kelompok  sama-sama  mengalami  kenaikan  skor.  Kelompok  kontrol  mengalami kenaikan  rata-rata  skor  sebesar  3,57  atau  5,29.  Kelompok  eksperimen
mengalami  kenaikan  sebesar  13,22  atau  19,28.  Peningkatan  terlihat  pada  rata- rata  skor
pretest
dan
pottest
masing-masing  kelompok.  Peningkatan  tersebut menunjukkan hal yang positif.
Gambar  4.1  belum  menunjukkan  adanya  perbedaan  hasil  belajar  siswa  atas penggunaan  media  gambar.  Perbedaan  hasil  belajar  siswa  tersebut  dapat  dilihat
melalui analisis data. Analisis data yang dilakukan menggunakan uji skor
pretest
, uji  prasyarat  analisis,  uji  hipotesis  dan  uji  signifikansi  selisih.  Uji  prasyarat
analisis yang digunakan adalah uji prsayarat analisis parametrik yang meliputi uji normalitas  skor
posttest
,  uji  homogenitas  skor
posttest
,  dan
independence.
Uji hipotesis yang dilakukan dalam penelitian ini bergantung pada hasil uji prasyarat
yang dilakukan.
1. Hasil Uji Skor
Pretest
Uji  skor
pretest
pada  penelitian  ini  ada  3  macam  yaitu  uji  normalitas, homogenitas,  dan
independent  t-test
.  Uji  normalitas  pada  penelitian  ini menggunakan  5  cara  yaitu
Kolmogorov-Sminorv  Test
,  visualisasi
P-P  Plot
,
histogram
, rasio
skewness
, dan rasio
kurtosis
. a.
Hasil Uji Normalitas Skor Pretest Uji  normalitas  skor
pretest
dilakukan  menggunakan
Kolmogorov-smirnov.
Hipotesis statistik dalam penelitian ini adalah: Ho
: Sebaran data tidak sesuai dengan
kurve
normal atau data normal Ha
: Sebaran data sesuai dengan
kurve
normal atau data tidak normal
Kriteria  yang  digunakan  untuk  menarik  kesimpulan  dari  hasil  uji  normalitas suatu data adalah:
1 Jika harga
sig
. 2-
tailed
≥ 0,05 maka Ho gagal ditolak atau Ha ditolak, artinya sebaran data
pretest
sesuai dengan
kurve
normal. 2 Jika harga
sig
. 2-
tailed
0,05 maka Ho ditolak atau Ha gagal ditolak, artinya sebaran  data
pretest
tidak  sesuai  dengan
kurve
normal.  Hasil  perhitungan  uji normalitas menggunakan program
SPSS  20.00
dengan
Kolmogorov-Sminorv  Test
dapat dilihat pada tabel 4.4. Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas Skor Pretest Kelompok Kontrol
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Pretest kontrol N
28 Normal Parameters
a,b
Mean 67,50
Std. Deviation
14,044 Most Extreme
Differences Absolute
,178 Positive
,115 Negative
-,178 Kolmogorov-Smirnov Z
,941 Asymp. Sig. 2-tailed
,339
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Tabel  4.4  merupakan  hasil  uji  normalitas  menggunakan  perhitungan
SPSS 20.00
. Tabel tersebut memperlihatkan nilai hasil uji normalitas kelompok kontrol menunjukkan  nilai
sig. 2-tailed
adalah  0,339  ≥  0,05.  Kesimpulan  yang  dapat diambil  adalah  H
ditolak  atau  data  dikatakan  normal.  Cara  lain  yang  dapat digunakan  adalah  dengan  melihat  visualisasi  grafik
P-P  Plot
.  Kriteria  yang digunakan  untuk  mengambil  kesimpulan  dari  hasil  uji  normalitas  skor
pretest
menggunakan visualisasi grafik
P-P Plot
adalah:
1 Jika  penyebaran  titik  data  berada  di  sekitar  garis  diagonal  ideal,  maka  data
skor
pretest
terdistribusi secara normal. 2
Jika  penyebaran  titik  data  tidak  berada  di  sekitar  garis  diagonal  ideal,  maka data skor
pretest
tidak terdistribusi secara normal. Gambar  4.2  adalah  gambar  histogram  kiri  dan
P-P  Plot
kanan.  Kedua gambar menunjukkan bahwa data dari skor
pretest
kelompok kontrol terdistribusi normal, karena penyebaran titik berada di sekitar garis diagonal ideal.
Gambar 4.2 Histogram kiri dan
P-P Plot
kanan Skor
Pretest
Kelompok Kontrol
Kesimpulan  yang  dapat  diambil  berdasarkan  uji  normalitas  skor
menggunakan teknik
Kolmogorov-Sminorv
dan visualisasi grafik
P -P Plot
adalah sebaran data skor
pretest
kelompok kontrol terdistribusi normal. Pengujian  normalitas  tidak  hanya  pada  skor
pretest
kelompok  kontrol  saja, melainkan skor
pretest
kelompok eksperimen juga. Kriteria yang digunakan sama dengan  uji  normalitas  skor
pretest
kelompok  kontrol.  Tabel  4.5  adalah  hasil perhitungan  uji  normalitas  skor
pretest
kelompok  eksperimen  menggunakan program SPSS 20.00.
Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas Skor
Pretest
Kelompok Eksperimen Pretest Eksperimen
N 28
Normal Parameters
a,b
Mean 68,57
Std. Deviation
17,788 Most Extreme
Differences Absolute
,133 Positive
,114 Negative
-,133 Kolmogorov-Smirnov Z
,702 Asymp. Sig. 2-tailed
,709
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Tabel  4.5  adalah  hasil  perhitungan  uji  normalitas  skor  pretest  kelompok eksperimen  menggunakan  SPSS  20.00.  Nilai  sig.  2-tailed  menunjukkan  angka
0,709. Nilai 0,709 ≥ 0,05. Kesimpulan yang dapat diambil adalah Ho gagal ditolak atau  data  normal,  artinya  sebaran  data  skor
pretest
tidak  berbeda  dengan  kurve normal atau data terdistribusi normal.
Pengujian  normalitas  data  skor  pretest  kelompok  eksperimen  juga menggunakan visualisasi grafik P-P Plot. Visualisasi grafik P-P Plot dapat dilihat
pada gambar 4.3.
Gambar 4.3 Histogram kiri dan
P-P Plot
kanan Skor
Pretest
Kelompok Eksperimen
Gambar  4.3  adalah  gambar  histogram  kiri  dan
P-P  Plot
kanan.  Kedua gambar  menunjukkan  bahwa  data  dari  skor
pretest
kelompok  eksperimen terdistribusi normal, karena penyebaran titik berada di sekitar garis diagonal ideal.
Kesimpulan  yang  dapat  diambil  berdasarkan  uji  normalitas  skor menggunakan teknik
Kolmogorov-Sminorv
dan visualisasi grafik
P -P Plot
adalah sebaran  data  skor
pretest
kelompok  kontrol  terdistribusi  normal.  Pengujian normalitas  skor
pretest
menunjukkan  bahwa  kedua  kelompok  memiliki  sebaran data yang terdistribusi normal, sehingga dapat dilanjutkan dengan uji homogenitas
skor
pretest
atau menggunakan skor parametris. b.
Hasil Uji Homogenitas Skor
Pretest
Uji  homogenitas  dilakukan  untuk  mengetahui  apakah  ada  perbedaan  antara skor
pretest
pada kelompok kontrol dan skor
pretest
pada kelompok eksperimen. Data  yang  telah  diperoleh  akan  diuji  homogenitasnya  menggunakan
Lavene’s
Test
. Hipotesis untuk uji homogenitas pada penelitian adalah:
Ho  :  tidak  ada  perbedaan  varian  antara  skor
pretest
kelompok  kontrol  dan kelompok  eksperimen  atau  data  skor
pretest
kedua  kelompok  adalah homogen Ho: σ
1 2
= σ
2 2
. Ha  :  ada  perbedaan  varian  antara  skor
pretest
kelompok  kontrol  dan  kelompok eksperimen  atau  data  skor
pretest
kedua  kelompok  adalah  tidak  homogen Ha: σ
1 2
≠ σ
2 2
. Kriteria yang digunakan untuk menarik kesimpulan dari hasil uji homogenitas
skor
pretest
adalah: 1
Jika harga
sig
.
2-tailed
≥ 0,05 maka artinya Ho gagal ditolak atau Ha ditolak artinya tidak ada perbedaan varian antara skor
pretest
kelompok kontrol dan skor
pretest
kelompok  eksperimen  atau  data  skor
pretest
kedua  kelompok homogen.
2 Jika  harga
sig. 2-tailed
0,05  maka  Ho  ditolak  atau  Ha  gagal  ditolak, artinya  ada  perbedaan  varian  antara  skor
pretest
kelompok  kontrol  dan  skor
pretest
kelompok  eksperimen  atau  data  skor
pretest
kedua  kelompok  tidak homogen.
Hasil  perhitungan  uji  homogenitas  skor
pretest
dengan  menggunakan program
SPSS 20.00
dan disajikan dalam bentuk tabel. Tabel 4.6 menunjukkan uji homogenitas dianalisis menggunakan uji
Lavene’s Test. Tabel 4.6 Hasil Uji Homogenitas Skor Pretest
Levenes Test for Equality of Variances
F Sig.
pretest Equal variances
assumed 2,096
,153
Levenes Test for Equality of Variances
F Sig.
Equal variances not assumed
Tabel  4.6  menunjukkan  harga  signifikansi  pada  kolom Lavene’s Test adalah
0,153. Nilai Sig. 0,153 ≥ 0,05, maka Ho gagal ditolak. Hasil tersebut dapat juga
dinyatakan  bahwa  tidak  ada  perbedaan  varian  antara  skor
pretest
kelompok kontrol dan kelompok eksperimen atau data kedua kelompok homogen. Hasil uji
homogenitas  kedua  kelompok  menunjukkan  homogen,  maka  dapat  dilanjutkan dengan uji
independent t-test
untuk skor
pretest
. c.
Hasil Uji
Independent t-test
Skor
Pretest
Uji
independent t-test
pada skor
pretest
dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya  perbedaan  rata-rata  skor
pretest
kelompok  kontrol  dengan  kelompok eksperimen.  Hipotesis  yang  digunakan  dalam  uji
independent  t-test
skor
pretest
ini adalah: Ho  :  tidak  ada  perbedaan  rata-rata  skor
pretest
antara  kelompok  kontrol  dan kelompok eksperimen Ho: µ
1
= µ
2
. Ha : ada perbedaan rata-rata skor pretest antara kelompok kontrol dan kelompok
eksperimen Ha: µ
1
≠ µ
2
. Kriteria  pengambilan  keputusan  pada  pengujian
independent  t-test
yang digunakan adalah:
1 Jika  harga
sig.  2-tailed
≥  0,05,  maka  Ho  gagal  ditolak  atau  Ha  ditolak, artinya  tidak  ada  perbedaan  yang  signifikan  antara  rata-rata  skor
pretest
kelompok kontrol dengan kelompom eksperimen.
2 Jika  harga
sig.  2-tailed
≤  0,05,  maka  Ho  ditolak  atau  Ha  gagal  ditolak, artinya ada perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor
pretest
kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen.
Hasil  perhitungan  uji
independent  t-test
skor
pretest
dengan  menggunakan program
SPSS 20.00
dapat dilihat pada tabel 4.7. Tabel 4.7 Hasil Uji Independent t-test Skor Pretest
Skor Pretest Equal
variances assumed
Equal variances
not assumed Levene’s  Test  for
Equality of Variances F
2,096 Sig
,153
T-test  for  Equality  of Means
t -,250
-,250 df
54 51,241
Sig. 2-tailed ,803
,803 Mean Difference
-1,071 -1,071
Std. Error Difference 4,283
4,283 95  Confidence
Interval  of  the Difference
Lower -9,658
-9,669 Upper
7,515 7,526
Tabel  4.7  memperlihatkan  bahwa
F
hitung  pada  tingkat  kepercayaan  95 untuk hasil
pretest
dengan
equal variance assumed
adalah 2,096 dengan
p sig. 2- tailed
0,803. Nilai 0,803 ≥ 0,05, maka Ho ditolak atau Ha gagal ditolak artinya tidak  ada  perbedaan  rata-rata  skor
pretest
kelompok  kontrol  dengan  kelompok eksperimen. Hasil uji
independent t-test
menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan rata-rata  skor
pretest
kelompok  kontrol  dengan  kelompok  eksperimen,  maka pengujian  dapat  dilanjutkan  dengan  langkah  uji  prasyarat  analisis  untuk  uji
independent t-test
skor
posttest
.
2. Hasil Uji Prasyarat Analisis