mengenai kurikulum 2013 dan media pembelajaran. Hasil wawancara berupa deskripsi atau tulisan, sehingga tidak menggunakan skala nilai tertentu lampiran
9. Hasil wawancara digunakan sebagai dasar untuk membahas hasil penelitian.
H. Teknik Pengujian Instrumen
Bagian ini menjelaskan tentang teknik pengujian instrumen pembelajaran dan instrumen penelitian yang terdiri dari uji validitas instrumen, uji reliabilitas
instrumen, dan indeks kesukaran soal. Uji validitas digunakan untuk menguji instrumen pembelajaran yang berupa silabus dan RPP dan uji validitas untuk
instrumen penelitian berupa soal tes prestasi. Uji reliabilitas dan indeks kesukaran digunakan untuk menguji nstrumen penelitian atau soal tes prestasi.
1. Uji Validitas Instrumen
Azwar 2013, 173 menjelaskan bahwa validitas adalah ketepatan instrumen dalam melakukan fungsinya. Instrumen yang digunakan dalam penelitian harus
dinyatakan valid terlebih dahulu, sehingga benar-benar dapat digunakan untuk mengukur variabel. Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur
tersebut benar-benar mengukur apa yang diukur Noor, 2012: 132. Instrumen dikatakan
valid
apabila instrumen tersebut dapat dengan tepat mengukur apa yang seharusnya diukur Sugiyono, 2011: 121. Penelitian ini menggunakan tiga jenis
validitas pengukuran yaitu validitas isi, validitas muka, dan validitas konstruk. a.
Validitas Isi Validitas isi dalam penelitian ini digunakan untuk instrumen pembelajaran
dan soal tes prestasi. Validitas isi merupakan validitas yang menunjukkan sejauh
mana isi suatu tes dapat mengukur hal apa yang mau diukur Azwar, 2007: 45. Validitas isi digunakan karena peneliti ingin mengetahui apakah isi instrumen dan
tes telah disusun sesuai dengan ketentuan atau belum. Validitas isi dilakukan melalui proses
expert judgement
oleh 16 ahli yaitu 14 dosen, 1 kepala sekolah, dan 1 guru. Validitas soal tes prestasi dilakukan pada 2 sekolah yang berbeda
yaitu SD Negeri Tegalrejo dan SD Negeri Kaliurip. Siswa SD Negeri Tegalrejo berjumlah 31 orang dan siswa SD Negeri Kaliurip berjumlah 20 orang. Pemilihan
2 sekolah tersebut dikarenakan agar tidak terjadi bias. Peneliti memilih 12 dosen ahli untuk menguji validitas dari perangkat
pembelajaran dan soal tes prestasi. Pemilihan dosen tersebut disesuaikan dengan jumlah mata pelajaran dalam sub tema 2 dan 3 yaitu 6 bahasa Indonesia,
matematika, ilmu pengetahuan alam, pendidikan kewarganegaraan, pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan, dan SBdP, sehingga setiap mata pelajaran diuji
validitasnya oleh 2 dosen ahli. Peneliti memilih 1 dosen ahli dalam bidang kurikulum untuk menguji validitas dari perangkat pembelajaran dan soal tes
prestasi dan 1 dosen ahli dalam bidang media. Guru dan kepala sekolah yang peneliti pilih untuk validasi perangkat pembelajaran dan soal tes prestasi adalah
guru yang tidak mengajar saat penelitian. Pemilihan tersebut karena guru dan kepala sekolah lebih memahami kebutuhan siswa. Hal tersebut dimaksudkan agar
perangkat pembelajaran dan soal tes dapat disesuaikan dengan kondisi siswa. Instrumen yang divalidasi oleh para ahli adalah tes soal prestasi, silabus, dan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP. Ahli diminta untuk menilai dan memberi komentar instrumen dengan mengisi rubrik peneilaian. Rentang skor
penilaian yang digunakan adalah 1 sampai 5 yaitu menggunakan skala Likert Sugiyono, 2014: 134-
135. Ahli dapat memberi penilaian “sangat baik” dengan bobot skor 5, “baik” dengan bobot skor 4, “kurang baik” dengan bobot skor 3,
“tidak baik” dengan bobot skor 2, dan “sangat tidak baik” dengan bobot skor 1. Peneliti menggunakan skor 3 sebagai batasan dalam mengambil keputusan apakah
instrumen pembelajaran akan direvisi atau tidak. Kriteria yang peneliti buat tentang hasil validitas isi berdasarkan kelayakan instrumen dan skor rata-rata pada
rubrik penilaian dapat dilihat pada tabel 3.4. Tabel 3.4 Kriteria Hasil Validasi
Rerata Kuantitatif
Komentar Kelayakan Instrumen
Keputusan
≥ 3 Positif
1 Layak digunakan tanpa perbaikan Tidak revisi
TR ≥ 3
Negatif 2 Layak digunakan dengan diperbaiki
Revisi R 3
Positif 3 Kurang layak digunakan
Revisi R 3
Negatif 4 Tidak layak digunakan
Revisi R Tabel 3.4 menunjukkan kriteria hasil validasi, apabila rata-rata skor dari ahli
pada setiap komponen penilaian lebih dari atau sama dengan 3 dan kelayakan instrumen layak digunakan tanpa perbaikan, maka peneliti memutuskan untuk
tidak melakukan revisi pada komponen penilaian tersebut. Komponen penilaian pertama adalah kelengkapan komponen silabus, bila keenam belas ahli
memberikan skor pada komponen tersebut dengan rata-rata 3 dan kelayakan instrumen layak digunakan tanpa perbaikan, maka peneliti tidak melakukan revisi
pada komponen kelengkapan silabus. Apabila rata-rata lenih atau sama dengan 3 tetapi layak digunakan dengan diperbaiki, maka peneliti memutuskan revisi
komponen tersebut.
Instrumen pertama yang divalidasi adalah silabus sub tema 2 pembelajaran 1. Hasil validasi yang berupa skor dianalisis untuk dicari skor rata-rata setiap
komponen penilaiannya. Tabel 3.5 adalah hasil validasi silabus tema 2 dari 16 ahli yang peneliti pilih sebagai validator sesuai dengan keahlian dibidangnya.
Tabel 3.5 Hasil Validasi Silabus Tema 2 Selalu Berhemat Energi No
Validator Skor
Rerata KP1
KP2 KP3
KP4 KP5
KP6 KP7
1. Ahli 1
5 4
4 5
5 3
5 4,43
2. Ahli 2
5 5
5 5
4 4
5 4,71
3. Ahli 3
5 5
5 4
5 5
5 4,86
4. Ahli 4
5 4
4 4
5 5
5 4,57
5. Ahli 5
5 5
4 5
4 4
4 4,43
6. Ahli 6
5 4
4 4
4 5
5 4,43
7. Ahli 7
5 4
4 5
4 4
4 4,29
8. Ahli 8
5 4
4 4
5 5
5 4,57
9. Ahli 9
5 4
4 4
3 3
5 4
10. Ahli 10
5 4
5 4
4 4
4 4,29
11. Ahli 11
5 5
5 4
4 5
5 4,71
12. Ahli 12
5 5
5 4
4 4
5 4,57
13. Ahli 13
5 4
4 4
3 3
4 3,86
14. Ahli 14
5 4
4 4
4 4
4 4,14
15. Ahli 15
5 5
5 5
4 4
4 4,57
16. Ahli 16
5 4
4 4
5 4
5 4,43
Rata-rata 5
4,38 4,38
4,31 4,19
4,13 4,63
4,43 Keterangan
TR TR
TR TR
TR TR
TR TR
Keterangan: KP
: komponen penilaian Ahli 1-14
: dosen Ahli 15 dan 16
: kepala sekolah dan guru TR
: tidak revisi Tabel 3.5 menunjukkan hasil validasi untuk silabus tema 2. Validasi untuk
silabus terdiri dari 7 komponen penilaian. Rata-rata skor komponen penilaian 1 adalah 5 artinya sudah diatas kriteria 3. Ahli 1 sampai ahli 16 tidak memberikan
komentar untuk komponen penilaian 1, jadi tidak revisi lampiran 5. Rata-rata skor komponen penilaian 2 sama dengan komponen penilaian 3 adalah 4,38
artinya sudah diatas kriteria 3. Ahli 1 sampai ahli 16 tidak memberikan komentar untuk komponen penilaian 2 dan 3, jadi tidak revisi lampiran 5. Rata-rata skor
komponen penilaian 4 adalah 4,31 artinya sudah diatas kriteria 3. Ahli 1 sampai ahli 16 tidak memberikan komentar untuk komponen penilaian 4, jadi tidak revisi
lampiran 5. Rata-rata skor komponen penilaian 5 adalah 4,19 artinya sudah di atas kriteria 3. Ahli 1 sampai ahli 16 tidak memberikan komentar untuk
komponen penilaian 5, jadi tidak revisi lampiran 5. Rata-rata skor komponen penilaian 6 adalah 4,13 artinya sudah diatas kriteria 3. Ahli 1 sampai ahli 16 tidak
memberikan komentar untuk komponen penilaian 6, jadi tidak revisi lampiran 5. Rata-rata skor komponen penilaian 7 adalah 4,63 artinya sudah diatas kriteria 3.
Ahli 1 sampai ahli 16 tidak memberikan komentar untuk komponen penilaian 7, jadi tidak revisi lampiran 5.
Instrumen kedua yang divalidasi adalah instrumen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP. Hasil validasi RPP juga dianalisis untuk dicari rata-rata
setiap komponen penilaiannya serta dikategorikan berdasarkan kriteria pada tabel 3.4. Hasil validasi RPP dari 16 ahli yang peneliti pilih sebagai validator berupa
skor dapat dilihat pada tabel 3.6. Tabel 3.6 Hasil Validasi RPP
Val Indikator
Rt 1
2 3
4 5
6 7
8 9
10 11
12 13
14 A1
4 3
3 5
5 4
3 4
4 5
3 3
5 4
3.9 A2
3 2
2 4
4 5
4 5
5 4
3 3
3 4
3.6 A3
4 3
4 4
4 4
4 4
4 4
4 4
5 4
4 A4
4 4
3 4
4 4
4 4
3 4
4 4
3 4
3.7 A5
4 4
4 4
3 4
4 4
4 4
4 4
4 4
3.9 A6
5 2
3 2
4 4
4 4
4 4
4 4
5 4
3.7 A7
2 2
2 2
2 3
3 2
2 3
2 1
3 3
2.2 A8
5 4
4 5
2 4
4 5
5 4
4 4
3 4
4.1 A15
5 2
3 3
2 3
4 2
2 2
3 2
3 5
2.9
Val Indikator
Rt 1
2 3
4 5
6 7
8 9
10 11
12 13
14 A16
4 4
3 4
3 4
4 4
4 4
4 4
4 4
3.8 Rt
4 3
3.1 3.7
3.3 3.9
3.8 3.8
3.7 3.8
3.5 3.3
3.8 4
4 Ket
R R
R TR R
TR TR TR TR TR TR TR R TR TR
Keterangan: Val
: validator A1-A14
: dosen A15-A16
: kepala sekolah dan guru R
: revisi TR
: tidak revisi Rt
: rerata Tabel 3.6 menunjukkan hasil validasi dari para ahli. Komponen penilaian
untuk RPP terdiri dari 14 komponen. Indikator pertama memiliki rata-rata 4. Indikator tersebut perlu revisi walaupun rata-rata pada
indikator pertama ≥ 3. Hal ini disebabkan karena ahli 7 memberikan komentar “
kompetensi inti 1,2,3, dan 4 harap dicantumkan
”. Indikator kedua memiliki rata-rata 3, indikator tesebut perlu di revisi karena ahli 8 memberikan komentar “kata “menyajikan” pada
indikator memiliki arti secara tertulis atau lisan
”. Indikator ketiga memiliki rata-rata 3,1, indikator tersebut perlu di revisi karena ahli 8 memberikan komentar sama dengan
indikator kedua. Indikator kelima memiliki rata-rata 3,3, indikator tersebut perlu revisi karena ahli 8 memberikan komentar “
materi ajar terlalu minim
”. Indikator ketigabelas memiliki rata-rata 3,8, indikator tersebut perlu revisi karena ahli 8
memberikan komentar “
belum ada penilaian untuk soal evaluasi
”. Para ahli juga memberikan tanda dengan cara melingkari mengenai uji kelayakan instrumen
pembelajaran. Sepuluh ahli memberi tanda pada kolom nomor 2 yaitu layak digunakan dengan perbaikan. Hasil validitas isi digunakan untuk memperbaiki
instrumen RPP sebelum digunakan sebagai instrumen penelitian.
Hasil validasi untuk soal tes prestasi terdiri dari soal
pretest
dan soal
posttest
juga dianalisis untuk dicari rata-rata tiap komponen penilaiannya serta dikategorikan berdasarkan kriteria pada tabel 3.4. Komponen penilaiannya ada 8
komponen dengan rentang skor antara 1-4. Hasil validasi soal tes dari 10 ahli tema 2 yang peneliti pilih sebagai validator berupa skor dapat dilihat pada tabel 3.7.
Tabel 3.7 Hasil Validasi Soal Tes Prestasi
Pretest
dan
Posttest
Validator Skor
Rerata KP1
KP2 KP3
KP4 KP5
KP6 KP7
KP8 Ahli 1
3 3
3 3
3 4
4 4
3,38 Ahli 2
3 3
3 3
3 3
3 4
3,13 Ahli 3
3 3
4 4
4 3
4 3
3,5 Ahli 4
3 4
4 3
4 4
3 3
3,5 Ahli 5
3 4
4 4
4 3
4 4
3,75 Ahli 6
3 3
3 4
4 4
3 3
3,38 Ahli 7
3 4
4 3
3 4
4 4
3,63 Ahli 8
4 4
4 3
4 3
4 3
3,63 Ahli 9
3 4
4 4
4 3
4 3
3,63 Ahli 10
4 3
4 3
4 3
4 3
3,5 Ahli 11
3 3
4 4
3 3
3 3
3,25 Ahli 12
3 4
4 4
3 3
3 3
3,38 Ahli 13
2 2
3 4
3 4
3 4
3,13 Ahli 14
3 3
3 4
3 4
3 3
3,25 Ahli 15
4 3
3 3
4 4
3 3
3,38 Ahli 16
4 4
4 3
3 4
4 4
3,75 Rata-rata
3,19 3,38
3,63 3,5
3,5 3,5
3,5 3,38
3,45 Ket
TR TR
TR TR
TR TR
TR TR
TR Keterangan:
KP : komponen penilaian
TR : tidak revisi
Tabel 3.7 menunjukkan hasil validasi untuk soal tes prestasi
pretest
dan
posttest
tema 2. Validasi untuk soal tes prestasi
pretest
dan
posttest
terdiri dari 8 komponen penilaian. Rata-rata skor komponen penilaian 1 sampai dengan
komponen 8 adalah diatas 3. Para ahli tidak memberikan komentar dan menuliskan sudah sesuai, jadi peneliti tidak revisi pada soal tes prestasi
pretest
dan
posttest
lampiran 4. b.
Validitas Muka Validitas muka atau biasa disebut
face validity
dilakukan setelah validitas isi. Validitas muka menyangkut dua aspek yaitu pengukuran atribut yang konkret
dan penilaian dari ahli maupun konsumen alat ukur Margono, 2010: 188. Menurut Arifin 2013: 248 validitas muka yaitu proses peninjauan instrumen
secara sederhana atau penilaian instrumen hanya dari sisi muka tanpa kriteria yang mendalam. Validitas muka dilakukan untuk menguji instrumen soal tes prestasi
pretest
dan
posttest
dan perangkat pembelajaran. Validitas muka untuk soal tes prestasi dilakukan kepada 2 orang siswa kelas IV di SD Negeri Kaliurip. Peneliti
memilih sekolah lain untuk menghindari adanya bias dalam penelitian. Siswa kelas IV pada sekolah ini nantinya juga akan mengerjakan soal dalam validitas
konstruk atau empiris. Hasil
face validity
menyatakan bahwa kedua siswa sudah bisa memahami soal tes prestasi
pretest
dan
posttest
. Setiap butir soal ditunjukkan pada kedua siswa tersebut, secara keseluruhan siswa paham terhadap soal yang ada. Kalimat
pada soal juga tidak terlalu panjang. Saat peneliti bertanya tentang panjang pendek soal siswa mengatakan, “
aku jelas kok bu sama soalnya. Ngerti jawabannya juga
” lampiran 8. Pemilihan siswa validitas muka yaitu dilakukan secara
random
atau acak. Validitas muka untuk perangkat pembelajaran dilakukan kepada guru yang
melaksanakan pembelajaran dalam proses penelitian ini. Validitas muka untuk perangkat pembelajaran hanya meliputi kenampakannya saja tidak termasuk
isinya. Saat guru melihat perangkat pembelajarannya guru berkomentar, “
RPPnya sudah lengkap mbak, LKS dan materi juga sudah lengkap.
” Guru kemudian berkomentar lagi, “
LKSnya kalau bisa dihias mbak atau diberi gambar agar lebih menarik. Siswa juga akan semangat dalam mengerjakan
” lampiran 8. Peneliti juga bertanya apakah kata-kata dalam RPP dan materi sudah bisa dipahami atau
belum, guru menjawab, “
sudah mudah dipahami dan jelas mbak, semoga bisa berjalan sesuai dengan apa yang ada di RPP
” lampiran 8. c.
Validitas Konstruk Validitas konstruk pada instrumen penelitian dilakukan dengan uji empiris
soal tes prestasi
pretest
dan
posttest
. Validitas empiris adalah validitas yang dilakukan untuk mengetahui hubungan antara instrumen dengan suatu kriteria
yang biasanya menggunakan teknik statistic Arifin, 2013: 68. Validitas konstruk
construct validity
adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan tingkat ketepatan instrumen mengukur segi apa yang sedang diukur dibandingkan dengan hasil
pengukuran instrumen lain Syaodih, 2011: 229. Instrumen soal tes prestasi
pretest
dan
posttest
yang telah divalidasi oleh dosen dan guru, kemudian peneliti mengujicobakan instrumen soal tersebut
kepada siswa kelas IV SD Negeri Tegalrejo dengan jumlah 31 siswa. Peneliti memilih sekolah lain untuk menghindari bias dan sekolah tersebut sudah
mempelajari materi yang digunakan dalam penelitian. Soal uji coba tersebut terdiri dari 10 soal pilihan ganda. Tabel 3.8 merupakan kisi-kisi soal yang
digunakan dalam uji validitas empiris.
Tabel 3.8 Kisi-Kisi Soal Uji Validitas Empiris
No Indikator Soal
Nomor Soal Jumlah soal
1. Menjelaskan manfaat bentuk energi dalam
kehidupan sehari-hari 2, 3
2 2.
Membedakan perubahan energi dari berbagai sumber energi
5, 7, 8 3
3. Menyebutkan cara penghematan energi
dalam kehidupan sehari-hari 4, 6, 9
3 4.
Menjelaskan bentuk energi dalam kehidupan sehari-hari
1, 10 2
Jumlah seluruh soal 10
Tabel 3.8 berisi tentang indikator dan nomor-nomor soal yang digunakan
dalam uji validitas empiris. Soal validasi terdiri dari 10 soal pilihan ganda dimana setiap butir mewakili semua indikator yang ada pada kisi-kisi soal. Pada mulanya
soal tersebut diujikan ke 31 siswa di SD Negeri Tegalrejo tetapi ada indikator yang tidak terwakili nomor soal, sehingga peneliti meminta saran dari dosen
pembimbing. Dosen pembimbing menyarankan bahwa peneliti harus menambah jumlah responden, jadi peneliti memilih sekolah lain lagi yaitu SD Negeri
Kaliurip yang berjumlah 20 siswa untuk diujicobakan soal. Uji validitas empiris ini, peneliti menggunakan dua sekolah dengan total 51 orang siswa. Hasil dari uji
validitas empiris 51 siswa menunjukkan bahwa indikator yang ada pada kisi-kisi soal telah terwakili semua.
Soal tes prestasi
pretest
dan
posttest
diuji validitasnya menggunakan teknik korelasi
product moment
dengan bantuan program
SPSS 20.00
. Teknik korelasi
product moment
merupakan teknik korelasi tunggal yang digunakan untuk mencari koefisiensi korelasi antara data interval dan data interval lainnya Bungin,
2011: 205. Rumus korelasi
product moment
dengan simpangan
P earson
dapat dilihat pada gambar 3.2.
Gambar 3.2 Rumus Korelasi Product Moment Arikunto 2010: 213 Keterangan:
r
xy
= koefisien korelasi antara variabel x dan variabel y N
= jumlah subjek ∑
xy
= jumlah perkalian antara skor x dan y x
= jumlah total skor x y
= jumlah skor y x
2
= kuadrat dari x y
2
= kuadrat dari y Uji validitas konstruk membutuhkan perhitungan yang cukup kompleks.
Perhitungan validitas konstruk menggunakan program SPSS 20.00 yang sudah memuat menu rumus korelasi
product moment
. Penggunaan program ini dimaksudkan untuk efektifitas dan efisiensi serta meminimalisir terjadinya
kesalahan dalam menganalisis data. Pengujian dengan menggunakan
SPSS 20.00
memudahkan untuk mengetahui keputusan tiap item soal. Signifikansi korelasi dua variabel bisa dilihat tanda atau pada pasangan data yang dikorelasikan
dalam
output SPSS
. Tanda memiliki koefisien korelasi signikan dengan taraf kepercayaan 95, sedangkan tanda memiliki koefisien korelasi sangat
signifikan dengan taraf kepercayaan 99 Bungin, 2011: 193. Hasil uji validitas
konstruk instrumen penelitian dapat dilihat pada lampiran 10. Cara lain untuk mengetahui
valid
atau tidaknya
item
dengan membandingkan r tabel
product moment
dengan r hitung. Kriteria pengambilan keputusan yaitu apabila r hitung lebih besar atau sama dengan r tabel, maka
item
dinyatakan
valid
.
Item
dinyatakan tidak
valid
apabila r hitung lebih kecil daripada r tabel. Bungin 2011: 278 menyebutkan r tabel untuk banyak responden 51 orang dengan taraf
signifikansi 5 adalah 0,279. Hasil uji validitas dengan membandingkan r hitung r tabel dapat dilihat pada tabel 3.9.
Tabel 3.9 Perbandingan r Hitung dan r Tabel
No r hitung
r Tabel 1 r Tabel 5
Keterangan
1 0,392
0,361 0,279
Valid
2 0,401
0,361 0,279
Valid
3 0,375
0,361 0,279
Valid
4 0,718
0,361 0,279
Valid
5 0,357
0,361 0,279
Valid
6 0,661
0,361 0,279
Valid
7 0,509
0,361 0,279
Valid
8 0,666
0,361 0,279
Valid
9 0,650
0,361 0,279
Valid
10 0,586
0,361 0,279
Valid Correlation is significant at the 0,01 level 2-tailed
Correlation is significant at the 0,05 level 2-tailed
Tabel 3.9 adalah hasil uji validitas konstruk dari 51 siswa. Hasil menunjukkan bahwa soal atau 10
item valid
semua. Koefisien r hitung menunjukkan lebih dari nilai r tabel pada taraf kepercayaan 5, sehingga semua soal dinyatakan valid
lampiran 17. Rincian mengenai jumlah soal sebelum divalidasi hingga soal yang dipakai dapat dilihat pada tabel 3.10.
Tabel 3.10 Hasil Uji Validitas
No Indikator Soal
Nomor Soal yang Valid
Nomor Soal yang Valid dan dipakai
1. Menjelaskan manfaat bentuk energi
dalam kehidupan sehari-hari 2, 3
2, 3 2.
Membedakan perubahan energi dari berbagai sumber energi
5, 7, 8 5, 7, 8
3. Menyebutkan cara penghematan
energi dalam kehidupan sehari-hari 4, 6, 9
4, 6, 9 4.
Menjelaskan bentuk energi dalam kehidupan sehari-hari
1, 10 1, 10
Jumlah seluruh soal 10
10 Tabel 3.9 menunjukkan jumlah soal yang divalidasi dan setelah divalidasi
sekaligus dipakai. Jumlah soal sebelum validasi adalah10 soal setiap indikator terwakili oleh masing-masing 10 soal. Setelah diuji hasil validitasnya, ternyata
semua dinyatakan valid. Soal yang dipakai dalam penelitian ini adalah 10.
2. Uji Reliabilitas Instrumen