Penyebaran Suku Mee Filosofi Hidup Suku Mee Dou, Gai, Ekowai

52

2.2.6.3 Penyebaran Suku Mee

Asal mula suku Mee berasal dari “Pupu Papa” bagian timur pegunungan tenggah Papua Barat tepatnya di lemba Baliem. Suku ini diperkirakan menetap di daerah Paniai sejak 1100 900 tahun yang lalu. Suku Mee juga adalah salah satu dari 271 suku yang ada di Papua Athwa, 2004: 7. Suku ini mendiami di wilayah Pengunungan Tengahh Papua Bagian Barat, tepatnya di sekitar danau Paniai, danau Tage, Danau Tigi, lemba Kamu, dan Mapia Boelaars, 1986: 85, Koentjaraningrat,1963. Kehidupan manusia Mee tidak dapat dipisahkan dari “perubahan” segala dimensi. Proses akulturasi dan asimilasi budaya merupakan awal dari pada proses perubahan tersebut. Terbukti bahwa suku Mee telah menerima budaya lokal maupun budaya modren. Budaya modren adalah melalui ajaran Gereja Agama maupun Pemerintahan yang masuk di tiga kabupaten yang sudah disebutkan di atas ini. Kita telusuri sejarah dan budaya leluhur pada masa sebelum misionaris masuk 1932 dan pemerintah Belanda 1940 semua itu masih utuh. Begitu indah dan kaya dengan kebudayaan asli mereka. Mereka memiliki struktur kehidupan yang jelas dan tersendiri yaitu: 1 Mempunyai tatanan sosial yang jelas, 2 Mempunyai tradisi yang tersusun rapi, 3 Tidak tergantung kepada siapapun dan menciptakan suasana hidup sendiri. 4 Mempunyai rasa percaya diri yang sangat menonjol. 5 Mempunyai kehidupan sosial yang sangat tinggi. 6 Mempunyai identitas diri dan nilai-nilai budaya yang sangat jelas. 53

2.2.6.4 Filosofi Hidup Suku Mee Dou, Gai, Ekowai

Dari Suku Mee diwariskan tiga kata filosofi yaitu kata dou, gai, ekowai. Kata dou artinya “melihat”. Makna dari pada kata dou itu bukan berhenti sampai di situ, tetapi yang lebih penting adalah makna yang terkandung di dalam kata. Orang Mee menyebut kata ini pada seseorang meninggalkan kampung halaman atau juga setelah doa adat. “Melihat”, menurut orang Mee, bukan melihat apa yang biasa dilihat oleh mata, tetapi lebih pada filosofinya yaitu segala sesuatu yang kita lihat itu memiliki makna. Kemudian kata dou ini juga sering kali dipakai untuk pesan orang tua kepada anak pada saat melakukan perjalanan jahu. Gai “berpikir” kata ini menurut orang Mee segala sesuatu itu sebelum mengambil suatu keputusan harus berfikir terlebih dahulu agar tidak melanggar atas kesepakatan bersama. Pandangan lain dari suku Mee kata “berpikir” menggunakan akal budi untuk mempertimbangkan dan memutuskan sesuatu. Ekowai bekerja sesuai dengan hasil penelitian Leopold Hans Farm, kemudian dipublikasikan dalam sebuah buku “The Kapauku Economic; 1963. Buku tersebut menyinggung dua unsur budaya yang dimiliki orang Mee yaitu sifat ekonomis dan memiliki etos kerja yang tinggi. Hal ini terlihat dimana masyarakat suku Mee telah mengenal sistem dagang, mata uang adat kulit siput. Pandangan lain dari suku ini adalah melakukan sesuatu pekerjaan dengan baik dan penuh bertangungjawab.

2.2.7 Lokasi Penelitian

Dokumen yang terkait

EKSISTENSI PENGUASAAN DAN PEMILIKAN TANAH HAK ULAYAT SUKU MEE DALAM MEWUJUDKAN KEPASTIAN EKSISTENSI PENGUASAAN DAN PEMILIKAN TANAH HAK ULAYAT SUKU MEE DALAM MEWUJUDKAN KEPASTIAN HUKUM DI DISTRIK KAPIRAYA KABUPATEN DEIYAI PROVINSI PAPUA.

0 3 15

PENDAHULUAN EKSISTENSI PENGUASAAN DAN PEMILIKAN TANAH HAK ULAYAT SUKU MEE DALAM MEWUJUDKAN KEPASTIAN HUKUM DI DISTRIK KAPIRAYA KABUPATEN DEIYAI PROVINSI PAPUA.

0 3 21

TINJAUAN PUSTAKA EKSISTENSI PENGUASAAN DAN PEMILIKAN TANAH HAK ULAYAT SUKU MEE DALAM MEWUJUDKAN KEPASTIAN HUKUM DI DISTRIK KAPIRAYA KABUPATEN DEIYAI PROVINSI PAPUA.

0 2 33

EKSISTENSI PENGUASAAN DAN PEMILIKAN TANAH HAK ULAYAT SUKU MEE DALAM MEWUJUDKAN KEPASTIAN EKSISTENSI PENGUASAAN DAN PEMILIKAN TANAH HAK ULAYAT SUKU MEE DALAM MEWUJUDKAN KEPASTIAN HUKUM DI DISTRIK KAPIRAYA KABUPATEN DEIYAI PROVINSI PAPUA.

0 2 15

PENDAHULUAN EKSISTENSI PENGUASAAN DAN PEMILIKAN TANAH HAK ULAYAT SUKU MEE DALAM MEWUJUDKAN KEPASTIAN HUKUM DI DISTRIK KAPIRAYA KABUPATEN DEIYAI PROVINSI PAPUA.

0 3 21

TINJAUAN PUSTAKA EKSISTENSI PENGUASAAN DAN PEMILIKAN TANAH HAK ULAYAT SUKU MEE DALAM MEWUJUDKAN KEPASTIAN HUKUM DI DISTRIK KAPIRAYA KABUPATEN DEIYAI PROVINSI PAPUA.

0 3 33

PENUTUP EKSISTENSI PENGUASAAN DAN PEMILIKAN TANAH HAK ULAYAT SUKU MEE DALAM MEWUJUDKAN KEPASTIAN HUKUM DI DISTRIK KAPIRAYA KABUPATEN DEIYAI PROVINSI PAPUA.

0 4 11

PEMBENTUKAN KABUPATEN DEIYAI DI PROVINSI PAPUA

0 0 21

Tuturan dalam bahasa mantra pada upacara pengusiran roh jahat Suku Mee Kabupaten Deiyai Provinsi Papua - USD Repository

0 2 181

Peta Orientasi Kabupaten Deiyai terhadap Provinsi Papua

0 0 30