Hasil Belajar Deskripsi Teoretis

Berdasarkan penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa seorang individu dikatakan belajar apabila terjadi perubahan tingkah laku dalam dirinya akibat dari latihan dan pengalaman yang dilakukannya. Perubahan tingkah laku tersebut merupakan hasil dari proses belajar. Perubahan tersebut berawal dari perubahan pemahaman atau kognitif yang pada akhirnya perubahan pemahaman tersebut menghasilkan perubahan tingkah laku individu. Perubahan tingkah laku belajar tersebut dapat diketahui melalui tes, sehingga dengan tes tersebut dapat diketahui nilai dari proses belajar seseorang yang disebut dengan hasil belajar. b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Secara garis besar faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa dibagi menjadi dua, yaitu faktor dari dalam dan faktor dari luar. Penjelasan mengenai faktor-faktor tersebut sebagai berikut. 63 1 Faktor dari dalam Faktor dari dalam adalah kondisi individu atau anak itu sendiri. Faktor individu dapat dibagi menjadi dua, yaitu kondisi fisiologis dan psikologis. a Kondisi fisiologis Secara umum kondisi fisiologis, seperti kesehatan yang prima, tidak kelelahan, tidak dalam keadaan cacat jasmani, seperti kaki atau tangannya karena ini akan mengganggu kondisi fisiologisnya, selain itu kondisi panca indera juga mempengaruhi proses dan hasil belajar individu tersebut. b Kondisi psikologis Setiap manusia atau nak didik pada dasarnya memiliki kondisi psikologi yang berberda-beda terutama dalam hal kadar bukan dalam hal jenis, maka sudah tentu perbedaan-perbedaan itu sangat mempengaruhi proses dan hasil belajar. Faktor psikologis yang dianggap utama dalam mempengaruhi proses dan hasil belajar yaitu minat, kecerdasan, bakat, motivasi, dan kemampuan- kemampuan kognitif. 63 Abu Ahmadi, Joko Tri Prasetyo, Strategi Belajar Mengajar, Bandung: Pustaka Setia, 1997, h. 105-110. 2 Faktor dari luar Faktor dari luar terdiri dari dua bagian penting, yakni: a Faktor environmental input lingkungan Kondisi lingkungan ini dapat berupa lingkungan fisikalam dan lingkungan sosial. Lingkungan fisikalam termasuk di dalamnya adalah seperti keadaan suhu, kelembaban, kepengapan udara, dan sebagainya. Lingkungan sosial, baik yang berwujud manusia maupun hal-hal lainnya. Representasi yang mewakili manusia seperti potret, rekaman, tulisan juga mampu memberikan pengaruh. Lingkungan social yang lain, seperti suara mesin pabrik, hiruk pikuk lalu lintas, gemuruhnya pasar, dan sebagainya juga berpengaruh terhadap proses dan hasil belajar. b Faktor instrumental Faktor-faktor instrumental merupakan faktor yang keberadaan dan penggunaannya dirancang sesuai dengan hasil belajar yang diharapkan. Faktor-faktor instrumental ini dapat berwujud faktor-faktor keras hardware maupun faktor-faktor lunak software. Faktor yang termasuk ke dalam faktor hadware di antaranya yaitu gedung perlengkapan belajar, alat-alat praktikum, perpustakaan, dan sebagainya. Sedangkan faktor yang termasuk ke dalam faktor software yaitu kurikulum, bahanprogram yang harus dipelajari, pedoman-pedoman belajar dan sebagainya. Berikut ini disajikan bagan faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar: 64 Gambar 2.4 Bagan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Proses dan Hasil Belajar

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Adapun beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah: Sekar Dwi Ardianti, Wulan Christijanti, Pramesti Dewi dalam artikel yang berjudul “Peran Media Animasi dengan Metode Pembelajaran Time Token terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar” tahun 2012, Fakultas MIPA Universitas Negeri Semarang telah memberi kesimpulan bahwa media animasi 64 Abu Ahmadi, Joko Tri Prasetyo, Ibid., h. 104. 1. Instrumental 2. Lingkungan environmental 1. Alam 2. Sosial 1. Kurikulum 2. Programbahan 3. Sarana Prasarana 4. Guru F A K T O R 1. Dari Luar 2. Dari Dalam 1. Fisiologis 1. Kondisi Fisiologis umum 2. Kondisi panca indera 2. Psiologis 1. Minat 2. Kecerdasan 3. Bakat 4. Motifasi 5. Kemampuan kognitif berpengaruh lebih baik daripada charta terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa. Metode pembelajaran berpengaruh terhadap hasil belajar dan aktivitas siswa. Metode Time Token berpengaruh lebih baik daripada diskusi terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa. Interaksi media dan metode pembelajaran berpengaruh terhadap hasil belajar dan aktivitas siswa. Interaksi antara media animasi dengan metode pembelajaran Time Token berpengaruh paling baik terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa. 65 Sigit Widigdo Prayogo, Basyirun dan Winarno Dwi Rahardjo dalam artikel yang berjudul “Keefektifan Penggunaan Media Animasi Macromedia Flash pada Materi Kompresor” tahun 2012, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang menyimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran berbasis macromedia flash akan lebih menarik mahasiswa dalam mengikuti perkuliahan. Penggunaan media animasi akan mempermudah dalam memvisualisasikan cara kerja kompresor sehingga mahasiswa akan lebih memahaminya. Metode ini juga termasuk metode yang interaktif, karena banyak menggunakan teks, audio, image, dan animasi gerak sehingga memungkinkan mahasiswa untuk berperan aktif dalam proses pembelajaran. Dapat disimpulkan bahwa penggunaan media animasi flash dalam pembelajaran lebih baik dan lebih meningkatkan hasil belajar dibandingkan menggunakan cara konvensional ceramah. 66 Gokhan Aksoy dalam artikel yang berjudul “The Effects of Animation Technique on the 7 th Grade Science and Technology Course ” tahun 2012, Ministry of National Education, IMKB Primary School, Erzurum, Turkey menyatakan bahwa sebelum dilakukan penelitian, pegetahuan awal siswa tidak jauh berbeda, hal tersebut dapat dilihat dari nilai pre-test. Tidak adanya perbedaan yang sigifikan tersebut diyakini karena kurikulum pendidikan yang 65 Sekar Dwi Ardianti, Wulan CHristijanti, Pramesti Dewi, “Peran Media Animasi dengan Metode Pembelajaran Time Token Terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar”, Unnes Journal of Biology Education, 1, 2012, h. 70, tersedia on line di http: journal.unnes.ac.idsju.index.phpujbe articleview377.pdf. 66 Sigit Widigdo Prayogo, Basyirun, Winarno Dwi Rahardjo, “Keefektifan Penggunaan Media Animasi Macromedia Flash pada Materi Kompresor”, Automotive Science and Education Journal, 11, 2012, h. 36, tersedia on line di http:journal.unnes.ac.idsjuindexphpasejarticle View171.pdf. digunakan sama. Namun ketika dilakukan post-test terdapat perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Sehigga dapat disimpulkan bahwa teknik animasi lebih efektif daripada metode pengajaran tradisional dalam hal meningkatkan prestasi siswa. Dalam penelitian ini juga ditemukan, penggunaan presentasi Powerpoint yang digunakan bersamaa dengan metode pengajaran tradisional pada kelas kontrol secara signifikan membantu siswa untuk meningkatkan prestasi akademik mereka. 67 Khairurrijal dkk dalam artikel ya ng berjudul “Konsep Komponen Listrik Kapasitor, Induktor, dan Memristor Menggunakan Analogi Konsep Resistor untuk Pengajaran di Sekolah Menengah Atas menyatakan bahwa analogi- analogi yang baik dapat membantu pembelajaran. Dengan menggunakan enam langkah di dalam Model Pengajaran dengan Analogi ADA, ditunjukkan bahwa konsep-konsep listrik pasif: kapasitor, inductor, dan memristor memiliki analogi dengan konsep resistor. Pengecualian-pengecualian terhadap analogi-analogi tersebut juga telah diperoleh. 68 Maria Teresa Guerra-Ramos dalam artikel yang berjudul “Analogies as Tools for Meaning making in Elementary Science Education: How Do They Work in Classroom Settings? ” menyatakan bahwa Dalam penelitian ini membahas tentang peranan analogi sebagai alat untuk memahami pendidikan sains, meliputi kelebihan serta kekurangannya. Terdapat dua penelitian yang dilakukan. Pada penelitian pertama analogi digunakan dalam pengajaran dengan siswa usia 8-9 tahun. Pada penelitian kedua, analogi membuat kue diperkenalkan dalam pembelajaran fotosintesis pada siswa usia 10-11 tahun. Hasil belajar dari kedua pembelajaran yaitu menghasilkan keefektifan analogi sebagai alat untuk memahami. Keefektifan analogi dalam memindahkan nilai 67 Gokhan Aksoy, “Effects of Animation Technique on the 7 th Grade Science and Technology Course”, Scientific Research, 33, 2012, h. 304, Tersedia on line di http:dx.doi.org10.4236ce.2012.33048.pdf. 68 Khairurrijal, dkk., op. cit., h. 91. kognitif dari penganalogian terhadap target asal dalam mengembangkan pemahaman melalui penjelasan dan penguraian. 69 Penelitian lain yang relevan yaitu penelitian yang dilakukan oleh Tika Nurliawati dalam skripsinya yang berjudul pengaruh media komik berbasis analogi terhadap hasil belajar biologi siswa pada konsep sistem peredaran darah manusia. Pada penelitian tersebut kelas eksperimen diberikan pembelajaran dengan menggunakan media komik berbasis analogi sedangkan kelas kontrol tidak menggunakan media komik berbasis analogi, hanya menggunakan gambar. Berdasarkan uji hipotesis diperoleh hasil t hitung t tabel , hal tersebut menunjukkan terdapat pengaruh penggunaan media komik berbasis analogi terhadap pembelajaran yang dilakukan. 70

C. Kerangka Berpikir

Kegiatan belajar merupakan suatu usaha untuk memperoleh perubahan tingkah laku dalam diri seseorang yang diperoleh melalui latihan atau pengalaman. Pada proses belajar terjadi komunikasi antara pengirim pesan dalam hal ini guru kepada penerima pesan yaitu peserta didik individu yang belajar. Pembelajaran tersebut tentunya akan lebih terarah dan lebih optimal jika komponen-komponen pembelajaran terpadu dengan baik. Dalam usaha mengoptimalkan kegiatan pembelajaran tersebut peserta didik perlu diberikan arahan atau bantuan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Terlebih pembelajaran yang biasa dilakukan di sekolah hanya melalui metode ceramah dengan pemanfaatan media yang kurang, hal tersebut dapat menyebabkan siswa jenuh dalam pembelajaran sehingga berdampak kurang baik terhadap motivasi belajar yang pada akhirnya berpengaruh pada hasil belajar siswa yang kurang maksimal. 69 Maria Teresa Guerra dan Ramos, “Analogies as Tools for Meaning Making in Elementary Science Education: How Do They Work in Clas sroom Settings?”, Eurasia Journal of Mathematics, Science Technology Education, 71, 2011, h. 29. 70 Tika Nurliawati, “Pengaruh Media Komik Berbasis Analogi terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa pada Konsep Sistem Peredaran Darah Manusia”, Skripsi pada UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2013, h. 68, tidak dipublikasikan.

Dokumen yang terkait

Pengaruh model cooperative learning teknik think-pair-share terhadap hasil belajar biologi siswa pada konsep sistem peredaran darah : kuasi eksperimen di smp pgri 2 ciputat

0 11 202

Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Dengan Jurnal Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Sistem Pertahanan Tubuh Di Sma Muhammadiyah 25 Setiabudi Pamulang

1 39 194

Pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 22 Pamulang

4 47 161

Pengaruh Penggunaan Media Model Tiga Dimensi Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Pada Konsep Organisasi Kehidupan : Studi Eksperimen di MTs Negeri Tangerang II Pamulang

0 8 162

Pengaruh penggunaan LKS eksperimen berbasis lingkungan terhadap hasil belajar siswa pada konsep laju reaksi

0 14 204

Pengaruh penggunaan cd ineraktif dalam model pembelajaran langsung terhadap hasil belajar IPA: kuasi eksperimen di SMP Negeri 5 Tangerang.

0 3 252

Pengaruh metode role playing terhadap hasil belajar biologi siswa pada konsep gerak pada tumbuhan : kuasi eksperimen di smp muhammadiyah 4 tangerang

2 22 73

Pengaruh Media Audio Visual terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa pada Konsep Sistem Organisasi Kehidupan

1 7 162

PERBEDAAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MELALUI MEDIA ANIMASI Perbedaan Hasil Belajar Biologi Melalui Media Animasi Macromedia Flash Dengan Media Grafis Pada Siswa Kelas Viii Smp Muhammadiyah 1 Kartasura Tahun Ajaran 2013/2014.

0 3 16

PENGARUH MEDIA ANIMASI TERHADAP HASIL BELAJAR KONSEP SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA SISWA KELAS VIII MTs RAUDHATUL JANNAH PALANGKARAYA

0 1 16