30 merasa pesimis dan berakibat diurungkannya niat untuk melakukan hal yang
dianggapnya tidak mampu untuk melaksanakannya. Berbeda dengan anak dengan kepercayaan diri tinggi. Anak dengan kepercayaan diri tinggi cenderung mampu
melaksanakan tindakan sosial dengan baik seperti bermain dengan teman sebayanya. Anak tidak akan malu untuk berinteraksi dengan teman-temannya sehingga teman-
temannya menerima dan memilihnya sebagai teman bermain. Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik suatu kerangka berfikir, dapat
digambarkan sebagai berikut:
Gambar 1. Kerangka Berfikir
Keterangan; X1
= Perilaku Prososial X2
= Kepercayaan Diri Y
= Penerimaan Teman Sebaya = Pengaruh secara parsial
= Pengaruh secara simultan
E. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan landasan teori dan kerangka pikir yang telah diuraikan di atas maka diajukan hipotesis sebagai berikut:
Ho
1
: Variabel perilaku prososial tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel penerimaan teman sebaya.
X1 Y
X2
31 Ha
1
: Variabel perilaku prososial berpengaruh signifikan terhadap variabel penerimaan teman sebaya.
Ho
2
: Variabel kepercayaan diri tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel penerimaan teman sebaya.
Ha
2
: Variabel kepercayaan diri berpengaruh signifikan terhadap variabel penerimaan teman sebaya.
Ho
3
: Variabel perilaku prososial dan kepercayaan diri tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel penerimaan teman sebaya.
Ha
3
: Variabel perilaku prososial dan kepercayaan diri berpengaruh signifikan terhadap variabel penerimaan teman sebaya.
32
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Suharsimi Arikunto 2006: 12 berpendapat bahwa pendekatan kuantitatif merupakan penelitian yang akan bekerja
dengan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran, dan penampilan hasilnya. Sugiyono 2011: 7 juga berpendapat bahwa penelitian kuantitatif data penelitian
berupa angka-angka dan analisisnya menggunakan ststistik. Dengan demikian penelitian ini memungkinkan digunakan teknik analisis statistik untuk mengolah data.
Dalam penelitian kuantitatif akan lebih baik jika pembahasan dalam penelitian juga disertai dengan tabel, grafik, atau bagan.
B. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono, 2011 : 60. Suharsimi Arikunto 2006: 118 menyatakan bahwa variabel adalah objek penelitian atau apa
yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel adalah objek penelitian yang mempunyai variasi tertentu yang menjadi
titk perhatian peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Berkaitan dengan penelitian ini, maka dapat dikemukakan dua variabel yang
terdapat dalam penelitian ini, yaitu: 1. Variabel Independen
Variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus, prediktor, atecedent. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel bebas. Variabel bebas
adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab
33 perubahannya atau timbulnya variabel dependen terikat. Dalam penelitian ini
terdapat dua variabel bebas yaitu: a.
Perilaku Prososial siswa kelas V SD di SD Negeri se-Kecamatan Pajangan. b.
Kepercayaan Diri siswa kelas V SD di SD Negeri se-Kecamatan Pajangan. 2. Variabel Dependen
Variabel dependen sering disebut pula sebagai variabel output, kriteria konsekuen. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel terikat.
Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Sebagai variabel terikat dalam penelitian ini adalah
Penerimaan Teman Sebaya siswa kelas V SD di SD Negeri se-Kecamatan Pajangan.
C. Desain Penelitian