Proses Pembuatan Disc Uraian Proses

5. Pengelasan Komponen yang telah selesai dikerjakan di atas kemudian dilas untuk menyatukan semua komponen hingga membentuk sebuah badan mounting. 6. Galvanis Pada proses ini komponen mounting digalvanis yaitu dengan cara memasukkannya ke dalam larutan Hcl. Galvanis merupakan proses pembersihan komponen pembentuk mounting dari karat dan oliminyak yang melekat pada komponen pembentuk mounting. 7. Gerinda Mounting Dilakukan penggerindaan pada bagian mounting yang masih kasar, sehingga bekas proses pemotongan menjadi lebih halus. 8. Perakitan Setelah komponen pembentuk mounting kilat maka proses selanjutnya adalah proses perakitan. Pada proses ini semua komponen pembentuk mounting di rakit dan disatukan.

2.8.3. Mesin dan Peralatan

Mesin produksi yang digunakan oleh PT. Bintang Persada Satelit untuk mendukung kegiatan proses produksinya antara lain: 1. Mesin potong hollow 2. Mesin roll rangka 3. Mesin bor 4. Mesin mesh 5. Mesin roll mesh 6. Mesin potong mesh 7. Mesin tepotong plat strip 8. Mesin gerinda 9. Mesin las 10. Mesin air rivet 11. Mesin pon 12. Mesin potong plat 13. Mesin hidrolik 14. Mesin potong pipa 15. Mesin gerinda Peralatan yang digunakan oleh PT. Bintang Persada Satelit untuk mendukung kegiatan produksinya antara lain: 1. Gergaji potong 2. Meja disc 3. Trolley 4. Forklift 5. Pallet

BAB III LANDASAN TEORI

3.1. Konsep

Lean Lean adalah suatu upaya terus-menerus untuk menghilangkan pemborosan waste dan meningkatkan nilai tambah value added produk barang danatau jasa agar memberikan nilai kepada pelanggan customer value. Tujuan lean adalah meningkatkan terus-menerus customer value melalui peningkatan terus- menerus rasio antara nilai tambah terhadap waste the value-to-waste ratio. APICS Dictionary 2005 mendefenisikan lean sebagai suatu filosofi bisnis yang berlandaskan pada minimisasi penggunaan sumber-sumber daya termasuk waktu dalam berbagai aktivitas perusahaan. Lean berfokus pada identifikasi dan eliminasi aktivitas-aktivitas tidak bernilai tambah non value adding activities dalam desain, produksi untuk bidang manufaktur atau operasi untuk bidang jasa, dan supply chain management, yang berkaitan langsumg dengan pelanggan. Lean dapat didefenisikan sebagai suatu pendekatan sistematik dan sistematik untuk mengidentifikasi dan menghilangkan pemborosan waste atau aktivitas-aktivitas yang tidak bernilai tambah non value adding activities melalui peningkatan terus menerus secara radikal radical continuous improvement dengan cara mengalirkan produk material, work in process, output dan informasi menggunakan sistem tarik pull system dan pelanggan internal dan