- Internal scrap, merujuk kepada cacat yang dihasilkan pada proses produksi yang tertangkap oleh bagian inspeksi.
Pendekatan ini memiliki keuntungan dalam mengidentifikasi mana cacat yang terjadi sehingga dapat dilakukan perbaikan pada aktivitas tersebut.
5. Demand Amplification Mapping Demand Amplification Mapping dapat memperlihatkan hubungan antara
permintaan dari konsumen pada setiap periodenya. Berdasarkan informasi tersebut dapat direncanakan kebutuhan dari bahan baku yang dipesan dari supplier
sehingga tidak terlalu banyak persediaan disimpan di gudang. 6. Decision Point Analysis
Decision Point Analysis adalah analisis terhadap titik dalam rantai pasok dimana permintaan aktual pada sistem pull akan memberikan cara untuk
meramalkan pada sistem push. Dengan kata lain, ini adalah titik dimana produk akan berhenti diproduksi berdasarkan permintaan aktual dan diproduksi
berlawanan dengan peramalan. 7. Physical Structure
Physical Structure dapat menunjukkan rantai pasok pada level industri dengan memahami bagaimana operasi berlangsung di industri dengan
memberikan perhatian ke tahapan yang mungkin tidak cukup mendapat perhatian untuk dikembangkan.
Pemilihan tools yang tepat dapat dilakukan dengan melihat korelasi antara tools yang digunakan dengan waste yang diteliti karena setiap mapping tools
mempunyai hubungan kesesuaian dengan setiap waste. Hubungan tersebut dapat ditunjukkan dengan tabel di bawah ini :
Tabel 3.2. The Seven Stream Mapping Tools
Waste Process
Activity
Mapping Supply
Chain Response
Matrix Production
Variety Funnel
Quality Filter
Mapping Demand
Amplification Mapping
Decision Point
Analysis Physical
Structure a Volume
bValue Overproduction
L M
L M
M
Waiting H
H L
M M
Transportation H
L
Inappropriate Processing
H M
L L
Unnecessary Inventory
M H
M H
M L
Unnecessary Motion
H L
Defect L
H
Overall structure
L L
M L
H M
H
Sumber : Hines, Lamming, Jones, Cousins and Rich,
Catatan : H = Kegunaan dan korelasi yang tinggi
M = Kegunaan dan korelasi yang sedang L = Kegunaan dan korelasi yang rendah
Selain itu tools di atas berasal dari berbagai disiplin ilmu seperti pada Tabel 3.3 berikut ini
Tabel 3.3. Sumber - Sumber The Seven Stream Mapping Tools
Mapping Tool Origin Mapping tool
Process Activity Mapping Industrial Engineering
Supply Chain Response Matrix Time compressionlogistic
Production Variety Funnel Operations Management
Quality Filter Mapping New tool
Demand Amplification Mapping Systems dynamics
Decision Point Analysis Efficient customer responselogistic
Physical Structure Mapping New tool
3.1.5. Identifikasi Akar Masalah “5W dan 1 H”
5W dan 1 H merupakan suatu metode untuk menggali penyebab masalah yang lebih mendalam secara sistematis untuk menemukan cara penanggulangan
yang lebih dalam pula. Metode 5W dan 1 H terdiri dari: 1. What : apa yang menjadi objek permasalahan
2. Who : siapa yang terlibat dalam permasalahan tersebut 3. Where : dimana permasalahan itu terjadi
4. When : kapan permasalahan itu terjadi 5. Why : mengapa permasalah itu bisa terjadi
6. How : bagaimana permasalah itu bisa diselesaikan
3.2. Metode 5
S SEIRI, SEITON, SEISO, SEIKETSU, SHITSUKE
Metode 5S berasal dari bahasa Jepang, yaitu Seiri Pemilah, Seiton Penataan, Seiso Pembersihan, Seiketsu Pemantapan, dan Shitsuke
Pembiasaan. 5S bertujuan untuk membuat daerah kerja seefisien dan seproduktif mungkin guna membangkitkan semangat karyawan dalam bekerja agar
menghasilkan produk yang berkualitas sehingga dapat memuaskan konsumen. Konsep 5S dirancang untuk menghilangkan pemborosan dan merupakan
suatu gerakan yang merupakan kebulatan tekad untuk melakukan penataan, pembersihan, memelihara kondisi yang mantap dan memelihara kebiasaan yang
diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan yang tegas dan menerapkan manajemen
stratifikasi untuk membuang yang tidak diperlukan itu.
12
12
Takashi Osada, Sikap Kerja 5S, PT. Pustaka Binaman Pressindo, Jakarta, 1995, hlm. 23.
3.2.1. SEIRI Pemilahan
Seiri berarti memisah-misahkan berkas-berkas atau barang-barang dalam beberapa kategori. Kategori tersebut terdiri dari barang-barang yang paling sering
kita gunakan sehingga perlu diletakkan di tempat yang lebih dekat dari tempat kerja kita, barang-barang yang tidak begitu sering kita gunakan sehingga dapat
diletakkan di tempat yang jauh dari tempat kerja kita, dan barang-barang yang tidak pernah kita gunakan dapat disingkirkan atau dihapus.
Aktivitas mengatur segala sesuatu, memilah sesuai dengan aturan atau prinsip tertentu. Dengan ini, kita dapat menghemat tempat dan menciptakan
tempat kerja yang nyaman sehingga dapat meningkatkan produktivitas kerja. Seiri secara tegas memisahkan item yang dibutuhkan dari item yang tidak
dibutuhkan, kemudian menghilangkan atau membuang item yang tidak diperlukan dari tempat kerja.
3.2.2. SEITON Penataan
Seiton berarti menyimpan barang di tempat yang tepat atau dalam tata letak yang benar dengan memperhatikan efisiensi, kualitas, dan keamanan serta
mencari cara penyimpanan yang optimal sehingga dapat dipergunakan dalam keadaan mendadak. Hal ini merupakan cara untuk menghilangkan proses
pencarian. Dengan Seiton ini kita dapat mengatur secara baik, perbekalan kantor, alat-
alat, dokumen-dokumen, suku cadang, buku-buku, dan lainnya untuk membuat pencariannya kembali menjadi efisien dan efektif. Untuk itu kita perlu
mengadakan analisis yang mendalam terhadap penggunaaan barang-barang tersebut, siapa yang menggunakannya dan bagaimana menyusunnya. Bergantung
pada pola penggunaanya, dapatlah didesain metode pengaturannya demi penyimpanannya dan pencariannya.
3.2.3 . SEISO Pembersihan
Secara umum Seiso merupakan kegiatan membersihkan barang-barang sehingga menjadi bersih. Dalam istilah 5S, berarti membuang sampah, kotoran
dan benda-benda asing serta membersihkan segala sesuatu. Pembersihan merupakan salah satu bentuk dari pemeriksaan terhadap
kebersihan dan menciptakan tempat kerja yang tidak memiliki cacat dan cela. Dengan mutu yang lebih tinggi, ketepatan yang lebih tinggi, dan teknologi
pemrosesan yang lebih halus, hal-hal terkecil pun masih terbagi-bagi lagi. Itulah sebabnya kita tidak boleh menyerah dalam mengadakan pembersihan secara
tuntas.
3.2.4. SEIKETSU Pemantapan
Seiketsu pada hakikatnya merupakan pemeliharaan lingkungan yang bersih pada setiap waktu. Dalam istilah 5S, pemantapan berarti terus menerus dan secara
berulang-ulang memelihara pemilahan, penataan, dan pembersihannya. Hal ini berarti melaksanakan aktivitas 5S dengan teratur sehingga keadaan yang tidak
normal tampak dan melatih keterampilan untuk menciptakan dan memelihara kontrol visual.
3.2.5. SHITSUKE Pembiasaan
Pada umumnya, istilah ini berarti pelatihan dan kemampuan untuk melakukan apa yang ingin dilakukan walaupun itu sulit dilakukan. Dalam istilah
5S, pembiasaan merupakan menanamkan atau memiliki kemampuan untuk melakukan sesuatu dengan cara yang benar dan untuk menciptakan tempat kerja
dengan kebiasaan dan perilaku yang baik. Pembiasaan adalah melakukan pekerjaan berulang-ulang sehingga secara
alami kita dapat melakukannya dengan benar. Jika kita ingin melakukan pekerjaan secara efisien dan tanpa kesalahan maka kita harus melakukannya setiap hari.
Dengan mengajarkan setiap orang apa yang harus dilakukan dan memerintahkan setiap orang untuk melaksanakannya, maka kebiasaan buruk akan terbuang dan
kebiasaan baik akan terbentuk. 3.3.
Metode Pengukuran Waktu
13
Metode pengukuran waktu dapat dibagi dalam dua bagian yaitu: 1. Pengukuran Waktu secara Langsung
Yaitu pengukuran yang dilakukan di tempat dimana pekerjaan bersangkutan dijalankan. Terdiri atas dua jenis, yaitu:
a. Metode Sampling Pekerjaan, yaitu pengamatan dilakukan pada waktu- waktu tertentu yang telah ditentukan secara acakrandom.
b. Metode Jam Henti, yaitu dengan menggunakan instrumen stopwatch dimana metode ini baik diaplikasikan untuk pekerjaan yang berlangsung
singkat dan berulang-ulang. Untuk membuat estimasi mengenai jumlah
13
Sutalaksana, Iftikar,dkk. 2005. Teknik Perancangan Sistem Kerja. Bandung: ITB. pp 119-135