22
wacana yaitu rangkaian kalimat yang saling berhubungan baik bentuk maupun isinya, berisi informasi yang utuh.
Pengertian mengarang itu sendiri, Suparno dan Mohamad Yunus 2011: Modul 3 mengatakan bahwa mengarang pada hakikatnya mengungkapkan
atau menyampaikan gagasan dengan bahasa tulis. Kemampuan mengarang adalah kemampuan untuk menuangkan gagasannya dalam dan dengan
karangan. Sementara menurut A. Widyamartaya 1990: 9 mengarang adalah kegiatan yang kompleks, berupa keseluruhan rangkaian kegiatan seseorang
mengungkapkan gagasan dan menyampaikannya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami tepat seperti yang dimaksudkan oleh pengarang.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa karangan adalah cerita, buah pena, hasil mengarang yang berupa rangkaian kalimat yang saling
berhubungan baik bentuk maupun isi, yang berisi suatu informasi yang utuh.
2. Jenis-jenis Karangan
Suatu tulisan atau karangan secara umum mengandung dua hal, yaitu isi dan cara pengungkapan atau penyajian. Isi berkaitan dengan apa yang ditulis,
sedangkan cara pengungkapan atau penyajian berkaitan dengan bagaimana menuliskannya. Isi dan cara pengungkapan atau penyajian, keduanya sa;ling
mempengaruhi dan menentukan bentuk ragam wacana.
Menurut Ahmad Rofi’uddin dan Darmiyati Zuchdi 19981999: 138, secara garis besar karangan dapat dikategorikan menjadi dua, yakni karangan
fiksi dan nonfiksi. Perbedaan karangan fiksi dan nonfiksi ada pada realitas yang disajikan pengarangnya. Pada karangan fiksi, realitas yang disajikan
23
adalah realitas imajiner pengarangnya. Beberapa karangan yang termasuk karangan fiksi adalah cerpen cerita pendek, novel, dan roman. Sedangkan
pada karangan nonfiksi, yang disajikan adalah realitas aktual yang benar-benar terjadi. Karangan yang termasuk karangan nonfiksi adalah sejarah, biografi,
artikel ilmiah, laporan hasil penelitian, dan sebagainya. Sabarti Akhadiyah M. K., et.al. 19921993: 127 mengatakan bahwa
pada dasarnya semua tulisan dapat dikelompokkan ke dalam empat macam karangan, yaitu: a narasi cerita, b eksposisi paparan, c deskripsi lukisan,
dan d argumentasi. Sementara itu ragam wacana menurut Suparno dan Mohamad Yunus 2011: 1.11 ada lima, yaitu: a deskripsi, b narasi, c
eksposisi, d argumentasi, dan e persuasi. Penamaan ragam suatu karangan didasarkan atas corak yang paling dominan pada karangan tersebut.
a. Deskripsi
Karangan deskripsi melukiskan suatu objek dengan kata-kata. Objek yang dilukiskan bisa berupa orang, benda, tempat, kejadian, dan sebagainya
Ahmad Rofi’uddin dan Darmiyati Zuchdi, 19981999: 167.
b. Narasi
Wacana atau karangan narasi adalah karangan yang menceritakan proses kejadian suatu peristiwa. Tujuannya adalah memberikan gambaran
yang sejelas-jelasnyakepada pembaca mengenai fase, langkah, urutan, atau rangkaian terjadinya sesuatu hal Suparno dan Mohamad Yunus, 2011:1.
11.
24
c. Eksposisi
Eksposisi atau ekspositori menyajikan tulisan yang dimaksudkan untuk memberikan informasi, menjelaskan sesuatu, atau mengajarkan sesuatu
Ahmad Rofi’uddin dan Darmiyati Zuchdi, 19981999: 170. d.
Argumentasi
Argumentasi adalah karangan yang dimaksudkan untuk meyakinkan pembaca mengenai kebenaran yang disampaikan oleh penulisnya.
Tujuannya meyakinkan pendapat atau pemikiran pembaca Suparno dan
Mohamad Yunus, 2011: 1.12. e.
Persuasi
Persuasi adalah karangan yang ditujukan untuk mempengaruhi sikap dan pendapat pembaca mengenai sesuatu hal yang disampaikan penulisnya
Suparno dan Mohamad Yunus, 2011: 1. 13. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa jenis karangan secara garis
besar ada dua macam, yaitu karangan fiksi dan nonfiksi, sedangkan jenis karangan berdasarkan cara penyajiannya ada lima macam, yaitu karangan
deskripsi, narasi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi. Dari berbagai jenis karangan yang ada, dalam penelitian ini peneliti
memilih karangan deskripsi, karenasesuai dengan silabus mata pelajaran bahasa Indonesia kelas IV SDMI, siswa kelas IV SDMI hendaknya memiliki
kemampuan menyusun karangan tentang berbagai topik sederhana dengan memperhatikan ejaan huruf besar, tanda titik, tanda koma, dan lain-lain.
Namun kenyataannya, keterampilan siswa kelas IV MI Alfatah Kemutug dalam