Penyulingan Kayu Putih Sebagai Alternatif Kegiatan Community

commit to user 41

5. Penyulingan Kayu Putih Sebagai Alternatif Kegiatan Community

Development Melihat adanya potensi yang bisa dikembangkan dari masyarakat Kelurahan Kutawaru dengan dukungan lahan suburareal seluas 400 hektar milik Perum Perhutani yang belum termanfaatkan, PT Holcim Indonesia Tbk. Cilacap sebagai perusahaan yang berkomitmen mewujudkan tanggungjawab sosial perusahaan corporate sosial responsibility berusaha memahami apa yang menjadi setiap permasalahan masyarakat sekitar melalui program community development yang dilaksanakan. PT Holcim Indonesia Tbk Cilacap bersama masyarakat Kutawaru dengan menggandeng Perhutani KPH Banyumas Jawa Tengah menjalin kemitraan dengan mengolah lahan tersebut untuk ditanami pohon kayu putih sebagai bahan baku untuk diolah menjadi minyak kayu putih yang merupakan potensi sumber daya alam yang terbarukan dan bernilai ekonomis tinggi selain itu pada sela-sela tanaman kayu putih masih bisa ditanami tanaman semusim secara tumpangsari, sehingga lahan dapat menghasilkan tambahan selain dari tanaman kayu putih tersebut. Minyak kayu putih berasal dari jenis pohon seperti Melaleuca leucadendron dan eucalyptus sp. Jenis tanaman ini mempunyai daur biologis yang panjang, cepat tumbuh, dapat tumbuh baik pada tanah yang berdrainase baik maupun jelek dengan kadar garam tinggi maupun asam dan toleran ditempat terbuka serta tahan terhadap kebakaran. Kayu putih dapat tumbuh di tanah tandus, tahan panas dan dapat bertunas kembali setelah terjadi kebakaran. Tanaman ini dapat ditemukan dari dataran rendah sampai 400 m dpi, dapat tumbuh di dekat commit to user 42 pantai di belakang hutan bakau, di tanah berawa atau membentuk hutan kecil di tanah kering sampai basah. Daun kayu putih melalui proses penyulingan, akan menghasilkan minyak atsiri yang disebut minyak kayu putih, yang warnanya kekuning-kuningan sampai kehijau-hijauan . Secara umum proses pengambilan atau pengolahan minyak kayu putih dibagi menjadi 4 cara : 1. Destilasi dengan air Pengambilan minyak atsiri dengan cara bahan direbus langsung di dalam air, minyak akan menguap bersama air kemudian diembunkan dan dipisahkan 2. Destilasi dengan air dan uap Pengambilan minyak atsiri dengan cara bahan diletakkan langsung di atas air yang mendidih, minyak akan terbawa air yang menguap kemudian diembunkan dan dipisahkan 3. Destilasi uap Pengambilan minyak atsiri dengan cara bahan dilewati uap air steam, minyak akan terbawa steam kemudian diembunkan dan dipisahkan 4. Destilasi dengan pelarut Pengambilan minyak atsiri dengan cara bahan ditambah pelarut tertentu alkohol dll kemudian diuapkan, minyak akan terbawa oleh pelarut kemudian diembunkan dan dipisahkan. Kegiatan CSR penyulingan kayu putih sangat prospektif untuk dikembangkan, selain karena tanaman kayu putih mudah untuk dibudidayakan termasuk pada lahan kritis sekalipun, hal ini juga masih banyaknya permintaan akan minyak kayu putih yang belum dapat dipenuhi. Kegiatan CSR penyulingan kayu putih akan memberikan manfaat tersendiri bagi pelaksananya baik perusahaan maupun masyarakatstakeholder. Melalui kegiatan ini diharapkan dapat menjadi investasi jangka panjang perusahaan dalam membina hubungan baik dengan masyarakat, sedangkan bagi masyarakat diharapkan dapat memenuhi Data dokumen Perhutani commit to user 43 kebutuhan akan program serta memberikan tambahan pendapatan dari kegiatan CSR kepada masyarakat. Namun, salah satu persoalan untuk melaksanakan kegiatan penyulingan kayu putih adalah adanya kendala yang dihadapi masyarakat terkait pengadaan saranaalat penyulingan kayu putih. Untuk mendukung program tersebut, keterlibatan masyarakat maupun stakeholder sangat berpengaruh dalam memberikan sosialisasi mengenai program yang akan dilaksanakan perusahaan. Melalui opinion leader maupun lembaga yang dibentuk perusahaan, masyarakat yang menjadi sasaran program mengetahui adanya program yang akan dijalankan sehingga masyarakat merasa dilibatkan yang pada akhirnya terdapat kesepahaman antara pelaksana dengan sasaran kegiatan CSR.

6. Evaluasi Program CSR

Dokumen yang terkait

Pemberdayaan Masyarakat Melalui Community Development Program Posdaya (Pos Pemberdayaan Keluarga) PT. Holcim Indonesia Tbk Pabrik Cilacap

0 7 11

PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PARTISIPASI MEREKA DALAM PROGRAM CSR PT HOLCIM INDONESIA Tbk – CILACAP PLANT.

0 4 13

PARTPT H PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PARTISIPASI MEREKA DALAM PROGRAM CSR PT HOLCIM INDONESIA Tbk – CILACAP PLANT.

0 7 14

SISTEM PERSEDIAAN BATU BARA DI PT HOLCIM INDONESIA TBK PABRIK CILACAP SISTEM PERSEDIAAN BATU BARA DI PT HOLCIM INDONESIA TBK PABRIK CILACAP.

0 4 10

IDENTIFIKASI MODEL PUBLIC RELATIONS DALAMAKTIVITAS COMMUNITY RELATIONS IDENTIFIKASI MODEL PUBLIC RELATIONS DALAM AKTIVITAS COMMUNITY RELATIONS (Studi Kasus pada Program Community Relations PT. Holcim Indonesia Tbk Pabrik Cilacap).

0 2 14

PENDAHULUAN IDENTIFIKASI MODEL PUBLIC RELATIONS DALAM AKTIVITAS COMMUNITY RELATIONS (Studi Kasus pada Program Community Relations PT. Holcim Indonesia Tbk Pabrik Cilacap).

0 3 44

KESIMPULAN DAN SARAN IDENTIFIKASI MODEL PUBLIC RELATIONS DALAM AKTIVITAS COMMUNITY RELATIONS (Studi Kasus pada Program Community Relations PT. Holcim Indonesia Tbk Pabrik Cilacap).

0 5 20

PROSES PENYELESAIAN PERSELISIHAN KEPENTINGAN DI PT HOLCIM INDONESIA Tbk Proses Penyelesaian Perselisihan Kepentingan di PT Holcim Indonesia Tbk (Studi Kasus di Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Semarang).

0 4 17

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KEGIATAN TANGGUNGJAWAB SOSIAL PERUSAHAAN (KASUS PT. HOLCIM INDONESIA TBK CILACAP PLANT).

0 0 14

Pemberdayaan Masyarakat Melalui Kegiatan Tanggungjawab Sosial Perusahaan (Kasus Pt. Holcim Indonesia Tbk Cilacap Plant) COVER

0 1 14