Evaluasi ANALISA DAN EVALUASI

- Seiso Pembersihan Seiso Shine adalah kegiatan yang menekankan pada pemisahan, pembersihan tempat kerja dari debu dan yang lainnya dengan tujuan untuk menjaga kebersihan tempat kerja dan keselamatan kerja. Dalam menjalankan program ini, setiap bagian tidak dibedakan dan semua pekerja di perusahaan wajib melaksanakannya. Kegiatan yang wajib dilakukan oleh semua pekerja adalah menyapu lantai, membersihkan tempat-tempat peralatan, dan melaporkan kondisi yang tidak aman seperti lantai licin. Program ini dapat berjalan dengan baik dan lancar apabila perusahaan dapat membuat suatu jadwal kebersihan secara berkala untuk setiap pekerja yang bekerja di perusahaan tersebut. - Seiketsu Pemantapan Seiketsu Pemantapan adalah kegiatan untuk melaksanakan tugas-tugas yang diimplementasikan dan dijalankan secara konsisten. Perusahaan perlu membuat suatu persetujuan 5S yang disepakati secara bersama oleh semua pekerja sehingga persetujuan tersebut menjadi suatu aturan yang mewajibkan pekerja. a. Operator harus memiliki keterampilan di bidang masing-masing b. Operator harus mendapatkan pengawasan saat bekerja c. Ketelitian operator saat melaksanakan proses kerja d. Penggunaan bahan baku diproses secara baik. - Shitsuke Pembiasaan Shitsuke Pembiasaan adalah suatu disiplin diri mengenai program 5S sehingga setiap pekerja memandangnya sebagai suatu budaya perusahaan yang harus dilaksanakan secara terus menerus. Untuk menjadi dasar perbaikan terus menerus continuous improvement, pihak perusahaan dan para pekerjanya dapat melakukan diskusi setiap periode waktu yang ditetapkan. a. Peletakan alat pendukung yang penting bercampur dengan barang- barang yang tidak berguna harus dihilangkan, prinsip meletakkan barang pada tempatnya harus dibiasakan. b. Melakukan pekerjaan menggunakan disiplin ilmu dan dengan penuh tanggung jawab sehinngga pekerjaan yang dilakukan secara rutin akan menjadi suatu kebiasaan yang baik dan mengurangi kesalahan dalam menjalankan tugas serta mengurangi produk cacat yang akan dihasilkan. c. Membiarkan mesin dalam keadaan kotor dan rusak perlu diubah, seharusnya dibiasakan kegiatan membersihkan dan melakukan perawatan mesin sebelum dan sesudah mempergunakan. Tetapkan jadwal periodik untuk melakukan audit 5S. Minimum setiap minggu pada tingkat supervisor dan setiap bulan pada tingkat manajemen untuk kesuksesan implementasi program 5S, dan terus menerus melakukan peningkatan kinerja.

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

7.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian setiap tahapan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Value added time berdasarkan current state map adalah 1962.51 detik dibandingkan Non value added time sebesar 10096.94 detik. Sehingga diperoleh value to waste ratio dan process cycle efficiency masing-masing sebesar 19.43 dan 16.27 2. Berdasarkan Proses Activity Mapping PAM, maka pemborosan yang terjadi pada PT. Bintang Persada Satelit adalah delay, dan transportation, sehingga mengakibatkan lead time produksi menjadi panjang. 3. Berdasarkan Proses Activity Mapping PAM rancangan perbaikan yang perlu dilakukan adalah : a. Menyeimbangan lintasan produksi parabola dengan metode Helgeson dan Birnie Ranked Potitional Weight b. Melakukan perubahan layout lantai produksi untuk mengurangi pemborosan transportasi 4. Manufacturing lead time yang diharapkan pada future state map adalah 3153.24 detik, yang sebelumnya pada current state map adalah sebesar 12059.46 detik. Dan diperoleh peningkatan value to waste ratio dan process cycle efficiency untuk future state map masing-masing sebesar 164 dan 62.

7.2. Saran

Saran yang dapat diberikan berdasarkan hasil penelitian ini kepada pihak perusahaan adalah: 1. Tindakan perbaikan dapat disesuaikan dengan melihat kemudahan implementasinya di lapangan tanpa mengabaikan ide dasar. 2. Perusahaan harus menjaga komitmen untuk mau berubah dan melakukan perbaikan. 3. Perlunya pelatihan yang tepat sasaran kepada para pekerja dan memberi pekerja tanggung jawab bahwa apa yang dilakukannya sangat penting dan menentukan keberhasilan perusahaan rasa memiliki perusahaan. 4. Usulan perbaikan future state map yang telah ada belum meliputi seluruh pemborosan yang mungkin ada di perusahaan. Oleh karena itu perusahaan perlu melakukan perbaikan secara terus menerus continuous improvement dengan membuat current state map yang baru dan membuat usulan baru. Saran yang dapat diberikan untuk penelitian yang lebih lanjut adalah: 1. Pemborosan yang belum diteliti dalam penelitian ini adalah overproduction, inventory dan product defect. 2. Perbaikan layout untuk mengurangi material handling dengan pertimbangan activity relationship chart perlu dilakukan pembahasan yang lebih dalam seperti melakukan pendekatan teknologi kelompok dengan metode Sort Based Algorithm SBA dan Cluster Identification Algorithm CIA. 3. Bila perusahaan telah berhasil mencapai stabilitas awal dengan mengurangi pemborosan yang ada, dapat dilakukan penelitian lebih lanjut untuk penerapan supermarket pull system. 4. Value stream mapping dapat dikembangkan lebih dalam dengan menggunakan tujuh alat pemetaan aliran yang sesuai untuk ketujuh jenis waste. Penggunaan tabel VALSAT Value stream mapping tools diperkenalkan oleh Hines and Rich. DAFTAR PUSTAKA Apple, J.M. 1990. TataLetak Pabrik dan Pemindahan Bahan. Edisi Ketiga. Bandung : ITB. Fanani, Zaenal dan Moses Laksono Singgih. Implementasi lean manufacturing untuk Peningkatan produktivitas studi kasus pada pt. Ekamas fortuna malang. Surabaya : Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XIII Gasperz, Vincent. Lean Six Sigma for Manufacturing and Service Industries. Penerbit Gramedia, Jakarta 2007. Hines, P., Rich, N. The seven value stream mapping tolls. International Journal of Operation Production Management, 17, 1, 46. 1997 Madya, S, 2006 Teori dan Praktik Penelitian Tindakan Action Research, Alfabeta: Bandung Mekong Capital, Introduction to Lean Manufacturing, 2004 Osada, Takashi.1995. Sikap Kerja 5S. Jakarta : PT. Pustaka Binaman Pressindo. Rother M, and Shook J. 2003. Learning to See, Value Stream Mapping to Create Value and Eliminate Muda. USA: The Lean Enterprise Institute, Inc. Sukaria, Sinulingga. 2010. Metodologi Penelitian. Medan : Graha Ilmu Sutalaksana, Iftikar,dkk. Teknik Perancangan Sistem Kerja. Penerbit ITB, Bandung 2005. www.petra.ac.id-puslitjournalsdir.php?DepartementID=IND LAMPIRAN Lampiran 1 Pembagian Tugas dan Tanggungjawab Masing-masing jabatan memiliki peran penting dalam jalannya perusahaan ini. Untuk pembagian tugas dan tanggung jawab yang harus dijalankan oleh masing-masing jabatan adalah sebagai berikut : 1. Direktur Direktur adalah merupakan pimpinan puncak dari PT. Bintang Persada Satelit yang bertugas untuk: a. Memantau dan mengevaluasi efisiensi dan efektivitas pelaksanaan dan hasil kegiatan perusahaan. b. Menyusun dan merencanakan program baik jangka panjang maupun jangka pendek serta strategis pelaksanaan. c. Melakukan pengambilan keputusan dalam pengolahan sumber data dan pengolahan program. 2. Wakil Direktur Wakil direktur bertugas untuk : a. Membantu direktur memantau dan mengevaluasi efisiensi dan efektivitas pelaksanaan dan hasil kegiatan perusahaan. b. Membantu direktur menyusun dan merencanakan program baik jangka panjang maupun jangka pendek serta strategis pelaksanaan. c. Membantu direktur melakukan pengambilan keputusan dalam pengolahan sumber data dan pengolahan program.