Pengkajian Analisis Prasyarat Teknik Analisis Data

46 Instrumen pada penelitian ini dikatakan reliabel apabila memiliki koefisien reliabilitas sebesar 0,60 atau lebih. Dengan demikian apabila lebih kecil dari 0,60 maka dinyatakan bahwa instrumen yang diujicobakan tidak reliabel. Dengan bantuan Statistical Program for Social Science SPSS 17.0 for Windows didapatkan untuk variabel perilaku prososial diperoleh hasil reliabilitas sebesar 0,888; variabel kepercayaan diri sebesar 0,885; dan variabel penerimaan teman sebaya diperoleh reliabilitas sebesar 0,919. Dari hasil perhitungan tersebut, dapat disimpukan bahwa reliabilitas masing-masing variabel lebih dari 0,60 sehingga dapat dinyatakan reliabel.

J. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang akan dipergunakan dibagi menjadi dua tahap, yaitu teknik analisis prasyarat dan teknik uji hipotesis. Uji prasyarat digunakan untuk menentukan analisis yang sesuai untuk menguji hipotesis yang telah diajukan. Jenis analisis hipotesis yang akan digunakan adalah analisis regresi. Danang Sunyoto 2011: 9 mengungkapkan bahwa analisis regresi merupakan suatu analisis yang mengukur pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Analisis regresi dalam penelitian yang menggunakan variabel independennya minimal 2 maka menggunakan analisis regresi ganda Sugiyono, 2012: 275.

1. Pengkajian Analisis Prasyarat

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sampel dalam penelitian berada dalam populasi yang berdistribusi normal. Burhan Nurgiantoro, Gunawan dan Marzuki 2002: 236 menyatakan uji normalitas digunakan untuk memastikan apakah sebuah data hasil pengukuran yang 47 bersangkutan berdistribusi nomal. V Wiratna Sujarweni dan Poly Endrayanto 2012: 49 berpendapat bahwa sebelum data diolah perlu dilakukan uji normalitas sebagai syarat yang harus dipenuhi dalam penggunaan analisis parametrik. Suharsimi Arikunto 2010: 314 mengemukakan bahwa salah satu jenis uji normalitas yaitu Skewness. Ukuran kemiringan puncak kurva ke kiri atau ke kanan dikenal dengan nama “kemiringan kurva atau kemencengan kurva” yang disebut Skewness. Pengukuran kemencengan distribusi data dirumuskan oleh Karl Pearson dalam bentuk koefisien pearson, yang jika dimodifikasi ke dalam bahasa indonesia menjadi: Sk 1 = ̅ Keterangan : Sk 1 : Kemencengan ̅ : Rerata Nilai Mo : Mode SD : Standar Deviasi Suharsimi Arikunto 2010: 315 mengayatakan sebuah kurva dinyatakan normal apabila hasil perhitungan dengan rumus di atas terletak antara -1 dengan +1. Santosa Andriyan Setyadharma, 2010: 2 yang menyatakan bahwa bila rasio kurtosis dan skweness berada di antara -2 hingga +2 maka distribusi data adalah normal. Dalam penelitian ini, kurva dinyatakan normal apabila hasil perhitungan terletak antara -1 sampai dengan +1. 48

b. Uji Linearitas

Uji linearitas adalah suatu prosedur yang digunakan untuk mengetahui status linear tidaknya suatu distribusi data penelitian Tulus Winarsunu, 2006: 186. Maksudnya garis antara X dan Y membentuk garis linear atau tidak. Dua variabel dikatakan linear apabila kenaikan skor pada variabel X diikuti kenaikan skor pada variabel Y atau sebaliknya. Uji linearitas dilakukan dengan membandingkan harga signifikansi terhadap tingkat alpha. Penelitian ini menggunakan tingkat alpha 5 atau 0,05. Maka apabila nilai koefisien signifikansi dari Deviation from Linearity dari 0,05 maka data dapat dinyatakan linier dan sebaliknya apabila nilai koefisien signifikansi dari Deviation from Linearity dari 0,05 maka data dapat dinyatakan tidak linier R. Gunawan Sudarmanto, 2005: 135.

c. Uji Multikoleniaritas

Uji multikolinearitas merupakan uji yang diterapkan dalam analisis regresi di mana akan diukur tingkat asosiasi keeratan hubungan atau pengaruh antar variabel bebas tersebut melalui koefisien korelasi r. R Gunawan Sudarmanto 2005: 140 menyatakan bahwa kriteria yang digunakan untuk menyatakan apakah terjadi multikoleniaritas atau tidak, salah satunya dengan menggunakan koefisien signifikansi. Koefisien signifikansi selanjutnya dibandingkan dengan alpha yang telah ditetapkan sebelumnya yaitu 5. Maka, apabila koefisien signifikansi lebih besar dari 5 dapat dinyatakan bahwa tidak terjadi multikoleniaritas diantara variabel independen. Apabila koefisien signifikansi kurang dari 5 dapat dinyatakan bahwa terjadi multikoleniaritas diantara variabel inependennya. 49

2. Uji Hipotesis

Dokumen yang terkait

Pengaruh Antara Komunikasi Orangtua-Remaja dan Teman Sebaya terhadap Perilaku Seks Pranikah Pada Remaja Putri di SMPN dan MTSN Kecamatan Tambang Riau Tahun 2013

1 53 173

Pengaruh Dukungan Guru dan Teman Sebaya terhadap Akseptabilitas dan Pemanfaatan Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK Remaja) di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Kota Tanjung Balai

3 72 174

PENGARUH PERGAULAN TEMAN SEBAYA DAN PENYESUAIAN DIRI TERHADAP KETRAMPILAN BERSOSIALISASI SISWA KELAS V SD PENGARUH PERGAULAN TEMAN SEBAYA DAN PENYESUAIAN DIRI TERHADAP KETRAMPILAN BERSOSIALISASI SISWA KELAS V SD MUHAMMADIYAH 3 NUSUKAN - SURAKARTA.

0 2 16

PENGARUH INTENSITAS PENGGUNAAN SOSIAL MEDIA DAN PENERIMAAN TEMAN SEBAYA TERHADAP PERILAKU BULLYING SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR.

0 10 184

PENGARUH KEMAMPUAN EMPATI TERHADAP PERILAKU PROSOSIAL SISWA KELAS V SD NEGERI SE-GUGUS IV KASIHAN BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA.

1 2 161

HUBUNGAN PERGAULAN TEMAN SEBAYA DENGAN KECERDASAN EMOSI SISWA KELAS V SD NEGERI SE-KECAMATAN GANTIWARNO KALTEN.

1 8 133

PENGARUH PERGAULAN TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI TERHADAP KECERDASAN EMOSIONAL SISWA KELAS V SD NEGERI SE-KECAMATAN TEGALREJO YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015.

6 45 158

PENGARUH PENGUATAN (REINFORCEMENT) GURU DAN PENERIMAAN TEMAN SEBAYA TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI SISWA.

0 0 153

PENGARUH KONSEP DIRI TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI SISWA KELAS V SD SE-GUGUS SADEWA KECAMATAN TEMANGGUNG.

0 0 90

PENGARUH KEPERCAYAAN DIRI DAN KONFORMITAS TEMAN SEBAYA TERHADAP PERILAKU MEROKOK SISWA KELAS X SMA NEGERI 70 JAKARTA

0 0 9