33
3. Manfaat Media Pembelajaran
Media pembelajaran merupakan suatu perantara. Dalam kondisi ini, media yang digunakan memiliki posisi sebagai alat bantu dalam kegiatan
pembelajaran, yaitu alat bantu mengajar bagi guru teaching aids untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal.
Dengan kehadiran media pembelajaran maka posisi guru bukan lagi sebagai satu-satunya sumber belajar, tetapi guru juga sebagai fasilitator.
Sebagai alat bantu dalam mengajar, media diharapkan dapat memberikan pengalaman konkrit, motivasi belajar, dan mempertinggi daya serap dan retensi
belajar siswa. Nana Sudjana dan Ahmad Rivai melalui Azhar Arsyad 2011: 24-25 mengemukakan beberapa manfaat media dalam proses belajar siswa,
yaitu: a
pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar,
b bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih
dipahami oleh siswa dan memungkinkannya menguasai dan mencapai tujuan pembelajaran,
c metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi
verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru kehabisan tenaga, apalagi kalau guru mengajar pada
setiap jam pelajaran, dan d
siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti
mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, memerankan, dan lain- lain.
Jerome Bruner melalui Daryanto 2010: 13 secara jelas mengemukakan tentang penggunaan media, yaitu bahwa dalam proses pembelajaran hendaknya
menggunakan urutan dari belajar dengan enactive pengalaman langsung, lalu iconic pengalaman piktorial atau gambar, kemudian symbolic menggunakan
34
kata-kata, yang hal ini berlaku tidak hanya pada anak, namun juga untuk orang dewasa. Hal ini senada dengan apa yang dikatakan oleh Charles F. Haban
melalui Daryanto 2010: 14 yang mengemukakan bahwa nilai dari media pembelajaransebenarnya terletak pada tingkat realistiknya dalam proses
penanaman konsep. Charles F. Haban membuat jenjang berbagai jenis media mulai dari yang paling nyata ke yang paling abstrak. Hasil belajar seseorang
diperoleh mulai dari pengalaman langsung konkrit berdasarkan kenyataan yang ada di lingkungan hidupnya, kemudian melalui benda-benda tiruan, dan
selanjutnya sampai kepada lambang-lambang verbal abstrak. Untuk kondisi seperti inilah kehadiran media pembelajaran sangat
bermanfaat. Namun demikian, pengembangan media pembelajaran hendaknya diupayakan dengan melihat kelebihan-kelebihan media yang digunakan dan
kemungkinan kesulitan-kesulitan siswa yang akan muncul dalam proses pembelajaran, sehingga hambatan-hambatan yang mungkin bisa terjadi dalam
pencapaian tujuan pembelajaran dapat dihindari. Pengembangan media pembelajaran yang tepat akan mampu
memberikan manfaat bagi proses pembelajaran, mampu merangsang dan mengeksplorasi keterlibatan beberapa alat indera dalam proses
pembelajaran,dan memberikan solusi untuk memecahkan persoalan berdasarkan tingkat keabstrakan pengalaman yang dihadapi siswa. Partisipasi
siswa dalam pembelajaran hendaknya dimulai dari dengan pengalaman nyata, dengan media, baru dengan simbol. Kenyataan ini sesuai dengan landasan teori
penggunaan media pembelajaran yang dikemukakan oleh Edgar Dale melalui