Mendefinisikan Permasalahan Defining Problems Perencanaan dan Program Planning and Programming Aksi dan Komunikasi Action and Communication

commit to user 22 kepala humas akan membawa citra yang baik pula terhadap organisasi yang diwakili Berdasarkan pengertian di atas maka fungsi PR bersifat melekat pada manajemen perusahaan, yakni bagaimana PR dapat menyelenggarakan komunikasi dua arah timbal balik two ways communication antara organisasilembaga yang diwakilinya dengan publiknya. Komunikasi yang bersifat timbal balik ini sangat penting dan mutlak harus ada dalam kegiatan PR, melalui proses komunikasi timbal balik inilah, individu maupun kelompok dapat menyampaikan dan atau bertukar informasi kepada lembaga atau organisasi perusahaan dengan tujuan menciptakan saling pengertian mutual understanding, saling menghargai mutual appreciation, saling mempercayai mutual confidence, menciptakan good will, memperoleh dukungan public public support , dan terciptanya feedback merupakan prinsip pokok dalam komunikasi public relations demi tercapainya citra yang positif bagi suatu lembagaperusahaan 27 . Pengembangan dari saling pengertian ini dapat diperhatikan melalui empat tahapan atau langkah-langkah proses komunikasi PR dalam manajemen meliputi 28 :

1. Mendefinisikan Permasalahan Defining Problems

Tahap ini PR diarahkan kepada usaha mengumpulkan data terhadap sasaran komunikasi, misalnya meneliti siapa komunikannya, bagaimana situasi dan kondisinya serta harus mengetahui apa yang dibutuhkan komunikan. Langkah ini biasa dikenal dengan istilah fact finding 27 Rosady Ruslan, Op.Cit, hal.. 23 28 Dr. phill. Astrid S. Susanto, Komunikasi dalam Teori dan Praktek. Jilid III: Hubungan Masyarakat dan Periklanan, Binacipta,Bandung,1989, hal.125 commit to user 23

2. Perencanaan dan Program Planning and Programming

Setelah menganalisa pendapat, sikap dan reaksi publik serta penyusunan daftar masalah berdasarkan data dan fakta yang ditemukan, lalu diintegrasikan atau diserahkan dengan kebijakan dan kegiatan organisasi. Pada tahap ini dapat ditemukan pilihan yang diambil serta menentukan orang-orang yang akan mengerjakan pelaksanaannya nanti.

3. Aksi dan Komunikasi Action and Communication

Dalam tahap ini PR melakukan tindakan untuk mengkomunikasikan rencana-rencana yang telah dipersiapkan kepada semua pihak yang bersangkutan dengan metode yang sesuai. Dalam tahap ini menjelaskan tindakan yang diambil dan tujuan jatuhnya pilihan tersebut. Sebagai komunikator sebuah lembaga atau perusahaan, PR harus dapat mempersuasi komunikannya dan dari proses itulah terdapat aspek relasi yang sangat membantu dalam aktivitas perusahaan atau organisasi. PR harus mampu mengintegrasikan usaha-usaha, sikap dan perbuatan organisasi dengan sikap dan perbuatan masyarakat atau sebaliknya 29 . Jika dikaitkan dengan komunikasi yang dilakukan PR, Astrid 1982 dalam bukunya Komunikasi Kontemporer menyebutkan komunikasi akan lebih efektif apabila menggunakan bahasa yang lebih cocok dengan situasi komunikasi maupun menggunakan bentuk dan gaya bahasa yang paling menarik dan bernilai bagi komunikan 30 . Selain itu pesan yang 29 Hamdan Adnan dan Hafin Cangara, Prinsip-Prinsip Ilmu Hubungan Masyarakat, Usaha Nasional, Surabaya, 1996, hal.16 30 Tommy S dan Fahrianoor, Komunikasi Penyuluhan Dalam Teori dan Praktek, Arti Bumi Intaran, Yogyakarta, 2004, hal. 25 commit to user 24 disampaikan juga disesuaikan dengan kondisi komunikan itu sendiri. Wilbur Schramm seperti yang dikutip Onong menampilkan apa yang disebut the condition of success in communication yaitu kondisi yang harus dipenuhi agar suatu pesan membangkitkan tanggapan yang dikehendaki. Kondisi tersebut dirumuskan sebagai berikut 31 : 1. Pesan dirancang dan disampaikan sedemikian rupa sehingga dapat menarik perhatian komunikan 2. Pesan disampaikan menggunakan lambang-lambang yang tertuju kepada pengalaman yang sama antara komunikator dengan komunikan 3. Pesan membangkitkan kebutuhan pribadi komunikan dan menyarankan beberapa cara untuk memperoleh kebutuhan tersebut. 4. Pesan harus menyarankan suatu jalan untuk memperoleh kebutuhan tadi yang layak bagi situasi kelompok dimana komunikan berada pada saat ia digerakkan untuk memberikan tanggapan yang dikehendaki Untuk mengembangkan proses komunikasi timbal balik, PR dapat melakukan berbagai metode dan teknik komunikasi secara langsung face to face communication kepada komunikannya , meliputi 32 : 1. Komunikasi antar persona Komunikasi antar persona atau interpersonal communication adalah komunikasi antara seorang komunikator dengan seorang komunikan dyadic communication atau antara seorang komunikator dengan dua orang komunikan triadic communication. Komunikasi sifatnya dialogis secara tatap muka dan umpan balik terjadi secara langsung immediate feedback. Maka komunikasi ini sering dipergunakan untuk melakukan persuasi persuasive communication, yaitu komunikasi yang melibatkan upaya seseorang yang dengan sadar merubah tingkah laku seseorang atau sekelompok orang melalui penyampaian pesan. 2. Komunikasi kelompok Komunikasi kelompok group communication adalah komunikasi antara seseorang dengan sekelompok orang yang lebih dari dua orang secara tatap muka. Berdasarkan kelompok ciri dan sifat kelompok dalam hubungannya dengan proses komunikasi, komunikasi kelompok dibedakan menjadi; 31 Ibid, hal.29 32 Onong Uchjana E, Op. Cit hal. 25 commit to user 25 a. Komunikasi kelompok kecil Yaitu sejumlah orang, tiga orang atau lebih, tetapi sedemikian kecilnya sehingga mereka dapat berinteraksi secara pribadi dengan kesadaran akan dirinya masing-masing dan dengan kesadaran akan tujuan dan masalah bersama. b. Komunikasi kelompok besar Komunikasi kelompok besar adalah komunikasi dengan sejumlah besar komunikan, yang karena banyaknya anggota kelompok itu hampir tidak terdapat kesempatan pada mereka untuk tanggapan secara verbal.

4. Penilaian Evaluation

Dokumen yang terkait

Pemberdayaan Masyarakat Melalui Community Development Program Posdaya (Pos Pemberdayaan Keluarga) PT. Holcim Indonesia Tbk Pabrik Cilacap

0 7 11

PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PARTISIPASI MEREKA DALAM PROGRAM CSR PT HOLCIM INDONESIA Tbk – CILACAP PLANT.

0 4 13

PARTPT H PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PARTISIPASI MEREKA DALAM PROGRAM CSR PT HOLCIM INDONESIA Tbk – CILACAP PLANT.

0 7 14

SISTEM PERSEDIAAN BATU BARA DI PT HOLCIM INDONESIA TBK PABRIK CILACAP SISTEM PERSEDIAAN BATU BARA DI PT HOLCIM INDONESIA TBK PABRIK CILACAP.

0 4 10

IDENTIFIKASI MODEL PUBLIC RELATIONS DALAMAKTIVITAS COMMUNITY RELATIONS IDENTIFIKASI MODEL PUBLIC RELATIONS DALAM AKTIVITAS COMMUNITY RELATIONS (Studi Kasus pada Program Community Relations PT. Holcim Indonesia Tbk Pabrik Cilacap).

0 2 14

PENDAHULUAN IDENTIFIKASI MODEL PUBLIC RELATIONS DALAM AKTIVITAS COMMUNITY RELATIONS (Studi Kasus pada Program Community Relations PT. Holcim Indonesia Tbk Pabrik Cilacap).

0 3 44

KESIMPULAN DAN SARAN IDENTIFIKASI MODEL PUBLIC RELATIONS DALAM AKTIVITAS COMMUNITY RELATIONS (Studi Kasus pada Program Community Relations PT. Holcim Indonesia Tbk Pabrik Cilacap).

0 5 20

PROSES PENYELESAIAN PERSELISIHAN KEPENTINGAN DI PT HOLCIM INDONESIA Tbk Proses Penyelesaian Perselisihan Kepentingan di PT Holcim Indonesia Tbk (Studi Kasus di Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Semarang).

0 4 17

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KEGIATAN TANGGUNGJAWAB SOSIAL PERUSAHAAN (KASUS PT. HOLCIM INDONESIA TBK CILACAP PLANT).

0 0 14

Pemberdayaan Masyarakat Melalui Kegiatan Tanggungjawab Sosial Perusahaan (Kasus Pt. Holcim Indonesia Tbk Cilacap Plant) COVER

0 1 14