Pembahasan Hipotesis Ketiga Pembahasan

72 bahwa anak yang ditolak adalah anak dengan sikap agresi, pertengkaran, pemalu, dan anak-anak yang kurang keterlibatan sosial. Dari pendapat tersebut, dapat diartikan bahwa anak pemalu atau kurang percaya diri menjadi penyebab ditolak oleh teman sebayanya. Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kepercayaan diri yang rendah membuat anak cenderung ditolak atau memiliki penerimaan teman sebaya yang rendah pula. Semakin baik kepercayaan diri anak, maka penerimaan teman sebayanya akan semakin baik pula. Dengan demikian, secara teoritik kepercayaan diri mempengaruhi penerimaan teman sebaya. Paparan teori tersebut menunjukkan bahwa hasil penelitian sesuai dengan teori yang dikemukakan. Kepercayaan diri siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri se-Kecamatan Pajangan Bantul Tahun Ajaran 20152016 tergolong sedang. Hal tersebut dikarenakan kepercayaan diri siswa mayoritas memiliki tingkat kepercayaan diri sedang dan terdapat sebagian siswa yang memiliki tingkat kepercayaan diri rendah seperti hasil observasi sebelumnya. Persentase aspek kepercayaan diri, diketahui bahwa tingkat aspek optimis adalah yang paling rendah yaitu 68,36. Hal tersebut menunjukkan bahwa tingkat optimis siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri se- Kecamatan Pajangan Bantul Tahun Ajaran 20152016 rendah dan perlu ditingkatkan.

3. Pembahasan Hipotesis Ketiga

Hasil penelitian membuktikan bahwa perilaku prososial dan kepercayaan diri secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap penerimaan teman sebaya siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri se-Kecamatan Pajangan Bantul Tahun Ajaran 20152016. Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan dan penurunan penerimaan teman sebaya dipengaruhi oleh perilaku prososial siswa. Hal tersebut 73 ditunjukkan dengan hasil nilai R square antara perilaku prososial X1 dan kepercayaan diri X2 dengan penerimaan teman sebaya Y sebesar 0,703 dan memiliki nilai peluang ralat p 0,000 sehingga sumbangan efektifnya sebesar 70,3. Janis R. Bullock 2000: 98 berpendapat bahwa diusia berkelompok, anak- anak yang diterima oleh teman sebayanya merupakan anak yang memiliki sikap suka membantu, ramah, kooperatif, ceria, dan prososial. Sedangkan penolakan teman sebaya umumnya dikaitkan dengan sikap agresi, pertengkaran, pemalu, dan anak-anak yang kurang keterlibatan sosial. Hartub dalam Desmita, 2015: 186 berpendapat bahwa anak yang populer atau diterima oleh teman sebayanya merupakan anak yang memiliki perilaku ramah, suka bergaul, bersahabat, sangat peka secara sosial, dan sangat mudah bekerjasama dengan orang lain. Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa penerimaan teman sebaya cenderung dipengaruhi oleh perilaku prososial dan kepercayaan diri. Penolakan teman sebaya disebabkan diantaranya adalah perilaku anti sosial dan rendahnya kepercayaan diri. Maka semakin baik perilaku prososial dan kepercayaan diri anak, maka penerimaan teman sebayanya akan semakin baik. Semakin rendah perilaku prososial dan kepercayaan diri anak, maka penerimaan teman sebayanya akan semakin rendah pula Dengan demikian, secara teoritik perilaku prososial dan kepercayaan diri mempengaruhi penerimaan teman sebaya. Paparan teori tersebut menunjukkan bahwa hasil penelitian sesuai dengan teori yang dikemukakan. Penerimaan teman sebaya siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri se- Kecamatan Pajangan Bantul Tahun Ajaran 20152016 tergolong sedang. Hal tersebut dikarenakan penerimaan teman sebaya siswa mayoritas memiliki tingkat penerimaan teman sebaya sedang dan terdapat sebagian siswa yang memiliki 74 tingkat penerimaan teman sebaya rendah seperti hasil observasi sebelumnya. Persentase aspek penerimaan teman sebaya, diketahui bahwa persentase aspek penerimaan teman sebaya hampir sama. Tingkat persentase terendah adalah ekspresi wajah atau nada suara yang digunakan orang lain dalam berkomunikasi dengan siswa yaitu 64,06. Hal tersebut menunjukkan bahwa tingkat penerimaan teman sebaya siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri se-Kecamatan Pajangan Bantul Tahun Ajaran 20152016 pada pada semua aspek tergolong kurang dan perlu ditingkatkan.

E. Keterbatasan Penelitian

Dokumen yang terkait

Pengaruh Antara Komunikasi Orangtua-Remaja dan Teman Sebaya terhadap Perilaku Seks Pranikah Pada Remaja Putri di SMPN dan MTSN Kecamatan Tambang Riau Tahun 2013

1 53 173

Pengaruh Dukungan Guru dan Teman Sebaya terhadap Akseptabilitas dan Pemanfaatan Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK Remaja) di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Kota Tanjung Balai

3 72 174

PENGARUH PERGAULAN TEMAN SEBAYA DAN PENYESUAIAN DIRI TERHADAP KETRAMPILAN BERSOSIALISASI SISWA KELAS V SD PENGARUH PERGAULAN TEMAN SEBAYA DAN PENYESUAIAN DIRI TERHADAP KETRAMPILAN BERSOSIALISASI SISWA KELAS V SD MUHAMMADIYAH 3 NUSUKAN - SURAKARTA.

0 2 16

PENGARUH INTENSITAS PENGGUNAAN SOSIAL MEDIA DAN PENERIMAAN TEMAN SEBAYA TERHADAP PERILAKU BULLYING SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR.

0 10 184

PENGARUH KEMAMPUAN EMPATI TERHADAP PERILAKU PROSOSIAL SISWA KELAS V SD NEGERI SE-GUGUS IV KASIHAN BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA.

1 2 161

HUBUNGAN PERGAULAN TEMAN SEBAYA DENGAN KECERDASAN EMOSI SISWA KELAS V SD NEGERI SE-KECAMATAN GANTIWARNO KALTEN.

1 8 133

PENGARUH PERGAULAN TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI TERHADAP KECERDASAN EMOSIONAL SISWA KELAS V SD NEGERI SE-KECAMATAN TEGALREJO YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015.

6 45 158

PENGARUH PENGUATAN (REINFORCEMENT) GURU DAN PENERIMAAN TEMAN SEBAYA TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI SISWA.

0 0 153

PENGARUH KONSEP DIRI TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI SISWA KELAS V SD SE-GUGUS SADEWA KECAMATAN TEMANGGUNG.

0 0 90

PENGARUH KEPERCAYAAN DIRI DAN KONFORMITAS TEMAN SEBAYA TERHADAP PERILAKU MEROKOK SISWA KELAS X SMA NEGERI 70 JAKARTA

0 0 9