10 b.
Mengajari Mengajari adalah tindakan membantu orang lain untuk melakukan atau
mempelajari suatu hal yang belum dimengerti. c.
Menghibur Menghibur adalah tindakan untuk membuat orang lain senang.
Clary Orenstein dalam Robert A. Baron Donn Bryne, 2005: 111 menyatakan bahwa berbedaan minat untuk menolong bersumber pada motif
altruistik yang berdasarkan pada empati. Individu yang memiliki empati lebih tinggi termotivasi untuk lebih menolong orang lain. Empati adalah perilaku yang
tidak hanya merasakan penderitaan orang lain, akan tetapi juga mengekspresikan kepedulian melalui tingkah laku menolong.
Pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa aspek perilaku prososial terdiri dari empati, kemurahan hati, kerjasama, dan tolong menolong.
4. Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Prososial
Hurlock 1978: 264 berpendapat bahwa peningkatan perilaku sosial pada anak bergantung pada tiga hal yaitu:
a. Seberapa kuat keinginan anak untuk diterima secara sosial. Anak dengan
keinginan yang kuat untuk diterima secara sosial, akan memberikan dorongan bagi peningkatan perilaku sosial.
b. Pengetahuan tentang cara memperbaiki perilaku. Anak akan melakukan
pembetulan terhadap perilaku tidak sosial an memperkuat pola sosial. c.
Kemampuan intelektual yang semakin berkembang yang memungkinkan pemahaman hubungan antara perilaku dengan penerimaan sosial.
11 Jenny Mercer dan Debbie Clayton 2012: 123 berpendapat bahwa perilaku
prososial identik dengan perilaku menolong. Faktor-faktor yang dapat menghambat ataupun meningkatkan perilaku prososial yaitu:
a. Hubungan orang yang membutuhkan pertolongan dengan anak. Anak akan
lebih cepat menolong orang tersebut apabila orang itu adalah teman atau orang yang dekat dengannya dibandingkan orang yang belum dikenal.
b. Faktor kesamaan orang yang membutuhkan pertolongan dengan anak. Anak
lebih mungkin menolong seseorang yang dianggap sama dengannya seperti persamaan dalam ras, gender, ataupun pakaian.
c. Atribusi atas penyebab kesulitan. Jika seseorang dianggap mengalami suatu
insiden karena kesalahannya sendiri, maka kemungkinan untuk menolong rendah.
d. Menimbang kerugian dan manfaat atas tindakan. Anak biasanya akan
menimbang kerugian yang akan ditanggung antara menolong dan tidak menolong. Anak akan lebih mungkin menolong apabila kerugian jika kita
menolong yang akan ditanggung lebih rendah dibandingkan tidak menolong. Pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa faktor yang mempengaruhi perilaku
prososial adalah hubungan orang yang membutuhkan pertolongan dengan kita, pengetahuan tentang cara memperbaiki perilaku, kemampuan intelektual yang
berkembang, kesamaan orang yang akan ditolong dengan kita, atribusi atas penyebab kesulitan, dan menimbang antara kerugian dan manfaat menolong.
12
B. Kepercayaan Diri