Hasil Pretest Kelas Eksperimen dan Kontrol

beberapa indikator, kelas kontrol memiliki rata-rata yang lebih besar dibandingkan dengan kelas eskperimen, seperti rata-rata indikator 2, 3, 8, dan 9. Selain itu terdapat indikator yang memiliki rata-rata sama antara kelas eksperimen dan kelas kontrol, seperti indikator 4, 5, 6. Hal tersebut dapat menunjukkan bahwa siswa pada pada kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki kemampuan awal yang tidak berbeda jauh. Pada rata-rata perindikator posttest kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol, meskipun terdapat rata-rata per indikator yang selisihnya tidak berbeda jauh antara kelas eksperimen dan kontrol seperti pada indikator 10. Pencapaian nilai rata-rata perindikator yang lebih baik pada kelas eksperimen tersebut dapat memperlihatkan bahwa nilai yang diperoleh kelas eksperimen lebih baik dibandingkan dengan kelas kontrol. Perbedaan pencapaian rata-rata perindikator kelas eksperimen dan kontrol dapat dilihat dari hasil N-Gain yang diperoleh disetiap indikatornya. Kelas eksperimen memperoleh N-Gain dalam kategori tinggi sebanyak 2 indikator yaitu indikator 2 dan 3, sedangkan 8 indikator lainnya yaitu indikator 1, 4, 5, 6, 7, 8, 9, dan 10 berada dalam kategori sedang. Pada kelas kontrol, jumlah indikator yang memperoleh nilai N-Gain dalam kategori tinggi sebanyak 2 indikator, yaitu indikator 3 dan 7, untuk kategori sedang sebanyak 8 indikator yaitu indikator 1, 2, 4, 5, 8, dan 10, sedangkan 2 indikator lainnya masuk ke dalam kategori nilai N-Gain yang rendah yaitu indikator 6 dan 9. Hal tersebut dapat menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pencapaian nilai-rata perindikator antara kelas eksperimen dan kelas kontrol, dimana kelas eksperimen memperoleh nilai yang lebih baik dibandingkan dengan kelas kontrol.

3. Deskripsi Nilai N-Gain Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Nilai N-Gain yang diperoleh dikelompokkan menjadi 3 kelompok, yaitu kategori rendah, sedang dan tinggi. Nilai N-Gain yang masuk ke dalam kategori rendah yaitu nilai N-Gain yang kurang dari 0,3 G 0,3. Nilai N- Gain yang memiliki rentang 0,3 sampai kurang dari 0,7 0,3 ≤ G 0,7 masuk ke dalam kategori sedang, sedangkan jika nilai N-Gain lebih besar atau sama dengan 0,7 G ≥ 0,7 masuk ke dalam kategori tinggi. Tabel 4.4 Kategori N-Gain Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Kategori Frekuensi Kelas Eksperimen Kelas Kontrol Rendah 1 Sedang 24 27 Tinggi 8 4 Jumlah 32 32 Rata-rata 0,60 0,53 Kategori Sedang Sedang Berdasarkan Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa kelas eksperimen dan kelas kontrol sama-sama memiliki nilai rata-rata N-Gain dalam kategori sedang, namun kelas eksperimen memperoleh nilai rata-rata N-Gain yang lebih besar yaitu 0,60 dibandingkan dengan kelas kontrol sebesar 0,53. Pada kelas eskperimen sebanyak 8 siswa memperoleh nilai N-Gain dalam kategori tinggi, 24 siswa memperoleh kategori sedang dan tidak terdapat siswa yang berada dalam kategori rendah. Sedangkan pada kelas kontrol, terdapat 4 siswa yang memperoleh nilai N-Gain dalam kategori tinggi, 27 siswa memperoleh kategori sedang dan 1 orang siswa dalam kategori rendah. Nilai N-Gain tersebut memperlihatkan pencapaian nilai yang lebih baik pada kelas eksperimen dibandingkan kelas kontrol setelah berlangsungnya proses pembelajaran menggunakan media animasi yang beranalogi di kelas eksperimen.

B. Pengujian Prasyarat Analisis Data

Pengujian prasyarat analisis berupa uji normalitas dan uji homogenitas dilakukan terlebih dahulu sebelum dilaksanakannya pengujian hipotesis.

Dokumen yang terkait

Pengaruh model cooperative learning teknik think-pair-share terhadap hasil belajar biologi siswa pada konsep sistem peredaran darah : kuasi eksperimen di smp pgri 2 ciputat

0 11 202

Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Dengan Jurnal Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Sistem Pertahanan Tubuh Di Sma Muhammadiyah 25 Setiabudi Pamulang

1 39 194

Pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 22 Pamulang

4 47 161

Pengaruh Penggunaan Media Model Tiga Dimensi Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Pada Konsep Organisasi Kehidupan : Studi Eksperimen di MTs Negeri Tangerang II Pamulang

0 8 162

Pengaruh penggunaan LKS eksperimen berbasis lingkungan terhadap hasil belajar siswa pada konsep laju reaksi

0 14 204

Pengaruh penggunaan cd ineraktif dalam model pembelajaran langsung terhadap hasil belajar IPA: kuasi eksperimen di SMP Negeri 5 Tangerang.

0 3 252

Pengaruh metode role playing terhadap hasil belajar biologi siswa pada konsep gerak pada tumbuhan : kuasi eksperimen di smp muhammadiyah 4 tangerang

2 22 73

Pengaruh Media Audio Visual terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa pada Konsep Sistem Organisasi Kehidupan

1 7 162

PERBEDAAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MELALUI MEDIA ANIMASI Perbedaan Hasil Belajar Biologi Melalui Media Animasi Macromedia Flash Dengan Media Grafis Pada Siswa Kelas Viii Smp Muhammadiyah 1 Kartasura Tahun Ajaran 2013/2014.

0 3 16

PENGARUH MEDIA ANIMASI TERHADAP HASIL BELAJAR KONSEP SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA SISWA KELAS VIII MTs RAUDHATUL JANNAH PALANGKARAYA

0 1 16