commit to user 150
d. Monitoring Program Community Development Penyulingan Kayu Putih
Sebagai bagian dari proses komunikasi, maka program CSR perusahaan yang baik tentunya akan terdapat sebuah monitoring yang dilakukan secara
bersama-sama. Hal yang demikian ini terjadi pada pelaksanaan program commu ity development
penyulingan kayu putih. Monitoring dalam program ini dilakukan tidak hanya dari pihak Perhutani saja namun juga melibatkan dari pihak PT.
Holcim Indonesia Tbk. Cilacap dan masyarakat sasaran program. Monitoring program merupakan salah satu bentuk kegiatan komunikasi, karena melalui
monitoring ini terdapat sebuah hubungan komunikasi antara pihak-pihak yang terlibat dalam pelaksanaan program.
· Monitoring program oleh masyarakat Kelurahan Kutawaru dan PT. Holcim Indonesia Tbk. Cilacap
Terkait dengan monitoring pelaksanaan program community development penyulingan kayu putih diketahui bahwa masyarakat yang tergabung dalam
LMDH melakukan monitoring untuk kemudian dilaporkan kepada PT Holcim Indonesia Tbk Cilacap dan Perhutani. Sebagaimana penuturan Busro H.S selaku
Ketua LMDH :” …kita setiap hari harus membuat laporan berapa daun yang
diolah, dan berapa minyak yang dihasilkan. Nanti di total tiap bulan kita serahkan laporan tersebut kepada Holcim dan Perhutani. Jadi ada pertanggungjawaban, kan
kita ada target produksi minyak kayu putih per tahun nya
127
.” Pihak perusahaan melakukan monitoring dengan menerima laporan dari
masyarakat untuk mengetahui kemajuan serta kendala yang dihadapi masyarakat.
127
Kutipan wawancara dengan Busro H.S selaku Ketua LMDH, Selasa 16 November 2010
commit to user 151
Dalam monitoring perusahaan juga melakukan pengecheckan langsung di lapangan untuk melihat kondisi nyata yang terjadi terkait program penyulingan
kayu putih. Sebagaimana dikemukakan Harry Kusnanto selaku Community Relations Officer
2 CRO 2 : “Monitoringnya kita serahkan kepada masyarakat, masyarakat yang membuat laporan untuk dilaporkan kepada kami, termasuk
melaporkan apakah ada kendala atau tidak, kami juga melihat langsung ke lapangan
128
.”
· Monitoring program penyulingan kayu putih oleh Perhutani
Monitoring juga dilakukan oleh pihak Perhutani dengan menerjunkan Mandor PHBM untuk melakukan pengawasan terhadap jalannya program
community development penyulingan kayu putih secara langsung. Mandor PHBM
ini juga bertugas untuk membantu masyarakat sasaran program jika menemui kendala teknis terkait tanaman kayu putih dilapangan. Sebagaimana penuturan
Badrudin selaku KRPH Cilacap :” Di lapangan kan ada mandor kayu putih,
Mandor itu nanti yang mengawasi kegiatan kayu putih, seumpama petani ada kendala teknis bisa langsung tanya ke mandor kayu putih. Mandor kayu putih itu
lebih tau mulai dari persemaian, pembibitan, pengangkutan, pemangkasan sampai penyulingan tau semua, istilahnya yang ngontrol lah
129
.” Terkait tugas pengawasan ini Mandor PHBM yang diterjunkan Perhutani
ini juga memiliki tugas untuk menjamin kegiatan community development penyulingan kayu putih mulai dari pemetikan, pengangkutan hingga penyulingan
berjalan lancar. Sebagaimana penuturan Kursad selaku Mandor PHBM : ” Saya
128
Kutipan wawancara dengan Harry Kusnanto selaku CRO 2, Senin, 15 November 2010
129
Kutipan wawancara dengan Badrudin selaku KRPH Cilacap, Senin 29 November 2010
commit to user 152
disitu istilahnya ngontrol. Ikut sama-sama petani dan perampal, setelah dirampal ditumpuk, dikasih di tempat penampungan sementara darurat, bisa ditimbang di
lokasi tergantung pabrik, … nanti ada yang ngangkut sendiri, ngangkut pake mobil bisa pake motor bisa
130
.” Adanya kegiatan monitoring yang baik ini menunjukan bahwa program
community development penyulingan kayu putih meiliki pengorganisasian yang
bisa dikatakan baik. Terkait pengevaluasian program community development penyulingan kayu putih ini, PT. Holcim Indonesia Tbk. mengevaluasi berdasarkan
hasil laporan monitoring yang dilakukan masyarakat maupun penge-check-an secara langsung dari pihak PT. Holcim Indonesia Tbk. Cilacap. Dari hasil
wawancara peneliti terhadap Community Relations Officer 2 diketahui bahwa pengevaluasian secara formal dilakukan setahun sekali yakni pada akhir tahun
untuk membahas secara detail program yang telah dilaksanakan ataupun untuk membahas rencana pengembangan program ke depan melalui kegiatan
Community Advisory Panel CAP. Sebagaimana penuturan Harry Kusnanto
selaku Community Relations Officer 2 : “... untuk evaluasi kan terus menerus, ... dari laporan mereka kita akan
lakukan evaluasi. Untuk evaluasi yang formal memang dilakukan akhir tahun melaui kegiatan Community Advisory Panel CAP yang disana kita
melakukan evaluasi terhadap program yang telah dilaksanakan dan menampung aspirasi terhadap program yang akan dilaksanakan termasuk
pengembangan program
131
.
130
Kutipan wawancara dengan Kursad selaku Mandor PHBM, Senin 29 November 2010
131
Kutipan wawancara dengan Harry Kusnanto selaku CRO 2, Senin, 15 November 2010
commit to user 153
e. Aturan bagi hasil Perhutani dalam program community development