JASA: KUNCI MENUJU KEBERUNTUNGAN
2. JASA: KUNCI MENUJU KEBERUNTUNGAN
(1) Perbuatan Baik
“Para bhikkhu, jangan takut pada perbuatan baik. Ini adalah ungkapan yang menunjukkan kebahagiaan, apa yang disukai, diharapkan, disayangi, dan menyenangkan, yaitu, perbuatan baik. Karena Aku mengetahui sepenuhnya, para bhikkhu, bahwa untuk waktu yang lama Aku mengalami akibat yang disukai, diharapkan, disayangi, dan menyenangkan dari banyak melakukan perbuatan baik.
“Setelah selama tujuh tahun melatih pikiran cinta kasih, selama tujuh kappa penyusutan dan pengembangan Aku tidak kembali ke dunia ini. Ketika kappa menyusut Aku mencapai alam cahaya gilang- gemilang, dan ketika kappa mengembang Aku muncul di sebuah istana surgawi kosong, dan di sana Aku adalah Brahmā, Mahā Brahmā, pemenang tak tertaklukkan, maha melihat, maha kuasa. Tiga puluh enam kali Aku menjadi Sakka, penguasa para deva. Dan ratusan kali Aku menjadi Raja Pemutar Roda, bajik, seorang raja kebaikan, penakluk empat penjuru dunia, memelihara kestabilan di bumi, memiliki tujuh pusaka. Apa lagi yang perlu dikatakan sehubungan dengan kerajaan lokal?
“Aku berpikir terheran-heran: ‘perbuatan apakah yang Kulakukan sehingga berbuah ini? Perbuatan apakah yang masak sehingga Aku memiliki pencapaian dan kekuasaan yang begitu besar?’ Dan kemudian aku berpikir: ‘Ini adalah buah dari tiga jenis perbuatanKu, masaknya tiga jenis perbuatan sehingga Aku sekarang memiliki pencapaian dan kekuasaan besar: perbuatan memberi, penguasaan- diri, dan pengendalian.’”
(It 22: 14-15)
(2) Tiga Landasan Jasa
“Ada, O para bhikkhu, tiga cara melakukan jasa. Apakah tiga ini? Ada cara melakukan jasa dengan memberi, dengan disiplin moral, dan dengan pengembangan meditasi.
“Ada seseorang yang berlatih melakukan jasa dengan memberi hanya pada tingkat yang terbatas; dan, demikian pula pada tingkat terbatas, ia melakukan jasa dengan disiplin moral; tetapi ia tidak melakukan jasa melalui meditasi. Ketika hancurnya jasmani, setelah kematian, ia akan terlahir kembali di antara manusia dengan kondisi yang tidak menyenangkan.
“Seorang lainnya melakukan jasa dengan memberi serta dengan disiplin moral pada tingkat yang tinggi; tetapi ia tidak melakukan jasa melalui meditasi. Ketika hancurnya jasmani, setelah kematian, ia akan terlahir kembali di antara manusia dengan kondisi yang menyenangkan.
“Atau ia akan terlahir kembali di antara para deva di alam Empat raja Deva. Dan di sana, Empat Raja Deva, yang telah melakukan jasa melalui memberi dan melalui disiplin moral pada tingkat yang sangat tinggi, melampaui para deva lainnya di alam itu dalam sepuluh hal: “Atau ia akan terlahir kembali di antara para deva di alam Empat raja Deva. Dan di sana, Empat Raja Deva, yang telah melakukan jasa melalui memberi dan melalui disiplin moral pada tingkat yang sangat tinggi, melampaui para deva lainnya di alam itu dalam sepuluh hal:
“Atau ia akan terlahir kembali di antara para deva Tāvatiṃsa. Dan di sana, Sakka, penguasa para deva, yang telah melakukan jasa melalui memberi dan melalui disiplin moral pada tingkat yang sangat tinggi, melampaui para deva lainnya di alam itu dalam sepuluh hal: dalam umur kehidupan surgawi, dalam kecantikan, dalam kebahagiaan, kemasyhuran, kekuasaan; dan dalam penglihatan, pendengaran, penciuman, pengecapan, dan sentuhan surgawi.
[Pernyataan serupa dinyatakan untuk kelahiran kembali di antara para deva Yāma, para deva Tusita, para deva yang bergembira dalam penciptaan, para deva yang menguasai penciptaan para deva lainnya, dan untuk masing-masing penguasa dari alam-alam deva ini.]
“Ini, para bhikkhu, adalah tiga cara melakukan jasa.” (AN 8:36; IV 241-43)
(3) Jenis Keyakinan Terbaik
“Para bhikhu, ada empat jenis keyakinan terbaik ini. Apakah empat ini?
“Di antara makhluk-makhluk manapun juga, baik yang tanpa kaki atau berkaki dua, empat kaki, ataupun banyak kaki, baik yang memiliki bentuk ataupun tanpa bentuk, baik yang memiliki persepsi, tanpa persepsi, ataupun bukan memiliki persepsi juga bukan tanpa persepsi, Sang Tathāgata, Sang Arahant, Yang Tercerahkan Sempurna dinyatakan sebagai yang terbaik di antara semuanya. Mereka yang memiliki keyakinan pada Sang Buddha memiliki keyakinan pada yang “Di antara makhluk-makhluk manapun juga, baik yang tanpa kaki atau berkaki dua, empat kaki, ataupun banyak kaki, baik yang memiliki bentuk ataupun tanpa bentuk, baik yang memiliki persepsi, tanpa persepsi, ataupun bukan memiliki persepsi juga bukan tanpa persepsi, Sang Tathāgata, Sang Arahant, Yang Tercerahkan Sempurna dinyatakan sebagai yang terbaik di antara semuanya. Mereka yang memiliki keyakinan pada Sang Buddha memiliki keyakinan pada yang
“Di antara hal-hal apapun juga yang terkondisi, Jalan Mulia Berunsur Delapan dinyatakan sebagai yang terbaik di antaranya. Mereka yang memiliki keyakinan pada Jalan Mulia Berunsur Delapan memiliki keyakinan pada yang terbaik, dan bagi mereka yang memiliki keyakinan pada yang terbaik, maka hasilnya juga adalah terbaik.
“Di antara hal-hal apapun juga apakah yang terkondisi ataupun tidak terkondisi, kebebasan dari nafsu dinyatakan sebagai yang terbaik di antara semuanya, yaitu, tergilasnya keangkuhan, lenyapnya kehausan, tercabutnya kemelekatan, terhentinya lingkaran, hancurnya ketagihan, kebebasan dari nafsu, lenyapnya, Nibbāna. Mereka yang memiliki keyakinan pada Dhamma memiliki keyakinan yang terbaik, dan bagi mereka yang memiliki keyakinan pada yang terbaik, maka hasilnya juga adalah terbaik.
“Di antara semua komunitas atau kelompok, Saṅgha para siswa Sang Tathāgata dinyatakan sebagai yang terbaik di antara semuanya, yaitu, empat pasang makhluk, delapan jenis individu - Saṅgha siswa Sang Bhagavā ini layak menerima pemberian, layak menerima keramah-tamahan, layak menerima persembahan, layak menerima penghormatan, ladang jasa yang tiada taranya di dunia. Mereka yang memiliki keyakinan pada Saṅgha memiliki keyakinan yang terbaik, dan bagi mereka yang memiliki keyakinan pada yang terbaik, maka hasilnya juga adalah terbaik.”
Bagi mereka yang memiliki keyakinan sebagai yang terbaik, Bagi mereka yang memahami Dhamma terbaik, Bagi mereka yang memiliki keyakinan pada Sang Buddha, Yang tidak tertandingi yang layak menerima persembahan; Bagi mereka yang memiliki keyakinan pada Dhamma, Dalam kebebasan dari nafsu yang penuh kebahagiaan; Bagi mereka yang memiliki keyakinan pada Saṅgha, Ladang jasa yang tiada taranya; Bagi mereka yang memberikan pemberian terbaik, Jenis jasa terbaik meningkat; Umur kehidupan, kecantikan, dan kemasyhuran terbaik, Reputasi baik, kebahagiaan, dan kekuatan. Apakah ia menjadi deva atau manusia, Sang bijaksana yang memberikan yang terbaik, Berkonsentrasi pada Dhamma terbaik, Bergembira ketika ia mencapai yang terbaik.
(AN 4:34; II 34-35)