8
BAB II KAJIAN TEORI
A. Perilaku Prososial
1. Pengertian Perilaku Sosial
Sunaryo dalam Yudrik Jahja, 2011: 446 mengungkapkan bahwa perilaku sosial merupakan aktivitas dengan orang lain baik yang melibatkan proses
berfikir, beremosi dan mengambil keputusan. Hurlock 1978: 259 berpendapat bahwa perilaku sosial adalah sosialisasi dalam bentuk perilaku yang suka bergaul.
Pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa perilaku sosial adalah sosialisasi dalam bentuk perilaku atau aktivitas dengan orang lain. Perilaku sosial melibatkan
proses berfikir, beremosi, dan mengambil keputusan.
2. Pengertian Perilaku Prososial
Penner, dkk dalam Jenny Mercer dan Debbie Clayton, 2012: 121 menyatakan bahwa perilaku prososial merupakan suatu kategori tindakan yang
secara umum bermanfaat bagi orang lain. Robert A. Baron dan Donn Byme 2005: 92 berpendapat bahwa perilaku prososial prosocial behavior merupakan segala
tindakan apapun yang menguntungkan orang lain. McDevit Ormrod 2014: 544 berpendapat bahwa perilaku prososial
merupakan tindakan yang dimaksudkan untuk memberikan kesejahteraan bagi orang lain dengan cara berbagi, mengajari, dan menghibur. Staub dalam Desmita,
2012: 237 berpendapat bahwa perilaku prososial adalah tindakan sukarela dengan mengambil tanggungjawab menyejahterakan orang lain yang merupakan tindakan
penting karena secara langsung mempengaruhi individu dan kelompok sosial secara keseluruhan. Dalam situasi interaksi dapat menghilangkan kecurigaan,
menghasilkan perdamaian, dan meningkatkan toleransi hidup terhadap sesama.
9 Pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa perilaku prososial adalah
tindakan positif yang bermanfaat bagi orang lain dengan tujuan untuk memberikan kesejahteraan bagi orang lain. Perilaku prososial itu penting karena secara
langsung mempengaruhi individu dan kelompok sosial secara keseluruhan.
3. Aspek Perilaku Prososial
William Golding dalam dalam Carol Tomlinson dan Keasey, 1985: 557 mengemukakan bahwa perilaku sosial terdiri dari:
a. Simpati sympathy
Simpati adalah sikap tertarik, menaruh perhatian, dan ikut merasakan hal yang dirasakan oleh orang lain.
b. Kemurahan hati generosity
Kemurahan hati adalah sikap penyayang, baik hati, kesediaan untuk berbagi, serta kesediaan untuk memaafkan.
c. Kerjasama cooperation
Kerjasama adalah sikap untuk saling membantu antar perorangan atau kelompok untuk mencapai tujuan dan kepentingan yang sama.
d. Tolong menolong helpfulness
Tolong menolong adalah sikap membantu atau meringankan beban orang lain yang membutuhkan bantuan.
McDevit Ormrod 2014: 544 berpendapat bahwa perilaku prososial terdiri dari:
a. Berbagi
Berbagi adalah perilaku memberi sebagian atau keseluruhan kepada orang lain baik berupa barang atau jasa.
10 b.
Mengajari Mengajari adalah tindakan membantu orang lain untuk melakukan atau
mempelajari suatu hal yang belum dimengerti. c.
Menghibur Menghibur adalah tindakan untuk membuat orang lain senang.
Clary Orenstein dalam Robert A. Baron Donn Bryne, 2005: 111 menyatakan bahwa berbedaan minat untuk menolong bersumber pada motif
altruistik yang berdasarkan pada empati. Individu yang memiliki empati lebih tinggi termotivasi untuk lebih menolong orang lain. Empati adalah perilaku yang
tidak hanya merasakan penderitaan orang lain, akan tetapi juga mengekspresikan kepedulian melalui tingkah laku menolong.
Pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa aspek perilaku prososial terdiri dari empati, kemurahan hati, kerjasama, dan tolong menolong.
4. Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Prososial