Total skor faktor internal sebesar 2,853 di atas nilai rata-rata 2,5. Hal ini menunjukan kondisi faktor internal pembangunan hutan rakyat di Kabupaten
Purwakarta pada saat ini cukup kuat.
5.2.2. Evaluasi Faktor Eksternal
Evaluasi faktor eksternal adalah pemberian nilai bobot dan peringkat yang dilakukan oleh responden pada masing-masing faktor peluang dan ancaman. Hasil
evaluasi faktor eksternal secara lengkap dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Hasil Evaluasi Faktor Eksternal EFE
No. Faktor Eksternal Bobot
Peringkat Skor
A. Peluang
1. Adanya sumber dana dari pemerintah
pusat dan provinsi 0,262 4 1,048
2. Adanya penangkar bibit daerah
0,139 3
0,417 3.
Prospek ekonomi hutan rakyat cukup baik 0,123
3 0,369
B. Ancaman
1. Pemeliharaan hutan rakyat kurang intensif
0,242 1
0,242 2.
Masih adanya tanah guntai 0,159
1 0,159
3. Kurangnya regenerasi petani hutan rakyat
0,075 2
0,150 Jumlah
2,385
Hasil penilaian bobot terhadap faktor eksternal peluang dan ancaman pembangunan hutan rakyat di Kabupaten Purwakarta seperti pada Tabel 4
menunjukan bahwa faktor eksternal peluang adanya sumber dana dari pemerintah pusat dan provinsi mempunyai derajat kepentingan relatif lebih tinggi dari pada
faktor adanya penangkar bibit daerah dan faktor prospek ekonomi hutan rakyat. Sedangkan faktor adanya penangkar bibit daerah mempunyai derajat kepentingan
relatif lebih tinggi dari pada faktor prospek ekonomi hutan rakyat. Faktor adanya
sumber dana dari pemerintah pusat dan provinsi memiliki nilai bobot 0,262. Faktor adanya penangkar bibit daerah memiliki nilai bobot 0,139. Faktor prospek
ekonomi hutan rakyat memiliki nilai bobot 0,123. Faktor eksternal ancaman pemeliharaan hutan rakyat kurang intensif
memiliki derajat kepentingan yang paling tinggi, dibandingkan faktor ancaman yang lainnya. Faktor pemeliharaan hutan rakyat kurang intensif memiliki nilai
bobot 0,242. Faktor masih adanya tanah guntai memiliki nilai bobot 0,159. Faktor kurangnya regenerasi petani hutan rakyat memiliki nilai bobot 0,075.
Hasil penilaian peringkat terhadap faktor eksternal peluang menunjukan bahwa faktor yang memiliki peluang sangat besar dalam pembangunan hutan
rakyat di Kabupaten Purwakarta adalah faktor adanya sumber dana dari pemerintah pusat dan provinsi dengan nilai peringkat 4. Sedangkan faktor adanya
penangkar bibit daerah dan faktor prospek ekonomi hutan rakyat memiliki peluang yang lebih kecil dengan nlai peringkat 3.
Sedangkan hasil penilaian peringkat terhadap faktor eksternal ancaman menunjukan bahwa faktor pemeliharaan hutan rakyat yang kurang intensif dan
faktor masih adanya tanah guntai memiliki nilai peringkat yang sama yaitu 1, yang berari kedua faktor ancaman tersebut pengaruhnya sangat kuat dalam
pembangunan hutan rakyat di Kabupaten Purwakarta. Sedangkan faktor ancaman kurangnya regenerasi petani hutan rakyat memiliki nilai peringkat 1, artinya
pengaruh faktor ini agak kuat. Total skor faktor eksternal sebesar 2,385 di atas nilai rata-rata 2,5. Hal
ini berarti kondisi faktor ekternal peluang dan ancaman dalam pembangunan hutan rakyat di Kabupaten Purwakarta pada saat ini mendapat respon cukup baik.
Nilai bobot masing-masing faktor internal kekuatan dan kelemahan dan faktor eksternal peluang dan ancaman digunakan dalam analisis QSPM
Quantitative Strategic Planning Matrix untuk menentukan prioritas strategi
pembangunan hutan rakyat di Kabupaten Purwakarta.
5.3. Alternatif Strategi Pembangunan Hutan Rakyat
di Kabupaten Purwakarta
Perumusan alternatif strategi dengan analisis SWOT merupakan gabungan antara faktor internal kekuatan dan kelemahan dengan faktor eksternal peluang
dan ancaman, yang terdiri dari : 1 gabungan faktor kekuatanstrength- peluangopportunity S-O, 2 gabungan faktor kelemahanweakness-
peluangopportunity W-O, 3 gabungan faktor kekuatanstrength- ancamanthreats S-T, dan 4 gabungan faktor kelemahanweakness-
ancamanthreats W-T. Berdasarkan faktor-faktor kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman
pembangunan hutan rakyat di Kabupaten Purwakarta yang telah teridentifikasi, maka dengan menggunakan analisis SWOT dapat dirumuskan 7 tujuh alternatif
strategi terdiri dari : a 2 strategi yang merupakan gabungan faktor kekuatan- peluang S-O, b 1 strategi yang merupakan gabungan faktor kelemahan-
peluang W-O, c 3 strategi yang merupakan gabungan faktor kekuatan-ancaman S-T, dan c 1 strategi yang merupakan gabungan faktor kelemahan-ancaman W-
T. Secara lengkap alternatif strategi pembangunan hutan rakyat di Kabupaten Purwakarta dapat dilihat pada matriks SWOT seperti pada Tabel 5.
Tabel 5. Matriks Analisis SWOT Perumusan Alternatif Strategi Pembangunan Hutan Rakyat Di Kabupaten Purwakarta