75
berbeda, sehingga pada siklus I semua siswa bisa membacakan hasil karangannya. Siswa pun merasa senang dan lega.
Gambar 6. Kegiatan Siswa Saat Menulis Karangan Deskripsi
pada Siklus I
d. Refleksi Tindakan Siklus I
Berdasarkan studi dokumentasi dan catatan lapangan, dapat diketahui bahwa pada proses pembelajaran menulis karangan deskripsi menggunakan
media nyata pada siklus I, penggunaan media nyata masih dirasa cukup asing, sehingga siswa dan guru terlihat canggung dan agak kerepotan ketika
menggunakan media nyata. Lebih-lebih ketika pada pertemuan II siswa diajak ke perpustakaan, melakukan kegiatan pengamatan ke luar kelas yang
pertama kalinya.Ketika melakukan kegiatan pengamatan di perpustakaan, siswa kurang fokus. Hal ini menyebabkan kurang maksimal dalam
pelaksanaan pembelajaran. Namun demikian, penggunaan media nyata mampu membuat siswa lebih aktif dalam pembelajaran. Siswa tidak hanya
76
pasif mendengarkan penjelasan guru di kelas, tetapi siswa juga aktif dalam kegiatan pengamatan, aktif bertanya, dan aktif dalam kegiatan menulis.
Siswa lebih termotivasi untuk menulis. Siswa merasa senang dan lebih bersemangat untuk menulis, karena apa yang akan ditulis dapat diamatinya
secara langsung. Siswa pun lebih mudah untuk menemukan ide karangan deskripsinya.
Dari hasil analisis dokumentasi karangan siswa pada pembelajaran siklus I ditemukan bahwa masih ada beberapa siswa yang mengalami
kesulitan. Kesulitan siswa tersebut antara lain yaitu: 1 Kesulitan memilih kata yang tepat, sehingga siswa menggunakan bahasa yang tidak baku
dalam karangannya. Seperti kata pinjam ditulis pinjem, kata cat ditulis cet. 2 Kesalahan penulisan kata seperti kata sangat ditulis sanggat, kata rapi
ditulis rapih, dan seterusnya. 3 Menyingkat kata seperti kata yang ditulis yg
. 4 Kesalahan penulisan huruf kapital di awal kalimat seperti kata yang
seharusnya ditulis Saya ditulis saya, nama orang seperti Pak Nurul ditulis Pak nurul
, nama buku seperti buku bahasa Indonesia ditulis buku b. indonesia
, dan kesalahan penulisan huruf kecil di tengah penulisan kata
seperti kata lantai ditulis lanTai. 5 Kesalahan dalam memenggal kata seperti pemenggalan kata samping ditulis sampi-ng. 6 Kesalahan
penggunaan tanda baca dan jarak spasi antar huruf atau antar kata, seperti
kata di samping ditulis disamping. 7 Karangan tidak terorganisir dengan
baik dan terpotong-potong. 8 Penggunaan kata yang diulang-ulang pada
awal kalimat, seperti kata dan atau kata lalu yang digunakan pada hampir
77
setiap awal kalimat. 9 Kesalahan penulisan paragraf seperti paragraf yang tidak lurus, terlalu menjorok ke dalam, atau tidak berparagraf.
Pelaksanaan tindakan pada siklus Ibeberapa siswa masih mengalami kesulitan. Hal ini karena menulis bukanlah sesuatu yang mudah. Menulis
adalah suatu proses, yang memerlukan bimbingan dan latihan secara intensif. Namun demikian, hasil tes pada siklus I menunjukkan bahwa
keterampilan menulis karangan deskripsi siswa mengalami peningkatan bila dibandingkan pada pra tindakan.Dengan menggunakan media nyata, hasil
pembelajaran keterampilan menulis karangan deskripsi dapat meningkat. Peningkatan hasil pembelajaran ini dapat dilihat dari nilai rerata tes
keterampilan menulis karangan deskripsi pada akhir tindakan siklus I. Nilai rerata pada akhir tindakan siklus I lebih tinggi dari pada nilai rerata pada pra
tindakan. Pembelajaran menulis karangan deskripsi dengan menggunakan media nyata dapat meningkatkan keterampilan menulis karangan deskripsi
siswa kelas IV MI Alfatah Kemutug. Peningkatan keterampilan menulis karangan deskripsi pada siklus I sebesar 8,6, kondisi awal 60,56 meningkat
menjadi 69,16. Untuk lebih jelasnya lihat pada tabel 5 berikut ini.
Tabel 5. Nilai Rerata Menulis Karangan Deskripsi Siswa Kelas IV MI Alfatah Kemutug pada Pra Tindakan dan Siklus I
Kelas Nilai Rerata
Pra Tindakan Siklus I
IV 0,
9,
78
Peningkatan keterampilan menulis karangan deskripsi siswa kelas IV MI Alfatah Kemutug pada tindakan Siklus I jugadapat dilihat pada gambar
diagram di bawah ini. 100
90 80
70 60
50 40
30 20
10
Pra Tindakan
Siklus I
Gambar 7. Diagram Hasil Tindakan Siklus I
Sementara itu, bila dilihat dari persentase pencapaian Kriteria Ketuntasan Minimal KKM, pembelajaran menulis karangan deskripsi
menggunakan media nyata pada siklus I dapat meningkatkan keterampilan menulis karangan deskripsi sebesar 36, kondisi awal 28 meningkat
menjadi 64. Namun siswa yang mendapat kriteria nilai sangat baik belum ada. Sementara siswa yang mendapat nilai cukup baik 16 siswa, yang
mendapat nilai sedang 8 siswa, dan yang mendapat nilai kurang 1 siswa. 60,56
69,16
R e
r a
t a