18
4. Teori Kontemporer
“Kontemporer” memiliki akar kata dalam bahasa Latin, “con” dan “tempus”, yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia sebagai: dengan
waktu, bergulir bersama waktu, dewasa ini, kekinian. Menurut Suryadi 2010, teori kepemimpinan kontemporer terdiri dari tiga teori, yakni: a teori
kepemimpinan visioner, b teori kepemimpinan transaksional, dan c teori kepemimpinan transformasional.
a. Teori kepemimpinan visioner
Dalam penelitian Thom 1994 dikutip dalam Sandiasa 2013, ditunjukkan bahwa beberapa manusia cenderung berfokus pada
masa lalu, beberapa lagi berfokus pada masa sekarang, dan yang lain, berfokus pada masa depan. Fokus ini bermanifestasi dalam
persepsi tentang diri. Sebagai contoh diri yang berfokus pada masa lalu akan mengontemplasikan diri di masa lalu,
menghadirkan kembali pengalaman-pengalaman baik di masa lalu. Adapun pemimpin yang berfokus pada masa depan adalah
tipe pemimpin visioner. b.
Teori kepemimpinan transaksional
Teori ini menggunakan pendekatan saling menguntungkan, yang dilandaskan pada prinsip do ut des, melakukan untuk
mendapatkan sesuatu.
Sebagai contoh
pemimpin yang
19
memberikan penghargaan atau pengakuan sebagai imbalan atas komitmen atau kesetiaan mereka yang dipimpin. Berdasarkan
penelitian Antonakis, Avolio, dan Sivasubramaniam 2003 dikutip dalam Mahmood dan Muhammad, 2010, kepemimpinan
transaksional adalah proses pertukaran yang didasarkan pada pemenuhan kewajiban kontrak, dan biasanya direpresentasikan
sebagai penetapan tujuan dari hasil pemantauan dan pengendalian. c.
Teori kepemimpinan transformasional
Gagasan utama dalam teori ini, menurut Suryadi 2010, adalah perubahan dan peran kepemimpinan dalam melaksanakan
transformasi organisasi. Titik timbangnya ada pada diri pemimpin yang membuat perubahan dalam struktur, proses internal, dan atau
habitus perusahaan. Pemimpin memiliki visi yang menarik, wawasan teknis yang cerdas, dan atau kualitas diri yang
karismatis.
5. Teori Modern
Dari ragam teori kepemimpinan, terbangun pula paradigma baru kepemimpinan modern yang digagas Bambale 2011. Menurut Bambale 2011,
paradigma kepemimpinan modern muncul dari penelusuran Organizational Citizenship Behaviors OCB, yakni perilaku yang tidak secara langsung atau
eksplisit dapat dikenali dalam suatu sistem kerja yang formal, dan yang secara signifikan mampu meningkatkan efektivitas fungsi organisasi. Berdasarkan