commit to user 171
BAB IV ANALISA DATA  PEMBAHASAN
Pada  bab  ini  peneliti  akan  membahas  dan  menyajikan  analisa  dari  hasil penelitian tentang program community development penyulingan kayu putih yang
telah  disesuaikan  dengan  rumusan  masalah  yang  dibuat.  Untuk  menjelaskan analisa  data  ini,  peneliti  akan  membagi  pembahasan  menjadi  2  pokok  bahasan
utama yang disesuaikan  rumusan masalah dengan tetap menggunakan instrument CIPP Contex, Input, Procces, Product  :
1.  Penerimaan  Masyarakat  Terhadap  Program  Community  Development Penyulingan Kayu Putih
2.  Sebagai proses komunikasi maka akan menjelaskan : a.  Perencanaan  PT.  Holcim  Indonesia  Tbk  Cilacap  dalam  program
community development penyulingan kayu putih
b.  Media  yang  digunakan  PT.  Holcim  Indonesia  Tbk.  Cilacap  dalam menyampaikan  pesan  tentang  program  community  development
penyulingan kayu putih c.  Pengorganisasian  program  community  development  penyulingan  kayu
putih d.  Efek program community development penyulingan kayu putih di kalangan
masyarakat Kelurahan Kutawaru maupun stakeholder. Dalam pembahasannya peneliti juga akan membahas kesesuaian  kegiatan
community  development PT.  Holcim  Indonesia  Tbk.  Cilacap  dengan  konsep-
commit to user 172
konsep  CSR.  Sehingga  dalam  analisis  ini  peneliti  memasukkan    teori-teori  serta cuplikan yang berkaitan dengan permasalahan penelitian.
1. Analisa Data Konteks
a. Penerimaan  Masyarakat  Terhadap  Program  Community  Development
Penyulingan Kayu Putih
Sebagai  sebuah  bentuk  kegiatan  komunikasi,  program  community development
yang  dilaksanakan  PT.  Holcim  Indonesia  Tbk.  Cilacap  merupakan realisasi  tanggung  jawab  perusahaan  atau  Corporate  Social  Responsibilty  CSR
terhadap masyarakat sekitar. Kegiatan community development yang dilaksanakan PT Holcim Indonesia Tbk Cilacap ini memiliki fokus dalam 3 tiga bidang utama
yakni, bidang ekonomi, bidang pendidikan, pelatihan, sosial kemasyarakatan dan bidang infrastruktur dan pelestarian lingkungan.
·  Pemahaman  PT.  Holcim  Indonesia  Tbk.  Cilacap  akan  permasalahan kebutuhan masyarakat Kelurahan Kutawaru
Masyarakat  Kelurahan  Kutawau  sebagai  salah  satu  publik  eksternal  PT. Holcim  Indonesia  Tbk.  Cilacap  merupakan  bagian  tak  terpisahkan  perusahaan.
Wilayah  Kelurahan  Kutawaru  yang  berada  di  sekitar  operasional  perusahaan menuntut perusahaan untuk memperhatikan dan  memberikan kontribusi terhadap
masyarakat  sekitar.  Sebagai  perusahaan  yang  melakukan  kegiatan  operasional  di tengah-tengah  masyarakat,  PT.  Holcim  Indonesia  Tbk.  Cilacap  terus  berusaha
untuk  selalu  menjaga  hubungan  baik  dengan  masyarakat  Kelurahan  Kutawaru. Hubungan yang baik tersebut diwujudkan dengan adanya upaya-upaya perusahaan
untuk  memahami  apa  yang  menjadi  permasalahan  masyarakat  Kelurahan
commit to user 173
Kutawaru kaitannya untuk mengembangkan potensi masyarakat melalui program- program community development.
Program  penyulingan  kayu  putih  pada  dasarnya  diawali  dari  adanya kebutuhan  masyarakat  Kelurahan  Kutawaru  akan  sebuah  kegiatan  produktif
penyulingan kayu putih. Sebagaimana penuturan Busro H.S selaku Ketua LMDH: “Karena  lahan  ada,  sementara  waktu  saya  masih  aktif  saya  telah  menanam
kayu  putih  untuk  memperkejakan  63  hektar,  karena  saya  ada  minat  ada sedikit  ilmu  namun  modal  tidak  ada.  Kepada  siapa  saya  lari  meminta
bantuan?  Saya  lari  ke  Holcim,  Holcim  saya  punya  ilmu  ini,  bagaimana untuk  saya  kembangkan  disana  tapi  saya  tidak  punya  modal
161
” Melihat adanya permasalahan  yang dihadapai oleh masyarakat Kelurahan
Kutawaru  dalam  mengembangkan  sebuah  usaha  produktif  namun  terkendala dalam hal teknis maupun biaya, maka perusahaan sebagai bagian tak terpisahkan
dari  masyarakat  berusaha  untuk  memahami  apa  yang  menjadi  permasalahan masyarakat  Kelurahan  Kutawaru.  Pemahaman  perusahaan  terhadap  masyarakat
Kelurahan  Kutawaru  tersebut  diwujudkan  dengan  membantu  masyarakat  dalam pendirian  pabrik  pengolahan  kayu  putih  serta  pengembangan  program  dalam
bentuk pelatihan-pelatihan. Melalui  pemahaman  terhadap  permasalahan  yang  dihadapi  masyarakat
Kelurahan  Kutawaru  ini  PT.  Holcim  Indonesia  Tbk.  Cilacap  tidak  hanya memperhatikan  kepentingan  publik  internal  perusahaan  saja  namun  telah
mengarah  kepada  fungsi  menjalankan  pengabdian  kepada  kepentingan  umum. Sebagaimana  dikemukakan  Bertrand  R.  Canfield
162
dalam  kegiatan  PR  ruang
161
Kutipan wawancara dengan Busro H.S selaku Ketua LMDH, Selasa 16 November 2010
162
Onong Uchjana, Op.Cit.  ha1. 35
commit to user 172
lingkup kepentingan
umum yang
dimaksud adalah
kepentingan masyarakatkomunitas. Dalam kasus ini kepentingan umum yang diperhatikan PT.
Holcim  Indonesia  adalah  kepentingan  masyarakat  Kelurahan  Kutawaru  akan sebuah usaha produktif penyulingan kayu putih.
·  Kesesuaian  program  penyulingan  kayu  putih  dengan  kebijakan  PT. Holcim Indonesia Tbk. Cilacap
Melalui  program  penyulingan  kayu  putih  PT.  Holcim  Indonesia  Tbk. Cilacap  berusaha  untuk  menunjukkan  kemanfaatannya,  dimana  dalam  setiap
kegiatan operasionalnya Holcim tidak hanya di Indonesia namun di seluruh dunia telah  mengacu  pada  kebijakan  CSR  Holcim  dan  visi  misi  pemberdayaan
masyarakat  yakni  mendorong  kemandirian  masyarakat  dalam  mengembangkan aset  ekonomi,  mengembangkan  sumber  daya  alam  dan  lingkungannya,  serta
meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Sesuai dengan visi dan misi pemberdayaan yang diemban oleh perusahaan,
tujuan dari pelaksanaan program community development penyulingan kayu putih ini  adalah  memberdayakan  masyarakat  Kelurahan  Kutawaru  melalui  sebuah
kegiatan usaha produktif penyulingan kayu putih. Melalui program ini diharapkan memberikan  tambahan  pendapatan  kepada  masyarakat.  Sebagaimana  penuturan
Harry Kusnanto selaku Community Relations Officer 2 CRO 2 : “Kita  selalu  berfikir  bagaimana  kita  bisa  memberikan  solusi,  artinya  mulai
dari kegiatan dari hulu hingga hilir menjadi fokus kegiatan kita, katakanlah begini dari hulunya kita dorong mereka untuk bisa melakukan kegiatan yang
produktif, kemudian sukur-sukur dibagian hilirnya mereka bisa memasarkan sendiri,  tapi  kalau  tidak  bisa  kita  juga  bantu  hilirnya,  beri  kesempatan
mereka  untuk    bisa  memasarkan  produknya.  Kemudian  kita  juga  berusaha untuk membantu mereka di bagian lain supaya kegiatan yang dilakukan bisa
commit to user 173
sustain .  Seperti  contohnya  kita  memantau  perkembangan  mereka  apa  sih
yang menjadi kendala selama perjalanan kegiatan tersebut
163
.”
Jika  dilihat  dari  konsep  Triple  Bottom  Line  3P  profit,  planet,  people yang dikemukakan oleh John Elkington sebagai suatu persyaratan jika perusahaan
yang  ingin  berkelanjutan  maka  perusahaan  tidak  hanya  mengejar  keuntungan Profit
namun  juga  memberikan  kontribusi  kepada  masyarakat  People  dan Lingkungan  sekitar  Planet
164
.  Sesuai  dengan  pernyataan  tersebut,  fokus  PT. Holcim Indonesia Tbk. Cilacap dengan melaksanakan program penyulingan kayu
putih  di  Kelurahan  Kutawaru  telah  mengaplikasikan  prinsip  3P  dengan memberikan  kontribusi  terhadap  masyarakat  Kelurahan  Kutawaru.  Bentuk
kontribusi perusahaan diwujudkan dengan kesediaan perusahaan untuk membantu memenuhi  kebutuhan  needs  dan  keinginan  wants  masyarakat  Kelurahan
Kutawaru  dengan  melaksanakan  program  community  development  penyulingan kayu putih.
Meskipun pada awalnya program penanaman kayu putih ini tidak di terima namun  dengan  adanya  kontribusi  perusahaan  dengan  mendirikan  pabrik
penyulingan  kayu  putih  membuat  masyarakat  mau  menerima  dan  melaksanakan program  penanaman  kayu  putih.  Dengan  adanya  pabrik  penyulingan  kayu  putih
masyarakat  tidak  perlu  menjual  hasil  panen  daun  kayu  putih  keluar  daerah Kutawaru  namun  bisa  diolah  di  Kelurahan  Kutawaru.  Sebagaimana  penuturan
Achmad Rif’an selaku sekretaris LMDH :
163
Kutipan wawancara dengan Harry Kusnanto selaku CRO 2, Senin, 15 November 2010
164
Isa Wahyudi dan Busyra Azheri, Op.Cit. hal.134
commit to user 174
“Namum  memang  awal-awalnya  program  ini  kurang  begitu  diterima masyarakat  karena  mereka  melihat  akhirnya  dari  sisi  palawijanya  yang
menguntungkan  kayu  putihnya  malah  gak  menguntungkan  kan  begitu, kenapa  karena  daun  kayu  putih  itu  selalu  dijual  ke  luar  wilayah  Kutawaru
akhirnya ongkosnya tinggi akhirnya mereka lebih baik dimatikan saja
165
.” Perwujudan  nyata  tanggung  jawab  sosial  perusahaan,  dalam  membantu
mengatasi  permasalahan  yang  dihadapi  masyarakat  Kelurahan  Kutawaru  dinilai memberikan  solusi  yang  sangat  tepat  dan  menjawab  permasalahan  kebutuhan
yang  dihadapi  masyarakat  Kelurahan  Kutawaru.  Melalui  program  community development
penyulingan  kayu  putih  ini  masalah  yang  dihadapi  masyarakat Kelurahan  Kutawaru  terkait  penjualan  dan  pengolahan  daun  kayu  putih  menjadi
teratasi.  Adanya  program  ini  dinilai  memberikan  suatu  kondisi  perubahan  yang baik    di  tengah  masyarakat  Kelurahan  Kutawaru  jika  dibandingkan  sebelum
adanya  pendirian  pabrik  pengolahan  kayu  putih.  Sehingga  masyarakat  menerima dan menyambut program ini secara positif.
b. Perencanaan  Program  Community  Development  Penyulingan  Kayu
Putih oleh PT. Holcim Indonesia Tbk. Cilacap
Istilah PR Sebagaimana dikemukakan Danny Griswold, merupakan fungsi manajemen
yang melakukan
evaluasi terhadap
sikap-sikap publik,
mengidentifikasi  kebijakan  dan  prosedur  sebuah  perusahaan  terhadap  publiknya, menyusun  rencana  serta  menjalankan  program-program  komunikasi  untuk
memperoleh pemahaman dan penerimaan publik
166
. Berkaitan dengan pengertian tersebut,  perencanaan  program  community  development  penyulingan  kayu  putih
oleh PT. Holcim Indonesia Tbk. Cilacap merupakan bagian yang terpenting dalam
165
Kutipan wawancara dengan Achmad Rif’an selaku Sekretaris LMDH, Jumat 19 November 2010
166
Rhenald Khasali, Manajemen Public Relations: Konsep dan Aplikasinya di Indonesia, Pustaka Utama Grafiti, Jakarta, 1994, hal. 7
commit to user 175
menentukan  keberlanjutan  program.  Melalui  perencanaan  komunikasi  yang matang  maka  peluang  untuk  mencapai  keberhasilan  program  serta  dampak  yang
positif dari proses komunikasi akan semakin besar.
·  Perencanaan  awal  program  didasarkan  kebutuhan  masyarakat Kelurahan Kutawaru
PT.  Holcim  Indonesia  Tbk.  Cilacap  sebagai  komunikator  dalam  program CSR  penyulingan  kayu  putih  ini,  menerapkan  perencanaan  program  yang
mengacu pada hasil research masyarakat Kelurahan Kutawaru melalui Community Communication  Chanel
CCC.  Seperti  terlihat  dari  pernyataan  Harry  Kusnanto selaku Community Relations Officer 2 CRO 2 :
“Kami  punya  perwakilan  dalam  melaksanakan  program  pemberdayaan, kami mempunyai perwakilan yang ada di masyarakat  yang disebut CCC di
masing-masing kelurahan, CCC tersebut yang melakukan proses identifikasi proses  pemetaan  sosial  social  mapping  dan  sebagainya,  …  jadi  tahap
awal yang melakukan survei itu adalah masyarakat itu sendiri
167
.” Dalam  melakukan  perencanaan  program,  perusahaan  harus  benar-benar
dapat memenuhi kebutuhan Needs Analysis, dan bukan sekedar membuat daftar keinginan  list  of  Wants  yang  bersifat  sesaat.  Analisis  kebutuhan  sebagaimana
dikemukakan  AB  Susanto,  harus  dilakukan  secara  cermat  agar  dapat  menggali kebutuhan-kebutuhan  yang  sesungguhnya  dibutuhkan  oleh  masyarakat  banyak,
bukan  merupakan  keinginan  beberapa  orang  saja
168
.  Perencaanan  yang  mengacu pada research awal melalui lembaga Community Communication Channel CCC
diniliai  sangat  tepat.  Melalui  lembaga  CCC  tersebut  masyarakat  Kelurahan Kutawaru  yang  tergabung  dalam  LMDH  dapat  menyampaikan  aspirasi  terkait
167
Kutipan wawancara dengan Harry Kusnanto selaku CRO 2, Senin, 15 November 2010
168
Komunitas,Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam, Volume 4, Nomor 1, Juni 2008, hal 103
commit to user 176
usulan  program  untuk  disampaikan  kepada  pihak  PT.  Holcim  Indonesia  Tbk. Cilacap.
Melalui  perencanaan  yang  disesuaikan  dengan  usulan-usulan  kebutuhan dari masyarakat Kelurahan Kutawaru, perusahaan telah menerapkan perencanaan
program dengan pendekatan bottom up. Perencanaan program CSR secara bottom up
memberikan  kebebasan  dan  keleluasaan  kepada  masyarakat  Kelurahan Kutawaru untuk membuat program-program yang akan dijalankan
169
. Masyarakat Kelurahan  Kutawaru  lebih  berperan  dalam  hal  pemberian  gagasan  awal  sampai
dengan  pengevaluasian  program  yang  telah  dilaksanakan  sedangkan  PT.  Holcim Indonesia Tbk Cilacap bertindak sebagai fasilitator dalam pendampingan jalannya
perogram ini. Perusahaan  melihat  bahwa  program  penyulingan  kayu  putih  yang
diusulkan  masyarakat  Kelurahan  Kutawaru  dapat  memberi  manfaat  mengenai penambahan pendapatan masyarakat sehingga hasil riset yang diampaikan kepada
perusahaan  kemudian  ditindaklanjuti  dengan  melakukan  survei  bersama. Sebagaimana  penuturan  Harry  Kusnanto  selaku  Community  Relations  Officer  2
CRO 2 : “…  dalam  program  penyulingan  kayu  putih  ini  survei  dilakukan  3  pihak
yakni perhutani LMDH dan Holcim
170
.” Perusahaan  menyadari  keberlangsungan  sebuah  program  community
development adalah  adanya  partisipasi  dari  masyarakat.  Tanpa  adanya  dukungan
dan  partisipasi  dari  masyarakat  Kelurahan  Kutawaru  program  community
169
Reza Rahman, Op.Cit, hal 103
170
Kutipan wawancara dengan Harry Kusnanto selaku CRO 2, Senin, 15 November 2010
commit to user 177
development penyulingan  kayu  putih  yang  dilaksanakan  PT.  Holcim  Indonesia
Tbk.  Cilacap  bisa  gagal  bahkan  tidak  berjalan  sama  sekali.  Pelibatan  Perhutani sebagi  mitra  yang  nantinya  akan  terlibat  dalam  pelaksanaan  program  ini
merupakan  suatu  hal  yang  sangat  tepat.  Dengan  melibatkan  Perhutani  akan memudahkan  PT.  Holcim  Indonesia  Tbk.  Cilacap  dalam  melaksanakan
pengorganisiran  program community development penyulingan kayu putih Adanya survei bersama dalam perencanaan program merupakan upaya PT.
Holcim  Indonesia  Tbk.  Cilacap  melalui  siklus  komunikasi  untuk  menjamin keberlangsungan  dan  keberlanjutan    program.  Selain  itu,  melalui  survei  bersama
ini  PT.  Holcim  Indonesia  Tbk.  Cilacap  juga  ingin  menjalin  komunikasi  dan membina  hubungan  baik  dengan  masyarakat  Kelurahan  Kutawaru  maupun
Perhutani.
·  Partisipasi  masyarakat  Kelurahan  Kutawaru  dalam  pembangunan proyek
Dalam melaksanakan
program alangkah
baiknya perusahaan
menggunakan tenaga kerja masyarakat setempat. Sebagaimana dikemukakan AB. Susanto,  community  development  dapat  terwujud  melalui  pemanfaatan  tenaga
kerja dalam membangun proyek utilize. Dalam program penyulingan kayu putih ini  PT.  Holcim  Indonesia    Tbk.  Cilacap  juga  memanfaatkan  tenaga  kerja
masyarakat  Kelurahan  Kutawaru  dalam  membangun  pabrik  penyulingan  kayu putih ini. Sebagaimana penuturan Rajim selaku penyuling kayu putih : “Saya ikut
disini  mulai  dari  nol  mulai  dari  bikin  tempatnya  ini  terus  mbangun  ini  lalu nyuling
.  Dulu  saya  tahunya  sudah  ada  peletakan  batu  pertama  disini  saya  mulai
commit to user 178
bekerja
171
.”  Pelibatan  masyarakat  Kelurahan  Kutawaru  dalam  pembangunan pabrik penyulingan kayu putih merupakan langkah tepat yang diambil perusahaan
untuk memberdayakan masyarakat. Pelibatan  masyarakat  Kelurahan  Kutawaru  dalam  perencanaan  program
community  development penyulingan  kayu  putih  merupakan  suatu  upaya
memberdayakan  masyarakat  secara  lebih  berarti  dan  meningkatkan  peran masyarakat dalam memberikan inisiatif pelaksanaan program. Partisipasi sebagai
suatu  konsep  dalam  community  development  sebagaimana  dikemukakan  Jim  Ife dan  Frank  Tesoriero
172
merupakan  prinsip  dasar  dari  community  development. Melalui  pelibatan  masyarakat  Kelurahan  Kutawaru  dalam  perencanaan  dan
pelaksanaan  program,  PT.  Holcim  Indonesia  Tbk.  Cilacap  telah  memiliki  fokus pada  peningkatan  kemampuan  masyarakat.  Fokus  PT.  Holcim  Indonesia  Tbk.
Cilacap dengan melibatkan partisipasi masyarakat bukan hanya sekedar mencapai tujuan  program  yang  telah  ditetapkan  sebelumnya.  Partisipasi  masyarakat  dalam
perencanaan  program  ini  merupakan  sebuah    proses  jangka  panjang  yang  relatif lebih aktif dan dinamis.
Melalui  perencanaan  partisipatoris  yang  dilakukan,  secara  tidak  langsung PT. Holcim Indonesia Tbk. Cilacap telah melaksanakan sebuah model komunikasi
partisipatif yang tidak melihat pengirim dan penerima pesan atau harapan-harapan dan kepentingannya sebagai yang pertama, melainkan berusaha melihat pengirim
pesan pada tingkat yang sama, dan proses komunikasi dipahami sebagai peristiwa antara  dua  yang  setara.  Dari  kegiatan  perencanaan  program  community
171
Kutipan wawancara dengan Rajim selaku penyuling kayu putih, Selasa, 16 November 2010
172
Jim  Ife,  Alternatif  Pengembangan  Masyarakat  di  Era  Globalisasi:  Community  Development, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2008, hal. 294
commit to user 179
development ini  PT.  Holcim  Indonesia  Tbk.  Cilacap  telah    menerapkan  model
komunikasi Public Relations Two – Way Symmetric. Seperti dikemukakan Grunig dimana pada model Two – Way Symmetric, terjadi pola komunikasi yang bersifat
seimbang  dan  dua  arah
173
.  Keseimbangan  komunikasi  yang  terjadi  antara  PT. Holcim  Indonesia  Tbk.  Cilacap  dengan  masyarakat  Kelurahan  Kutawaru  dalam
perencanaan  program,  menjadikan  PT.  Holcim  Indonesia  Tbk.  Cilacap  bukan hanya sebagai komunikator tetapi juga sebagai komunikan. PT. Holcim Indonesia
Tbk.  Cilacap  dan  masyarakat  Kelurahan  Kutawaru  telah  menjadi  partner  untuk menciptakan  kesepahaman  dan  pengertian  sehingga  tercipta  keuntungan  timbal
balik reciprocal benefits.
·  Alih  peran  program  dari  PT.  Holcim  Indonesia  Tbk.  Cilacap  kepada masyarakat Kelurahan Kutawaru
Dibentuknya  LMDH  sebagai  wadah  yang  digunakan  masyarakat Kelurahan Kutawaru untuk berkumpul bertukar pikiran dan mengorganisir dalam
kegiatan PHBM merupakan salah satu upaya perusahaan untuk membantu dalam pengorganisasian kegiatan penyulingan kayu putih. Sebagaimana penuturan Harry
Kusnanto selaku Community Relations Officer 2 CRO 2 : “Dalam setiap organisasi atau kelompok itu kan biasanya ada ketua ataupun
kader  didalamnya  karena  dalam  setiap  program  pada  hakekatnya  memiliki keharusan  mempersiapkan  kader-kader  pengembang  keswadayaan  lokal
yang  akan  mengambil  alih  tugas  sehingga  diharapakan  kader  ini  menjadi pemimpin yang medukung keberlanjutan program pemberdayaan
174
.” Dengan  adanya  organisasi  LMDH,  perusahaan  berharap  akan  terbentuk
kader  kepengurusan  yang  melaksanakan  program  penyulingan  kayu  putih.
173
Reza Rahman , Corporate Social Responsibility Antara Teori dan Kenyataan. Media Pressindo, Yogyakarta, 2009, hal. 73
174
Kutipan wawancara dengan Harry Kusnanto selaku CRO 2, Senin, 15 November 2010
commit to user 180
Sebagaimana dikemukakan Kartini bahwa implementasi  kegiatan CSR yang baik adalah  terjadi  alih  peran  dari  perusahaan  kepada  masyarakat
175
.  Sesuai  dengan pernyataan  tersebut,  melalui  pembentukan  LMDH  inilah  perusahaan  bertujuan
menciptakan alih peran program dari PT Holcim Indonesia Tbk. Cilacap  kepada masyarakat  Kelurahan  Kutawaru  melalui  kader  kepengurusan  yang  terbentuk
dalam organisasi LMDH. Dengan adanya kader-kader pengembang keswadayaan ini  diharapkan  program  akan  menjadi  lebih  mandiri  dalam  kepengurusannya
sehingga harapan kedepannya PT. Holcim Indonesia Tbk. Cilacap hanya bertugas untuk melakukan monitoring pelaksanaan program.
2. Analisa Data Input
a. Perhutani  sebagai  mitra  PT.  Holcim  Indonesia  Tbk.  Cilacap  dalam
Community Development Penyulingan Kayu Putih
Sebagaimana  telah  dijelaskan  pada  bab  sebelumnya  bahwa  dalam pelaksana  program  penyulingan  kayu  putih  ini  PT.  Holcim  Indonesia
menggandeng  Perhutani  sebagai  mitra  untuk  mendukung  keberhasilan pelaksanaan program. Sebagaimana penuturan Harry Kusnanto selaku Community
Relations Officer 2 CRO 2 :
“Kita tidak memilik pengetahuan secara teknis tentang apa yang dilakukan, kita  selalu  bekerjasama  dengan  pihak  ketiga,  apapun  kegiatan  kita  banyak
kegiatan, seperti budidaya sapi, kita tidak punya  pengetahuan tentang sapi, kita bekerjasama dengan pihak yang memiliki kompetensi untuk melakukan
pendampingan,  karena  ini  berkaitan  dengan  tanaman  dan  yang  punya kompetensi  adalah  perhutani  maka  dari  itu  untuk  hal-hal  yang  berkaitan
dengan teknis adalah Perhutani yang akan membantu mereka
176
.”
175
Dwi Kartini, Op.Cit,  hal. 54-55
176
Kutipan wawancara dengan Harry Kusnanto selaku CRO 2, Senin 15 November 2010
commit to user 181
Upaya PT. Holcim  Indonesia Tbk. Cilacap dengan melibatkan  Perhutani sebagai  mitra  dalam  program  ini  merupakan  langkah  tepat  yang  dilakukan
perusahaan.  Kompetensi  Perhutani  dalam  pengetahuan  kemampuan  teknis tanaman  kayu  putih  dinilai  turut  membantu  PT.  Holcim  Indonesia  Tbk.  Cilacap
dalam mencapai keberhasilan pelaksanaan program ini. Pada  perkembangannya  konsep  CSR  perusahaan  melalui  kegiatan
community  development sebagaimana  dikemukakan  oleh  Kartini,  membutuhkan
kemitraan diantara stakeholders seperti pemerintah dan masyarakat civil society atau  yang  dikenal  dengan  istilah  Tri-Sector  Partnership
177
.  Hal  yang  demikian juga  terjadi  pada  pelaksanaan  program  penyulingan  kayu  putih,    melalui
kemitraan  antara  PT.  Holcim  Indonesia  Tbk.  Cilacap,  Perhutani  dan  Masyarakat Kelurahan  Kutawaru  ini  diharapkan  program  community  development  yang
dilaksanakan  tidak  berjalan  sendiri-sendiri  atau  tidak  tumpang  tindih.  Dengan melibatkan  kemitraan  3  pilar  utama  dalam  negara  yakni  pemerintah,  masyarakat
dan  korporasi  masing-masing  pihak  yang  terlibat  dalam  pola  kemitraan mempunyai  potensi  yang  bisa  dikembangkan  untuk  saling  berkolaborasi  dalam
mengembangkan program community development.
a.1 Pelaksana Community Development Penyulingan Kayu Putih
Sebagaimana  telah  dijelaskan  pada  bab  sebelumnya  pelaksana  program penyulingan kayu putih dari pihak PT. Holcim Indonesia Tbk. Cilacap dilakukan
sepenuhnya  oleh  Departemen  Community  Relations.  Departemen  Community Relations  sebagai  pelaksana  program  community  development  penyulingan  kayu
177
Prof. Dr. Dwi Kartini, Op. Cit. hal.52
commit to user 182
putih  memang  sudah  sangat  tepat,  karena  departemen  ini  memang  dikhususkan untuk menangani tidak hanya hubungan internal namun juga hubungan eksternal
PT.  Holcim  Indonesia  Tbk.  Cilacap  dengan  stakeholdersnya  termasuk  di dalamnya bertugas melaksanakan program-program community development di 19
desa  yang  ada  di  KotaKabupaten  Cilacap.  Dengan  demikian  konsentrasi  untuk pengembangan  program  dan  kinerja  dapat  dilakukan  secara  optimal  dan  tidak
bersinggungan dengan kegiatan utama perusahaan dalam mencari keuntungan. Adanya  fokus  yang  dilakukan  PT.  Holcim  Indonesia  Tbk.  Cilacap  dalam
melaksanakan  program  community  development  dengan  menunjuk  Departemen Community  Relations  sebagai  pelaksana  program,  merupakan  sebuah  bukti
kesungguhan  bahwa  program  community  development  yang  dilaksanakan memang  menjadi  prioritas  dan  digariskan  sebagai  bagian  dalam  setiap  kegiatan
PT. Holcim Indonesia Tbk. Cilacap.
·  Ketidaksesuaian  latar  belakang  pendidikan  pelaksana  program penyulingan kayu putih
Melalui kemitraan dalam program penyulingan kayu putih ini PT. Holcim Indonesia  Tbk.  Cilacap  telah  memberikan  komitmen  dengan  menempatkan
Departemen  Community  Relations  untuk  melaksanakan  program  ini. Sebagaimana data yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya terkait tingkat dan
latar  belakang  pendidikan  serta  masa  kerja  pelaksana  program  diketahui  bahwa tingkat pendidikan yang dimiliki staff pelaksanan dari perusahaan tinggi.
commit to user 183
Kompetensi  pelaksana  dalam  program  CSR  ini  penting  karena  CSR, seperti  halnya  community  development,  bukanlan  pekerjaan  asal-asalan  atau
“amatiran’ yang dapat dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak memahami filosofi,
prinsip dan metoda yang harus diterapkan. Siapapun yang terlibat secara langsung maupun  tidak  langsung  dalam  perumusan  kebijakan  dan  atau  implementasi
kegiatan CSR sebagaimana pernyataan yang dikemukan Totok Mardikanto, harus memiliki kompetensi khusus di bidang community development
178
. Dalam  pelaksanaan  program  community  development  ini,  pelaksana  dari
pihak PT. Holcim Indonesia Tbk. Cilacap memiliki tingkat pendidikan yang tinggi namun latar belakang pendidkan pelaksana program tidak sesuai dengan pekerjaan
yang  dilaksanakan.  Meskipun  dari  pihak  PT.  Holcim  Indonesia  Tbk.  Cilacap terjadi  ketidaksesuaian  latar  belakang  pendidikan  dengan  pekerjaan  yang
dilakukan  pelaksana  program  ,  namun  masa  kerja  yang  tinggi  serta  pelatihan- pelatihan    terkait  dengan  pengetahuan  community  development  telah  diberikan
oleh PT. Holcim Indonesia Tbk. Cilacap. Sedangkan pelaksana teknis dari pihak Perhutani memiliki latar belakang
pendidikan  yang  sesuai  dalam  mendukung  kelancaran  program  ini.  Pihak Perhutani  memiliki  kompetensi  yang  sangat  baik  dalam  mendukung  kelancaran
pelaksanaan program community development penyulingan kayu putih ini.
178
Majalah  Bisnis  CSR,  Edisi  Khusus  40  Tahun  Totok  Mardikanto  Menjadi  Penyuluh;Dari Penyuluh Pertanian Mengembangkan CSR
, hal.223
commit to user 184
a. Sarana dan Pendanaan yang Diberikan Perusahaan dalam Program
·  Swadaya masyarakat Kelurahan Kutawaru sebagai usaha menumbuhkan rasa memiliki program
Pelaksanaan  program  community  development  penyulingan  kayu  putih pada  dasarnya  dilaksanakan  oleh  PT.  Holcim  Indonesia  Tbk.  Cilacap  dan
Perhutani.  Kolaborasi  terkait  kontribusi  penyediaan  sarana  oleh  kedua  pihak pelaksana  program  dinilai  cukup  baik  dalam  mendukung  terlaksananya  program
penyulingan kayu putih ini. Seperti telah dijelaskan pada bab sebelumnya adanya swadaya  masyarakat  dalam  mendukung  terlaksananya  program  merupakan
langkah  bijak  yang  diterapkan  oleh  PT.  Holcim  Indonesia  Tbk.  Cilacap. Sebagaimana dikemukakan Busro H.S selaku Ketua LMDH seperti :
“…ini kami membangun habis 83 juta dari swadaya pengurus lembaga yang ditangani oleh kita bersama
179
.” Adanya  sarana  yang  harus  diswadayakan  masyarakat  dalam  program  ini
merupakan langkah tepat untuk membuat masyarakat berpartisipasi. program CSR melalui  community  development  ebagaimana  dikemukakan  oleh  Kartini
180
harus mampu  menumbuhkan  rasa  memiliki  sense  of  belonging  program  pada  diri
masyarakat.  Pelibatan  masyarakat  Kelurahan  Kutawaru  dalam  pendanaan swadaya  program  penyulingan  kayu  putih  ini  dinilai  telah  mampu  menimbulkan
rasa  memiliki  sense  of  belonging  masyarakat  Kelurahan  Kutawaru  terhadap program penyulingan kayu putih yang dijalankan. Seperti terlihat dari pernyataan
179
Kutipan wawancara dengan Busro H.S selaku Ketua LMDH, Selasa 16 November 2010
180
Prof. Dr. Dwi Kartini, Op. Cit. hal.52
commit to user 185
Busro H.S selaku Ketua  LMDH : “Saya terlibat  dengan  program kayu putih ini dan saya mendukung sekali program penyulingan ini
181
.”
·  Pendanaan  program  penyulingan  kayu  putih  berasal  dari  keuntungan perusahaan
Dana  merupakan  hal  yang  sangat  penting  bagi  pelaksanaan  program community development
penyulingan kayu putih. Tanpa ada dukungan dana yang memadai sebuah program tidak mungkin dapat berjalan lancar sesuai dengan yang
diharapkan.  Hal  yang  demikian  juga  berlaku    dalam  program  community development
penyulingan kayu putih. PT.  Holcim  Indonesia  Tbk.  Cilacap  telah  mengalokasikan  dana  khusus
untuk  berbagai  program  community  development  yang  dilaksanakan,  termasuk untuk  memperkuat  kapasitas  program  community  development  kayu  putih.
Adanya  kebijakan  pengalokasian  dana  tersendiri  bagi  pelaksanaan  program community development
penyulingan kayu putih menunjukan bahwa PT.  Holcim Indonesia Tbk. Cilacap tidak hanya siap dalam hal pelaksana program namun juga
dana.  Sebagaimana  penuturan  Kusdiharto  selaku  Community  Development Coordinator
:  “Untuk  dana  yang  terkait  CSR  setiap  tahun  ada  budget  terkait rencana  program,  batasan-batasan  mengenai  berapa  persen  jumlahnya  itu  tidak
ada,  tapi  kalau  kita  ikut  patokan  BUMN  biasanya  membudgetkan  sekitar  2-5 dari Ediba
, untuk Holcim membudgetkan 2,7 dari keuntungan
182
.”
181
Kutipan wawancara dengan Busro H.S selaku Ketua LMDH, Selasa 16 November 2010 keuntungan perusahaan sebelum dikurangi pajak
182
Kutipan wawancara dengan Kusdiharto selaku Comdev Coordinator, Jumat 26 November 2010
commit to user 186
Adanya  penyediaan  dana  yang  diambil  dari  keuntungan  perusahaan menunjukan  PT. Holcim Indonesia Tbk. Cilacap memiliki kesadaran yang cukup
tinggi  dalam  memahami  arti  penting  sebuah  tanggungjawab  sosial  perusahaan Corporate    Social  Responsibility.
Sebagaimana  dikemukanan  Curt  Werden seperti  yang  dikutip  Parsudi  Suparlan,  perusahaan  yang  memaknai  CSR  sebagai
bentuk  corporate  social  investment  akan  mengambil  kebijakan  dari  sekedar menyumbang charityphilantrophy menjadi bagian dari investasi
183
. PT. Holcim Indonesia  Tbk  Cilacap  memiliki  pemahaman  yang  tinggi  tentang  CSR  sebagai
bagian  dari  investasi  jangka  panjang  di  tengah  masyarakatnya,  yang  diwujudkan dengan  mengembangkan  berbagai  program  di  tengah  masyarakat  yang  salah
satunya  program  community  development  penyulingan  kayu  putih  di  Kelurahan Kutawaru.
Progam  community  development  penyulingan  kayu  putih  ini  dinilai  telah menciptakan  hubungan  sinergis  antara  kekuatan  dunia  usaha  melalui  berbagai
bentuk  bantuannya  dengan  potensi  yang  ada  di  dalam  masyarakat  Kelurahan Kutawaru. Dengan demikian, kegiatan CSR yang dilakukan PT. Holcim Indonesia
Tbk.  Cilacap  melalui  program  community  development  penyulingan  kayu  putih bukan  semata-mata  karitatif,  melainkan  usaha  untuk  mengembangkan  kapasitas
masyarakat secara berkesinambungan dan terlembagakan.
183
Dr. Mukti Fajar ND, Op.Cit, hal.303
commit to user 187
3. Analisa Data Proses
a. Media  yang  Digunakan  PT.  Holcim  Indonesia  Tbk.  Cilacap  dalam
Menyampaikan  Pesan  Program  Community  Development  Penyulingan Kayu Putih
Sebagai  bagian  dari  manajemen,  fungsi  PR  lembagaperusahaan menunjukkan suatu tahap proses komunikasi. Seperti yang dijelaskan oleh Cutlip
dan  Center  bahwa  salah  satu    fungsi    penting  dari  PR    adalah  menciptakan komunikasi  dua  arah  timbal  balik,  dan  mengatur  arus  informasi,  publikasi  serta
pesan dari badanorganisasi ke publiknya atau terjadi sebaliknya demi tercapainya citra  positif  bagi  kedua  belah  pihak
184
.  Sesuai  dengan  pernyataan  tersebut  PT. Holcim  Indonesia  dalam  pelaksanaan  program  penyulingan  kayu  putih  ini
berusaha untuk melakukan komunikasi dua  arah  timbal balik kepada masyarakat Kelurahan Kutawaru. Dengan menjalin komunikasi dua arah melalui pelaksanaan
program  community  development  merupakan  salah  satu  cara  untuk  memperoleh saling pengertian antara kedua belah pihak.
·  Pertemuan sebagai media penyampaian pesan program
Media  sarana  atau  alat  dalam  menyampaikan  pesan  oleh  PT.  Holcim Indonesia  Tbk.  Cilacap  sebagai  komunikator  dapat  dilakukan  melalui  berbagai
media,  seperti  yang  diekmukakan  Rosady  Ruslan
185
media  yang  digunakan  PR dalam  menyampaiakn  pesan  salah  satunya  melalui  media  internal  berupa
pertemuan-pertemuan  untuk  kepentingan  kalangan  terbatas    dan  nonkomersial. Perusahaan  menyadari  dalam  mengkomunikasikan  pesan,  pihaknya  tidak  dapat
184
Rosady Ruslan, Op.Cit.  hal.19
185
Ibid. hal. 22-28
commit to user 188
menjangkau  seluruh  publiknya  yang  dalam  program  community  development  ini adalah
masyarakat Kelurahan
Kutawaru. Untuk
mewujudkan dan
mengembangkan komunikasi dua arah antara perusahaan dengan masyarakat PT. Holcim Indonesia Tbk. Cilacap menggunakan media penyampaian pesan melalui
pertemuan-pertemuan dengan lembaga CCC maupun LMDH yang telah dibentuk PT.  Holcim  Indonesia  Tbk.  Cilacap.  Sebagaimana  penuturan  Harry  Kusnanto
selaku Community Relations Officer 2 CRO 2 : “Masyarakat  sudah  diwakili  LMDH,  kita  tidak  mungkin  memberikan
sosialisasi  secara  perorangan,  …  organisasi  LMDH  selalu  mengadakan pertemuan rutin setiap bulan
186
.” Sebagai  komunikator  sebuah  lembaga  atau  perusahaan,  PR  harus  dapat
mempersuasi  komunikannya  dan  dari  proses  itulah  terdapat  aspek  relasi  yang sangat  membantu  dalam  aktivitas  perusahaan  atau  organisasi.  PR  harus  mampu
mengintegrasikan  usaha-usaha,  sikap  dan  perbuatan  organisasi  dengan  sikap  dan perbuatan masyarakat atau sebaliknya
187
. Hal ini pula yang dilakukan PT. Holcim Indonesia  Tbk  melalui  lembaga  CCC  dan  LMDH,  melalui  pertemuan-pertemuan
yang  dilakukan  secara  internal  oleh  perusahaan  dengan  melibatkan  perwakilan masyarakat  tersebut  perusahaan  menyampaikan  pesan-pesannya  kepada
masyarakat.  Sebagaimana  penuturan  Achmad  Rif’an  selaku  Sekretaris  LMDH  : “Selama  ini  kita  komunikasi  sering  banget  dengan  Holcim  mungkin  kita
kelurahan  paling  sering  berkomunikasi  dibanding  kelurahan  lain,  karena  kita
186
Kutipan wawancara dengan Harry Kusnanto selaku CRO 2, Senin, 15 November 2010
187
Hamdan  Adnan  dan  Hafin  Cangara,  Prinsip-Prinsip  Ilmu  Hubungan  Masyarakat,  Usaha Nasional, Surabaya, 1996, hal.16
commit to user 189
sudah sejak awal program sudah berkomunikasi sehingga kedekatan kita lumayan dekat untuk menyampaikan program-program yang ada di Kutawaru
188
”
·  Perwakilan  masyarakat  sebagai  jembatan  komunikasi  dari  PT.  Holcim Indonesia Tbk. Cilacap kepada masyarakat Kelurahan Kutawaru
Melalui  perwakilan  masyarakat  Kelurahan  Kutawaru  opinion  leader  ini PT.  Holcim  Indonesia  Tbk.  Cilacap  berusaha  untuk  bertukar  informasi  melalui
komunikasi  kelompok  yang  dilakukan  baik  secara  formal  maupun  informal. Untuk  mengembangkan  proses  komunikasi  timbal  balik,  sebagaimana
dikemukakan  Onong  PR  dapat  melakukan  berbagai  metode  dan  teknik komunikasi secara langsung face to face communication kepada komunikannya
melalui  komunikasi  kelompok.  Begitu  juga  dalam  penyampaian  pesan  yang dilakukan  PT.  Holcim  Indonesia  Tbk.  Cilacap  melalui  perwakilan  masyarakat
dalam  CCC  dan  LMDH,  melalui  komunikasi  ini  PT.  Holcim  Indonesia  Tbk. Cilacap    melakukan  sebuah  komunikasi  kelompok  untuk  mencapai  tujuan
bersama. Keterlibatan
perwakilan masyarakat
opinion leader
yang direpresentasikan  oleh  Ketua  LMDH  memberi  pengaruh  yang  sangat  besar
terhadap  penyampaian  dan  penerimaan  pesan  perusahaan  kepada  masyarakat. Sebagaimana penuturan Basrun selaku penyuling kayu putih : “Saya sudah ikut di
penyulingan kayu putih ini 2 tahun, sebelum ikut disini saya kerjaannya nelayan,
188
Kutipan wawancara dengan Achmad Rif’an selaku Sekretaris LMDH, Jumat 19 November 2010
commit to user 190
nelayan  di  TPI  sana.  Ya  agak  merasa  bosen  jadi  nelayan,  ya  ganti  haluan  lah, dulunya saya ada yang ngajak ketua 1 LMDH Pak sangidin itu
189
.” Masyarakat  Kelurahan  Kutawaru  yang  tergolong  masyarakat  pedesaan
sangat  mempercayakan  opinion  leader  sebagai  informasi  terpercaya  mereka disamping  juga  menjadi  panutan,  tempat  bertanya  dan  meminta  nasihat  bagi
anggota  masyarakatnya.  Selain  itu  opinion  leaders  dianggap  lebih  mengetahui sifat dan karakteristik masyarakat daripada komunikator.  Sehingga pesan dari PT.
Holcim Indonesia
Tbk. Cilacap
yang disampaikan
kepada opinion
leaders perwakilan  dari  LMDH  nantinya  akan  disampaikan  melalui  pertemuan-
pertemuan rutin yang dilaksanakan oleh LMDH akan lebih tepat sasaran. Kegiatan  community  development  sebagaimana  dikemukakan  merupakan
Soetomo
190
sarana  yang  tepat  untuk  menjalin  komunikasi  dengan  masyarakat. Aktivitas bersama antara PT. Holcim Indonesia Tbk. Cilacap dengan  masyarakat
Kelurahan Kutawaru melalui community development penyulingan kayu putih ini telah  dapat  difungsikan  sarana  komunikasi.  Melalui  lembaga  Community
Communication  Channel CCC  yang  dibentuk  oleh  PT.  Holcim  Indonesia  Tbk.
Cilacap  menjadikan  komunikasi  antara  PT.  Holcim  Indonesia  Tbk.  Cilacap dengan  masyarakat  Kelurahan  Kutawaru  menjadi  terlembagakan,  sehingga
berbagai  persoalan  dalam  hubungan  perusahaan  dengan  masyarakat  dapat dibicarakan melalui proses dialog yang elegan untuk mengakomodasi kepentingan
semua pihak.
189
Kutipan wawancara dengan Basrun, selaku penyuling kayu putih, Selasa 16 November 2010
190
Dr. Mukti Fajar ND, Op. Cit, hal. 229
commit to user 191
b. Pengorganisasian  Program  Community  Development  Penyulingan  Kayu
Putih
Pelaksanaan  program  community  development  penyulingan  kayu  putih merupakan  model  kegiatan  CSR  yang  dilakukan  dalam  membangun  hubungan
antara  PT.  Holcim  Indonesia  Tbk.  Cilacap  dengan  masyarakat  Kelurahan Kutawaru  yang  lebih  berkualitas  melalui  pengembangan  usaha  produktif  yang
disesuaikan  dengan  kemampuan  sumber  daya  masyarakat  Kelurahan  Kutawaru tersebut.
·  Kolaborasi PT. Holcim Indonesia Tbk. dan Perhutani dalam program
Sebagai  pelaksana  program,  PT.  Holcim  Indonesia  Tbk.  Cilacap menyadari  bahwa  program  ini  tidak  dapat  berjalan  dengan  sendirinya  tanpa  ada
pihak  ketiga  dibutuhkan  stakeholders  untuk  membantu  realisasi  program.  Untuk mengorganisir  kegiatan  ini,  PT.  Holcim  Indonesia  Tbk.  Cilacap  melibatkan
Perhutani  sebagai  mitra  dalam  membantu  masyarakat  Kelurahan  kutawaru utamanya  terkait  hal-hal  teknis  tanaman  kayu  putih.  Dalam  program  ini
keterlibatan  Perhutani  dalam  membantu  terwujudnya  program  dapat  dikatakan sangat besar.
Melalui  pengorganisasian  ini,  PT.  Holcim  Indonesia  Tbk.  Cilacap  dan Perhutani  berkolaborasi  memberikan  pelatihan  untuk  membantu  masyarakat
dalam meningkatkan kemampuan teknis terkait tanaman kayu putih. Sebagaimana penuturan  Achmad  Rif’an  selaku  Sekretaris  LMDH  Rawa  Kuna:  “Kemarin  kita
difasilitasi  pelatihan  cara  pangkas  yang  baik  lah  kerjasama  dengan  pihak
commit to user 192
Perhutani  dan  Holcim  untuk  peningkatan  kualitas  dan  kuantitas  penyulingan minyak kayu putih
191
.” Selain  memberikan  pelatihan-pelatihan  kepada  masyarakat,  upaya  PT.
Holcim  Indonesia  melalui  pengorganisasian  dalam  mendukung  keberlanjutan program  penyulingan  kayu  putih  adalah  memberikan  pendampingan  dengan
mengatasi  permasalahan  seperti  kerusakan  alat  penyulingan  yang  digunakan sebagai  pendukung  utama  program  community  development  penyulingan  kayu
putih ini. Sebagaimana penuturan Busro H.S selaku Ketua LMDH : “Holcim  selalu  memberikan  pendampingan,  dan  menanyakan  apakah  ada
masalah atau kendala dalam program ini, seperti kemarin  terdapat kendala mengenai tungkunya itu kurang bagus sehingga ada rehab, dibantu Holcim
lagi berapa juta itu saya tidak tahu, tahunya tungku nya sudah jadi
192
.” Seperti  yang  dikemukakan  oleh  Reza  Rahman  suatu  kegiatan  perusahaan
disebut  CSR  ketika  memiliki  unsur  continuity  and  sustainability  atau berkesinambungan  dan  berkelanjutan
193
.  Adanya  pendampingan  nyata  berupa bantuan  perbaikanrehab  alat  penyulingan  kayu  putih  yang  dilaksanakan  PT.
Holcim  Indonesia  Tbk.  Cilacap  pada  bulan  Agustus  2010  merupakan  wujud kepedulian  dan  komitmen  perusahaan  untuk  tetap  mendukung  kelancaran  dan
keberlanjutan program community development penyulingan kayu putih. Kegiatan CSR  penyulingan  kayu  putih  yang  dilaksanakan  PT.  Holcim  Indonesia  Tbk.
Cilacap telah mencirikan  pada long term perspective dan bukan berdasar trend. Monitoring
191
Kutipan wawancara dengan Achmad Rif’an selaku Sekretaris LMDH, Jumat 19 November 2010
192
Kutipan wawancara dengan Busro H.S selaku Ketua LMDH, Selasa 16 November 2010
193
Reza Rahman, Op.Cit, hal 13-14
commit to user 193
Dalam kegiatan CSR monitoring program menjadi hal yang penting untuk mengetahui  sejauh  mana  perkembangan  dan  kendala-kendala  yang  dihadapi
dalam  program.  Begitu  juga  dengan  kegiatan  community  development penyulingan  kayu  putih  ini.  Dalam  program  penyulingan  kayu  putih  ini
monitoring  dilakukan  dengan  melibatkan  oleh  ketiga  belah  pihak  pelaksana. Pelaksana  program  dalam  hal  ini,  PT.  Holcim  Indonesia  Tbk.  Cilacap  dan
Perhutani  melakukan  monitoring  dengan  menerima  laporan  rutin  bulanan  dari masyarakat.  Seperti  terlihat  dari  penuturan  Busro  H.S  selaku  Ketua  LMDH  :”
…kita  setiap  hari  harus  membuat  laporan  berapa  daun  yang  diolah,  dan  berapa minyak  yang  dihasilkan.  Nanti  di  total  tiap  bulan  kita  serahkan  laporan  tersebut
kepada  Holcim  dan  Perhutani.  Jadi  ada  pertanggungjawaban,  kan  kita  ada  target produksi minyak kayu putih per tahun nya
194
.” Selain  itu  untuk  melihat  kondisi  nyata  program  tak  jarang  PT.  Holcim
Indonesia  Tbk.  Cilacap  melakukan  pengecheckan  langsung  di  Kelurahan Kutawaru.  Dari  pihak  Perhutani  melakukan  monitoring  program  dengan
menerjunkan  Mandor  PHBM  dilapangan.  Dengan  adanya  kegiatan  monitoring bersama  dalam  program  ini,  hubungan  komunikasi  antara  PT.  Holcim  Indonesia
Tbk. Cilacap akan terus terjaga dan terbina. Selain itu dengan adanya monitoring juga menunjukkan bahwa program tersebut berkelanjutan dan tidak hanya sesaat.
194
Kutipan wawancara dengan Busro H.S selaku Ketua LMDH, Selasa 16 November 2010
commit to user 194
c. Aturan  bagi  hasil  Perhutani  dalam  program  community  development
penyulingan kayu putih ·  Perhutani kurang memahami makna CSR
Kendala  dalam  sebuah  pelaksanaan  program  memang  bukanlah  suatu  hal yang  tidak  wajar.  Adanya  kendala  dalam  sebuah  pelaksanaan  program  dapat
dijadikan  sebagai  acuan  untuk  melakukan  perbaikan  dengan  menyempurnakan program. Sebagaimana telah dipaparkan peneliti pada bab sebelumnya  diketahui
bahwa  dalam  program  penyulingan  kayu  putih  ini,  masyarakat  mengeluhkan aturan bagi hasil sharing yang diterapkan antara LMDH dengan Perhutani.
Istilah  CSR  yang  dikemukakan  BSR  mengandung  pengertian  bahwa perilaku  bisnis  yang  bertanggungjawab  adalah  dengan  menghormati  dan
memelihara  lingkungan  hidup  serta  membantu  meningkatkan  kualitas  hidup melalui pemberdayaan masyarakat dan melakukan investasi di masyarakat dimana
perusahaan beroperasi
195
. Mengacu pada definisi tersebut Perhutani sebagai mitra dalam  kegiatan  community  development  belum  memahami  sepenuhnya  makna
dari  sebuah  kegiatan  CSR.  Aturan  bagi  hasil  yang  diterapkan  Perhutani  dinilai menjadikan  pencapaian  tujuan  dalam  meningkatkan  pendapatan  masyarakat
menjadi  kurang  maksimal.  Sebagaimana  penuturan  Achmad  Rif’an  selaku Sekretaris LMDH :
“Harga jual minyak kayu putih itu kita masih terbentur dengan MoU perum Perhutani  jadi  penjualannya  ke  Perum  Perhutani.  hanya  87,4  dikalikan
tonase  kali  seratus  ribu  rupiah.  Seratus  ribu  rupiah  itu  potongannya  di pabrik  itu  empat  ribu  rupiah,  jadi  dikalikan  sembilan  puluh  enam  ribu
rupiah. Masalahnya kan perhutani merasa tanah itu kan tanah milik Negara sedangkan  bibit  dulu  sebagian  memang  dari  Perhutani,  swadaya  dari
195
Dwi Kartini, Op.Cit, hal.2
commit to user 195
masyarakat memang sudah ada namun karena di  lahan Perhutani jadi tetep minyak masuknya ke Perum Perhutani gitu mas, padahal kalau kita melihat
keluar sana kan harga minyak kayu putih itu kan Rp. 150.000-Rp. 180.000 per kilo
196
.” Pada  dasarnya  aturan  bagi  hasil  sharing  tersebut  memang  tidak  dapat
secara  mutlak  ditiadakan  hal  ini  dikarenakan  masyarakat  yang  tergabung  dalam LMDH menggunakan lahan milik Perhutani untuk menanam tanaman kayu putih
maupun tanaman palawija. Namun alangkah baiknya jika Perhutani sebagai mitra dalam  program  ini  juga  memperhatikan  aspirasi  masyarakat  dengan  bersedia
duduk bersama dengan ketiga belah pihak untuk membahas perubahan aturan bagi hasil  tersebut.  Dengan  melakukan  pembahasan  ulang  terkait  aturan  bagi  hasil
sharing ini diharapkan akan tercapai win-win solution, sehingga pola kemitraan
yang terjalin antara ketiga belah pihak tidak memberatkan satu pihak namun dapat memberikan manfaat secara maksimal kepada semua pihak.
·  Kendala teknis program penyulingan kayu putih yang belum teratasi
Selain kendala aturan bagi hasil, dalam program ini juga ditemui kendala teknis seperti seperti kurangnya rapatan tegakan tanaman kayu putih, dan kondisi
fisik pabrik yang dinilai masih kurang seperti belum adanya tempat penyimpanan daun  kayu  putih.  Bentuk  pelaksanaan  Corporate  Social  Responsibility  CSR
melalui  comunity  development  sebagaimana  dikemukakan  Isa  Wahyudi  dapat dilaksanakan  perusahaan  dengan  memberikan  penguatan  kapasitas  masyarakat
capacity building
197
. Sesuai dengan pernyataan tersebut dengan melihat adanya
kendala  yang  masih  dihadapi  masyarakat  sasaran  program,  alangkah  lebih  baik
196
Kutipan wawancara dengan Achmad Rif’an selaku Sekretaris LMDH, Jumat 19 November 2010
197
Isa Wahyudi dan Busyra Azheri, Op.Cit hal. 209
commit to user 196
jika  PT.  Holcim  Indonesia  Tbk.  Cilacap  sebagai  pelaksana  program  segera mengatasi  kendala  tersebut  melalui  penguatan  kapasitas  masyarakat  Kelurahan
Kutawaru dengan memberikan bantuan nyata kepada masyarakat. agar pencapaian tujuan  dan  keberlanjutan  program  community  development  penyulingan  kayu
putih dapat berjalan secara maksimal
4. DATA PRODUKHASIL
4.1 Efek  Program  Community  Development  Penyulingan  Kayu  Putih  Di
Kalangan Masyarakat Kelurahan Kutawaru Maupun Perhutani
Keberhasilan  perusahaan  melaksanakan  program  ini  juga  tidak  bisa dilepaskan dari proses komunikasi yang diupayakan perusahaan sehingga terjalin
kerjasama secara baik antara pihak-pihak yang terlibat di dalamnya. Kegiatan PT. Holcim  Indonesia  Tbk.  Cilacap  melalui  program  penyulingan  kayu  putih  telah
menunjukkan kegiatan komunikasi PR  yang seimbang, artinya perusahaan  tidak hanya  menitikberatkan  pada  publik  internal  saja,  melainkan  juga  memperhatikan
publik  eksternal  yang  dalam  hal  ini  diwakili  oleh  masyarakat  Kelurahan Kutawaru
198
.
·  Manfaat  penambahan  pendapatan  yang  dirasakan  masyarakat Kelurahan Kutawaru secara berkelanjutan
Keberhasilan  PT.  Holcim  Indonesia  Tbk.  Cilacap  melalui  program community  development
penyulingan  kayu  putih  dengan  memberikan kemanfaatan  bagi  masyarakat  Kelurahan  Kutawaru  merupakan  salah  satu  faktor
commit to user 197
yang  turut  membangun  kepercayaan  masyarakat  terhadap  perusahaan  dalam menunjukkan komitmennya untuk mengembangkan serta memberdayakan potensi
masyarakat  Kelurahan  Kutawaru.  Sebagaimana  dikemukakan  Totok  Mardikanto pada dasarnya seberapa  hebatnya sebuah program community development harus
memiliki  nilai  positif  untuk  memperoleh  dukungan  dari  penerima  manfaat  dan pemangku  kepentingan  stakeholders  yang  lain
199
.  Hal  yang  demikian  terlihat dalam pelaksnaan program penyulingan kayu putih yang dilaksanakan PT. Holcim
Indonesia Tbk. Cilacap. Adanya  hasil  nyata  dari  program  berupa  kegiatan  usaha  produktif  yang
berkelanjutan  menunjukan  bahwa  program  community  development  penyulingan kayu  putih  telah  memberikan  manfaat  tersendiri  kepada  masyarakat  Kelurahan
Kutawaru  sebagai  sasaran  program.  Dengan  adanya  program  ini,  masyarakat merasakan  manfaat  berupa  adanya  tambahan  pendapatan  secara  riil.  Seperti
penuturan Satijan pemetik daun kayu putih: “Ya bermanfaat ya begitulah ada pabrik ya senang lah, ga ada kerjaan  bisa
kerja  disini,  lagi  ada  kerjaan  ya  sibuk  sendiri  cari  kerja  sendiri,  saya  kerja disini  sesuai  keinginan  saya,  kalo  kerja  disini  ya  dapet  uang  tapi  kalo  ga
kerja disini ya ga dapet uang. Kalau panen sekitar 5 kuintal kalau daun kayu putih metik satu hari mencapai 4 kuintal sekilo dihargai 200 rupiah nyampe
pabrik, ya dibayarnya nanti nunggu hasil
200
.” Selain  penambahan  pendapatan  dari  hasil  menanam  tanaman  kayu  putih,
masyarakat  juga  memperoleh  hasil  dari  tanaman  palawija  yang  mereka  tanam. Sehingga  melalui  program  ini  masyarakat  memperoleh  manfaat  ganda  dari
pelaksanaan program. Sebagaimana penuturan Suripto selaku petani kayu putih :
199
Totok Mardikanto, Op. Cit, hal. 223
200
Kutipan wawancara dengan Satijan selaku pemetik daun kayu putih, Selasa 16 November 2010
commit to user 198
“Iya  kan  bermanfaat  kalau  disini  kan  banyak  sekali  pengangguran  jadi mengurangi  pengangguram  daripada  pada  nganggur  kan  bisa  kerja  di  kayu
putih maupun di ladang, Kalau kayu putih ditebang sendiri saya dapet 200 rupiah sekali panen kayu putih 1 ton ya tergantung tumbuhnya kalo banyak
ya
bisa lebih. Untuk tanaman kacang saya jual per hektar biasanya ada yang beli ditempat jadi satu hektar itu 5 juta ga tau hasilnya seberapa ya dibeli 5
juta
201
.”
·  Terciptanya  hubungan  harmonis  antara  PT.  Holcim  Indonesia  Tbk. Cilacap dengan Perhutani dan Masyarakat Kelurahan Kutawaru
Komunikasi  dua  arah  yang  terjadi  antara  masyarakat  dengan  perusahaan menjadikan  hubungan  antara  keduanya  harmonis.  Tidak  adanya  konflik  yang
terjadi antara masyarakat Kelurahan Kutawaru dengan PT. Holcim Indonesia Tbk. Cilacap  sebagai  indikator  sosial  telah  menunjukkan  adanya  hubungan  harmonis
yang  tercipta  antara  masyarakat  Kelurahan  Kutawaru  dengan  PT.  Holcim Indonesia Tbk. Cilacap. Sebagaimana penuturan Badrudin selaku KRPH Cilacap:
“Kalo Holcim setahu saya tidak merugikan khusunya ke perhutani lo, malah tercipta hubungan harmonis, Holcim kalau ada apa-apa kami diundang mas,
sama-sama  kasih  masukan,  diundang  ikut  Holcim  bahwa  asap  yang  keluar dari  pabrik  Holcim  kalau  asap  putih  ini  tidak  membahayakan,  termasuk
Perhutani,  lembaga  dan  instansi  yang  lain,  ya  bagus  lah  kalo  Holcim menurut saya, baik-baik saja
202
” Tidak adanya sikap penolakan maupun keluhan dari masyarakat Kelurahan
Kutawaru  yang  berkaitan  dengan  kegiatan  operasional  perusahaan  menunjukkan kualitas  hubungan  yang  baik  tercipta.  Kehadiran  PT.  Holcim  Indonesia  Tbk.
Cilacp di tengah masyarakat Kelurahan Kutawaru dinilai memberikan kontribusi dalam mengembangkan potensi masyarakat Kelurahan Kutawaru.
201
Kutipan wawancara dengan Suripto selaku petani kayu putih, Senin 29 November 2010
202
Kutipan wawancara dengan Badrudin selaku KRPH Cilacap, Senin 29 November 2010
commit to user 199
·  PT.  Holcim  Indonesia  Tbk.  Cilacap  sebagai  perusahaan  yang  peduli terhadap masyarakat Kelurahan Kutawaru
Masyarakat  Kelurahan  Kutawaru  menganggap  keberadaan  PT.  Holcim Indonesia  Tbk.  Cilacap  tidak  merugikan  namun  malah  memberikan  kontribusi.
Kontirbusi  perusahaan  yang  terwujud  tidak  hanya  dalam  program  community development
penyulingan  kayu  putih.  Kontribusi  PT.  Holcim  Indonesia  Tbk. Cilacap  kepada  masyarakat  Kelurahan  Kutawaru  tidak  hanya  terwujud  pada
program  community  development  penyulingan  kayu  putih  saja,  namun  program- program  pemberdayaan  yang  menyentuh  kebutuhan  masyarakat  Kelurahan
Kutawaru.  Sebagaimana  penuturan  Achmad  Rif’an  selaku  Sekretaris  LMDH  : “Selain kayu putih  yang jelas program kambing  yang peka jaman,  yang  dikelola
P4S  kunang-kunang  berupa  pertanian  terpadu,  nelayan  kelompok  budidaya kerapu
203
” Peningkatan  partisipasi  dan  posisi  organisasi  di  dalam  sebuah  komunitas
seperti  dikemukakan  Jerold  dapat  dilakukan  melalui  berbagai  upaya  untuk kemaslahatan bersama bagi organisasi dan komunitas
204
. Adanya kontribusi nyata PT. Holcim Indonesia Tbk. Cilacap dalam memberdayakan masyarakat Kelurahan
Kutawaru  melalui  program-program  CSRnya    telah  menunjukkan  partisipasinya di  tengah  masyarakat  serta  menciptakan  saling  pengertian  antara  masyarakat
Kelurahan Kutawaru terhadap setiap aktivitas PT. Holcim Indonesia Tbk. Cilacap. Komunikasi  yang  dilakukan  PT.  Holcim  Indonesia  Tbk.  Cilacap  melalui
kegiatan  community  development  penyulingan  kayu  putih  membuahkan  hasil
203
Kutipan wawancara dengan Achmad Rif’an selaku Sekretaris LMDH, Jumat 19 November 2010
204
Iriantara  Yosal,  Community  Relations  :  Konsep  dan  Aplikasinya,  PT  Remaja  Rosdakarya, Bandung, 2004, hal. 2
commit to user 200
nyata  berupa  saling  pengertian  yang  tercipta  antara  masyarakat  Kelurahan Kutawaru  dengan  PT.  Holcim  Indonesia  Tbk.  Cilacap  yang  terlihat  dari  timbal
balik.  Sebagaimana  dikemukakan  Rhenald  Khasali  perusahaan  melalui  PR-nya harus  mampu  meningkatkan  pengetahuan  dan  ketrampilan  mereka  termasuk  di
dalamnya  mendidik  komunitas  agar  mereka  dapat  berhubungan  timbal  balik
205
. Hubungan  timbal  balik  antara  masyarakat  Kelurahan  Kutawaru  kepada  PT.
Holcim  Indonesia  Tbk.  Cilacap  terlihat  dari  pernyataan  Busro  selaku  Ketua LMDH :
“Karena  Holcim  usahanya  membuat  semen  saya  membantu  pemasarannya menjaga  aset  yang  dimiliki  Holcim,  anak  saya  yang  di  Banjarnegara  saya
promosikan  kalau  semen  Holcim  baik  bagus,  saya  bisa  sampai  ngedrop semen  Holcim  sampai  berapa  truk  karena  Holcim  telah  membantu  saya
kualitas semennya juga bagus
206
.”
·  Citra  positif  PT.  Holcim  Indonesia  Tbk.  Cilacap  di  tengah  masyarakat Kelurahan Kutawaru
Melalui  kegiatan  community  development  penyulingan  kayu  putih  ini, Departemen  Community  Relations  PT.  Holcim  Indonesia  Tbk.  Cilacap  dinilai
mampu  menjalankan  proses  komunikasi  yang  baik  melalui    fungsi  manajemen PR.  Seperti  yang  dikemukakan  Rosady  Ruslan,  PR  sebagai  pendukung  fungsi
manajemen  yang  bertugas  untuk  membina  hubungan  dengan  publik  internal maupun  eksternal  perusahan  PR    memiliki  kegiatan  dan  sasaran  yakni  building
corporate  identity  image ,  yaitu  menciptakan  identitas  dan  citra  perusahaan  yang
positif
207
.  Melalui  kegiatan  community  development  ini  citra  PT.  Holcim
205
Ibid. hal. 80
206
Kutipan wawancara dengan Busro H.S selaku Ketua LMDH, Selasa 16 November 2010
207
Rosady Ruslan, Op.Cit, hal.23
commit to user 201
Indonesia Tbk. Cilacap dimata masyarakat Kelurahan Kutawaru pun harus dibina dan dipertahankan
Upaya  PT.  Holcim  Indonesia  Tbk.  Cilacap  untuk  terus  menjalin komunikasi  dengan  masyarakat  Kelurahan  Kutawaru  dengan  ikut  terlibat  dalam
kegiatan  pengembangan  kemampuan  lokal  masyarakat  Kelurahan  Kutawaru, dinilai berhasil  memperoleh tanggapan dan citra positif masyarakat terhadap PT.
Holcim  Indonesia  Tbk.  Cilacap.  Hal  ini  terlihat  dari  penuturan  Rajim  selaku penyuling  kayu  putih:  ”
Menurut  saya  ya  bagus  Holcim,  Holcim  itu  perusahaan yang peduli sama masyarakat Kutawaru, untuk pabrik ini saya rasa sudah cukup
208
” Pernyataan senada juga diungkapkan Tukiran selaku pengrajin kayu bakar:
“Ya  kalau  pendapat  saya  itu  kalau  Holcim  memang  juga  memberikan kontribusi bagi masyarakat sekitar, kalau menurut saya  pribadi saya sendiri
nih .  Soalnya  dalam  bidang  sosial  dia  sangat  perhatian  kepada  masyarakat
sekitarnya, contohnya semacam Holcim membantu mendirikan pabrik kayu putih  istilahnya  untuk  memberdayakan  sumber  daya  manusia  yang  ada
disekitarnya
209
.” Dilihat dari tanggapan-tanggapan  yang dilontarkan masyarakat Kelurahan
Kutawaru  terhadap  PT.  Holcim  Indonesia  Tbk.  Cilacap  menunjukkan  adanya kepercayaan,  dukungan  dan  hubungan  yang  harmonis  antara  PT.  Holcim
Indonesia  Tbk.  Cilacap  dan  masyarakat  kelurahan  Kutawaru.  Sebagaimana dikemukakan  Frank  Jefkins  citra  perusahaan  adalah  kesan  atau  impresi  mental
atau  suatu  gambaran  perusahaan  di  mata  para  khalayaknya  yang  terbentuk berdasarkan  pengetahuan  serta  pengamatan  mereka  sendiri
210
.  Melalui  kegiatan
208
Kutipan wawancara dengan Rajim selaku penyuling kayu putih, Selasa, 16 November 2010
209
Kutipan wawancara dengan Tukiran selaku Pengrajin kayu bakar, Selasa 16 November 2010
210
Frank Jefkins, Op.Cit, hal. 352
commit to user 202
community development yang dilakukan, citra positif PT. Holcim Indonesia Tbk. Cilacap dinilai telah terbentuk di mata masyarakat Kelurahan Kutawaru.
Meskipun  pencapaian  tujuan  program  dalam  memberikan  penambahan penadapat belum maksimal dikarenakan terdapat aturan bagi hasil yang ditetapkan
Perhutani.  Secara umum melalui program ini, PT. Holcim Indonesia Tbk. Cilacap sebagai  bagian  dari  masyarakat  Kelurahan  Kutawaru  dinilai  mampu  memberi
solusi  atas  permasalahan  kebutuhan  yang  dihadapi  masyarakat  Kelurahan Kutawaru serta membawa persepsi yang baik di tengah para stakeholders-nya.
commit to user 203
BAB V PENUTUP