Makna Tuturan Peristiwa Tutur Mumai Kabu “Tahap Akhir”
130
Semantik dalam upacara pengusiran roh jahat terdapat struktur bahasa yang berhubungan dengan makna. Makna dalam upacara pengusiran roh jahat pada
bagian akhir memiliki frase “bodiya dagumai”, terlihat pada Tabel 4.18 di bawah
ini: Tabel. 4.18 Hubungan Semantik Proses Pembakaran dan Penyajian babi
Istilah Tercakup Hubungan Semantik
Istilah Pencakup Bodiya dagumai
“pasang api” ekina odi
“bakar babi” Proses Pembakaran
babi Duwai
“potong” hingga Penyajian
Wudi “bagi”
Nai “makan”
Taksonomi dalam upacara pengusiran roh jahat terdapat unsur bahasa menurut hielarkis dalam urutan satuan fonologis atau graumatikal yang
dimungkinkan dalam satuan. Graumatikal yan dimungkinkan dalam satuan bahasa terlihat pada table 4.19 di bawah ini:
Tabel. 4.19 Hubungan Taksonomi Bodia dagumai Bodiya dagumai
1 Proses pemasangan api
Bodiya dagumai 2
Makna bodiya dagumai bodiya dagumai 1 di satu pihak merupakan pasang api dengan bantuan sarana yang lain beko dan mamo, di lain pihak bodiya
dagumai 2 pasang api dengan bantuan korek api.Bodiya dagumai 1 dan bodiya
dagumai 2 memiliki hubungan homonim.
131
Hubunan kontras “bodiya dagumai” memperlihatkan perbedaan nyata dalam hal warna, rupa, ukuran dan sebagainya, hal tersebut terlihat pada Tabel 4.20 di
bawahini: Tabel.4.20 Hubungan Kontras Bodiya Dagumai
Ciri Cara Pasang
Api Sarana Korek Tarik, Korek
istilah Lain Api
Bodiya dogumai 1 + - + - +
Bodiya dogumai 2 - + -
+
+ Keterangan :
+ : ya - : tidak
Hasil wawancara Nataniel Kotouki “bodiya dagumai” menyangkut kegiatan
“pasang api”. Upacara adat sangat jarang digunakan korek api. Ada keyakinan bahwa kalau menggunakan korek api bisa saja sebagian akan mentah. Sebaliknya,
dengan menggunakan korek api adat “bekoo mamoo” akan masak semuanya.
Kalau ada bagian yang mentah ini menandai bahwa si penderita kemungkinan akan hidup atau meninggal. Sarana menggunakan api secara adat seperti
“bekoo mamoo” beko adalah kayu yang dibelah tengah lalu dijemur di tempat perapian
rumah dengan tujuan dikeringkan. Sedangkan “mamoo” artinya alat yang dibuat dari rotan.
Kreasi seni me nghasilkan “Api, Bekoo, Mamo”. Bekoo dan mamoo adalah alat
menghasilkan api secara tradisional. Orang Mee dengan daya kreatif alami yang tinggi untuk memikirkan dan menciptakan sumber api dengan kayu buah kecil
dan rotan yang terdapat disekitarnya.
132
Bahasa Mee “mamoo” kayu buah kecil dan rotan disebut “bekoomamoo”
dapat diukir sedemikian rupa. Cara buatnya, kayu buah dibelah tengah tetapi hanya separuh atasnya saja. Ujung belahannya masukan pontong kayu kecil
sebagai penyangga lalu dijemur atau keringkan di atas tunggu api dapur. Ukurannya minimal panjang ± 20
– 60 cm. Cara buat bekoo adalah memilih rotan yang paling tua dan keras. Dibelah tengah kemudian dibersihkan pinggirnya
sampai tebal. Selanjutnya, digulung melingkar –bundar setelah itu dijemur di atas
tungku api dapur. Selisih jemurnya paling lama seminggu atau sebulan tergantung pembuatnya.
Cara pemasangan api, rotan ditaru di bawah kayu kering itu kemudian dialas dengan rumput kering kemudian “beko” rotan memiliki-tarik hinga sampai
berasap. Ada keyakinan bahwa dengan menggunakan api “beko mamo” bahan
kurban akan termasak semua.