Variabel Dependen Identifikasi Variabel Penelitian

- Scrap faktor adalah sebuah krietria effectiveness produksi yang menjelaskan persentasi produk cacat terhadap total produk yang dihasilkan. Produk cacat menimbulkan penambahan kegiatan-kegiatan activities seperti pekerjaan ulang rework, pemeriksaan inspection dll, yang semua kegiatan tersebut mempengaruhi panjangnya lead time. - Volume Produksi, semakin besar volume produksi maka semakin banyak juga activities yang dilakukan, selain itu volume produksi juga berpengaruh terhadap persediaan inventories - Inventories, faktor persediaan bahan baku dan produk pada dasarnya menyembunyikan masalah dan menimbulkan aktivitas penanganan tambahan yang seharusnya tidak diperlukan. Inventories juga mengakibatkan extra paper work, extra space, dan extra cost.

4.4. Kerangka Konseptual Penelitian

Kerangka konseptual merupakan suatu bentuk kerangka berpikir yang dapat digunakan sebagai pendekatan dalam memecahkan masalah. Biasanya kerangka penelitian ini menggunakan pendekatan ilmiah dan memperlihatkan hubungan antar variabel dalam proses analisisnya. Gambar hubungan antara variabel penelitian dapat dilihat pada kerangka berpikir pada Gambar 4.2. Effisiensi Aliran Proses Produksi Lead Time Lean Manufacturing Activities Scrap Factor Volume Produksi Inventories Gambar 4.2. Kerangka Konseptual Keterangan: PT. Bintang Persada Satelit melakukan kegiatan produksi setiap hari untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Namun seringkali perusahaan ini belum mampu memenuhi permintaan tepat waktu karena proses produksi yang ada belum efisien. Hal ini di karenakan masih banyaknya ditemukan aktivitas-aktivitas yang bersifat non value added disepanjang aliran proses produksi parabola yang memperpanjang waktu siklus dan otomatis meningkatkan waktu lead time perusahaan. Untuk itu diperlukan suatu pendekatan lean manufacturing untuk menurunkan lead time perusahaan yaitu dengan menggunakan value stream mapping untuk menggambarkan aliran proses produksi dan selanjutnya diidentifikasi aktivitas – aktivitas pada aliran proses produksi parabola dengan menggunakan process activity mapping. Kemudian dievaluasi untuk tiap tahapan proses dieliminasi, dikombinasi, diputar urutan prosesnya, atau disubstitusi agar urutan proses bisa lebih efisien dengan 5W1H. Sehingga diperoleh suatu aliran