lain pembangunan hutan rakyat memerlukan biaya atau anggaran yang sangat besar, sedangkan kemampuan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBD Kabupaten Purwakarta untuk pembangunan kehutanan sangat terbatas. Strategi ini juga dapat dimanfaatkan dalam upaya pengembangan hutan rakyat di daerah ke arah diversifikasi usaha tani hutan rakyat untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani atau masyarakat. Strategi lain yang menjadi prioritas strategi pembangunan hutan rakyat di Kabupaten Purwakarta adalah meningkatkan penyuluhan mengenai pemeliharaan hutan rakyat dengan nilai TAS sebesar 6,551. Strategi ini lebih dititikberatkan pada upaya meningkatkan motivasi dan kemampuan petani untuk melaksanakan pemeliharaan hutan rakyat secara intensif sehingga tingkat keberhasilan pembangunan hutan rakyat di Kabupaten Purwakarta menjadi sangat baik secara merata. Peran PKL Penyuluh Kehutanan Lapangan sangat penting dalam strategi ini untuk memberikan pemahaman pentingnya pemeliharaan hutan rakyat kepada petani. Sampai dengan saat ini masih ada petani hutan rakyat yang beranggapan bahwa tanaman kayu-kayuan dapat tumbuh tanpa perlu pemeliharaan yang intensif setelah pelaksanaan penanaman. Penyuluhan juga harus dapat memotivasi petani sehingga petani secara sadar dan atas keinginan sendiri melakukan pemeliharaan hutan rakyat. Strategi ketiga yang menjadi prioritas strategi adalah melakukan penelitian dan pengembangan teknik budidaya dan pemeliharaan hutan rakyat. Hampir sama dengan strategi kedua, strategi ini juga bertujuan untuk meningkatkan pemeliharaan hutan rakyat guna mencapai hasil yang lebih baik. Secara teknis pemeliharaan memang merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan keberhasilan pembangunan hutan rakyat. Penelitian-penelitian dan pengembangan teknik pemeliharaan tanaman hutan rakyat sudah banyak dilaksanakan seperti penelitian tentang pemupukan, pengendalian gulma dan hama penyakit, dan pembersihan lahan. Penelitian dan pengembangan yang dilaksanakan oleh UPTD Penelitian dan Pengembangan Dinas diarahkan untuk menghasilkan teknik pemeliharaan dan teknik budidaya usaha tani hutan rakyat yang sesuai dengan keadaan daerah, keadaan dan perilaku petani, dan faktor sosial ekonomi petani hutan rakyat di Kabupaten Purwakarta.

VI. PERANCANGAN PROGRAM PEMBANGUNAN HUTAN RAKYAT DI KABUPATEN PURWAKARTA

Perancangan program pembangunan hutan rakyat di Kabupaten Purwakarta merupakan lanjutan dari perumusan prioritas strategi. Perancangan program dan kegiatan harus mengacu kepada visi dan misi yang telah ditetapkan sehingga program dan kegiatan yang akan dilaksanakan searah dan mendukung pencapaian sasaran dan tujuan organisasi Dinas Kehutanan dan Konservasi Sumber Daya Alam Kabupaten Purwakarta.

6.1. Visi dan Misi Dinas Kehutanan dan Konservasi Sumber Daya Alam Kabupaten Purwakarta

Dinas Kehutanan dan Konservasi Sumber Daya Alam Kabupaten Purwakarta sebagai instansi pemerintah daerah yang mengurusi kehutanan telah menetapkan visi dan misi. Visi dinas yaitu “ Terwujudnya Sistem Pengelolaan Hutan Lestari Kabupaten Purwakarta “. Visi tersebut menjadi cita-cita dinas dalam menjalankan fungsi dan tugas pokoknya. Pembangunan kehutanan Kabupaten Purwakarta diarahkan pada pembuatan sistem pengelolaan hutan secara lestari. Sistem pengelolaan yang ingin diwujudkan bertujuan untuk mensejahterakan masyarakat, hutan menjadi sumber penghasilan petani dan tetap terjaga kelestariannya. Adapun misi yang telah ditetapkan Dinas Kehutanan dan Konservasi Sumber Daya Alam Kabupaten Purwakarta ada lima yaitu : 1. Mempertahankan luasan hutan dengan sebaran yang proporsional. 2. Meningkatkan pengelolaan fungsi hutan dan manfaat hasil hutan. 3. Melaksanakan rehabilitasi hutan dan lahan serta konservasi tanah dan air. 4. Meningkatkan pelayanan dan hubungan kerjasama dalam rangka membangun jaringan usaha hasil hutan. 5. Membuka peluang kerja di bidang kehutanan yang akan meningkatkan pendapatan petani hutan. Makna dari misi pertama adalah dinas perlu memantau luasan hutan dan sebarannya. Disadari bahwa hutan mempunyai peran yang strategis sebagai penjaga tata air. Dengan sebaran hutan yang proporsional di wilayah Kabupaten Purwakarta diharapkan dapat menjamin ketersediaan air yang sangat penting bagi usaha pertanian dan bidang usaha lainnya. Untuk mempertahankan luasan hutan secara proporsional, pemerintah memerlukan dukungan dan peran aktif dari masyarakat. Makna dari misi kedua adalah dinas berperan untuk memberi motivasi dan pembinaan kepada petani hutan rakyat dan pengusaha di bidang kehutanan untuk dapat meningkatkan pengelolaan hutan dan meningkatkan nilai jual hasil hutan. Pembentukan pola pikir petani dan masyarakat yang berwawasan hutan lestari akan merubah perilaku petani dan masyarakat dalam pengelolaan hutan. Fungsi dinas sebagai fasilitator ditingkatkan untuk membantu dalam pemasaran produk- produk kehutanan, dan berupaya bersama masyarakat untuk terus menggali dan mengembangkan potensi hasil hutan non kayu. Makna dari misi ketiga adalah dinas memberi rangsangan kepada masyarakat untuk melakukan rehabilitasi hutan dan lahan serta konservasi tanah dan air pada lahan kritis. Kesadaran masyarakat untuk melakukan rehabilitasi dan konservasi tanah pada lahan kritis secara swadaya masih perlu untuk ditingkatkan, keterbatasan dana menjadi kendala utama bagi masyarakat. Makna dari misi keempat adalah dinas menjaga hubungan kemitraan dengan berbagai pihak yang terlibat dalam pembangunan kehutanan. Dinas juga berusaha mengutamakan pelayanan prima dalam berbagai hal termasuk perijinan bidang kehutanan. Dinas juga menjalin kerja sama dan koordinasi dengan BUMN bidang kehutanan, serta berusaha membantu pemerintah daerah dalam menarik investor. Makna dari misi kelima adalah dinas berupaya mendorong pembangunan kehutanan di daerah dan merangsang pertumbuhan usaha bidang kehutanan sehingga menjadi peluang kerja bagi masyarakat. Dengan demikian, bidang kehutanan dapat memberikan kontribusi secara nyata dalam upaya menangani pengangguran dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah.

6.2. Program Pembangunan Hutan Rakyat Kabupaten Purwakarta

Perancangan program pembangunan hutan rakyat dengan menggunakan metode Focus Group Discussion FGD melibatkan pejabat dan pelaksana dinas yang memahami pembangunan hutan rakyat di Kabupaten Purwakarta dengan tujuan untuk menghasilkan program yang tepat dan terarah. Penjabaran suatu program menjadi kegiatan-kegiatan dengan mempertimbangkan keadaan nyata di lapangan dan kemampuan sumber daya yang ada. Hasil perancangan program dan kegiatan pembangunan hutan rakyat di Kabupaten Purwakarta adalah sebagai berikut :