kognitif dari penganalogian terhadap target asal dalam mengembangkan pemahaman melalui penjelasan dan penguraian.
69
Penelitian lain yang relevan yaitu penelitian yang dilakukan oleh Tika Nurliawati dalam skripsinya yang berjudul pengaruh media komik berbasis
analogi terhadap hasil belajar biologi siswa pada konsep sistem peredaran darah manusia. Pada penelitian tersebut kelas eksperimen diberikan
pembelajaran dengan menggunakan media komik berbasis analogi sedangkan kelas kontrol tidak menggunakan media komik berbasis analogi, hanya
menggunakan gambar. Berdasarkan uji hipotesis diperoleh hasil t
hitung
t
tabel
, hal tersebut menunjukkan terdapat pengaruh penggunaan media komik
berbasis analogi terhadap pembelajaran yang dilakukan.
70
C. Kerangka Berpikir
Kegiatan belajar merupakan suatu usaha untuk memperoleh perubahan tingkah laku dalam diri seseorang yang diperoleh melalui latihan atau
pengalaman. Pada proses belajar terjadi komunikasi antara pengirim pesan dalam hal ini guru kepada penerima pesan yaitu peserta didik individu yang
belajar. Pembelajaran tersebut tentunya akan lebih terarah dan lebih optimal jika komponen-komponen pembelajaran terpadu dengan baik.
Dalam usaha mengoptimalkan kegiatan pembelajaran tersebut peserta didik perlu diberikan arahan atau bantuan untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang diharapkan. Terlebih pembelajaran yang biasa dilakukan di sekolah hanya melalui metode ceramah dengan pemanfaatan media yang
kurang, hal tersebut dapat menyebabkan siswa jenuh dalam pembelajaran sehingga berdampak kurang baik terhadap motivasi belajar yang pada
akhirnya berpengaruh pada hasil belajar siswa yang kurang maksimal.
69
Maria Teresa Guerra dan Ramos, “Analogies as Tools for Meaning Making in Elementary Science Education: How Do They Work in Clas
sroom Settings?”, Eurasia Journal of Mathematics, Science Technology Education, 71, 2011, h. 29.
70
Tika Nurliawati, “Pengaruh Media Komik Berbasis Analogi terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa pada Konsep Sistem Peredaran Darah Manusia”, Skripsi pada UIN Syarif
Hidayatullah, Jakarta, 2013, h. 68, tidak dipublikasikan.
Masih rendahnya gambaran umum yang dimiliki siswa tentang materi yang akan dipelajari pun juga menjadi penyebab belum tercapainya
memahaman siswa secara optimal. Terkadang siswa kesulitan membayangkan materi yang akan dipelajari, seperti materi pelajaran yang bersifat abstrak,
mikroskopis dan memerlukan urutan proses tertentu. Optimalisasi pembelajaran dapat dilakukan dengan menggunakan media
pembelajaran dan teknik yang tepat. Penggunaan media pembelajaran dan teknik pembelajaran yang disesuaikan dengan tujuan pembelajaran,
karakteristik materi ajar dan keadaan peserta didik diharapkan mampu menciptakan kondisi pembelajaran yang kondusif.
Karakteristik materi ajar yang bersifat mikroskopis dan menuntut pemahaman siswa terhadap urutan kejadian proses tertentu hendaknya
diberikan melalui penggunaan media yang mampu menjelaskan secara baik dan mudah untuk dipahami, salah satunya yaitu dengan menggunakan media
animasi dengan analogi dalam pembelajaran. Melalui perpaduan antara penggunaan media animasi yang mampu
menjelaskan materi ajar secara menarik, menyeluruh, dan tampilan yang lebih hidup dengan penggunaan analogi yang memberikan gambaran materi yang
akan dipelajari dengan kondisi nyata yang sebelumnya sudah diketahui oleh siswa, diharapkan mampu meningkatkan motivasi siswa untuk belajar dan
mempermudah siswa dalam memahami materi ajar yang diberikan oleh guru. Hal tersebut diharapkan mampu menciptakan kondisi pembelajaran yang
kondusif dan menyenangkan, sehingga pada akhirnya mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Hal tersebut dapat terwujud jika pemanfaaatan media
animasi tersebut dilaksanakan secara baik dan optimal.
Gambar 2.5 Skema Kerangka Pikir
D. Hipotesis Penelitian
Adapun hipotesisi penelitian ini adalah “Terdapat pengaruh penggunaan media animasi dengan analogi terhadap hasil belajar biologi siswa pada
konsep sistem peredaran darah”
Karakteristik Materi Ajar yang Abstrak, Mikroskopis, dan Urutan Proses
Pembelajaran dengan Metode Ceramah, Kurangnya Pemanfaaatan Media Pembelajaran, Kurangnya Gambaran Umum Siswa tentang
Materi yang Akan Dipelajari
Kejenuhan Belajar di Kelas Hasil Belajar di bawah KKM
Pembelajaran Menggunakan Media Animasi dengan Analogi
Pembelajaran yang Kondusif dan Menyenangkan
Hasil Belajar di atas KKM
38
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 22 Pamulang, yang beralamat di jalan Surya Kencana, Pamulang, Tangerang Selatan, 15417.
Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap dari bulan Januari – Februari
2014, tahun pelajaran 20132014.
B. Metode dan Desain Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dengan metode penelitian kuasi-eksperimen quasi-experiment research. Metode ini disebut kuasi karena bukan
merupakan metode eksperimen murni namun seperti murni, dan biasa dikenal dengan eksperimen semu. Karena berbagai hal, terutama berkaitan dengan
pengontrolan variabel.
1
Dalam metode ini terdapat dua kelompok. Kelompok pertama adalah kelompok eksperimen yang akan melakukan pembelajaran
menggunakan media animasi dengan analogi. Kelompok kedua adalah kelompok kontrol atau kelompok pembanding yang akan melakukan
pembelajaran dengan menggunakan media animasi tanpa analogi. Dalam penelitian ini tidak dilakukan randomisasi untuk memasukan
subjek ke dalam kelompok penelitian, melainkan menggunakan kelompok subjek yang sudah terbentuk sebelumnya.
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Nonequivalent Control Group Design. Adapun desain penelitiannya adalah
sebagai berikut:
2
1
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2005, h. 207.
2
Hamid Darmadi, Metodologi Penelitian Pendidikan, Bandung: Alfabeta, 2011, h. 202.