Nilai bobot masing-masing faktor internal kekuatan dan kelemahan dan faktor eksternal peluang dan ancaman digunakan dalam analisis QSPM
Quantitative Strategic Planning Matrix untuk menentukan prioritas strategi
pembangunan hutan rakyat di Kabupaten Purwakarta.
5.3. Alternatif Strategi Pembangunan Hutan Rakyat
di Kabupaten Purwakarta
Perumusan alternatif strategi dengan analisis SWOT merupakan gabungan antara faktor internal kekuatan dan kelemahan dengan faktor eksternal peluang
dan ancaman, yang terdiri dari : 1 gabungan faktor kekuatanstrength- peluangopportunity S-O, 2 gabungan faktor kelemahanweakness-
peluangopportunity W-O, 3 gabungan faktor kekuatanstrength- ancamanthreats S-T, dan 4 gabungan faktor kelemahanweakness-
ancamanthreats W-T. Berdasarkan faktor-faktor kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman
pembangunan hutan rakyat di Kabupaten Purwakarta yang telah teridentifikasi, maka dengan menggunakan analisis SWOT dapat dirumuskan 7 tujuh alternatif
strategi terdiri dari : a 2 strategi yang merupakan gabungan faktor kekuatan- peluang S-O, b 1 strategi yang merupakan gabungan faktor kelemahan-
peluang W-O, c 3 strategi yang merupakan gabungan faktor kekuatan-ancaman S-T, dan c 1 strategi yang merupakan gabungan faktor kelemahan-ancaman W-
T. Secara lengkap alternatif strategi pembangunan hutan rakyat di Kabupaten Purwakarta dapat dilihat pada matriks SWOT seperti pada Tabel 5.
Tabel 5. Matriks Analisis SWOT Perumusan Alternatif Strategi Pembangunan Hutan Rakyat Di Kabupaten Purwakarta
Faktor Internal
Faktor Eksternal Kekuatan S
S1=Komitmen pemerintah daerah terhadap pembangunan
kehutanan. S2=Adanya tenaga Penyuluh
Kehutanan Lapangan PKL S3=Adanya UPTD Penelitian dan
Pengembangan Kelemahan W
W1=Belum adanya Peraturan Daerah tentang hutan
rakyat W2=Data lahan kritislahan
potensi hutan rakyat belum akurat
W3=Kurangnya sarana prasarana penunjang
Peluang O O1=Adanya sumber dana
dari pemerintah pusat dan provinsi
O2=Adanya penangkar bibit daerah
O3=Prospek ekonomi hutan rakyat cukup baik
Strategi S-O 1. Menggunakan komitmen
pemerintah daerah untuk menyerap dana pusat dan
provinsi untuk pengembangan hutan rakyat S1-O1
2. Membangun kemitraan antara UPTD Penelitian dan
Pengembangan dengan penangkar bibit daerah S3-O2
Strategi W-O 1. Penyusunan data lahan kritis
lahan potensi hutan rakyat dengan memanfaatkan dana
pusat dan provinsi W2-O1
Ancaman T T1=Pemeliharaan hutan
rakyat kurang intensif T2=Masih adanya tanah
guntai T3=Kurangnya regenerasi
petani hutan rakyat Strategi S-T
1. Menggunakan peranan pemerintah daerah dalam
menangani hutan rakyat pada tanah guntai S1-T2
2. Meningkatkan penyuluhan mengenai pemeliharaan hutan
rakyat S2-T1 3. Melakukan penelitian dan
pengembangan teknik budidaya dan pemeliharaan hutan rakyat
S3-T1 Strategi W-T
1. Memanfaatkan sarana prasarana yang ada dalam
rangka sosialisasi hutan rakyat kepada generasi muda W3-T3
Berdasarkan Tabel 5 di atas dapat diketahui 7 tujuh alternatif strategi yang dapat dirumuskan dalam pembangunan hutan rakyat di Kabupaten
Purwakarta adalah sebagai berikut :
a. Strategi S-O, yang merupakan penggabungan antara faktor kekuatanstrength
dengan faktor peluangopportunity. Alternatif strategi S-O adalah sebagai berikut :
1. Menggunakan komitmen pemerintah daerah untuk menyerap dana pusat dan provinsi untuk pengembangan hutan rakyat. Strategi ini dirumuskan
dengan menggunakan faktor kekuatan komitmen pemerintah daerah
terhadap pembangunan kehutanan, dan menangkap peluang adanya sumber dana dari Pemerintah Pusat dan Provinsi Jawa Barat yang
dialokasikan untuk program pembangunan hutan rakyat di tingkat kabupaten.
2. Membangun kemitraan antara UPTD Unit Pelaksana Teknis Dinas Penelitian dan Pengembangan dengan penangkar bibit daerah. Perumusan
strategi ini yaitu dengan memanfaatkan faktor kekuatan adanya UPTD Penelitian dan Pengembangan, dan menangkap peluang adanya penangkar
bibit daerah yang ada di wilayah Kabupaten Purwakarta. Adanya kemitraan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam
penyediaan bibit yang berkualitas baik untuk kegiatan pembangunan hutan rakyat.
b. Strategi W-O, yang merupakan penggabungan antara faktor
kelemahanweakness dengan faktor peluangopportunity. Alternatif strategi W-O adalah sebagai berikut :
1. Penyusunan data lahan kritislahan potensi hutan rakyat dengan memanfaatkan dana pusat dan provinsi. Strategi ini dirumuskan dengan
mempertimbangkan faktor kelemahan data lahan kritislahan potensi hutan rakyat yang belum akurat, yang akan diatasi dengan menangkap peluang
adanya sumber dana dari Pemerintah Pusat dan Provinsi Jawa Barat. Mengalokasikan dana untuk membuat data lahan potensi hutan rakyat
yang akurat akan sangat berguna bagi penyusunan perencanaan pembangunan hutan rakyat.