66
tidak. Langkah ini harus dilakukan dan setiap hubungan yang akan digambarkan dalam langkah lebih lanjut harus mempunyai dukungan teori yang kuat.
2. Pengembangan Diagram Alur Path Diagram
Langkah kedua adalah menggambarkan kerangka penelitian dalam sebuah diagram alur path diagram. Dalam Structural Equation Model SEM
dikenal faktor construct, yaitu konsep-konsep dengan dasar teoritis yang kuat untuk menjelaskan berbagai bentuk hubungan. Adapun dalam menyusun bagan
alur digambarkan dengan hubungan antara konstruk melalui anak panah. Anak panah yang digambarkan lurus menyatakan hubungan kausal yang langsung
antara satu konstruk dengan konstruk lainnya. Adapun, garis lengkung yang terdapat antarkonstruk dengan anak panah pada setiap ujungnya menunjukkan
korelasi antarkonstruk. Konstruk-konstruk yang dibangun dalam diagram alur dapat dibedakan dalam dua kelompok konstruk, yaitu Ferdinand, 2002:
- Konstruk eksogen. Konstruk eksogen dikenal juga sebagai source
variables atau variable-variabel bebas yang tidak diprediksi oleh variabel lain dalam model. Konstruk eksogen adalah konstruk yang
dituju oleh garis dengan satu ujung panah. -
Konstruk endogen. Konstuk endogen merupakan faktor-faktor yang diprediksi oleh satu atau beberapa konstruk. Konstruk endogen
dapat memprediksi satu atau beberapa konstruk endogen lainnya.
67
Gambar 3.1 Diagram Alur
Keterangan:
-
Anak panah satu arah digunakan untuk melambangkan hubungan kausalitas yang biasanya merupakan permasalahan penelitian dan
juga dihipotesiskan.
-
Bentuk elips digunakan untuk melambangkan suatu konstruk yang tidak diukur secara langsung, tetapi diukur dengan menggunakan
satu atau lebih indikator.
-
Bentuk kotak digunakan untuk melambangkan variabel yang diukur langsung observed.
68
-
Huruf e digunakan untuk melambangkan kesalahan pada masing- masing pengamatan. Nilai ini harus diberikan kepada setiap
variabel observed.
-
Variabel eksogen adalah variabel yang memengaruhi, biasa disebut variabel bebas dalam analisis regresi.
-
Variabel endogen adalah variabel yang dipengaruhi, biasa disebut variabel terikat dalam analisis regresi.
3. Konversi Diagram Alur ke dalam Persamaan Struktural dan Model
Pengukuran
Langkah ketiga adalah mengonversikan diagram alur ke dalam persamaan, baik persamaan struktural maupun persamaan model pengukuran.
Berikut adalah persamaan strukturalnya Ferdinand, 2002:
Variabel Endogen = Variabel Eksogen + Kesalahan estimasi
Dalam penelitian ini, model persamaannya adalah pengaruh kepemimpinan spiritual KS terhadap kinerja karyawan KK, dengan learning
organization LO sebagai variabel intervening. Persamaannya adalah Ferdinand, 2002:
LO= γ1 KS+e1 KK= γ2 KS+e2
69
4. Melakukan Full Structural Equation Model Analysis
Langkah berikutnya, menurut Ferdinan 2002, adalah dengan melakukan Full Structural Equation Model Analysis. Langkah ini untuk melihat
berbagai asumsi yang diperlukan, sekaligus melihat apakah perlu dilakukan modifikasi atau tidak, dan pada akhirnya, adalah menguji hipotesis penelitian.
Pengujian model dilakukan ditempuh dengan: 1 uji kelayakan model dan 2 uji signifikansi kausalitas melalui uji koefisien regresi regression weight.
5. Memilih Matrik Input dan Estimasi Model
Jenis matrik input yang dimasukkan adalah data input berupa matrik varian atau kovarian atau matrik korelasi. Data mentah observasi akan diubah
secara otomatis oleh program Excel menjadi matriks kovarian. Adapun, estimasi model yang diusulkan tergantung dari jumlah sampel penelitian, dengan kriteria
sebagai berikut Ferdinand, 2002: -
Antara 100-200 : Maximum Likelihood ML
- Antara 200-500
: Generalized Least Square GLS -
Antara 500-2.500 : Unweighted Least Square ULS atau
Scale Free Least Square SLS -
Di atas 2.500 : Asymptotically Distribution Free ADF
6. Evaluasi Kriteria Goodness of Fit
Ada beberapa uji kesesuaian statistik. Berikut adalah beberapa kriteria yang lazim dipergunakan Ferdinand, 2002: