Peta bahaya
Kotak 2 Peta bahaya
Pemetaan adalah sebuah perangkat yang penting dalam identifikasi dan pengkajian tentang bahaya. Peta dapat dengan akurat merekam lokasi, dampak yang mungkin timbul dan tingkat kemungkinan terjadinya bahaya, serta menyajikan informasi ini dengan jelas dan mudah dipahami. Skala atau tingkat keterincian peta dapat dibuat sesuai kebutuhan, sehingga peta dapat berguna untuk perencanaan di tingkat nasional maupun di tingkat daerah. 3
Jenis informasi yang direkam bervariasi sesuai dengan bahaya yang sedang dikaji. Dalam hal gempa bumi, misalnya, informasi yang digunakan dapat berupa jalur-jalur patahan geologis, daerah-daerah dengan catatan tentang aktivitas seismik, dan jenis tanah dan batuan; untuk banjir, topografi, geomorfologi dan daerah- daerah yang sebelumnya pernah tergenang banjir.
Pemetaan dapat dilaksanakan berdasarkan serangkaian sumber data (misalkan saja peta-peta yang sudah ada, penginderaan jarak jauh, survei-survei). Informasi tambahan dari foto, survei-survei lapangan dan sumber- sumber lain dapat ditumpuk di atas peta dasar – sistem informasi geografis telah membuat hal ini menjadi jauh lebih mudah. Kegiatan-kegiatan pemetaan bahaya dapat juga dilaksanakan di tingkat masyarakat. Masyarakat seringkali mengetahui dengan baik lokasi dan sifat-sifat bahaya setempat serta faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya bahaya. Informasi semacam itu terutama sangat berharga dalam mengidentifikasi dan mengkaji bahaya-bahaya lokal, dan keluaran-keluaran dari tingkat masyarakat ini dapat juga dimasukkan ke dalam pemetaan dan perencanaan di tingkat yang lebih tinggi.
Peta merupakan media yang baik untuk mengkomunikasikan informasi tentang bahaya kepada para pengambil keputusan, tetapi seringkali peta harus diinterpretasikan terlebih dahulu – baik untuk keperluan mereka yang nonspesialis yang tidak terbiasa melihat informasi dalam bentuk ini, maupun untuk para pengguna terpelajar yang mungkin tidak terbiasa dengan format-format tertentu dan simbol-simbol yang digunakan. Secara umum arti dari data-data yang disajikan harus dibahas dan dipahami dengan menyeluruh.
Tabel 3, yang difokuskan pada bahaya-bahaya geologi dan hidrometeorologi utama di dunia, menguraikan informasi-informasi yang dibutuhkan oleh para perencana pembangunan dan jenis-jenis data pokok, atau metode untuk memperoleh data, dalam tiap kasus. Metode-metode yang dipilih akan tergantung pada ketersediaan sumber daya dan tujuan penggunaan data-data yang dikumpulkan.
2 Penelitian erosi pantai di Filipina (Kotak 1), misalnya, memanfaatkan dokumentasi (khususnya peta-peta) dari wilayah pantai dan perubahan-perubahan bathimetrik (kedalaman air), survei- survei bathimetrik dan GPS terbaru, wawancara-wawancara dengan para penduduk setempat dan foto-foto udara.
3 Pemetaan dapat dibuat tiga dimensi, dengan menggunakan perangkat lunak untuk modeling elevasi digital; dan dapat juga dibuat pemetaan empat dimensi, dengan animasi komputer yang mengikutsertakan unsur waktu.
28 KONSORSIUM PROVENTION – Perangkat untuk Mengarusutamakan Pengurangan Risiko Bencana
Tabel 3 Informasi tentang bahaya: Jenis, sumber, metode-metode penilaian
Informasi yang dibutuhkan oleh para Jenis bahaya
Jenis/sumber data/metode penilaian data perencana pembangunan
Hidro-meteorologi Banjir (sungai dan
Lokasi dan luasnya daerah yang Catatan-catatan historis tentang frekuensi, pantai)
mengalami banjir atau daerah yang rawan lokasi, karakteristik dan dampak dari banjir
kejadian-kejadian di masa lampau Kedalaman air dan lama waktu terjadinya
Data meteorologis: catatan-catatan curah banjir
hujan (dan salju yang mencair) dan Tingkat kecepatan aliran air
pemantauan (misalnya dengan alat pengukur Tingkat naiknya permukaan air dan
curah hujan)
pelepasan banjir Pemetaan topografis dan ketinggian kontur Jumlah lumpur yang tertinggal atau yang
tanah di sekitar garis pantai, sistem sungai terjebak
dan daerah-daerah tangkapan air; pemetaan Frekuensi dan waktu terjadinya banjir
geomorfologis; pemetaan tahap-tahap (termasuk musim-musimnya)
pengendapan dari waktu ke waktu Volume dan intensitas curah hujan (dan
Pemetaan sumber-sumber daya alam dan salju yang mencair) di daerah-daerah
penggunaan lahan
rawan banjir dan sekitarnya Perkiraan kemampuan sistem hidrologi dan Hambatan-hambatan alam atau buatan
daerah tangkapan air
manusia yang menghalangi aliran air dan Data-data hidrologis tentang aliran air, struktur-struktur pengendali banjir
besarnya (termasuk pelepasan puncak banjir) Jangka waktu pemberian peringatan
dan frekuensi banjir, bentuk sungai, sifat Di daerah pantai: pasang-surutnya air dan
penyerapan tanah
pola-pola angin pantai; tinggi gelombang Perkiraan hidrologis akan pelepasan banjir di
yang diakibatkan oleh badai masa yang akan datang, karakteristik aliran air dan hal-hal terkait lainnya; analisis frekuensi banjir
Di daerah pantai: catatan-catatan pasang-surut dan tingkat ketinggian permukaan air laut, data-data meteorologis tentang kecepatan dan arah angin
Peramalan cuaca jangka panjang dan berdasarkan musim; model-model perubahan
Angin kencang Lokasi-lokasi dan luasnya daerah yang Catatan-catatan historis dan klimatologis (termasuk badai/
dapat terkena tentang frekuensi, lokasi, karakteristik badai tropis dan
Frekuensi terjadinya bahaya ini (termasuk (termasuk jalur topan dan angin puting angin puting beliung)
musim-musimnya) dan pola-pola arahnya beliung) dan dampak kejadian-kejadian Kecepatan dan arah angin; skala
bahaya lampau di daerah sasaran proyek dan keganasan angin dan badai (misalnya skala
daerah-daerah di sekitarnya (atau negara- Beaufort); skala badai/topan setempat
negara) yang menghadapi kondisi serupa Kondisi-kondisi tekanan udara yang
Catatan-catatan meteorologis tentang berkaitan, curah hujan dan gelombang
kecepatan dan arah angin di pusat-pusat laut/badai
pemantauan cuaca
Jangka waktu pemberian peringatan Peramalan cuaca jangka panjang dan berdasar musim; model-model perubahan iklim Topografi dan geomorfologi daerah-daerah daratan yang terpengaruh (di mana ada risiko banjir yang ditimbulkan oleh hujan deras atau naiknya permukaan air laut; lihat juga data- data tentang banjir)
Catatan Panduan 2
NON-PRINTING-ITEM 4
Jenis bahaya Informasi yang dibutuhkan oleh para Jenis/sumber data/metode penilaian data perencana pembangunan
Kekeringan 4 Tingkat curah hujan, kurangnya curah Pemantauan (misalnya dengan alat pengukur
curah hujan) dan pemetaan curah hujan dan Frekuensi dan waktu dari kejadian
hujan
salju yang mencair
curah hujan dan kekeringan (termasuk
Survei/analisis jenis tanah dan kandungan
musim-musimnya); panjangnya periode
embun
Survei dan pemantauan sumber air Tingkat air (air tanah, sungai, danau, dll.)
kekeringan
Survei vegetasi (termasuk pemetaan, foto Kualitas tanah dalam menyimpan air
udara) dan pemantauan produksi tanaman Jangka waktu pemberian peringatan
pangan
Ciri-ciri biologis yang berkaitan (misalnya Catatan-catatan historis tentang frekuensi,
gangguan hama, tanaman-tanaman yang
lokasi, karakteristik dan dampak kejadian-
bertahan hidup)
kejadian di masa lampau (termasuk catatan- catatan jangka panjang akan fluktuasi curah hujan)
Peramalan cuaca jangka panjang dan berdasar musim; model-model perubahan iklim
Geologi
Gempa bumi Lokasi dan luas zona-zona bahaya gempa, Zonasi dan mikro-zonasi (pemetaan/pere-
pusat-pusat gempa, patahan-patahan,
kaman semua parameter seismologis, geolo-
gis, hidro-geologis yang dibutuhkan untuk Besarnya gempa (energi yang dilepaskan
sistem-sistem patahan yang diketahui, dll.
perencanaan proyek dalam suatu daerah,
di pusat gempa) dan intensitas gempa
berdasarkan sumber-sumber di bawah) (tingkat parahnya getaran tanah) di daerah Peta sumber-sumber gempa (patahan, sistem- tersebut
sistem patahan)
Ciri-ciri geologis, geomorfologis atau Peta-peta dan survei-survei geologis,
hidrologis lain yang mempengaruhi
geomorfologis (lihat juga tanah longsor)
Data tentang kejadian-kejadian gempa bumi Efek sekunder yang dapat timbul: tanah
getaran dan deformasi tanah
di masa lampau, lokasi kejadian, karakteristik
longsor, longsor lumpur, guguran; banjir
(besarnya, intensitasnya, dll.) dan pengaruhnya
yang diakibatkan oleh bobolnya waduk
Perhitungan pergeseran maksimum tanah
atau tsunami; kebakaran; polusi yang ditimbulkan oleh hancurnya instalasi industri
Frekuensi kejadian Gunungapi
Lokasi gunungapi dan status kegiatan Penelitian-penelitian dan peta-peta geologis,
berdasarkan pada bukti survei geologis Sejarah, frekuensi dan karakter dari
gunungapi pada saat ini (aktif, tidur, mati)
frekuensi, tingkat dan sifat dari letusan-
letusan-letusan setiap gunungapi dan
letusan terdahulu
proses-proses yang menyebabkan
Peta-peta bahaya/zonasi (berdasarkan data-
terjadinya letusan tersebut
data geologis)
Daerah-daerah yang berisiko terkena Catatan-catatan historis tentang frekuensi,
letusan; radius yang dapat terkena letusan
lokasi, karakteristik dan dampak dari
kejadian-kejadian di masa lalu Volume dan jenis material yang
atau arah aliran material letusan
Pemantauan dan pengamatan/ perekaman
dikeluarkan (misalkan saja guguran
dari gejala-gejala yang mendahului (termasuk
abu, aliran piroklastik, aliran lava, lahar,
tingkat kegempaan, deformasi tanah, gejala-
gejala hidrotermal, letupan gas) Tingkat ledakan dan lama waktu letusan/
letupan gas)
erupsi Jangka waktu pemberian peringatan
4 Hal yang menjadi fokus di sini adalah kekeringan yang diakibatkan oleh faktor meteorologis (yakni jika tingkat curah hujan jatuh sampai di bawah tingkat tertentu) dan kekeringan yang diakibatkan oleh sebab hidrologis (menyusutnya sumber-sumber daya air), atau dengan kata lain pada bahayanya sendiri dan bukan pada kekeringan/paceklik dalam pengertian pertanian (yang merupakan dampak dari kedua jenis kekeringan pada hasil panen).
30 KONSORSIUM PROVENTION – Perangkat untuk Mengarusutamakan Pengurangan Risiko Bencana
Jenis bahaya Informasi yang dibutuhkan oleh para Jenis/sumber data/metode penilaian data perencana pembangunan
Tanah longsor Volume dan jenis material yang longsor, Identifikasi lokasi dan tingkat longsor atau
daerah yang terkubur atau terkena,
kerusakan tanah terdahulu melalui survei,
kecepatan
pemetaan, foto udara
Kondisi-kondisi alam yang mempengaruhi Pemetaan/survei-survei pembentukan dan
stabilitas lereng (komposisi dan struktur
karakteristik batuan, geologi permukaan (jenis
batuan dan tanah, tingkat kemiringan
tanah), geomorfologi (tingkat kemiringan dan
aspek lereng), hidrologi (terutama air tanah Pemicu-pemicu eksternal lainnya: gempa,
lereng, tingkat air tanah)
dan saluran limbah)
Catatan-catatan historis tentang frekuensi, Vegetasi dan penggunaan lahan lainnya
curah hujan
lokasi, karakteristik dan dampak dari
(termasuk kegiatan-kegiatan membangun,
kejadian-kejadian di masa lalu
pengurukan, bukit-bukit buatan manusia,
Identifikasi kejadian-kejadian yang mungkin
lubang tempat pembuangan sampah,
menjadi pemicu seperti gempa bumi, siklon,
tumpukan limbah, dsb.)
erupsi gunungapi Pemetaan dan survei-survei vegetasi dan
penggunaan lahan Peta-peta zonasi, berdasarkan hal-hal di atas
Sumber: Diadaptasi dari: Borton, J. and Nicholds, N. Drought and Famine. New York: United Nations Development Programme, Department of Humanitarian Affairs (UNDP/DHA), Disaster Mitigation Training Programme module, 1994. Dapat diakses di: http://www.undmtp.org/english/ droughtandfamine_guide/drought_guide.pdf; Coburn, A.W., Spence, R.J.S. and Pomonis, A. Disaster Mitigation. New York: UNDP/DHA Disaster Mitigation Training Programme module, 1994. Dapat diakses di: http://www.undmtp.org/english/Disaster_mitigation/disaster_mitigation.pdf; UNDRO. Mitigating Natural Disasters: Phenomena, Effects and Options. A Manual for Policy Makers and Planners. New York: Office of the United Nations Disaster Relief Co-ordinator, 1991.