29
impresionistik yaitu menggambarkan objek menurut kesan dan penafsiran pengarang. Pendekatan menurut sikap pengarang yaitu menggambarkan objek
dengan menunjukkan sikap pengarang tentang objek itu dalam karangan. Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa karangan deskripsi
memiliki ciri-ciri tertentu seperti menggambarkan sesuatu dengan penggambaran yang sejelas-jelasnya dengan melibatkan kesan indera, sehingga
membuat pembaca merasakan sendiri atau mengalami sendiri.
Contoh karangan deskripsi: Dr. SRI MULYANI
Doktor, cantik, muda, cerdas, pikirannya jernih, emosinya stabil, kata- katanya runtut, suaranya mantap, intonasi kalimatnya memikat, dan
penampilannya penuh kharisma. Itulah Sri Mulyani, yang namanya benar- benar membintang kejora setelah Indonesia dilanda krisis moneter sejak Juli
tahun lalu. Ketika debat di SCTV bersama Prof. Emil Salim, Peter Gontha, Ekky Syachruddin, dan Frans Sedakemarin, praktis semua tenggelam oleh
kehadiran wanita ini. Diakah generasi teknokrat baru setelah generasi sebelumnya: Syahrir dkk. tahun 50-an, Dorojatun dkk. tahun 60-an, dan Ali
Wardana dkk. tahun 70-an? Matang, kritis, dan “lurus”. Begitulah wanita Jawa kelahiran
Tanjungkarang, Lampung, 26 Agustus 1962 itu membedah persoalan ekonomi kita. Ketika baru tiba, Doktor Ekonomi lulusan Universitas Illinois, AS 1992
ini sebagai mutiara tersaput lumpur. Nama dan wajahnya nyaris tak dikenal. Sri Mulyani juga lebih banyak larut dalam urusan belajar-mengajar. Apalagi, dia
juga peneliti senior di Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat FE UI.
Dikutip dari Jawa Pos, Jumat 27 Februari 1998 Ahmad Rofi’uddin dan Darmiyati Zuchdi, 19981999: 167-168
30
E. Media Pembelajaran
1. Pengertian Media Pembelajaran
Banyak para ahli yang mengemukakan tentang pengertian media. Azhar Arsyad 2011: 3 mengatakan bahwa media merupakan kata yang berasal dari
bahasa Latin medius, yang secara harfiah berarti ‘tengah’, ‘perantara’ atau ‘pengantar’. Menurut Arif S. Sadiman, et. al. 2009: 7, media pembelajaran
adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim kepada penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan,
perhatian, dan minat siswa sedemikian rupa sehinggaproses belajar terjadi. Haryanto, et. al. 2003: 57-58 berpendapat bahwa media pembelajaran adalah
sarana pembelajaran yang digunakan sebagai perantara dalam proses belajar mengajar untuk mempertinggi efektivitas dan efisiensi dalam mencapai tujuan
pembelajaran. Gagne melalui Haryanto, et. al. 2003: 57 menyatakan bahwa media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat
merangsangnya untuk belajar. Gerlach Ely melalui Azhar Arsyad2011: 3 menjelaskan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia,
materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap.
Berdasarkan batasan-batasan mengenai pengertian media seperti tersebut di atas, maka dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala
sesuatu yang dapat digunakan oleh siswa sebagai sarana untuk belajar, sehingga siswa memperoleh pengetahuan atau keterampilan secara efektif dan
efisien.
31
2. Fungsi Media Pembelajaran
Daryanto 2010: 8 mengemukakan bahwa dalam proses pembelajaran, media memiliki fungsi sebagai pembawa informasi dari sumber guru menuju
penerima siswa. Fungsi media dalam pembelajaran ini oleh Daryanto digambarkan sebagai berikut.
METODE
Gambar 1. Fungsi Media dalam Proses Pembelajaran
Hairuddin, dkk. 2008: 7. 2 mengatakan bahwa fungsi media secara umum adalah sebagai penyalur pesan. Adapun fungsi media dalam
pembelajaran adalah memperlancar interaksi antara guru dengan siswa sehinggga kegiatan pembelajaran lebih efektif dan efisien serta hasilnya lebih
baik. Daryanto 2010: 9-10 menjelaskan tentang fungsi media dalam proses pembelajaran secara lebih rinci. Di antara fungsi media tersebut antara lain
yaitu: a
mengurangi verbalisme, dengan tidak hanya mendengarkan penjelasan guru, tetapi mengamati benda atau peristiwa dengan jelas,
b mencegah terjadinya salah tafsir, karena kata yang sama bisa diartikan
berbeda kalau tanpa media sehingga dengan media memperoleh gambaran yang jelas tentang benda atau sesuatu hal, dan
c memusatkan perhatian siswa, belajar lebih menarik, dan pembelajaran
memiliki kebermaknaan yang logis. GURU
SISWA MEDIA
PESAN
32
Arif S. Sadiman, et. al. 2009: 17 menyampaikan fungsi media media pendidikan secara umum, adalah sebagai berikut.
a memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis,
b mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera,
c mengatasi sifat pasif anak didik, dan
d memberikan rangsangan, pengalaman, dan persepsi yang sama pada
siswa. Berdasarkan beberapa fungsi media pembelajaran yang dikemukakan di
atas, maka dapat disimpulkan bahwa fungsi media dalam pembelajaran adalah sebagai penyalur pesan dan memperlancar interaksi antara guru dengan siswa
sehinggga kegiatan pembelajaran lebih efektif dan efisien serta hasilnya lebih baik.
Penggunaan media dalam kegiatan pembelajaran memiliki fungsi dan pengaruh yang besar terhadap proses pembelajaran, karena media akan lebih
menjamin terjadinya pemahaman yang lebih bagi siswa. Siswa yang belajar hanya dengan mendengarkanpenjelasan guru dengan kata-kata saja akan
berbeda tingkat pemahaman dan daya ingatnya dengan siswa yang belajar dengan mendengarkan, melihat, merasakan, dan mengalami. Media
pembelajaran juga berfungsi membangkitkan minat dan rasa senang dan gembira siswa. Hal ini berpengaruh terhadap semangat belajar mereka dan
menciptakan kondisi pembelajaran yang lebih hidup, yang akhirnya pemahaman terhadap materi pembelajaranlebih meningkat karena proses
pembelajaran yang lebih bermakna.
33
3. Manfaat Media Pembelajaran