commit to user 171
BAB IV ANALISA DATA PEMBAHASAN
Pada bab ini peneliti akan membahas dan menyajikan analisa dari hasil penelitian tentang program community development penyulingan kayu putih yang
telah disesuaikan dengan rumusan masalah yang dibuat. Untuk menjelaskan analisa data ini, peneliti akan membagi pembahasan menjadi 2 pokok bahasan
utama yang disesuaikan rumusan masalah dengan tetap menggunakan instrument CIPP Contex, Input, Procces, Product :
1. Penerimaan Masyarakat Terhadap Program Community Development Penyulingan Kayu Putih
2. Sebagai proses komunikasi maka akan menjelaskan : a. Perencanaan PT. Holcim Indonesia Tbk Cilacap dalam program
community development penyulingan kayu putih
b. Media yang digunakan PT. Holcim Indonesia Tbk. Cilacap dalam menyampaikan pesan tentang program community development
penyulingan kayu putih c. Pengorganisasian program community development penyulingan kayu
putih d. Efek program community development penyulingan kayu putih di kalangan
masyarakat Kelurahan Kutawaru maupun stakeholder. Dalam pembahasannya peneliti juga akan membahas kesesuaian kegiatan
community development PT. Holcim Indonesia Tbk. Cilacap dengan konsep-
commit to user 172
konsep CSR. Sehingga dalam analisis ini peneliti memasukkan teori-teori serta cuplikan yang berkaitan dengan permasalahan penelitian.
1. Analisa Data Konteks
a. Penerimaan Masyarakat Terhadap Program Community Development
Penyulingan Kayu Putih
Sebagai sebuah bentuk kegiatan komunikasi, program community development
yang dilaksanakan PT. Holcim Indonesia Tbk. Cilacap merupakan realisasi tanggung jawab perusahaan atau Corporate Social Responsibilty CSR
terhadap masyarakat sekitar. Kegiatan community development yang dilaksanakan PT Holcim Indonesia Tbk Cilacap ini memiliki fokus dalam 3 tiga bidang utama
yakni, bidang ekonomi, bidang pendidikan, pelatihan, sosial kemasyarakatan dan bidang infrastruktur dan pelestarian lingkungan.
· Pemahaman PT. Holcim Indonesia Tbk. Cilacap akan permasalahan kebutuhan masyarakat Kelurahan Kutawaru
Masyarakat Kelurahan Kutawau sebagai salah satu publik eksternal PT. Holcim Indonesia Tbk. Cilacap merupakan bagian tak terpisahkan perusahaan.
Wilayah Kelurahan Kutawaru yang berada di sekitar operasional perusahaan menuntut perusahaan untuk memperhatikan dan memberikan kontribusi terhadap
masyarakat sekitar. Sebagai perusahaan yang melakukan kegiatan operasional di tengah-tengah masyarakat, PT. Holcim Indonesia Tbk. Cilacap terus berusaha
untuk selalu menjaga hubungan baik dengan masyarakat Kelurahan Kutawaru. Hubungan yang baik tersebut diwujudkan dengan adanya upaya-upaya perusahaan
untuk memahami apa yang menjadi permasalahan masyarakat Kelurahan
commit to user 173
Kutawaru kaitannya untuk mengembangkan potensi masyarakat melalui program- program community development.
Program penyulingan kayu putih pada dasarnya diawali dari adanya kebutuhan masyarakat Kelurahan Kutawaru akan sebuah kegiatan produktif
penyulingan kayu putih. Sebagaimana penuturan Busro H.S selaku Ketua LMDH: “Karena lahan ada, sementara waktu saya masih aktif saya telah menanam
kayu putih untuk memperkejakan 63 hektar, karena saya ada minat ada sedikit ilmu namun modal tidak ada. Kepada siapa saya lari meminta
bantuan? Saya lari ke Holcim, Holcim saya punya ilmu ini, bagaimana untuk saya kembangkan disana tapi saya tidak punya modal
161
” Melihat adanya permasalahan yang dihadapai oleh masyarakat Kelurahan
Kutawaru dalam mengembangkan sebuah usaha produktif namun terkendala dalam hal teknis maupun biaya, maka perusahaan sebagai bagian tak terpisahkan
dari masyarakat berusaha untuk memahami apa yang menjadi permasalahan masyarakat Kelurahan Kutawaru. Pemahaman perusahaan terhadap masyarakat
Kelurahan Kutawaru tersebut diwujudkan dengan membantu masyarakat dalam pendirian pabrik pengolahan kayu putih serta pengembangan program dalam
bentuk pelatihan-pelatihan. Melalui pemahaman terhadap permasalahan yang dihadapi masyarakat
Kelurahan Kutawaru ini PT. Holcim Indonesia Tbk. Cilacap tidak hanya memperhatikan kepentingan publik internal perusahaan saja namun telah
mengarah kepada fungsi menjalankan pengabdian kepada kepentingan umum. Sebagaimana dikemukakan Bertrand R. Canfield
162
dalam kegiatan PR ruang
161
Kutipan wawancara dengan Busro H.S selaku Ketua LMDH, Selasa 16 November 2010
162
Onong Uchjana, Op.Cit. ha1. 35
commit to user 172
lingkup kepentingan
umum yang
dimaksud adalah
kepentingan masyarakatkomunitas. Dalam kasus ini kepentingan umum yang diperhatikan PT.
Holcim Indonesia adalah kepentingan masyarakat Kelurahan Kutawaru akan sebuah usaha produktif penyulingan kayu putih.
· Kesesuaian program penyulingan kayu putih dengan kebijakan PT. Holcim Indonesia Tbk. Cilacap
Melalui program penyulingan kayu putih PT. Holcim Indonesia Tbk. Cilacap berusaha untuk menunjukkan kemanfaatannya, dimana dalam setiap
kegiatan operasionalnya Holcim tidak hanya di Indonesia namun di seluruh dunia telah mengacu pada kebijakan CSR Holcim dan visi misi pemberdayaan
masyarakat yakni mendorong kemandirian masyarakat dalam mengembangkan aset ekonomi, mengembangkan sumber daya alam dan lingkungannya, serta
meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Sesuai dengan visi dan misi pemberdayaan yang diemban oleh perusahaan,
tujuan dari pelaksanaan program community development penyulingan kayu putih ini adalah memberdayakan masyarakat Kelurahan Kutawaru melalui sebuah
kegiatan usaha produktif penyulingan kayu putih. Melalui program ini diharapkan memberikan tambahan pendapatan kepada masyarakat. Sebagaimana penuturan
Harry Kusnanto selaku Community Relations Officer 2 CRO 2 : “Kita selalu berfikir bagaimana kita bisa memberikan solusi, artinya mulai
dari kegiatan dari hulu hingga hilir menjadi fokus kegiatan kita, katakanlah begini dari hulunya kita dorong mereka untuk bisa melakukan kegiatan yang
produktif, kemudian sukur-sukur dibagian hilirnya mereka bisa memasarkan sendiri, tapi kalau tidak bisa kita juga bantu hilirnya, beri kesempatan
mereka untuk bisa memasarkan produknya. Kemudian kita juga berusaha untuk membantu mereka di bagian lain supaya kegiatan yang dilakukan bisa
commit to user 173
sustain . Seperti contohnya kita memantau perkembangan mereka apa sih
yang menjadi kendala selama perjalanan kegiatan tersebut
163
.”
Jika dilihat dari konsep Triple Bottom Line 3P profit, planet, people yang dikemukakan oleh John Elkington sebagai suatu persyaratan jika perusahaan
yang ingin berkelanjutan maka perusahaan tidak hanya mengejar keuntungan Profit
namun juga memberikan kontribusi kepada masyarakat People dan Lingkungan sekitar Planet
164
. Sesuai dengan pernyataan tersebut, fokus PT. Holcim Indonesia Tbk. Cilacap dengan melaksanakan program penyulingan kayu
putih di Kelurahan Kutawaru telah mengaplikasikan prinsip 3P dengan memberikan kontribusi terhadap masyarakat Kelurahan Kutawaru. Bentuk
kontribusi perusahaan diwujudkan dengan kesediaan perusahaan untuk membantu memenuhi kebutuhan needs dan keinginan wants masyarakat Kelurahan
Kutawaru dengan melaksanakan program community development penyulingan kayu putih.
Meskipun pada awalnya program penanaman kayu putih ini tidak di terima namun dengan adanya kontribusi perusahaan dengan mendirikan pabrik
penyulingan kayu putih membuat masyarakat mau menerima dan melaksanakan program penanaman kayu putih. Dengan adanya pabrik penyulingan kayu putih
masyarakat tidak perlu menjual hasil panen daun kayu putih keluar daerah Kutawaru namun bisa diolah di Kelurahan Kutawaru. Sebagaimana penuturan
Achmad Rif’an selaku sekretaris LMDH :
163
Kutipan wawancara dengan Harry Kusnanto selaku CRO 2, Senin, 15 November 2010
164
Isa Wahyudi dan Busyra Azheri, Op.Cit. hal.134
commit to user 174
“Namum memang awal-awalnya program ini kurang begitu diterima masyarakat karena mereka melihat akhirnya dari sisi palawijanya yang
menguntungkan kayu putihnya malah gak menguntungkan kan begitu, kenapa karena daun kayu putih itu selalu dijual ke luar wilayah Kutawaru
akhirnya ongkosnya tinggi akhirnya mereka lebih baik dimatikan saja
165
.” Perwujudan nyata tanggung jawab sosial perusahaan, dalam membantu
mengatasi permasalahan yang dihadapi masyarakat Kelurahan Kutawaru dinilai memberikan solusi yang sangat tepat dan menjawab permasalahan kebutuhan
yang dihadapi masyarakat Kelurahan Kutawaru. Melalui program community development
penyulingan kayu putih ini masalah yang dihadapi masyarakat Kelurahan Kutawaru terkait penjualan dan pengolahan daun kayu putih menjadi
teratasi. Adanya program ini dinilai memberikan suatu kondisi perubahan yang baik di tengah masyarakat Kelurahan Kutawaru jika dibandingkan sebelum
adanya pendirian pabrik pengolahan kayu putih. Sehingga masyarakat menerima dan menyambut program ini secara positif.
b. Perencanaan Program Community Development Penyulingan Kayu
Putih oleh PT. Holcim Indonesia Tbk. Cilacap
Istilah PR Sebagaimana dikemukakan Danny Griswold, merupakan fungsi manajemen
yang melakukan
evaluasi terhadap
sikap-sikap publik,
mengidentifikasi kebijakan dan prosedur sebuah perusahaan terhadap publiknya, menyusun rencana serta menjalankan program-program komunikasi untuk
memperoleh pemahaman dan penerimaan publik
166
. Berkaitan dengan pengertian tersebut, perencanaan program community development penyulingan kayu putih
oleh PT. Holcim Indonesia Tbk. Cilacap merupakan bagian yang terpenting dalam
165
Kutipan wawancara dengan Achmad Rif’an selaku Sekretaris LMDH, Jumat 19 November 2010
166
Rhenald Khasali, Manajemen Public Relations: Konsep dan Aplikasinya di Indonesia, Pustaka Utama Grafiti, Jakarta, 1994, hal. 7
commit to user 175
menentukan keberlanjutan program. Melalui perencanaan komunikasi yang matang maka peluang untuk mencapai keberhasilan program serta dampak yang
positif dari proses komunikasi akan semakin besar.
· Perencanaan awal program didasarkan kebutuhan masyarakat Kelurahan Kutawaru
PT. Holcim Indonesia Tbk. Cilacap sebagai komunikator dalam program CSR penyulingan kayu putih ini, menerapkan perencanaan program yang
mengacu pada hasil research masyarakat Kelurahan Kutawaru melalui Community Communication Chanel
CCC. Seperti terlihat dari pernyataan Harry Kusnanto selaku Community Relations Officer 2 CRO 2 :
“Kami punya perwakilan dalam melaksanakan program pemberdayaan, kami mempunyai perwakilan yang ada di masyarakat yang disebut CCC di
masing-masing kelurahan, CCC tersebut yang melakukan proses identifikasi proses pemetaan sosial social mapping dan sebagainya, … jadi tahap
awal yang melakukan survei itu adalah masyarakat itu sendiri
167
.” Dalam melakukan perencanaan program, perusahaan harus benar-benar
dapat memenuhi kebutuhan Needs Analysis, dan bukan sekedar membuat daftar keinginan list of Wants yang bersifat sesaat. Analisis kebutuhan sebagaimana
dikemukakan AB Susanto, harus dilakukan secara cermat agar dapat menggali kebutuhan-kebutuhan yang sesungguhnya dibutuhkan oleh masyarakat banyak,
bukan merupakan keinginan beberapa orang saja
168
. Perencaanan yang mengacu pada research awal melalui lembaga Community Communication Channel CCC
diniliai sangat tepat. Melalui lembaga CCC tersebut masyarakat Kelurahan Kutawaru yang tergabung dalam LMDH dapat menyampaikan aspirasi terkait
167
Kutipan wawancara dengan Harry Kusnanto selaku CRO 2, Senin, 15 November 2010
168
Komunitas,Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam, Volume 4, Nomor 1, Juni 2008, hal 103
commit to user 176
usulan program untuk disampaikan kepada pihak PT. Holcim Indonesia Tbk. Cilacap.
Melalui perencanaan yang disesuaikan dengan usulan-usulan kebutuhan dari masyarakat Kelurahan Kutawaru, perusahaan telah menerapkan perencanaan
program dengan pendekatan bottom up. Perencanaan program CSR secara bottom up
memberikan kebebasan dan keleluasaan kepada masyarakat Kelurahan Kutawaru untuk membuat program-program yang akan dijalankan
169
. Masyarakat Kelurahan Kutawaru lebih berperan dalam hal pemberian gagasan awal sampai
dengan pengevaluasian program yang telah dilaksanakan sedangkan PT. Holcim Indonesia Tbk Cilacap bertindak sebagai fasilitator dalam pendampingan jalannya
perogram ini. Perusahaan melihat bahwa program penyulingan kayu putih yang
diusulkan masyarakat Kelurahan Kutawaru dapat memberi manfaat mengenai penambahan pendapatan masyarakat sehingga hasil riset yang diampaikan kepada
perusahaan kemudian ditindaklanjuti dengan melakukan survei bersama. Sebagaimana penuturan Harry Kusnanto selaku Community Relations Officer 2
CRO 2 : “… dalam program penyulingan kayu putih ini survei dilakukan 3 pihak
yakni perhutani LMDH dan Holcim
170
.” Perusahaan menyadari keberlangsungan sebuah program community
development adalah adanya partisipasi dari masyarakat. Tanpa adanya dukungan
dan partisipasi dari masyarakat Kelurahan Kutawaru program community
169
Reza Rahman, Op.Cit, hal 103
170
Kutipan wawancara dengan Harry Kusnanto selaku CRO 2, Senin, 15 November 2010
commit to user 177
development penyulingan kayu putih yang dilaksanakan PT. Holcim Indonesia
Tbk. Cilacap bisa gagal bahkan tidak berjalan sama sekali. Pelibatan Perhutani sebagi mitra yang nantinya akan terlibat dalam pelaksanaan program ini
merupakan suatu hal yang sangat tepat. Dengan melibatkan Perhutani akan memudahkan PT. Holcim Indonesia Tbk. Cilacap dalam melaksanakan
pengorganisiran program community development penyulingan kayu putih Adanya survei bersama dalam perencanaan program merupakan upaya PT.
Holcim Indonesia Tbk. Cilacap melalui siklus komunikasi untuk menjamin keberlangsungan dan keberlanjutan program. Selain itu, melalui survei bersama
ini PT. Holcim Indonesia Tbk. Cilacap juga ingin menjalin komunikasi dan membina hubungan baik dengan masyarakat Kelurahan Kutawaru maupun
Perhutani.
· Partisipasi masyarakat Kelurahan Kutawaru dalam pembangunan proyek
Dalam melaksanakan
program alangkah
baiknya perusahaan
menggunakan tenaga kerja masyarakat setempat. Sebagaimana dikemukakan AB. Susanto, community development dapat terwujud melalui pemanfaatan tenaga
kerja dalam membangun proyek utilize. Dalam program penyulingan kayu putih ini PT. Holcim Indonesia Tbk. Cilacap juga memanfaatkan tenaga kerja
masyarakat Kelurahan Kutawaru dalam membangun pabrik penyulingan kayu putih ini. Sebagaimana penuturan Rajim selaku penyuling kayu putih : “Saya ikut
disini mulai dari nol mulai dari bikin tempatnya ini terus mbangun ini lalu nyuling
. Dulu saya tahunya sudah ada peletakan batu pertama disini saya mulai
commit to user 178
bekerja
171
.” Pelibatan masyarakat Kelurahan Kutawaru dalam pembangunan pabrik penyulingan kayu putih merupakan langkah tepat yang diambil perusahaan
untuk memberdayakan masyarakat. Pelibatan masyarakat Kelurahan Kutawaru dalam perencanaan program
community development penyulingan kayu putih merupakan suatu upaya
memberdayakan masyarakat secara lebih berarti dan meningkatkan peran masyarakat dalam memberikan inisiatif pelaksanaan program. Partisipasi sebagai
suatu konsep dalam community development sebagaimana dikemukakan Jim Ife dan Frank Tesoriero
172
merupakan prinsip dasar dari community development. Melalui pelibatan masyarakat Kelurahan Kutawaru dalam perencanaan dan
pelaksanaan program, PT. Holcim Indonesia Tbk. Cilacap telah memiliki fokus pada peningkatan kemampuan masyarakat. Fokus PT. Holcim Indonesia Tbk.
Cilacap dengan melibatkan partisipasi masyarakat bukan hanya sekedar mencapai tujuan program yang telah ditetapkan sebelumnya. Partisipasi masyarakat dalam
perencanaan program ini merupakan sebuah proses jangka panjang yang relatif lebih aktif dan dinamis.
Melalui perencanaan partisipatoris yang dilakukan, secara tidak langsung PT. Holcim Indonesia Tbk. Cilacap telah melaksanakan sebuah model komunikasi
partisipatif yang tidak melihat pengirim dan penerima pesan atau harapan-harapan dan kepentingannya sebagai yang pertama, melainkan berusaha melihat pengirim
pesan pada tingkat yang sama, dan proses komunikasi dipahami sebagai peristiwa antara dua yang setara. Dari kegiatan perencanaan program community
171
Kutipan wawancara dengan Rajim selaku penyuling kayu putih, Selasa, 16 November 2010
172
Jim Ife, Alternatif Pengembangan Masyarakat di Era Globalisasi: Community Development, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2008, hal. 294
commit to user 179
development ini PT. Holcim Indonesia Tbk. Cilacap telah menerapkan model
komunikasi Public Relations Two – Way Symmetric. Seperti dikemukakan Grunig dimana pada model Two – Way Symmetric, terjadi pola komunikasi yang bersifat
seimbang dan dua arah
173
. Keseimbangan komunikasi yang terjadi antara PT. Holcim Indonesia Tbk. Cilacap dengan masyarakat Kelurahan Kutawaru dalam
perencanaan program, menjadikan PT. Holcim Indonesia Tbk. Cilacap bukan hanya sebagai komunikator tetapi juga sebagai komunikan. PT. Holcim Indonesia
Tbk. Cilacap dan masyarakat Kelurahan Kutawaru telah menjadi partner untuk menciptakan kesepahaman dan pengertian sehingga tercipta keuntungan timbal
balik reciprocal benefits.
· Alih peran program dari PT. Holcim Indonesia Tbk. Cilacap kepada masyarakat Kelurahan Kutawaru
Dibentuknya LMDH sebagai wadah yang digunakan masyarakat Kelurahan Kutawaru untuk berkumpul bertukar pikiran dan mengorganisir dalam
kegiatan PHBM merupakan salah satu upaya perusahaan untuk membantu dalam pengorganisasian kegiatan penyulingan kayu putih. Sebagaimana penuturan Harry
Kusnanto selaku Community Relations Officer 2 CRO 2 : “Dalam setiap organisasi atau kelompok itu kan biasanya ada ketua ataupun
kader didalamnya karena dalam setiap program pada hakekatnya memiliki keharusan mempersiapkan kader-kader pengembang keswadayaan lokal
yang akan mengambil alih tugas sehingga diharapakan kader ini menjadi pemimpin yang medukung keberlanjutan program pemberdayaan
174
.” Dengan adanya organisasi LMDH, perusahaan berharap akan terbentuk
kader kepengurusan yang melaksanakan program penyulingan kayu putih.
173
Reza Rahman , Corporate Social Responsibility Antara Teori dan Kenyataan. Media Pressindo, Yogyakarta, 2009, hal. 73
174
Kutipan wawancara dengan Harry Kusnanto selaku CRO 2, Senin, 15 November 2010
commit to user 180
Sebagaimana dikemukakan Kartini bahwa implementasi kegiatan CSR yang baik adalah terjadi alih peran dari perusahaan kepada masyarakat
175
. Sesuai dengan pernyataan tersebut, melalui pembentukan LMDH inilah perusahaan bertujuan
menciptakan alih peran program dari PT Holcim Indonesia Tbk. Cilacap kepada masyarakat Kelurahan Kutawaru melalui kader kepengurusan yang terbentuk
dalam organisasi LMDH. Dengan adanya kader-kader pengembang keswadayaan ini diharapkan program akan menjadi lebih mandiri dalam kepengurusannya
sehingga harapan kedepannya PT. Holcim Indonesia Tbk. Cilacap hanya bertugas untuk melakukan monitoring pelaksanaan program.
2. Analisa Data Input
a. Perhutani sebagai mitra PT. Holcim Indonesia Tbk. Cilacap dalam
Community Development Penyulingan Kayu Putih
Sebagaimana telah dijelaskan pada bab sebelumnya bahwa dalam pelaksana program penyulingan kayu putih ini PT. Holcim Indonesia
menggandeng Perhutani sebagai mitra untuk mendukung keberhasilan pelaksanaan program. Sebagaimana penuturan Harry Kusnanto selaku Community
Relations Officer 2 CRO 2 :
“Kita tidak memilik pengetahuan secara teknis tentang apa yang dilakukan, kita selalu bekerjasama dengan pihak ketiga, apapun kegiatan kita banyak
kegiatan, seperti budidaya sapi, kita tidak punya pengetahuan tentang sapi, kita bekerjasama dengan pihak yang memiliki kompetensi untuk melakukan
pendampingan, karena ini berkaitan dengan tanaman dan yang punya kompetensi adalah perhutani maka dari itu untuk hal-hal yang berkaitan
dengan teknis adalah Perhutani yang akan membantu mereka
176
.”
175
Dwi Kartini, Op.Cit, hal. 54-55
176
Kutipan wawancara dengan Harry Kusnanto selaku CRO 2, Senin 15 November 2010
commit to user 181
Upaya PT. Holcim Indonesia Tbk. Cilacap dengan melibatkan Perhutani sebagai mitra dalam program ini merupakan langkah tepat yang dilakukan
perusahaan. Kompetensi Perhutani dalam pengetahuan kemampuan teknis tanaman kayu putih dinilai turut membantu PT. Holcim Indonesia Tbk. Cilacap
dalam mencapai keberhasilan pelaksanaan program ini. Pada perkembangannya konsep CSR perusahaan melalui kegiatan
community development sebagaimana dikemukakan oleh Kartini, membutuhkan
kemitraan diantara stakeholders seperti pemerintah dan masyarakat civil society atau yang dikenal dengan istilah Tri-Sector Partnership
177
. Hal yang demikian juga terjadi pada pelaksanaan program penyulingan kayu putih, melalui
kemitraan antara PT. Holcim Indonesia Tbk. Cilacap, Perhutani dan Masyarakat Kelurahan Kutawaru ini diharapkan program community development yang
dilaksanakan tidak berjalan sendiri-sendiri atau tidak tumpang tindih. Dengan melibatkan kemitraan 3 pilar utama dalam negara yakni pemerintah, masyarakat
dan korporasi masing-masing pihak yang terlibat dalam pola kemitraan mempunyai potensi yang bisa dikembangkan untuk saling berkolaborasi dalam
mengembangkan program community development.
a.1 Pelaksana Community Development Penyulingan Kayu Putih
Sebagaimana telah dijelaskan pada bab sebelumnya pelaksana program penyulingan kayu putih dari pihak PT. Holcim Indonesia Tbk. Cilacap dilakukan
sepenuhnya oleh Departemen Community Relations. Departemen Community Relations sebagai pelaksana program community development penyulingan kayu
177
Prof. Dr. Dwi Kartini, Op. Cit. hal.52
commit to user 182
putih memang sudah sangat tepat, karena departemen ini memang dikhususkan untuk menangani tidak hanya hubungan internal namun juga hubungan eksternal
PT. Holcim Indonesia Tbk. Cilacap dengan stakeholdersnya termasuk di dalamnya bertugas melaksanakan program-program community development di 19
desa yang ada di KotaKabupaten Cilacap. Dengan demikian konsentrasi untuk pengembangan program dan kinerja dapat dilakukan secara optimal dan tidak
bersinggungan dengan kegiatan utama perusahaan dalam mencari keuntungan. Adanya fokus yang dilakukan PT. Holcim Indonesia Tbk. Cilacap dalam
melaksanakan program community development dengan menunjuk Departemen Community Relations sebagai pelaksana program, merupakan sebuah bukti
kesungguhan bahwa program community development yang dilaksanakan memang menjadi prioritas dan digariskan sebagai bagian dalam setiap kegiatan
PT. Holcim Indonesia Tbk. Cilacap.
· Ketidaksesuaian latar belakang pendidikan pelaksana program penyulingan kayu putih
Melalui kemitraan dalam program penyulingan kayu putih ini PT. Holcim Indonesia Tbk. Cilacap telah memberikan komitmen dengan menempatkan
Departemen Community Relations untuk melaksanakan program ini. Sebagaimana data yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya terkait tingkat dan
latar belakang pendidikan serta masa kerja pelaksana program diketahui bahwa tingkat pendidikan yang dimiliki staff pelaksanan dari perusahaan tinggi.
commit to user 183
Kompetensi pelaksana dalam program CSR ini penting karena CSR, seperti halnya community development, bukanlan pekerjaan asal-asalan atau
“amatiran’ yang dapat dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak memahami filosofi,
prinsip dan metoda yang harus diterapkan. Siapapun yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung dalam perumusan kebijakan dan atau implementasi
kegiatan CSR sebagaimana pernyataan yang dikemukan Totok Mardikanto, harus memiliki kompetensi khusus di bidang community development
178
. Dalam pelaksanaan program community development ini, pelaksana dari
pihak PT. Holcim Indonesia Tbk. Cilacap memiliki tingkat pendidikan yang tinggi namun latar belakang pendidkan pelaksana program tidak sesuai dengan pekerjaan
yang dilaksanakan. Meskipun dari pihak PT. Holcim Indonesia Tbk. Cilacap terjadi ketidaksesuaian latar belakang pendidikan dengan pekerjaan yang
dilakukan pelaksana program , namun masa kerja yang tinggi serta pelatihan- pelatihan terkait dengan pengetahuan community development telah diberikan
oleh PT. Holcim Indonesia Tbk. Cilacap. Sedangkan pelaksana teknis dari pihak Perhutani memiliki latar belakang
pendidikan yang sesuai dalam mendukung kelancaran program ini. Pihak Perhutani memiliki kompetensi yang sangat baik dalam mendukung kelancaran
pelaksanaan program community development penyulingan kayu putih ini.
178
Majalah Bisnis CSR, Edisi Khusus 40 Tahun Totok Mardikanto Menjadi Penyuluh;Dari Penyuluh Pertanian Mengembangkan CSR
, hal.223
commit to user 184
a. Sarana dan Pendanaan yang Diberikan Perusahaan dalam Program
· Swadaya masyarakat Kelurahan Kutawaru sebagai usaha menumbuhkan rasa memiliki program
Pelaksanaan program community development penyulingan kayu putih pada dasarnya dilaksanakan oleh PT. Holcim Indonesia Tbk. Cilacap dan
Perhutani. Kolaborasi terkait kontribusi penyediaan sarana oleh kedua pihak pelaksana program dinilai cukup baik dalam mendukung terlaksananya program
penyulingan kayu putih ini. Seperti telah dijelaskan pada bab sebelumnya adanya swadaya masyarakat dalam mendukung terlaksananya program merupakan
langkah bijak yang diterapkan oleh PT. Holcim Indonesia Tbk. Cilacap. Sebagaimana dikemukakan Busro H.S selaku Ketua LMDH seperti :
“…ini kami membangun habis 83 juta dari swadaya pengurus lembaga yang ditangani oleh kita bersama
179
.” Adanya sarana yang harus diswadayakan masyarakat dalam program ini
merupakan langkah tepat untuk membuat masyarakat berpartisipasi. program CSR melalui community development ebagaimana dikemukakan oleh Kartini
180
harus mampu menumbuhkan rasa memiliki sense of belonging program pada diri
masyarakat. Pelibatan masyarakat Kelurahan Kutawaru dalam pendanaan swadaya program penyulingan kayu putih ini dinilai telah mampu menimbulkan
rasa memiliki sense of belonging masyarakat Kelurahan Kutawaru terhadap program penyulingan kayu putih yang dijalankan. Seperti terlihat dari pernyataan
179
Kutipan wawancara dengan Busro H.S selaku Ketua LMDH, Selasa 16 November 2010
180
Prof. Dr. Dwi Kartini, Op. Cit. hal.52
commit to user 185
Busro H.S selaku Ketua LMDH : “Saya terlibat dengan program kayu putih ini dan saya mendukung sekali program penyulingan ini
181
.”
· Pendanaan program penyulingan kayu putih berasal dari keuntungan perusahaan
Dana merupakan hal yang sangat penting bagi pelaksanaan program community development
penyulingan kayu putih. Tanpa ada dukungan dana yang memadai sebuah program tidak mungkin dapat berjalan lancar sesuai dengan yang
diharapkan. Hal yang demikian juga berlaku dalam program community development
penyulingan kayu putih. PT. Holcim Indonesia Tbk. Cilacap telah mengalokasikan dana khusus
untuk berbagai program community development yang dilaksanakan, termasuk untuk memperkuat kapasitas program community development kayu putih.
Adanya kebijakan pengalokasian dana tersendiri bagi pelaksanaan program community development
penyulingan kayu putih menunjukan bahwa PT. Holcim Indonesia Tbk. Cilacap tidak hanya siap dalam hal pelaksana program namun juga
dana. Sebagaimana penuturan Kusdiharto selaku Community Development Coordinator
: “Untuk dana yang terkait CSR setiap tahun ada budget terkait rencana program, batasan-batasan mengenai berapa persen jumlahnya itu tidak
ada, tapi kalau kita ikut patokan BUMN biasanya membudgetkan sekitar 2-5 dari Ediba
, untuk Holcim membudgetkan 2,7 dari keuntungan
182
.”
181
Kutipan wawancara dengan Busro H.S selaku Ketua LMDH, Selasa 16 November 2010 keuntungan perusahaan sebelum dikurangi pajak
182
Kutipan wawancara dengan Kusdiharto selaku Comdev Coordinator, Jumat 26 November 2010
commit to user 186
Adanya penyediaan dana yang diambil dari keuntungan perusahaan menunjukan PT. Holcim Indonesia Tbk. Cilacap memiliki kesadaran yang cukup
tinggi dalam memahami arti penting sebuah tanggungjawab sosial perusahaan Corporate Social Responsibility.
Sebagaimana dikemukanan Curt Werden seperti yang dikutip Parsudi Suparlan, perusahaan yang memaknai CSR sebagai
bentuk corporate social investment akan mengambil kebijakan dari sekedar menyumbang charityphilantrophy menjadi bagian dari investasi
183
. PT. Holcim Indonesia Tbk Cilacap memiliki pemahaman yang tinggi tentang CSR sebagai
bagian dari investasi jangka panjang di tengah masyarakatnya, yang diwujudkan dengan mengembangkan berbagai program di tengah masyarakat yang salah
satunya program community development penyulingan kayu putih di Kelurahan Kutawaru.
Progam community development penyulingan kayu putih ini dinilai telah menciptakan hubungan sinergis antara kekuatan dunia usaha melalui berbagai
bentuk bantuannya dengan potensi yang ada di dalam masyarakat Kelurahan Kutawaru. Dengan demikian, kegiatan CSR yang dilakukan PT. Holcim Indonesia
Tbk. Cilacap melalui program community development penyulingan kayu putih bukan semata-mata karitatif, melainkan usaha untuk mengembangkan kapasitas
masyarakat secara berkesinambungan dan terlembagakan.
183
Dr. Mukti Fajar ND, Op.Cit, hal.303
commit to user 187
3. Analisa Data Proses
a. Media yang Digunakan PT. Holcim Indonesia Tbk. Cilacap dalam
Menyampaikan Pesan Program Community Development Penyulingan Kayu Putih
Sebagai bagian dari manajemen, fungsi PR lembagaperusahaan menunjukkan suatu tahap proses komunikasi. Seperti yang dijelaskan oleh Cutlip
dan Center bahwa salah satu fungsi penting dari PR adalah menciptakan komunikasi dua arah timbal balik, dan mengatur arus informasi, publikasi serta
pesan dari badanorganisasi ke publiknya atau terjadi sebaliknya demi tercapainya citra positif bagi kedua belah pihak
184
. Sesuai dengan pernyataan tersebut PT. Holcim Indonesia dalam pelaksanaan program penyulingan kayu putih ini
berusaha untuk melakukan komunikasi dua arah timbal balik kepada masyarakat Kelurahan Kutawaru. Dengan menjalin komunikasi dua arah melalui pelaksanaan
program community development merupakan salah satu cara untuk memperoleh saling pengertian antara kedua belah pihak.
· Pertemuan sebagai media penyampaian pesan program
Media sarana atau alat dalam menyampaikan pesan oleh PT. Holcim Indonesia Tbk. Cilacap sebagai komunikator dapat dilakukan melalui berbagai
media, seperti yang diekmukakan Rosady Ruslan
185
media yang digunakan PR dalam menyampaiakn pesan salah satunya melalui media internal berupa
pertemuan-pertemuan untuk kepentingan kalangan terbatas dan nonkomersial. Perusahaan menyadari dalam mengkomunikasikan pesan, pihaknya tidak dapat
184
Rosady Ruslan, Op.Cit. hal.19
185
Ibid. hal. 22-28
commit to user 188
menjangkau seluruh publiknya yang dalam program community development ini adalah
masyarakat Kelurahan
Kutawaru. Untuk
mewujudkan dan
mengembangkan komunikasi dua arah antara perusahaan dengan masyarakat PT. Holcim Indonesia Tbk. Cilacap menggunakan media penyampaian pesan melalui
pertemuan-pertemuan dengan lembaga CCC maupun LMDH yang telah dibentuk PT. Holcim Indonesia Tbk. Cilacap. Sebagaimana penuturan Harry Kusnanto
selaku Community Relations Officer 2 CRO 2 : “Masyarakat sudah diwakili LMDH, kita tidak mungkin memberikan
sosialisasi secara perorangan, … organisasi LMDH selalu mengadakan pertemuan rutin setiap bulan
186
.” Sebagai komunikator sebuah lembaga atau perusahaan, PR harus dapat
mempersuasi komunikannya dan dari proses itulah terdapat aspek relasi yang sangat membantu dalam aktivitas perusahaan atau organisasi. PR harus mampu
mengintegrasikan usaha-usaha, sikap dan perbuatan organisasi dengan sikap dan perbuatan masyarakat atau sebaliknya
187
. Hal ini pula yang dilakukan PT. Holcim Indonesia Tbk melalui lembaga CCC dan LMDH, melalui pertemuan-pertemuan
yang dilakukan secara internal oleh perusahaan dengan melibatkan perwakilan masyarakat tersebut perusahaan menyampaikan pesan-pesannya kepada
masyarakat. Sebagaimana penuturan Achmad Rif’an selaku Sekretaris LMDH : “Selama ini kita komunikasi sering banget dengan Holcim mungkin kita
kelurahan paling sering berkomunikasi dibanding kelurahan lain, karena kita
186
Kutipan wawancara dengan Harry Kusnanto selaku CRO 2, Senin, 15 November 2010
187
Hamdan Adnan dan Hafin Cangara, Prinsip-Prinsip Ilmu Hubungan Masyarakat, Usaha Nasional, Surabaya, 1996, hal.16
commit to user 189
sudah sejak awal program sudah berkomunikasi sehingga kedekatan kita lumayan dekat untuk menyampaikan program-program yang ada di Kutawaru
188
”
· Perwakilan masyarakat sebagai jembatan komunikasi dari PT. Holcim Indonesia Tbk. Cilacap kepada masyarakat Kelurahan Kutawaru
Melalui perwakilan masyarakat Kelurahan Kutawaru opinion leader ini PT. Holcim Indonesia Tbk. Cilacap berusaha untuk bertukar informasi melalui
komunikasi kelompok yang dilakukan baik secara formal maupun informal. Untuk mengembangkan proses komunikasi timbal balik, sebagaimana
dikemukakan Onong PR dapat melakukan berbagai metode dan teknik komunikasi secara langsung face to face communication kepada komunikannya
melalui komunikasi kelompok. Begitu juga dalam penyampaian pesan yang dilakukan PT. Holcim Indonesia Tbk. Cilacap melalui perwakilan masyarakat
dalam CCC dan LMDH, melalui komunikasi ini PT. Holcim Indonesia Tbk. Cilacap melakukan sebuah komunikasi kelompok untuk mencapai tujuan
bersama. Keterlibatan
perwakilan masyarakat
opinion leader
yang direpresentasikan oleh Ketua LMDH memberi pengaruh yang sangat besar
terhadap penyampaian dan penerimaan pesan perusahaan kepada masyarakat. Sebagaimana penuturan Basrun selaku penyuling kayu putih : “Saya sudah ikut di
penyulingan kayu putih ini 2 tahun, sebelum ikut disini saya kerjaannya nelayan,
188
Kutipan wawancara dengan Achmad Rif’an selaku Sekretaris LMDH, Jumat 19 November 2010
commit to user 190
nelayan di TPI sana. Ya agak merasa bosen jadi nelayan, ya ganti haluan lah, dulunya saya ada yang ngajak ketua 1 LMDH Pak sangidin itu
189
.” Masyarakat Kelurahan Kutawaru yang tergolong masyarakat pedesaan
sangat mempercayakan opinion leader sebagai informasi terpercaya mereka disamping juga menjadi panutan, tempat bertanya dan meminta nasihat bagi
anggota masyarakatnya. Selain itu opinion leaders dianggap lebih mengetahui sifat dan karakteristik masyarakat daripada komunikator. Sehingga pesan dari PT.
Holcim Indonesia
Tbk. Cilacap
yang disampaikan
kepada opinion
leaders perwakilan dari LMDH nantinya akan disampaikan melalui pertemuan-
pertemuan rutin yang dilaksanakan oleh LMDH akan lebih tepat sasaran. Kegiatan community development sebagaimana dikemukakan merupakan
Soetomo
190
sarana yang tepat untuk menjalin komunikasi dengan masyarakat. Aktivitas bersama antara PT. Holcim Indonesia Tbk. Cilacap dengan masyarakat
Kelurahan Kutawaru melalui community development penyulingan kayu putih ini telah dapat difungsikan sarana komunikasi. Melalui lembaga Community
Communication Channel CCC yang dibentuk oleh PT. Holcim Indonesia Tbk.
Cilacap menjadikan komunikasi antara PT. Holcim Indonesia Tbk. Cilacap dengan masyarakat Kelurahan Kutawaru menjadi terlembagakan, sehingga
berbagai persoalan dalam hubungan perusahaan dengan masyarakat dapat dibicarakan melalui proses dialog yang elegan untuk mengakomodasi kepentingan
semua pihak.
189
Kutipan wawancara dengan Basrun, selaku penyuling kayu putih, Selasa 16 November 2010
190
Dr. Mukti Fajar ND, Op. Cit, hal. 229
commit to user 191
b. Pengorganisasian Program Community Development Penyulingan Kayu
Putih
Pelaksanaan program community development penyulingan kayu putih merupakan model kegiatan CSR yang dilakukan dalam membangun hubungan
antara PT. Holcim Indonesia Tbk. Cilacap dengan masyarakat Kelurahan Kutawaru yang lebih berkualitas melalui pengembangan usaha produktif yang
disesuaikan dengan kemampuan sumber daya masyarakat Kelurahan Kutawaru tersebut.
· Kolaborasi PT. Holcim Indonesia Tbk. dan Perhutani dalam program
Sebagai pelaksana program, PT. Holcim Indonesia Tbk. Cilacap menyadari bahwa program ini tidak dapat berjalan dengan sendirinya tanpa ada
pihak ketiga dibutuhkan stakeholders untuk membantu realisasi program. Untuk mengorganisir kegiatan ini, PT. Holcim Indonesia Tbk. Cilacap melibatkan
Perhutani sebagai mitra dalam membantu masyarakat Kelurahan kutawaru utamanya terkait hal-hal teknis tanaman kayu putih. Dalam program ini
keterlibatan Perhutani dalam membantu terwujudnya program dapat dikatakan sangat besar.
Melalui pengorganisasian ini, PT. Holcim Indonesia Tbk. Cilacap dan Perhutani berkolaborasi memberikan pelatihan untuk membantu masyarakat
dalam meningkatkan kemampuan teknis terkait tanaman kayu putih. Sebagaimana penuturan Achmad Rif’an selaku Sekretaris LMDH Rawa Kuna: “Kemarin kita
difasilitasi pelatihan cara pangkas yang baik lah kerjasama dengan pihak
commit to user 192
Perhutani dan Holcim untuk peningkatan kualitas dan kuantitas penyulingan minyak kayu putih
191
.” Selain memberikan pelatihan-pelatihan kepada masyarakat, upaya PT.
Holcim Indonesia melalui pengorganisasian dalam mendukung keberlanjutan program penyulingan kayu putih adalah memberikan pendampingan dengan
mengatasi permasalahan seperti kerusakan alat penyulingan yang digunakan sebagai pendukung utama program community development penyulingan kayu
putih ini. Sebagaimana penuturan Busro H.S selaku Ketua LMDH : “Holcim selalu memberikan pendampingan, dan menanyakan apakah ada
masalah atau kendala dalam program ini, seperti kemarin terdapat kendala mengenai tungkunya itu kurang bagus sehingga ada rehab, dibantu Holcim
lagi berapa juta itu saya tidak tahu, tahunya tungku nya sudah jadi
192
.” Seperti yang dikemukakan oleh Reza Rahman suatu kegiatan perusahaan
disebut CSR ketika memiliki unsur continuity and sustainability atau berkesinambungan dan berkelanjutan
193
. Adanya pendampingan nyata berupa bantuan perbaikanrehab alat penyulingan kayu putih yang dilaksanakan PT.
Holcim Indonesia Tbk. Cilacap pada bulan Agustus 2010 merupakan wujud kepedulian dan komitmen perusahaan untuk tetap mendukung kelancaran dan
keberlanjutan program community development penyulingan kayu putih. Kegiatan CSR penyulingan kayu putih yang dilaksanakan PT. Holcim Indonesia Tbk.
Cilacap telah mencirikan pada long term perspective dan bukan berdasar trend. Monitoring
191
Kutipan wawancara dengan Achmad Rif’an selaku Sekretaris LMDH, Jumat 19 November 2010
192
Kutipan wawancara dengan Busro H.S selaku Ketua LMDH, Selasa 16 November 2010
193
Reza Rahman, Op.Cit, hal 13-14
commit to user 193
Dalam kegiatan CSR monitoring program menjadi hal yang penting untuk mengetahui sejauh mana perkembangan dan kendala-kendala yang dihadapi
dalam program. Begitu juga dengan kegiatan community development penyulingan kayu putih ini. Dalam program penyulingan kayu putih ini
monitoring dilakukan dengan melibatkan oleh ketiga belah pihak pelaksana. Pelaksana program dalam hal ini, PT. Holcim Indonesia Tbk. Cilacap dan
Perhutani melakukan monitoring dengan menerima laporan rutin bulanan dari masyarakat. Seperti terlihat dari penuturan Busro H.S selaku Ketua LMDH :”
…kita setiap hari harus membuat laporan berapa daun yang diolah, dan berapa minyak yang dihasilkan. Nanti di total tiap bulan kita serahkan laporan tersebut
kepada Holcim dan Perhutani. Jadi ada pertanggungjawaban, kan kita ada target produksi minyak kayu putih per tahun nya
194
.” Selain itu untuk melihat kondisi nyata program tak jarang PT. Holcim
Indonesia Tbk. Cilacap melakukan pengecheckan langsung di Kelurahan Kutawaru. Dari pihak Perhutani melakukan monitoring program dengan
menerjunkan Mandor PHBM dilapangan. Dengan adanya kegiatan monitoring bersama dalam program ini, hubungan komunikasi antara PT. Holcim Indonesia
Tbk. Cilacap akan terus terjaga dan terbina. Selain itu dengan adanya monitoring juga menunjukkan bahwa program tersebut berkelanjutan dan tidak hanya sesaat.
194
Kutipan wawancara dengan Busro H.S selaku Ketua LMDH, Selasa 16 November 2010
commit to user 194
c. Aturan bagi hasil Perhutani dalam program community development
penyulingan kayu putih · Perhutani kurang memahami makna CSR
Kendala dalam sebuah pelaksanaan program memang bukanlah suatu hal yang tidak wajar. Adanya kendala dalam sebuah pelaksanaan program dapat
dijadikan sebagai acuan untuk melakukan perbaikan dengan menyempurnakan program. Sebagaimana telah dipaparkan peneliti pada bab sebelumnya diketahui
bahwa dalam program penyulingan kayu putih ini, masyarakat mengeluhkan aturan bagi hasil sharing yang diterapkan antara LMDH dengan Perhutani.
Istilah CSR yang dikemukakan BSR mengandung pengertian bahwa perilaku bisnis yang bertanggungjawab adalah dengan menghormati dan
memelihara lingkungan hidup serta membantu meningkatkan kualitas hidup melalui pemberdayaan masyarakat dan melakukan investasi di masyarakat dimana
perusahaan beroperasi
195
. Mengacu pada definisi tersebut Perhutani sebagai mitra dalam kegiatan community development belum memahami sepenuhnya makna
dari sebuah kegiatan CSR. Aturan bagi hasil yang diterapkan Perhutani dinilai menjadikan pencapaian tujuan dalam meningkatkan pendapatan masyarakat
menjadi kurang maksimal. Sebagaimana penuturan Achmad Rif’an selaku Sekretaris LMDH :
“Harga jual minyak kayu putih itu kita masih terbentur dengan MoU perum Perhutani jadi penjualannya ke Perum Perhutani. hanya 87,4 dikalikan
tonase kali seratus ribu rupiah. Seratus ribu rupiah itu potongannya di pabrik itu empat ribu rupiah, jadi dikalikan sembilan puluh enam ribu
rupiah. Masalahnya kan perhutani merasa tanah itu kan tanah milik Negara sedangkan bibit dulu sebagian memang dari Perhutani, swadaya dari
195
Dwi Kartini, Op.Cit, hal.2
commit to user 195
masyarakat memang sudah ada namun karena di lahan Perhutani jadi tetep minyak masuknya ke Perum Perhutani gitu mas, padahal kalau kita melihat
keluar sana kan harga minyak kayu putih itu kan Rp. 150.000-Rp. 180.000 per kilo
196
.” Pada dasarnya aturan bagi hasil sharing tersebut memang tidak dapat
secara mutlak ditiadakan hal ini dikarenakan masyarakat yang tergabung dalam LMDH menggunakan lahan milik Perhutani untuk menanam tanaman kayu putih
maupun tanaman palawija. Namun alangkah baiknya jika Perhutani sebagai mitra dalam program ini juga memperhatikan aspirasi masyarakat dengan bersedia
duduk bersama dengan ketiga belah pihak untuk membahas perubahan aturan bagi hasil tersebut. Dengan melakukan pembahasan ulang terkait aturan bagi hasil
sharing ini diharapkan akan tercapai win-win solution, sehingga pola kemitraan
yang terjalin antara ketiga belah pihak tidak memberatkan satu pihak namun dapat memberikan manfaat secara maksimal kepada semua pihak.
· Kendala teknis program penyulingan kayu putih yang belum teratasi
Selain kendala aturan bagi hasil, dalam program ini juga ditemui kendala teknis seperti seperti kurangnya rapatan tegakan tanaman kayu putih, dan kondisi
fisik pabrik yang dinilai masih kurang seperti belum adanya tempat penyimpanan daun kayu putih. Bentuk pelaksanaan Corporate Social Responsibility CSR
melalui comunity development sebagaimana dikemukakan Isa Wahyudi dapat dilaksanakan perusahaan dengan memberikan penguatan kapasitas masyarakat
capacity building
197
. Sesuai dengan pernyataan tersebut dengan melihat adanya
kendala yang masih dihadapi masyarakat sasaran program, alangkah lebih baik
196
Kutipan wawancara dengan Achmad Rif’an selaku Sekretaris LMDH, Jumat 19 November 2010
197
Isa Wahyudi dan Busyra Azheri, Op.Cit hal. 209
commit to user 196
jika PT. Holcim Indonesia Tbk. Cilacap sebagai pelaksana program segera mengatasi kendala tersebut melalui penguatan kapasitas masyarakat Kelurahan
Kutawaru dengan memberikan bantuan nyata kepada masyarakat. agar pencapaian tujuan dan keberlanjutan program community development penyulingan kayu
putih dapat berjalan secara maksimal
4. DATA PRODUKHASIL
4.1 Efek Program Community Development Penyulingan Kayu Putih Di
Kalangan Masyarakat Kelurahan Kutawaru Maupun Perhutani
Keberhasilan perusahaan melaksanakan program ini juga tidak bisa dilepaskan dari proses komunikasi yang diupayakan perusahaan sehingga terjalin
kerjasama secara baik antara pihak-pihak yang terlibat di dalamnya. Kegiatan PT. Holcim Indonesia Tbk. Cilacap melalui program penyulingan kayu putih telah
menunjukkan kegiatan komunikasi PR yang seimbang, artinya perusahaan tidak hanya menitikberatkan pada publik internal saja, melainkan juga memperhatikan
publik eksternal yang dalam hal ini diwakili oleh masyarakat Kelurahan Kutawaru
198
.
· Manfaat penambahan pendapatan yang dirasakan masyarakat Kelurahan Kutawaru secara berkelanjutan
Keberhasilan PT. Holcim Indonesia Tbk. Cilacap melalui program community development
penyulingan kayu putih dengan memberikan kemanfaatan bagi masyarakat Kelurahan Kutawaru merupakan salah satu faktor
commit to user 197
yang turut membangun kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan dalam menunjukkan komitmennya untuk mengembangkan serta memberdayakan potensi
masyarakat Kelurahan Kutawaru. Sebagaimana dikemukakan Totok Mardikanto pada dasarnya seberapa hebatnya sebuah program community development harus
memiliki nilai positif untuk memperoleh dukungan dari penerima manfaat dan pemangku kepentingan stakeholders yang lain
199
. Hal yang demikian terlihat dalam pelaksnaan program penyulingan kayu putih yang dilaksanakan PT. Holcim
Indonesia Tbk. Cilacap. Adanya hasil nyata dari program berupa kegiatan usaha produktif yang
berkelanjutan menunjukan bahwa program community development penyulingan kayu putih telah memberikan manfaat tersendiri kepada masyarakat Kelurahan
Kutawaru sebagai sasaran program. Dengan adanya program ini, masyarakat merasakan manfaat berupa adanya tambahan pendapatan secara riil. Seperti
penuturan Satijan pemetik daun kayu putih: “Ya bermanfaat ya begitulah ada pabrik ya senang lah, ga ada kerjaan bisa
kerja disini, lagi ada kerjaan ya sibuk sendiri cari kerja sendiri, saya kerja disini sesuai keinginan saya, kalo kerja disini ya dapet uang tapi kalo ga
kerja disini ya ga dapet uang. Kalau panen sekitar 5 kuintal kalau daun kayu putih metik satu hari mencapai 4 kuintal sekilo dihargai 200 rupiah nyampe
pabrik, ya dibayarnya nanti nunggu hasil
200
.” Selain penambahan pendapatan dari hasil menanam tanaman kayu putih,
masyarakat juga memperoleh hasil dari tanaman palawija yang mereka tanam. Sehingga melalui program ini masyarakat memperoleh manfaat ganda dari
pelaksanaan program. Sebagaimana penuturan Suripto selaku petani kayu putih :
199
Totok Mardikanto, Op. Cit, hal. 223
200
Kutipan wawancara dengan Satijan selaku pemetik daun kayu putih, Selasa 16 November 2010
commit to user 198
“Iya kan bermanfaat kalau disini kan banyak sekali pengangguran jadi mengurangi pengangguram daripada pada nganggur kan bisa kerja di kayu
putih maupun di ladang, Kalau kayu putih ditebang sendiri saya dapet 200 rupiah sekali panen kayu putih 1 ton ya tergantung tumbuhnya kalo banyak
ya
bisa lebih. Untuk tanaman kacang saya jual per hektar biasanya ada yang beli ditempat jadi satu hektar itu 5 juta ga tau hasilnya seberapa ya dibeli 5
juta
201
.”
· Terciptanya hubungan harmonis antara PT. Holcim Indonesia Tbk. Cilacap dengan Perhutani dan Masyarakat Kelurahan Kutawaru
Komunikasi dua arah yang terjadi antara masyarakat dengan perusahaan menjadikan hubungan antara keduanya harmonis. Tidak adanya konflik yang
terjadi antara masyarakat Kelurahan Kutawaru dengan PT. Holcim Indonesia Tbk. Cilacap sebagai indikator sosial telah menunjukkan adanya hubungan harmonis
yang tercipta antara masyarakat Kelurahan Kutawaru dengan PT. Holcim Indonesia Tbk. Cilacap. Sebagaimana penuturan Badrudin selaku KRPH Cilacap:
“Kalo Holcim setahu saya tidak merugikan khusunya ke perhutani lo, malah tercipta hubungan harmonis, Holcim kalau ada apa-apa kami diundang mas,
sama-sama kasih masukan, diundang ikut Holcim bahwa asap yang keluar dari pabrik Holcim kalau asap putih ini tidak membahayakan, termasuk
Perhutani, lembaga dan instansi yang lain, ya bagus lah kalo Holcim menurut saya, baik-baik saja
202
” Tidak adanya sikap penolakan maupun keluhan dari masyarakat Kelurahan
Kutawaru yang berkaitan dengan kegiatan operasional perusahaan menunjukkan kualitas hubungan yang baik tercipta. Kehadiran PT. Holcim Indonesia Tbk.
Cilacp di tengah masyarakat Kelurahan Kutawaru dinilai memberikan kontribusi dalam mengembangkan potensi masyarakat Kelurahan Kutawaru.
201
Kutipan wawancara dengan Suripto selaku petani kayu putih, Senin 29 November 2010
202
Kutipan wawancara dengan Badrudin selaku KRPH Cilacap, Senin 29 November 2010
commit to user 199
· PT. Holcim Indonesia Tbk. Cilacap sebagai perusahaan yang peduli terhadap masyarakat Kelurahan Kutawaru
Masyarakat Kelurahan Kutawaru menganggap keberadaan PT. Holcim Indonesia Tbk. Cilacap tidak merugikan namun malah memberikan kontribusi.
Kontirbusi perusahaan yang terwujud tidak hanya dalam program community development
penyulingan kayu putih. Kontribusi PT. Holcim Indonesia Tbk. Cilacap kepada masyarakat Kelurahan Kutawaru tidak hanya terwujud pada
program community development penyulingan kayu putih saja, namun program- program pemberdayaan yang menyentuh kebutuhan masyarakat Kelurahan
Kutawaru. Sebagaimana penuturan Achmad Rif’an selaku Sekretaris LMDH : “Selain kayu putih yang jelas program kambing yang peka jaman, yang dikelola
P4S kunang-kunang berupa pertanian terpadu, nelayan kelompok budidaya kerapu
203
” Peningkatan partisipasi dan posisi organisasi di dalam sebuah komunitas
seperti dikemukakan Jerold dapat dilakukan melalui berbagai upaya untuk kemaslahatan bersama bagi organisasi dan komunitas
204
. Adanya kontribusi nyata PT. Holcim Indonesia Tbk. Cilacap dalam memberdayakan masyarakat Kelurahan
Kutawaru melalui program-program CSRnya telah menunjukkan partisipasinya di tengah masyarakat serta menciptakan saling pengertian antara masyarakat
Kelurahan Kutawaru terhadap setiap aktivitas PT. Holcim Indonesia Tbk. Cilacap. Komunikasi yang dilakukan PT. Holcim Indonesia Tbk. Cilacap melalui
kegiatan community development penyulingan kayu putih membuahkan hasil
203
Kutipan wawancara dengan Achmad Rif’an selaku Sekretaris LMDH, Jumat 19 November 2010
204
Iriantara Yosal, Community Relations : Konsep dan Aplikasinya, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2004, hal. 2
commit to user 200
nyata berupa saling pengertian yang tercipta antara masyarakat Kelurahan Kutawaru dengan PT. Holcim Indonesia Tbk. Cilacap yang terlihat dari timbal
balik. Sebagaimana dikemukakan Rhenald Khasali perusahaan melalui PR-nya harus mampu meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan mereka termasuk di
dalamnya mendidik komunitas agar mereka dapat berhubungan timbal balik
205
. Hubungan timbal balik antara masyarakat Kelurahan Kutawaru kepada PT.
Holcim Indonesia Tbk. Cilacap terlihat dari pernyataan Busro selaku Ketua LMDH :
“Karena Holcim usahanya membuat semen saya membantu pemasarannya menjaga aset yang dimiliki Holcim, anak saya yang di Banjarnegara saya
promosikan kalau semen Holcim baik bagus, saya bisa sampai ngedrop semen Holcim sampai berapa truk karena Holcim telah membantu saya
kualitas semennya juga bagus
206
.”
· Citra positif PT. Holcim Indonesia Tbk. Cilacap di tengah masyarakat Kelurahan Kutawaru
Melalui kegiatan community development penyulingan kayu putih ini, Departemen Community Relations PT. Holcim Indonesia Tbk. Cilacap dinilai
mampu menjalankan proses komunikasi yang baik melalui fungsi manajemen PR. Seperti yang dikemukakan Rosady Ruslan, PR sebagai pendukung fungsi
manajemen yang bertugas untuk membina hubungan dengan publik internal maupun eksternal perusahan PR memiliki kegiatan dan sasaran yakni building
corporate identity image , yaitu menciptakan identitas dan citra perusahaan yang
positif
207
. Melalui kegiatan community development ini citra PT. Holcim
205
Ibid. hal. 80
206
Kutipan wawancara dengan Busro H.S selaku Ketua LMDH, Selasa 16 November 2010
207
Rosady Ruslan, Op.Cit, hal.23
commit to user 201
Indonesia Tbk. Cilacap dimata masyarakat Kelurahan Kutawaru pun harus dibina dan dipertahankan
Upaya PT. Holcim Indonesia Tbk. Cilacap untuk terus menjalin komunikasi dengan masyarakat Kelurahan Kutawaru dengan ikut terlibat dalam
kegiatan pengembangan kemampuan lokal masyarakat Kelurahan Kutawaru, dinilai berhasil memperoleh tanggapan dan citra positif masyarakat terhadap PT.
Holcim Indonesia Tbk. Cilacap. Hal ini terlihat dari penuturan Rajim selaku penyuling kayu putih: ”
Menurut saya ya bagus Holcim, Holcim itu perusahaan yang peduli sama masyarakat Kutawaru, untuk pabrik ini saya rasa sudah cukup
208
” Pernyataan senada juga diungkapkan Tukiran selaku pengrajin kayu bakar:
“Ya kalau pendapat saya itu kalau Holcim memang juga memberikan kontribusi bagi masyarakat sekitar, kalau menurut saya pribadi saya sendiri
nih . Soalnya dalam bidang sosial dia sangat perhatian kepada masyarakat
sekitarnya, contohnya semacam Holcim membantu mendirikan pabrik kayu putih istilahnya untuk memberdayakan sumber daya manusia yang ada
disekitarnya
209
.” Dilihat dari tanggapan-tanggapan yang dilontarkan masyarakat Kelurahan
Kutawaru terhadap PT. Holcim Indonesia Tbk. Cilacap menunjukkan adanya kepercayaan, dukungan dan hubungan yang harmonis antara PT. Holcim
Indonesia Tbk. Cilacap dan masyarakat kelurahan Kutawaru. Sebagaimana dikemukakan Frank Jefkins citra perusahaan adalah kesan atau impresi mental
atau suatu gambaran perusahaan di mata para khalayaknya yang terbentuk berdasarkan pengetahuan serta pengamatan mereka sendiri
210
. Melalui kegiatan
208
Kutipan wawancara dengan Rajim selaku penyuling kayu putih, Selasa, 16 November 2010
209
Kutipan wawancara dengan Tukiran selaku Pengrajin kayu bakar, Selasa 16 November 2010
210
Frank Jefkins, Op.Cit, hal. 352
commit to user 202
community development yang dilakukan, citra positif PT. Holcim Indonesia Tbk. Cilacap dinilai telah terbentuk di mata masyarakat Kelurahan Kutawaru.
Meskipun pencapaian tujuan program dalam memberikan penambahan penadapat belum maksimal dikarenakan terdapat aturan bagi hasil yang ditetapkan
Perhutani. Secara umum melalui program ini, PT. Holcim Indonesia Tbk. Cilacap sebagai bagian dari masyarakat Kelurahan Kutawaru dinilai mampu memberi
solusi atas permasalahan kebutuhan yang dihadapi masyarakat Kelurahan Kutawaru serta membawa persepsi yang baik di tengah para stakeholders-nya.
commit to user 203
BAB V PENUTUP