110
sharing pribadi-pribadi yang pernah berkarya di Kanisius, baik sebagai direksi maupun staf, surat gembala, serta transkrip catatan harian Mgr. Albertus
Soegijapranata, SJ.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan penelitian di atas, dapat dikemukakan saran- saran yang perlu ditindaklanjuti, baik untuk pengembangan pengetahuan, bagi
penelitian selanjutnya, maupun kepentingan manajemen P.T. Kanisius.
1. Bagi Penelitian Selanjutnya
Meskipun penelitian ini mendukung hasil-hasil penelitian terdahulu, akan tetapi masih terdapat beberapa keterbatasan yang harus diperhatikan dalam
penelitian selanjutnya. Beberapa keterbatasan dan saran dari penelitian ini adalah:
a. Subjek penelitian ini adalah karyawan P.T. Kanisius yang bekerja
di kantor pusat, Jalan Deresan, Nomor 9, Catur Tunggal, Depok, Sleman, Yogyakarta. Oleh karena itu, kesimpulan yang diperoleh
dalam penelitian ini tentunya belum memungkinkan untuk dijadikan kesimpulan yang berlaku umum untuk cabang-cabang
P.T. Kanisius. Hal ini disebabkan kompleksitas dan varian permasalahan yang dihadapi berbeda-beda. Dengan demikian,
dalam penelitian selanjutnya, diharapkan memperluas wilayah
111
penelitian, yakni pada kantor-kantor cabang P.T. Kanisius yang meliputi Palembang, Tangerang, Jakarta, Bandung, dan Surabaya.
b. Penelitian ini terbatas pada kajian kekhasan kepemimpinan
spiritual di P.T. Kanisius, dan dampak gaya kepemimpinan tersebut pada learning organization yang bermuara pada kinerja
karyawan. Untuk penelitian selanjutnya, penulis menyarankan agar dilakukan kajian terkait faktor-faktor yang memengaruhi per
se kepemimpinan spiritual. Hal ini perlu dilakukan supaya gaya kepemimpinan spiritual yang diterapkan, secara khusus di P.T.
Kanisius atau di perusahaan-perusahaan pada umumnya, bisa semakin efektif, berkembang, dan berdaya ubah.
2. Bagi Manajemen P.T. Kanisius
Beberapa hal yang dapat dijadikan arahan kebijakan bagi manajemen P.T. Kanisius dalam hubungannya dengan hasil-hasil penelitian ini adalah
sebagai berikut: a.
Sebagai karya propria Yesuit, P.T. Kanisius hendaknya secara terus-menerus menerapkan gaya kepemimpinan spiritual, dengan
mengacu, baik pada spiritualitas Ignasian maupun pada ragam spiritualitas yang menjadi warisan kekayaan Gereja. Dengan
begitu, P.T. Kanisius dalam karya misi-bisnisnya akan tetap berada dalam koridor creative fidelity yang digaungkan Serikat.
P.T. Kanisius taat pada bimbingan Roh, dengan tetap tanggap