23 karena ditolak. Anak juga dapat merasakan depresi karena penolakan
tersebut. c.
Disruptif Disruptif adalah perilaku yang mengganggu dan melanggar norma-norma
serta hak orang lain. d.
Rendah diri Rendah diri adalah sikap di mana seseorang merasa lebih rendah dari orang
lain. Rendah diri merupakan sikap yang timbul karena rasa minder atau rasa malu yang berlebihan, serta kurangnya kepercayaan diri anak tersebut.
Pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa aspek penerimaan teman sebaya dapat dilihat dari anak yang memiliki sikap suka membantu, kooperatif,
ramah, ceria, prososial, suka bergaul, bersahabat, sangat peka secara sosial. Sedangkan, anak yang ditolak akan bersikap agresi, suka pertengkaran, pemalu
atau rendah diri, kurang terlibat secara sosial, penuh dengan rasa cemas, tidak senang, dan disruptif.
4. Aspek Penerimaan Teman Sebaya Peer Acceptance
Hurlock 1978: 296 berpendapat bahwa sumber umum dari kesadaran tentang tingkat penerimaan sosial dari teman sebaya adalah sebagai berikut:
a. Ekspresi wajah atau nada suara orang lain.
Perasaan seseorang dapat diketahui melalui ekspresi wajah atau nada suara seseorang.
b. Perlakuan yang diterima anak dari orang lain.
Perlakuan yang diterima anak dari orang lain akan menunjukkan akankah anak diterima atau ditolak oleh teman sebayanya.
24 c.
Orang lain bersedia melakukan apa yang diinginkan anak. Apabila orang lain mau melakukan hal yang diinginkan anak dengan
sukarela, maka dapat dipastikan bahwa anak tersebut disukai dan diterima oleh teman-temannya.
d. Anak memiliki banyak teman bermain atau sahabat.
Anak yang memiliki memiliki teman atau sahabat yang semakin banyak, maka anak semakin diterima oleh teman sebayanya.
e. Pendapat orang lain tentang anak.
Pendapat orang lain tentang diri anak dapat menunjukkan akankah anak tersebut diterima atau ditolak oleh teman sebayanya.
f. Sebutan yang digunakan oleh orang lain.
Sebutan dapat menjadi suatu isyarat apakah anak diterima atau ditolak, anak ditolak akan mendapat sebutan yang kurang baik dan biasanya tidak sesuai
dengan perasaannya. Landsford, dkk dalam Laura E Berk, 2012: 464 berpendapat bahwa anak
yang diterima akan memiliki ciri-ciri sebagai berikut: a.
Memiliki lebih banyak teman. Anak yang diterima akan cenderung memiliki banyak teman karena banyak
yang ingin berteman dengannya. Anak yang tidak ditolak biasanya tidak memiliki teman atau sahabat.
b. Memiliki hubungan lebih positif.
Anak yang diterima akan memiliki hubungan dengan teman sebaya yang berjalan dengan baik. Anak akan mampu berinteraksi secara baik dengan
teman sebayanya karena anak diterima oleh teman sebayanya. Anak yang ditolak, cenderung menarik diri dari lingkungan sosialnya atau ditolak dari
25 lingkungan sosialnya yang menyebabkan hubungan dengan teman
sebayanya berjalan kurang baik. Pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa tingkat penerimaan teman sebaya dapat
dilihat dari ekspresi wajah atau nada suara orang lain, perlakuan yang diterima anak dari orang lain, orang lain bersedia melakukan apa yang diinginkan anak,
anak memiliki banyak teman bermain atau sahabat, pendapat orang lain tentang anak, sebutan yang digunakan oleh orang lain pada anak dan memiliki hubungan
lebih positif.
5. Pentingnya Penerimaan Teman Sebaya Peer Acceptance