39
menampilkan pesan itu sendiri, seperti orang, kejadian, objek atau benda tertentu. Media nyata merupakan alat bantu yang paling mudah
penggunaannya, karena kita tidak perlu membuat persiapan selain langsung menggunakannya.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa media nyata adalah benda asli atau benda sebenarnya, yang tidak mengalami perubahan yang
berarti, yang digunakan sebagai media atau alat penyampaian informasi pembelajaran agar pembelajaran berjalan efektif dan efisien serta hasilnya
lebih baik.
2. Fungsi Media Nyata
Azhar Arsyad 2011: 2-3 mengatakan bahwa media adalah bagian yang tak terpisahkan dari proses belajar mengajar demi tercapainya tujuan
pendidikan pada umumnya dan tujuan pembelajaran di sekolah pada khususnya. Media yang akan digunakan dalam pembelajaran perlu
perencanaan yang baik. Hal ini agar proses pembelajaran berjalan lancar dan tidak terhambat yang disebabkan karena penggunaan media itu sendiri.
Hairuddin, dkk. 2008: 7. 8 mengatakan bahwa dalam memilih media hendaknya media tersebut dapat digunakan untuk mencapai tujuan
pembelajaran, membangkitkan minat siswa, memiliki ketepatan informasi, memiliki kualitas yang baik, dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk
berpartisipasi secara aktif. Sebelum memilih media nyata yang akan digunakan, harus
mempertimbangkan kemungkinan media nyata itu dapat dipergunakan oleh
40
siswa. Pembelajaran yang efektif seringkali membutuhkan penyampaian pesan berupa pengalaman langsung, lengkap dan memiliki kesan yang mendalam.
Nana Sudjana dan Ahmad Rivai 1990: 196 mengatakan bahwa menggunakan benda-benda nyata dalam pengajaran seringkali paling baik. Sebagai objek
nyata, media nyata merupakan alat bantu yang bisa memberikan pengalaman langsung kepada pengguna. Media nyata mampu memberikan arti nyata kepada
hal-hal yang sebelumnya hanya digambarkan secara abstrak yaitu dengan kata- kata atau hanya visual.
Mulyani Sumantri dan Johar Permana 19981999: 202 mengatakan bahwa fungsi media benda asli sebagai media pembelajaran adalah:
a memberi pengalaman nyata dalam kehidupan, dan b menarik minat belajar.
Menurut Nana Sudjana dan Ahmad Rivai 1990: 196, kekuatan benda asli sebagai media yaitu:
a benda asli memberi pengalaman yang sangat berharga karena
langsung dalam dunia sebenarnya, b
benda asli memiliki ingatan yang tahan lama dan sulit dilupakan, c
pengalaman nyata dapat membentuk sikap mental dan emosional yang positif terhadap hidup dan kehidupan,
d benda asli dan model dapat dikumpulkan dan dicari, dan
e benda asli dapat dikoleksi orang.
Sebagai media pembelajaran, media nyata memiliki potensi untuk digunakan dalam berbagai topik mata pelajaran. Media nyata mampu
memberikan pengalaman belajar langsung bagi siswa. Dengan menggunakan benda nyata sebagai media, siswa dapat menggunakan berbagai indera untuk
mempelajari suatu objek. Siswa dapat melihat, mendengar, meraba, mencium,
41
bahkan merasakan objek yang tengah dipelajari. Siswa dituntut kemampuannya menginterpretasikan hubungan-hubungan tentang benda yang sesungguhnya.
Nana Sudjana dan Ahmad Rivai 1990: 196 mengatakan bahwa benda-benda nyata dapat memegang peranan penting dalam upaya memperbaiki proses
belajar-mengajar.Keuntungan penggunaan media benda asli menurut Eko Budi Prasetyo 2000: 37 adalah:
a peserta didik memperoleh pengalaman langsung sehingga kesan yang
terbentuk akan lebih kuat dan hasil belajarnya pun akan berkualitas tinggi,
b mendorong sifat keingintahuan dari peserta didik, sehingga akan
membentuk sikap ilmiah untuk mengkaji atau menyelidiki sesuatu yang dipandang bermanfaat, dan
c mengintegrasikan pengalaman yang diperoleh di kelas dengan kondisi
senyatanya. Dari pendapat di atas dapat diketahui bahwa fungsi media nyata sebagai
media pembelajaran, yaitu mampu memberikan pengalaman berharga bagi siswa, yakni belajar langsung secara nyata, sehingga siswa memiliki ingatan
yang tahan lama dan pengalaman belajar yang sulit dilupakan, dan dapat membentuk sikap mental dan emosional siswa yang positif terhadap hidup dan
kehidupan.
3. Jenis-jenis Media Nyata