Keterbatasan Penelitian HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
104
peningkatan skor kemampuan berpikir kritis berada dalam kriteria sedang pada prates menjadi tinggi pada siklus II. Berdasarkan hasil analisis prates
sampai akhir siklus II rata-rata skor kemampuan berpikir kritis yang dicapai siswa yaitu dari prates ke siklus I naik sebesar 17 dari 60
menjadi 77 dan pada siklus I ke siklus II naik 3 dari 77 menjadi 80. Persentase ketuntasan siswa dalam kemampuan berpikir kritis telah
memenuhi 88 siswa memenuhi KKM. Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kemampuan berpikir kritis siswa kelas IV A Negeri
Margoyasan dapat meningkat melalui penerapan model pembelajaran kontekstual
ContextualTeaching and Learning
CTL. B.
Saran
Adapun saran peneliti sebagai tindak lanjut terkait dengan penelitian yang telah dilaksanakan adalah sebagai berikut.
1.
Bagi guru
a. Pembelajaran dengan model pembelajaran kontekstual
Contextual Teaching and Learning
CTL dapat diterapkan pada materi pelajaran lain yang mengaitkan materi dengan pengalaman siswa.
b. Guru membimbing dan membantu siswa yang belum tuntas belajar
matematika sampai tuntas. c.
Menggunakan pertanyaan terbuka untuk membiasakan berpikir kritis dan menggali berbagai ide dan pendapat siswa dalam belajar.
2. Siswa harus terlibat aktif dalam belajar dan memperhatikan instruksi guru
dengan baik.
105
3.
Bagi peneliti lain
Dalam menyusun dan mengembangkan instrumen tidak hanya pada tes hasil belajar siswa tetapi juga menggunakan rubik unjuk kerja pada proses
pembelajaran sehingga dapat melakukan penilaian otentik dalam mengukur keseluruhan perkembangan siswa dalam berpikir kritis baik
dalam aspek kognitif, afektif, maupun psikomotor.
106
DAFTAR PUSTAKA Asiatul Rofiah. 2010.
Peningkatan Kemampuan Komunikasi Matematika Siswa Kelas VII SMP N 2 Depok Yogyakarta Dalam Pelajaran Matematika
Melalui Pendekatan inkuiri
. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta Asri Budiningsih. 2008.
Belajar dan Pembelajaran.
Jakarta: PT. Rineka Cipta. BSNP. 2006.
Standar Kompete dan Kompetensi Dasar Tingkat SD, MI, dan SLBSD.
Jakarta: BSNP Diah Kusumaningsih, 2011.
Upaya Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas X-C SMA N 11 Yogyakarta melalui Pembelajaran Matematika
dengan Pendekatan Contextual Teaching and Learning CTL pada materi perbandingan trigonometri.
Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta Darmiyati Zuchdi. 2008.
Humanisasi Pendidikan
. Yogyakarta: Bumi Aksara. Ennis, R.H. 2011.
The Nature of Critical Thinking: An Outline of Critical Thinking Dispositions and Abilities.
rev.ed
.
University of Illinois.diakses pada tanggal 3 februari 2015http:faculty.education.illinois.edurhennis
documentsTheNatureofCriticalThinking_51711_000.pdf Erman Suherman, dkk. 2003.
Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer
. Bandung: JICA
Herman Hudojo. 2001.
Pengembangan Kurikulum dan pembelajaran Matematika
. Malang: Universitas Negeri Malang Izhab Zaleha Hassoubah. 2007.
Mengasah Pemikiran Kreatif dan Kritis: Disertai Ilustrasi dan Latihan
Penerjemah :Bambang Suryadi
.
Bandung: Nuansa.
Johnson, Elaine B. 2007.
Contextual Teaching and Learning: Menjadikan Kegiatan Belajar-Mengajar Mengasyikkan dan Bermakna.
Penerjemah:Ibnu Setiawan. Bandung: Mizan Learning Center.
Krulik, S dan Rudnick, J.A. 1995.
The New Sourcebookfor Teaching Reasoning and Problem Solving in Elementary School
. Massachusetts: Allyn Bacon A Simon Schuster Company.
Marsigit. 2003.
Buku Pedoman Umum dan Khusus Pembelajaran Matematika SMP
. Jakarta: Yudistira Ngalim Purwanto. 2002.
Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran
. Bandung: PT Remaja Rosdakarya