Mesin dan Peralatan Standar Mutu BahanProduk

eksternal untuk mengejar keunggulan dan kesempurnaan. 4 Ohno 1997 seperti yang dikutip oleh Abdullah 2003 menjelaskan bahwa ide dasar dibalik sistem Lean Manufacturing, yang telah dipraktekkan selama bertahun-tahun di Jepang, mencakup eliminasi pemborosan, pengurangan biaya serta peningkatan kemampuan pekerja. Filosofi Jepang dalam menjalankan bisnis sangatlah berbeda dengan filosofi yang telah lama diterapkan di Amerika. Kepercayaan tradisional Barat beranggapan bahwa satu-satunya cara untuk memperoleh keuntungan adalah dengan menambahkan keuntungan itu kedalam ongkos manufaktur agar dapat menaikkan harga jual seperti yang diinginkan. Sebaliknya pendekatan cara Jepang percaya bahwa konsumen merupakan generator harga jual. Semakin banyak kualitas yang dibangun kedalam suatu produk dan semakin banyak jasa yang ditawarkan, maka semakin besar juga harga yang rela dibayar oleh konsumen. Perbedaan antara biaya produk dan harga inilah yang disebut sebagai profit. Ilmu Lean Manufacturing adalah bekerja dalam setiap tahapan di value stream dengan mengeliminasi pemborosan agar dapat mengurangi biaya, meningkatkan output, dan pengurangan lead time produksi agar dapat terus bersaing dalam pertumbuhan pasar global. Konsep dasar dalam lean manufacturing 5 1. Pendefenisian waste pemborosan Dari seluruh aktivitas untuk menghasilkan produk dari tahap awal hingga akhir dapat dikategorikan atas value added yang memberikan nilai tambah dan non-value added tidak memberikan nilai tambah. Setiap proses yang non-value added dari sudut pandang dapat diringkas sebagai berikut: 4 Gasperz, Vincent.2007. Lean Six Sigma for Manufacturing and Service Industries. Jakarta: Gramedia Hal. 1-9 5 Mekong Capital, Introduction to Lean Manufacturing, 2004, Vietnam, pp. 4 konsumen harus dieliminasi. 2. Standarisasi proses Lean menuntut adanya implementasi dari panduan produksi yang rinci, disebut sebagai standarisasi kerja. Ini mengeliminasi variasi pekerja dalam melakukan pekerjaannya. 3. Continuous flow Lean bertujuan mengimplementasikan aliran produksi kontiniu, bebas dari bottlenecks, interruption, or waiting. Bila hal ini berhasil diimplementasikan maka waktu siklus produksi dapat dikurangi hingga 90. 4. Pull production Disebut juga Just-in-Time JIT yang bertujuan memproduksi produk yang dibutuhkan dan pada waktu dibutuhkan. 5. Quality at the source Lean bertujuan mengeliminasi sumber kecacatan dan pemeriksaan kualitas dilakukan pekerja pada lini proses produksi. 6. Continuous Improvement Lean ditujukan mencapai kesempurnaan dengan perbaikan bertahap untuk mengeliminasi pemborosan secara terus menerus. Hal ini memerlukan keterlibatan tinggi dari pekerja.

3.1.1. Jenis-Jenis Pemborosan

Pada dasarnya dikenal dua kategori utama pemborosan 6 1. Type one waste , yaitu : Adalah aktivitas kerja yang tidak menciptakan nilai tambah dalam proses 6 Gasperz, Vincent.2007. Lean Six Sigma for Manufacturing and Service Industries. Jakarta: Gramedia Hal. 7 transformasi input menjadi output, namun aktivitas itu pada saat sekarang tidak dapat dihindarkan karena berbagai alasan. Misalnya, aktivitas inspeksi dan penyortiran dari perspektif lean merupakan aktivitas tidak bernilai tambah sehingga merupakan waste. Dalam jangka panjang type one waste ini sering disebut sebagai incidental work yang termasuk ke dalam aktivitas tidak bernilai tambah non value adding work or activity 2. Type two waste Merupakan aktivitas yang tidak menciptakan nilai tambah dan dapat dihilangkan dengan segera. Misalnya, menghasilkan produk cacat defect atau melakukan kesalahan error yang harus dapat dihilangkan dengan segera. Type two waste ini sering disebut sebagai waste saja, karena benar- benar merupakan pemborosan yang harus dapat diidentifikasi dan dihilangkan dengan segera. Konsep value added activity, incidental non vakue added activity atau type one waste, dan type two waste waste ditunjukkan dalam Gambar 3.1 Gambar 3.1. Un-lean Traditional Work Activity yang Tipikal WASTE Type Two Waste Value Added work activty Non value added Work activity Type one waste