Penelitian Terdahulu LANDASAN TEORI

10

BAB II LANDASAN TEORI

Landasan teori ini diuraikan dalam tiga bagian yaitu penelitian terdahulu, landasan teori dan kerangka berpikir. Berikut ini disajikan uraian mengenai ketiga bagian tersebut di atas yakni:

2.1 Penelitian Terdahulu

Kajian tentang upacara pengusiran roh jahat dan bahasa daerah suku Mee telah banyak dilakukan sebelumnya, misalnya dari segi antropologi oleh Kudiai 1979 dengan judul Religi Suku Mee. Menyoroti tentang unsur-unsur upacara adat, situasi upacara adat, benda dan alat-alat upacara adat, serta pemimpin upacara adat suku Mee. Geradus Adii, dalam buku “Bebas Dari Kuasa Kegelapan di Tanah Papua” menyebutkan kurang labih 53 nama-nama Roh jahat yang dipercaya secara tradisi oleh masyarakat Papua. Dari 18-53 nama-nama roh jahat itu, 18 berasal dari Suku Mee Adii, 2002:34-36 Mote 1987 dengan judul “Akal Budi dalam Konsep Pemikiran Manusia Mee ” menyoroti tentang delapan jenis Roh Jahat yang diyakini dikalangan suku Mee. Bunay 2000 dengan judul “Mobu dan Aji: Keselamatan Inisial dan Kekal Menurut Pemahaman Orang Mee ”. Membeberkan tentang pelaksanaan upacara adat waktu perang, upacara adat waktu sakit, upacara adat waktu kelaparan, upacara adat waktu peresmian. Badii 1987 menyoroti dengan judul “Pengintegerasian Kepercayaan Asli Serta Pengungkapannya dengan Penghayatan Kristiani ”. Membahas tentang 11 upacara pengusiran setan, upacara pencegaan, tentang pemimpin upacara, tata upacara, sarana upacara, larangan dan pantangan. Alua 1993 dalam tulisann ya berjudul “Etnografi Iriyan Jaya” menekankan tentang pola hidup masyarakat Mee. Boelaars 1992 dalam tulisannya berjudul “manusia Irian Dauhulu, Sekarang, Masa Depan”, menyoroti tentang polah upacara adat dalam suku Mee. Dalam bidang Linguistik banyak yang menulis berkaitan dengan suku ini misalnya Dharmojo dkk 1996 pernah menyinggung tentang “Fonologi Bahasa ekagi ”. Steltempool 1965 “Woordenlist Nederlans” membeberkan daftar kata terjemahan Bahasa Belanda dan Bahasa Mee. Drabbe 1942 Sprakkunst Van Het Mee menyoroti tentang “Tata Bahasa Mee”. Althur dkk 2001 menyoroti tentang Fonologi Bahasa Ekagi . Steltempool 1969 menulis kamus terjemahan antara Bahasa Mee. Hylkema 1982 menulis kamus Bahasa Mee. Handayani 1995 menulis “tentang Antologi Sastra Lisan Mee”. Sejauh ini peneliti menemukan satu penelitian yang dapat menunjukan bahwa penelitian ini masih relevan untuk dilaksanakan yaitu penelitian yang dilakukan oleh Jhon You 2004. Penelitian tersebut dengan judul “Ungkapan Bahasa Di balik Upacara Pengusiran Roh Jahat pada Suku Mee Kabupaten Paniai Provinsi Papua”. Penelitian ini menganalisis tentang bagaimana ungkapan-ungkapan dari pemimpin upacara adat hingga mampu mengamankan peperangan. Hasil analisis menyimpulkan bahwa upacara adat mampu mengamankan perang suku. 12 Penelitian-penelitian tersebut belum sampai menggali tentang peranan tuturan-tuturan bahasa dalam upacara pengusiran roh jahat. Penelitian ini lebih terfokus pada tuturan bahasa yang digunakan pada saat upacara kerasukan roh jahat. Tuturan bahasa dilakukan ketika melangar tempat keramat, sehingga penting untuk melakukan penelitian pada bagian ini.

2.2 Landasan Teori

Dokumen yang terkait

EKSISTENSI PENGUASAAN DAN PEMILIKAN TANAH HAK ULAYAT SUKU MEE DALAM MEWUJUDKAN KEPASTIAN EKSISTENSI PENGUASAAN DAN PEMILIKAN TANAH HAK ULAYAT SUKU MEE DALAM MEWUJUDKAN KEPASTIAN HUKUM DI DISTRIK KAPIRAYA KABUPATEN DEIYAI PROVINSI PAPUA.

0 3 15

PENDAHULUAN EKSISTENSI PENGUASAAN DAN PEMILIKAN TANAH HAK ULAYAT SUKU MEE DALAM MEWUJUDKAN KEPASTIAN HUKUM DI DISTRIK KAPIRAYA KABUPATEN DEIYAI PROVINSI PAPUA.

0 3 21

TINJAUAN PUSTAKA EKSISTENSI PENGUASAAN DAN PEMILIKAN TANAH HAK ULAYAT SUKU MEE DALAM MEWUJUDKAN KEPASTIAN HUKUM DI DISTRIK KAPIRAYA KABUPATEN DEIYAI PROVINSI PAPUA.

0 2 33

EKSISTENSI PENGUASAAN DAN PEMILIKAN TANAH HAK ULAYAT SUKU MEE DALAM MEWUJUDKAN KEPASTIAN EKSISTENSI PENGUASAAN DAN PEMILIKAN TANAH HAK ULAYAT SUKU MEE DALAM MEWUJUDKAN KEPASTIAN HUKUM DI DISTRIK KAPIRAYA KABUPATEN DEIYAI PROVINSI PAPUA.

0 2 15

PENDAHULUAN EKSISTENSI PENGUASAAN DAN PEMILIKAN TANAH HAK ULAYAT SUKU MEE DALAM MEWUJUDKAN KEPASTIAN HUKUM DI DISTRIK KAPIRAYA KABUPATEN DEIYAI PROVINSI PAPUA.

0 3 21

TINJAUAN PUSTAKA EKSISTENSI PENGUASAAN DAN PEMILIKAN TANAH HAK ULAYAT SUKU MEE DALAM MEWUJUDKAN KEPASTIAN HUKUM DI DISTRIK KAPIRAYA KABUPATEN DEIYAI PROVINSI PAPUA.

0 3 33

PENUTUP EKSISTENSI PENGUASAAN DAN PEMILIKAN TANAH HAK ULAYAT SUKU MEE DALAM MEWUJUDKAN KEPASTIAN HUKUM DI DISTRIK KAPIRAYA KABUPATEN DEIYAI PROVINSI PAPUA.

0 4 11

PEMBENTUKAN KABUPATEN DEIYAI DI PROVINSI PAPUA

0 0 21

Tuturan dalam bahasa mantra pada upacara pengusiran roh jahat Suku Mee Kabupaten Deiyai Provinsi Papua - USD Repository

0 2 181

Peta Orientasi Kabupaten Deiyai terhadap Provinsi Papua

0 0 30