Pemeliharaan Hutan Rakyat Kurang Intensif

penggarap khawatir tanaman kayu akan diakui oleh pemilik lahan atau jika secara mendadak terjadi alih fungsi lahan atas kehendak pemilik lahan. Berdasarkan hasil analisis regresi, faktor tanah guntai atau status lahan juga merupakan salah satu faktor sosial ekonomi yang bepengaruh nyata terhadap tingkat keberhasilan hutan rakyat.

3. Kurangnya Regenerasi Petani Hutan Rakyat

Usaha hutan rakyat seperti usaha pertanian pada umumnya, kurang menarik bagi kalangan generasi muda di desa. Generasi muda di desa banyak yang urbanisasi ke kota atau bahkan lebih memilih menjadi pengangguran, daripada membantu atau meneruskan usaha tani hutan rakyat orang tua mereka. Berdasarkan hasil pengambilan data ternyata sebagian besar petani hutan rakyat yang menjadi responden berumur 50 tahun atau lebih. Dari 106 petani responden; 64 orang berumur 50 tahun atau lebih 60,38 persen, 28 orang berumur 40 tahun sampai 49 tahun 26,41 persen dan hanya 14 orang yang berumur dibawah 40 tahun 13,21 persen. Petani merupakan pelaku utama kegiatan hutan rakyat, yang sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pembangunan hutan rakyat. Rendahnya regenerasi petani hutan rakyat merupakan ancaman yang cukup serius, karena dapat menghambat keberlanjutan dan kesinambungan pembangunan hutan rakyat.

5.2. Evaluasi Faktor Lingkungan Strategis

Evaluasi lingkungan strategis terdiri dari Internal Factor Evaluation IFE dan External Factor Evaluation EFE, yaitu dengan memberikan nilai bobot dan peringkat pada masing-masing faktor internal kekuatan dan kelemahan dan faktor eksternal peluang dan ancaman. Hasil dari evaluasi lingkungan strategis adalah faktor internal dan eksternal yang mempunyai derajat kepentingan relatif lebih tinggi dibandingkan faktor-faktor yang lainnya.

5.2.1. Evaluasi Faktor Internal IFE

Evaluasi faktor internal adalah pemberian nilai bobot dan peringkat yang dilakukan oleh responden pada masing-masing faktor kekuatan dan kelemahan. Hasil evaluasi faktor internal secara lengkap dapat dilihat pada Tabel 3 di bawah ini. Tabel 3. Hasil Evaluasi Faktor Internal IFE No. Faktor Internal Bobot Peringkat Skor

A. Kekuatan

1. Komitmen pemerintah daerah terhadap pembangunan kehutanan 0,262 4 1,048 2. Adanya tenaga PKL 0,210 4 0,840 3. Adanya UPTD Penelitian dan Pengembangan 0,179 3 0,537

B. Kelemahan

1. Belum adanya Peraturan Daerah tentang hutan rakyat 0,107 1 0,107 2. Data lahan kritislahan potensi hutan rakyat Belum akurat 0,079 2 0,158 3. Kurangnya sarana prasarana penunjang 0,163 1 0,163 Jumlah : 2,853 Hasil penilaian bobot terhadap faktor internal kekuatan dan kelemahan pembangunan hutan rakyat di Kabupaten Purwakarta, yang dilakukan oleh 7 tujuh responden menunjukan bahwa faktor internal kekuatan yang mempunyai derajat kepentingan relatif tertinggi adalah komitmen pemerintah daerah terhadap pembangunan kehutanan dengan bobot rata-rata 0,262. Kemudian diikuti oleh