Makna Tuturan Peristiwa Tutur Yupi Kabu “Tahap Pertengahan”
117
merupakan alat untuk panah waktu upacara. Bentuknya, sisi tengah tebal, bagian ujung tajam, polos, terbuat dari bambu.
Taksonomi dalam upacara pengusiran roh jahat terdapat unsur bahasa menurut hielarkis dalam urutan satuan fonologis atau graumatikal yang
dimungkinkan dalam satuan. Graumatikal yan dimungkinkan dalam satuan bahasa terlihat pada table 4.15 di bawah ini:
Tabel.4.15 Hubungan Taksonomi Mapega. Mapega
1 Mapega
digunakan untuk panah Mapega
2 Makna mapega mapega 1 yaitu untuk panah apa saja, dan di bawa ke
mana saja. Sedangkan makna mapega mapega 2, yaitu untuk panah babi atau babi waktu upacara. Secara semantis, hubungan ini disebut polisemi, yaitu jenis
tindak tutur yang sama tetapi makna berbeda, namun berhubungan. Hubunan kontras “mapega” memperlihatkan perbedaan nyata dalam hal
warna, rupa, ukuran dan sebagainya, hal tersebut terlihat pada Tabel 4.16 di bawah ini:
Tabel.4.16 Hubungan Kontras Mapega. Ciri
terbuat dari Tujuan
Polos berduri ujung panah
Kayu bambu Tajam benda Babi, babi
Istilah Mapega 1
+ - - + + -
Mapega 2 -
+ + + - +
118
Keterangan : + : ya
- : tidak Berdasarkan wawancara di lapangan Bipai Dogopia satu jenis panah agar
bisa kena hewan kurban. Yang melatar belakangi pernyataan ini, yaitu Maa mapegaka wagiya?
“panah apa yang digunakan?
Buka mapegaka wagiya panah dengan bambu Bipai Dogopia. Bipai
Dogopia Kata “mapega” panah mengandung keyakinan bahwa jika panah kena
babi atau babi kurban maka orang yang sakit akan selamat. Sebaliknya, jika panah tersebut tidak kena atau tembus ada keyakinan bahwa penderita tersebut
tidak selamat. “Mapega” jenis ini sangat menentukan penyembuhan bagi
penderita.