4. Hasil Uji Besar Pengaruh
Uji besar pengaruh dilakukan karena hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa ada perbedaan hasil belajar siswa atas penggunaan media gambar. Uji ini
dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penggunaan media gambar terhadap hasil belajar siswa. Analisis dilakukan dengan menggunakan
effect size
. Perhitungan
effect size
pada penelitian ini adalah:
√
√
√
√ √
Perhitungan
effect size
menunjukkan r = 0,282. Nilai r tersebut dikonsultasikan dengan kategori
effect size
yang masuk ke dalam kategori
small effect
efek kecil. Presentase besar pengaruh penggunaan media gambar dapat diketahui melalui perhitungan rumus koefisien determinasi. Hasil perhitungan
koefisien determinasi tampak pada tabel 4.12. Tabel 4.12
Hasil uji koefisien determinasi
Komponen Hasil
t
-2,167
df
54
Komponen Hasil
r
0,282
r
2
0,079
R
2
7,9 Kesimpulan yang bisa ditarik berdasarkan hasil analisis data adalah bahwa secara
umum kelompok eksperimen M = 81,79; SE = 3,675 memiliki rata-rata skor
post-test
yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol M = 71,07; SE = 3,307. Perbedaan skor tersebut signifikan
t
56 = -2,167 p ≤ 0,05 dan
memiliki
small effect size
sebesar r = 0,282. Koefisien determinasi menunjukkan bahwa R
2
= 7,9 yang berarti bahwa peningkatan hasil belajar siswa dipengaruhi oleh penggunaan media gambar sebesar 7,9 sedangkan sisanya sebesar 92,1
dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.
5. Uji Signifikansi Selisih
Uji signifikansi selisih rata-rata dilakukan untuk mengetahui perbedaan signifikansi selisih rata-rata skor
pretest
dan
posttest
masing-masing kelompok. a.
Hasil Uji Signifikansi Selisih Rata-Rata Skor
Pretest
dan
Posttest
Kontrol Uji signifikansi selisih rata-rata dilakukan untuk mengetahui perbedaan
signifikansi selisih rata-rata skor
pretest
dan
posttest
masing-masing kelompok. Uji signifikansi ini berisi tiga uji yaitu uji
paired t-test
untuk skor kelompok kontrol, uji
paired t-test
untuk skor kelompok eksperimen, dan uji
independent t- test
. Perhitungan uji signifikansi dilakukan menggunakan
paired t-test
skor kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Hipotesis dalam
paired t-test
untuk kelompok kontrol adalah:
Ho : tidak ada perbedaan yang signifikan antara selisih rata-rata skor
pretest
dan skor
posttest
pada kelompok kontrol Ho: µ
1
= µ
2
.
Ha : ada perbedaan yang signifikan antara selisih rata-rata skor
pretest
dan skor
posttest
pada kelompok kontrol Ha: µ
1
≠ µ
2
. Kriteria pengambilan keputusan yang dilakukan dalam uji signifikansi
selisih rata-rata skor
pretest
dan
posttest
dengan menggunakan
paired t-test
untuk kelompok kontrol adalah:
1 Jika harga
sig. 2-tailed
≥ 0,05 maka Ho gagal ditolak atau Ha ditolak artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara selisih rata-rata skor
pretest
dan skor
posttest
pada kelompok kontrol. 2
Jika harga
sig. 2-tailed
0,05 maka Ho ditolak atau Ha gagal ditolak artinya ada perbedaan yang signifikan antara selisih rata-rata skor
pretest
dan skor
posttest
pada kelompok kontrol. Hasil perhitungan uji signifikansi selisih rata-rata skor
pretest
dan skor
posttest
pada kelompok kontrol dengan menggunakan program
SPSS 20.00
dapat dilihat pada tabel 4.13.
Tabel 4.13 Hasil Uji Signifikansi Selisih Rata-Rata Skor
Pretest
dan
Posttest
Kelompok Kontrol
Paired Samples Test
Paired Differences
t df
Sig. 2-
tailed Mean
Std. Deviation
Std. Error
Mean 95 Confidence
Interval of the Difference
Lower Upper Pair
1 posttest_kontrol
- pretest_kontrol -3,571
18,502 3,497 -10,746
3,603 -1,021 27 ,360
Tabel 4.13 adalah hasil uji signifikansi selisih rata-rata skor
pretest
dan skor
posttest
kelompok kontrol. Nilai 0,360
Sig. 2-tailed
menunjukkan hasil pengujian. Nilai 0,360 ≥ 0,05, artinya bahwa Ho gagal ditolak atau Ha ditolak
yaitu tidak ada perbedaan yang signifikan antara selisih rata-rata skor
pretest
dan skor
posttest
pada kelompok kontrol. Pengujian signifikansi selisih rata-rata skor
pretest
dan skor
posttest
juga dilakukan pada kelompok eksperimen. Hipotesis dalam
paired t-test
untuk kelompok eksperimen adalah:
Ho : tidak ada perbedaan yang signifikan antara selisih rata-rata skor
pretest
dan skor
posttest
pada kelompok eksperimen Ho: µ
1
= µ
2
. Ha : ada perbedaan yang signifikan antara selisih rata-rata skor
pretest
dan skor
posttest
pada kelompok eksperimen Ha: µ
1
≠ µ
2
. Kriteria pengambilan keputusan yang dilakukan dalam uji signifikansi
selisih rata-rata skor
pretest
dan
posttest
dengan menggunakan
paired t-test
untuk kelompok eksperimen adalah:
1 Jika harga
sig. 2-tailed
≥ 0,05 maka Ho gagal ditolak atau Ha ditolak artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara selisih rata-rata skor
pretest
dan skor
posttest
pada kelompok eksperimen. 2
Jika harga
sig. 2-tailed
0,05 maka Ho ditolak atau Ha gagal ditolak artinya ada perbedaan yang signifikan antara selisih rata-rata skor
pretest
dan skor
posttest
pada kelompok eksperimen. b.
Uji Signifikansi Selisih Rata-Rata Skor
Pretest
dan
Posttest
Eksperimen Hasil perhitungan uji signifikansi selisih rata-rata skor
pretest
dan skor
posttest
pada kelompok eksperimen dengan menggunakan program
SPSS 20.00
dapat dilihat pada tabel 4.14.
Tabel 4.14 Hasil Uji Signifikansi Selisih Rata-Rata Skor Pretest dan Posttest Kelompok Eksperimen
Paired Samples Test
Paired Differences
t df
Sig. 2-
tailed Mean
Std. Deviat
ion Std.
Error Mean
95 Confidence Interval of the
Difference Lower Upper
Pair 1
Pretest –
eksperimen pretest_eksperimen
-13,214 20,37
7 3,851 -21,116 -5,313
- 3,43
2 27
,002
Tabel 4.14 adalah hasil uji signifikansi selisih rata-rata skor
pretest
dan
posttest
kelompok eksperimen. Nilai 0,002
Sig. 2-tailed
menunjukkan hasil pengujian. Nilai 0,002 ≤ 0,05, artinya bahwa Ho ditolak atau Ha gagal ditolak
yaitu ada perbedaan yang signifikan antara selisih rata-rata skor
pretest
dan skor
posttest
pada kelompok eksperimen.
C. Pembahasan