Tabel 4.14 Hasil Uji Signifikansi Selisih Rata-Rata Skor Pretest dan Posttest Kelompok Eksperimen
Paired Samples Test
Paired Differences
t df
Sig. 2-
tailed Mean
Std. Deviat
ion Std.
Error Mean
95 Confidence Interval of the
Difference Lower Upper
Pair 1
Pretest –
eksperimen pretest_eksperimen
-13,214 20,37
7 3,851 -21,116 -5,313
- 3,43
2 27
,002
Tabel 4.14 adalah hasil uji signifikansi selisih rata-rata skor
pretest
dan
posttest
kelompok eksperimen. Nilai 0,002
Sig. 2-tailed
menunjukkan hasil pengujian. Nilai 0,002 ≤ 0,05, artinya bahwa Ho ditolak atau Ha gagal ditolak
yaitu ada perbedaan yang signifikan antara selisih rata-rata skor
pretest
dan skor
posttest
pada kelompok eksperimen.
C. Pembahasan
Hasil analisis data pada penelitian ini adalah ada perbedaan hasil belajar siswa atas penggunaan media gambar. Rata-rata kelompok eksperimen yang
menggunakan media gambar selama pembelajaran lebih meningkat daripada kelompok kontrol yang tidak menggunakan media gambar selama pembelajaran
berlangsung. Peningkatan rata-rata dapat dilihat dari hasil skor
pretest
dan skor
posttest
dari masing-masing kelompok. Hasil rata-rata tersebut digambarkan dalam bentuk grafik perbandingan hasil skor
pretest
dan skor
posttest
kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dapat dilihat pada gambar 4.1.
Gambar 4.1 Grafik Perbandingan Hasil Skor Pretest dan Skor Posttest Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen
Gambar 4.1 merupakan grafik pebandingan hasil skor
pretest
dan skor
posttest
kelompok kontrol dan eksperimen. Grafik tersebut menunjukkan bahwa ada kenaikan hasil belajar siswa pada kelompok eksperimen yang melebihi
kelompok kontrol. Salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa tersebut adalah penggunaan media gambar. Media gambar dapat memperjelas
pesan agar tidak terlalu bersifat verbal atau dalam bentuk kata tertulis dan kata lisan belaka Angkowo, 2007: 27. Penggunaan media dalam pembelajaran sudah
sangat jelas bahwa dapat membantu siswa dalam memahami sesuatu yang abstrak menjadi lebih konkrit, sehingga pemahaman siswa menjadi berkembang dan
menunjang hasil belajarnya menjadi lebih baik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan media gambar dalam pembelajaran, mempengaruhi hasil
belajar siswa sebesar 7,9. 67,5
71,07 68,57
81,79
10 20
30 40
50 60
70 80
90
Pretest Posttest
Grafik Perbandingan Hasil Skor
Pretest
Skor
Posttest
Kontrol Eksperimen
Pemakaian media dalam proses pembelajaran akan membangkitkan semangat dan minat siswa dalam mengikuti kegiatan belajar. Siswa juga akan terdorong
untuk belajar secara mandiri menggunakan media yang sudah ada, atau bahkan berusaha menciptakan media itu sendiri. Media dapat meningkatkan dan
memperluas pengetahuan, serta sarana pengembangan diri. Uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa fungsi media gambar dalam pembelajaran adalah untuk
membangkitkan motivasi dan minat siswa serta sebagai alat komunikasi dalam menyampaikan informasi yang lebih konkrit pada siswa, sehingga lebih mudah
dipahami Angkowo, 2007: 28. Proses pembelajaran saat hari pertama pada kelompok eksperimen
berlangsung cukup lancar, siswa terlihat senang, dan antusias dalam belajar lampiran 18. Media gambar yang digunakan dapat menarik perhatian siswa, hal
ini dibuktikan dengan raut wajah siswa yang terlihat senang dan ingin sekali belajar menggunakan media gambar lampiran 18. Pernyataan tersebut didukung
dengan pendapat Anitah, S., 2012: 9-10 yang menyebutkan bahwa media gambar menimbulkan dari tarik bagi siswa. Gambar dengan berbagai warna akan
lebih menarik dan membangkitkan minat siswa dalam belajar. Pertemuan kedua dan ketiga, siswa terlihat antusias dan aktif selama proses
pembelajaran. Siswa menyukai saat peneliti yang mengajar di kelas dan meminta guru kelas agar besok diijinkan untuk mengajar kembali di kelas. Sudjana 2013:
100 mengungkapkan bahwa media yang baik yaitu dapat menumbuhkan kegiatan berusaha sendiri dari setiap siswa. Pembelajaran menggunakan media gambar
dapat membuat siswa untuk belajar mandiri. Siswa mampu menyusun puzzle dan mampu memahami materi dengan menggunakan gambar.
Hal berbeda dapat dilihat pada kelompok kontrol yaitu awalnya terlihat antusias, tetapi saat pembelajaran dimulai siswa tampak biasa saja. Beberapa
siswa tampak bosan, sehingga tidak mau mengerjakan soal. Hal itu dapat diketahui dari perilaku siswa yang ramai dan membuat keributan, serta saat
peneliti bertanya pada siswa. Metode yang dipakai dalam pembelajaran di kelompok kontrol yaitu metode ceramah dan diskusi. Guru membagikan soal pada
siswa tetapi ada beberapa siswa yang tidak menyelesaikan jawabannya. Ada pula siswa yang mengeluh capek karena menulis dan mengerjakan soal terus. Situasi
pembelajaran di kelompok kontrol sesuai dengan pernyataan Susanto 2013: 67 yang menyatakan bahwa pembelajaran yang tidak didasari minat seperti perasaan
senang, tetapi justru perasaan yang dipaksa akan berjalan tidak efektif. Aktivitas belajar merupakan kegiatan yang dilakukan siswa pada saat proses
pembelajaran untuk mencapai hasil belajar. Aktivitas peembelajaran dapat berupa bertanya, menjawab pertanyaan, presentasi, mencatat materi, dan kerja kelompok
dalam diskusi. Pada saat proses pembelajaran, siswa di kelompok kontrol banyak yang bertanya, menjawab pertanyaan, dan kerja dalam kelompok. Apabila
dibandingkan dengan kelompok eksperimen, siswa pada kelompok eksperimen cenderung lebih aktif daripada kelompok kontrol lampiran 18. Tingkat berfikir
siswa juga akan meningkat apabila mengerjakan tugas secara berkelompok. Siswa kelompok kontrol cenderung pasif dan hanya sekedar mengerjakan apa
yang diperintahkan oleh guru saja. Aktivitas yang dilakukan hanya mendengarkan
penjelasan guru dan mengerjakan soal. Penggunaan media dalam proses belajar mengajar di kelompok eksperimen dapat menarik perhatian dan menambah
aktivitas belajar siswa Sudjana dan Riva’I, 2009: 57, sedangkan di kelompok kontrol tidak menggunakan media kecuali papan tulis dan buku paket. Hasil
pembelajaran menggunakan media gambar telah memberikan bukti bahwa ada perbedaan hasil belajar siswa atas penggunaan media gambar tersebut.
105
BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN
Bab V ini menjelaskan tentang kesimpulan, keterbatasan penelitian, dan saran. Kesimpulan berisi jawaban atas rumusan masalah dalam penelitian.
Keterbatasan penelitian berisi hal-hal yang membuat penelitian ini belum sempurna. Saran berisi hal-hal yang dapat diusahakan supaya penelitian
selanjutnya menjadi lebih baik.
A. Kesimpulan
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah ada perbedaan hasil belajar siswa atas penggunaan
media gambar?”. Hipotesis penelitian ini adalah ada perbedaan hasil belajar siswa atas penggunaan media gambar. Kesimpulan
yang dapat diambil dari penelitian ini berdasarkan pembahasan adalah bahwa ada perbedaan hasil belajar siswa atas penggunaan media gambar. Kelompok
eksperimen secara umum
Mean
= 81,79;
Standar Error of Mean
= 3,675 memiliki rata-rata skor
posttest
yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol
Mean
= 71,07;
Standar Error of Mean
= 3,675. Perbedaan skor kedua kelompok tersebut signifikan t 56 = -2,167 p 0,05 dan memiliki
small effect size
sebesar r = 0,282. Koefisien determinasi menunjukkan bahwa R
2
= 7,9 yang berarti bahwa peningkatan hasil belajar siswa dipengaruhi oleh penggunaan media
gambar sebesar 7,9, sedangkan sisanya sebesar 92,1 dipengaruhi oleh faktor- faktor lain. Perhitungan uji signifikansi selisih rata-rata skor
pretest
dan skor
posttest
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara selisih