17
kualitas pemimpin meliputi kemampuan, pengalaman kerja, motivasi, dan kepribadian, sedangkan penelitian Lord dan Alinger 1986 dikutip dalam
Suryadi 2010 mengemukakan sifat-sifat kepemimpinan, yaitu: kecerdasan, agresivitas, ketegasan, dan dominasi terhadap yang lain.
2. Teori Perilaku
Teori ini tidak lagi merujuk pada penerapan kualitas pribadi, alih-alih pada tindakan kepemimpinan yang sungguh-sungguh dilakukan. Menurut
Bolden et al 2003 dikutip dalam Suryadi 2010, penelitian ini berangkat dari pengamatan terhadap ragam perilaku berbeda yang kemudian dikategorikan
sebagai “gaya kepemimpinan”. Penelitian ini berupaya untuk mengidentifikasi, mendeskripsi, memahami, dan mengevaluasi perilaku orang-orang yang
menjalankan kepemimpinan.
3. Teori Situasional
Menurut Suryadi 2010, pendekatan ini melihat kepemimpinan sebagai tindakan khusus terkait dengan situasi atau keadaan lingkungan. Sebagai contoh,
dalam kondisi dan situasi tertentu dibutuhkan gaya kepemimpinan otoriter, sementara pada tempat dan waktu yang berbeda dibutuhkan gaya kepemimpinan
yang demokratis. Dengan demikian, dapat dipahami bahwa dalam satu organisasi dapat dimungkinkan penerapan gaya kepemimpinan yang berbeda. Pada
departemen atau divisi tertentu, mungkin dibutuhkan gaya kepemimpinan partisipatif, namun pada departemen atau divisi lainnya dituntut pemberlakuan
gaya kepemimpinan otoriter.
18
4. Teori Kontemporer
“Kontemporer” memiliki akar kata dalam bahasa Latin, “con” dan “tempus”, yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia sebagai: dengan
waktu, bergulir bersama waktu, dewasa ini, kekinian. Menurut Suryadi 2010, teori kepemimpinan kontemporer terdiri dari tiga teori, yakni: a teori
kepemimpinan visioner, b teori kepemimpinan transaksional, dan c teori kepemimpinan transformasional.
a. Teori kepemimpinan visioner
Dalam penelitian Thom 1994 dikutip dalam Sandiasa 2013, ditunjukkan bahwa beberapa manusia cenderung berfokus pada
masa lalu, beberapa lagi berfokus pada masa sekarang, dan yang lain, berfokus pada masa depan. Fokus ini bermanifestasi dalam
persepsi tentang diri. Sebagai contoh diri yang berfokus pada masa lalu akan mengontemplasikan diri di masa lalu,
menghadirkan kembali pengalaman-pengalaman baik di masa lalu. Adapun pemimpin yang berfokus pada masa depan adalah
tipe pemimpin visioner. b.
Teori kepemimpinan transaksional
Teori ini menggunakan pendekatan saling menguntungkan, yang dilandaskan pada prinsip do ut des, melakukan untuk
mendapatkan sesuatu.
Sebagai contoh
pemimpin yang