Tabel 3.15 Kategori
Effect Size
Cohen dalam Field, 2009: 57
Nilai
effect size
Kategori
0,10 – 0,29
Small effect
efek kecil 0,30
– 0,49
Medium effect
efek sedang 0,50
– 1,00
Large effect
efek besar Persentase pengaruh suatu variabel terhadap variabel lain dapat diketahui
dengan menghitung koefisien determinasi. Koefisien determinasi dilambangkan dengan
R
2
. Rumus koefisien determinasi dapat dilihat pada gambar 3.10 Field, 2009: 179.
R
2
= r
2
x 100 Gambar 3.10 Rumus Koefisien Determinasi
Keterangan:
R
2
= koefisien determinasi r
2
= kuadrat
effect size
Gambar 3.10 adalah rumus koefisien determinasi
R
2
. Koefisien determinasi dihitung setelah besar nilai
effect size
diketahui. Koefisien determinasi akan mempermudah pembaca dalam memahami besarnya pengaruh
suatu variabel terhadap variabel lain karena nilainya dalam bentuk persen.
8. Uji Signifikansi Selisih Rata-Rata Skor
Pretest
dan
Posttest
Uji signifikansi selisih rata-rata skor
pretest
dan skor
posttest
dilakukan untuk mengetahui perbedaan atau signifikan selisih rata-rata skor
pretest
dan
posttest
pada masing-masing kelompok. Uji signifikansi selisih rata-rata skor
pretest
dan
posttest
dilakukan dengan menggunakan
paired t-test
. Rumus
paired t-test
dapat dilihat pada gambar 3.11. Perhitungan uji signifikansi selish rata-rata skor
pretest
dan
posttest
dengan menggunakan program
SPSS 20.00
.
Gambar 3.11. Rumus
Paired t-test
Field, 2009: 327 Keterangan:
= perbedaan rata-rata antara sampel = rata-rata populasi
= perbedaan standar
error
Hipotesis dalam uji signifikansi selisih rata-rata skor
pre-test
dan skor
post- test
dengan menggunakan
paired t-test
untuk kelompok kontrol adalah: Ho : tidak ada perbedaan yang signifikan antara selisih rata-rata skor
pretest
dan skor
posttest
pada kelompok kontrol Ho: µ
1
= µ
2
. Ha : ada perbedaan yang signifikan antara selisih rata-rata skor
pretest
dan skor
posttest
pada kelompok kontrol Ha: µ
1
≠ µ
2
. Kriteria pengambilan keputusan yang dilakukan dalam uji signifikansi selisih
rata-rata skor
pretest
dan
posttest
dengan menggunakan
paired t-test
untuk kelompok kontrol adalah:
1 Jika harga
sig. 2-tailed
≥ 0,05 maka Ho gagal ditolak atau Ha ditolak artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara selisih rata-rata skor
pretest
dan skor
posttest
pada kelompok kontrol. 2
Jika harga
sig. 2-tailed
0,05 maka Ho ditolak atau Ha gagal ditolak artinya ada perbedaan yang signifikan antara selisih rata-rata skor
pretest
dan skor
posttest
pada kelompok kontrol.
Pengujian signifikansi selisih rata-rata skor
pretest
dan skor
posttest
juga dilakukan pada kelompok eksperimen. Hipotesis dalam
paired t-test
untuk kelompok eksperimen adalah:
Ho : tidak ada perbedaan yang signifikan antara selisih rata-rata skor
pretest
dan skor
posttest
pada kelompok eksperimen Ho: µ
1
= µ
2
. Ha : ada perbedaan yang signifikan antara selisih rata-rata skor
pretest
dan skor
posttest
pada kelompok eksperimen Ha: µ
1
≠ µ
2
. Kriteria pengambilan keputusan yang dilakukan dalam uji signifikansi selisih
rata-rata skor
pretest
dan
posttest
dengan menggunakan
paired t-test
untuk kelompok eksperimen adalah:
1 Jika harga
sig. 2-tailed
≥ 0,05 maka Ho gagal ditolak atau Ha ditolak artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara selisih rata-rata skor
pretest
dan skor
posttest
pada kelompok eksperimen. 2
Jika harga
sig. 2-tailed
0,05 maka Ho ditolak atau Ha gagal ditolak artinya ada perbedaan yang signifikan antara selisih rata-rata skor
pretest
dan skor
posttest
pada kelompok eksperimen.
J. Jadwal Penelitian