Jenis Tindak Tutur Peristiwa Tutur Edoga Kabu “Tahap Pembukaan”
93
“Pagi, pemimpin duduk di halaman rumah memanggil keluarga penderita sambil mengatakan, kamu silahkan keluar, datang duduk di halaman rumah
ini”.
A
2
: 2
Tindak tutur langsung literal direct literal speech act Jenis tindak wicara menurut eksistensinya verbal dan non verbal. Verbal
adalah media komunikasi berupa tuturan lisan bapak si penderita Soter Pekei kepada pemimpin upacara
“Kosmas Madai”. Wacana non verbal, media komunikasinya
bapak si penderita “Soter Pekei” menggelengkan kepala bertanda heran, karena penderita suruh dikeluarkan di halaman rumah. Jenis pemakaian
dialog. Jenis tindakpesan pertanyaan: 31
Didi nakame “Soter Pekei” dagi bego-bego tete ya egadote mana ko, ini ko didi mema oyawete ka
”? {A
.
II. 2} “Bapak si penderita “Soter Pekei” sambil geleng kepala menanyakan, kami
datang bersama p enderita atau tidak”?
A
3
: 3 Tindak tutur tidak langsung literal indirect literal speech act
Jenis tindak wicara menurut eksistensinya verbal dan non verbal. Verbal adalah media komunikasi berupa tuturan lisan pemimpin
upacara “Kosmas Madai” kepada bapak si penderita “Soter Pekei”. Wacana non verbal, media
komunikasinya Pemimpin mengoyang-goyankan tangan dan kepala bertanda
94
bertanya, karena sulit membedakan penderita. Jenis pemakaian dialog. Jenis tindakpesan pertanyaan:
32 Migouto gane bego-bego eteteko didi meki kawikaki? {A
.
II. 3} “pemimpin sambil goyang tangan menanyakan siapa yang sakit?”
A4: 4 Tindak tutur langsung literal direct literal speech act
Jenis tindak wicara menurut eksistensinya verbal dan non verbal. Verbal adalah media komunikasi berupa tuturan lisan
bapak si penderita “ Soter Pekei” kepada pemimpin upacara Kosmas Madai. Wacana non verbal, media
komunikasinya Soter Pekei mengoyangkan tangan bertanda sambil tunjuk. Jenis pemakaian dialog. Jenis tindakpesan menangapi:
33 Didi nakame “Soter Pekei” kipo tutu ete-teko didi Mee ki kikaki.
{A
.
II.4} “Bapak Si penderita “Soter Pekei” sambil tunjuk sakit yang ini”.
A5: 5 Tindak tutur langsung tidak literal direct nonliteral speech
Jenis tindak wicara menurut eksistensinya verbal dan non verbal. Verbal adalah media komunikasi berupa tuturan lisan pemimpin
upacara “Kosmas Madai” kepada bapak si penderita “Soter Pekei”. Wacana non verbal, media
komunikasinya pemimpin upacara “Kosmas Madai” menggerak-gerakkan anak
panah, bertanda menunjuk tempat duduk penderita agar setan yang di rasukinya
95
tidak mudah masuk dan keluar dalam si penderita. Jenis pemakaian dialog. Jenis tindak pesannya perintah:
34 Migouto Kosmas Madai mapega bego-bego tete ya etete ko, tou ko, didi
mee ki iki emaiyepa ewi. {A
.
II. 5} “Pemimpin Kosmas Madai sambil goyangkan anak panah mengatakan, cara
duduk, si penderita baringkan di depan kalian”.
K : Key K
artinya “kunci”, mengandung pesan-pesan yang dapat ditangkap, misalnya nada, cara dan semangat terdapat K1-K5
K
1 :
Suara keras K
2
: Suara pelan
K
3
: Serius K4 : Suara pelan
K5 : suara pelan I
: Instrumentahlities I artinya “instrument” yaitu jenis tindakbahasa yang
digunakan dalam peristiwa tutur, apakah lisan atau tulisan dialek atau bahasa baku.
I
1
: Verbal dan non verbal. Verbal : secara lisan bukan tertulis dalam bahasa Mee
35 Abata migouto yibuda animakiyake didi uguwo mana etete, iki miyouyo
kiyake, yibuda kouya nitou mei. {B.29}
96
“Pagi pemimpin duduk di halaman rumah memanggil keluarga penderita sambil mengatakan; kamu silahkan keluar, datang duduk di halaman rumah
ini”.
36 Didi nakame “Soter Pekei” dagi bego-bego tete ya egadote mana ko; ini
ko didi mema oyawete ka? {B.30}
Bapak si penderita “Soter Pekei” sambil geleng kepala menanyakan, kami
datang bersama penderita atau tidak”?
37 Migouto gane bego-bego eteteko eteteko didi meki kawikaki? {B.31}
“Pemimpin sambil goyang tangan menanyakan siapa yang sakit?” 38
Didi nakameya kipo tutu ete-teko didi Mee ki kikaki. {B.32} “bapak si penderita sambil tunjuk sakit yang ini”.
39 Migouto mapega bego-bego tete ya etete ko; tou ko, didi me ki iki
emaiyepa ewi. {B.33}
“Pemimpin sambil goyangkan anak panah mengatakan, cara duduk, si penderita baringkan di depan kalian”.
Non verbal: tidak dalam jenis tindakpercakapan atau tidak dalam jenis tindakbahasa; gerakan pada tubuh.
“yibuda animakiyake didi uguwo” duduk di halaman rumah memanggil keluarga penderita
“dagi bego-bego tete” sambil geleng kepala “gane bego-bego eteteko” sambil goyang tangan
“kipo tutu ete-teko” sambil tunjuk “mapega bego-bego tete” sambil goyangkan anak panah
97
N : Norms of Interaction and Interpretation N artinya “norma intraksi dan
interpretasi” mengacu pada norma yang berlaku dalam kelompok sosial pemakai bahasa dalam masyarakat terlihat pada N1-N6.
N
1 :
Miyouyo “Memerintah”
N
2 :
Oyaweteka “Menanyakan” N3 : Didimeki
“ menanyakan” N4 : ki kikaki
“menjelaskan” N
5
: iki emaiyepa ewi. “Menyuruh”
G : Genre G artinya “gaya” yang mengacu pada jenis tindakpenyampaian secara
verbal puisi, nasehat, atau cerita dan lain-lain. G
1
: Bercakap-cakap Pada bagian pembukaan
media komunikasi antara pemimpin upacara “Kosmas Mada” dan ayah si penderita “Soter Pekei” tidak menuturkan Tindak tutur tidak
langsung tidak literal indirect nonliteral speech act. Tapi, pemimpin upacara “Kosmas Mada” dan ayah si penderita “Soter Pekei” menuturkan tindak tutur
langsung literal direct literal speech act, tindak tutur tidak langsung literal indirect literal speech act
dan tindak tutur langsung tidak literal direct nonliteral speech.