Makna Tuturan Peristiwa Tutur Tahap Persiapan “Teki-Teki Kabu”
84
pengertian khusus “noya agiyo kotu” yaitu untuk melengkapi bahan korban
sajian. Taksonomi dalam upacara pengusiran roh jahat terdapat unsur bahasa
menurut hielarkis dalam urutan satuan fonologis atau graumatikal yang dimungkinkan dalam satuan. Graumatikal yan dimungkinkan dalam satuan bahasa
terlihat pada table 4.7 di bawah ini: Tabel.4.7 Taksonomi Sediakan Bahan Makanan.
noya agiyo kotu 1
Sediakan bahan makanan noya agiyo kotu
2 Makna noya agiyo kotu 1 yaitu sediakan bahan makanan supaya dalam
upacara bisa menikmati. Makna noya agiyo kotu 2 yaitu untuk melengkapi bahan korban sajian. noya agiyo kotu 1 dan noya agiyo kotu 2 memiliki hubungan
polisemi. Hubung
an kontras “noya agiyo kotu” memperlihatkan perbedaan nyata dalam hal warna, rupa, ukuran dan sebagainya, hal tersebut terlihat pada Tabel 4.8
di bawah ini: Tabel.4.8 Hubungan Kontras Noya Agiyo Kotu.
Ciri Tujuan
Sediakan Bahan Makanan Nikmat
Melengkapi Istilah
Korban sajian noya agiyo kotu 1
+ +
- noya agiyo kotu 2
+ +
+ Keterangan :
+ : ya - : tidak
85
Berdasarkan wawancara di lapangan Nataniel Kotouki, maki kou ko noukai tanah disimbolkan ibu.
“Maki kou ko noukai” menunjukkan seorang ibu yang selalu memberikan kehidupan bagi semua makhluk yang ada di atas tanah. Seorang
ibu dalam keluarga hadir juga sama seperti itu yaitu selalu memberikan kehidupan bagi anggota keluarganya dengan cara mencari dan menyediakan makanan.
Tuturan frase “noya agiyo kotu” yang mengandung makna “sediakan bahan
makanan” supaya dalam upacara dapat dinikmati. Tuturan ini mengandung makna budaya yang mengambarkan pola kehidupan kebudayaan masyarakat Mee pada saat
mengadakan upacara. Makna lainnya dari frase “noya agiyo kotu” merupakan
sediakan bahan makanan sebelum memulai upacara agar pada saat upacara berlangsung dapat dinikmati. Sebaliknya, ada kepercayaan bahwa kalau tidak
dinikmati dalam upacara tersebut maka si penderita tidak sembuh. Frase
“noya agiyo kotu” menggambarkan persiapan sebelum terjadi kelaparan. Hasil wawancara Jhon You
“noya agiyo kotu” menggambarkan orang Mee harus menikmati makanan yang sudah disiapkan dalam keluarga, kalau tidak
dinikmati, ada kepercayaan bahwa roh penjaga kebun akan marah, berikutnya ida beu kiya
“tidak ada hasil” di kebun.