11
c. Manfaat Bagi Sekolah
1 Meningkatkan kualitas sekolah.
2 Menambah referensi penggunaan media pembelajaran menulis karangan
deskripsi.
12
BAB II KAJIAN TEORI
A. Keterampilan Menulis
1. Pengertian Keterampilan
Kata keterampilan berasal dari kata dasar terampil. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia TIM Penyusun Kamus, 2005: 1180, kata terampil
memiliki arti cakap dalam menyelesaikan tugas; mampu dan cekatan. Sedangkan kata keterampilan berarti kecakapan untuk menyelesaikan tugas.
Oemar Hamalik 2008: 98 mengatakan bahwa suatu keterampilan dapat dikuasai oleh siswa bila telah mengalami proses latihan practice.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa keterampilan adalah kecakapan menyelesaikan tugas yang dapat dikuasai bila melalui proses
latihan.
2. Pengertian Menulis
Pengertian menulis telah banyak dikemukakan oleh para ahli. Tarigan melalui Haryadi dan Zamzani 19961997: 77 mengatakan bahwa menulis
adalah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang sehingga orang
lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut, kalau mereka memahami bahasa dan lambang tersebut. Suparno dan Mohamad Yunus 2011:
1.3 menjelaskan bahwa menulis dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatanpenyampaian pesan komunikasi dengan menggunakan bahasa tulis
sebagai alat atau medianya.
13
Sementara itu Hairuddin, dkk. 2008: 3.23 mengatakan bahwa menulis adalah kegiatan menggunakan bahasa tulis sebagai sarana untuk
mengungkapkan gagasan, sedangkan menurut Saleh Abbas 2006: 137, menulis merupakan proses berpikir yang menghasilkan kreativitas berupa
karangan, baik karangan ilmiah maupun karangan yang berbau sastra. Murray melalui Ahmad Rofi’uddin dan Darmiyati Zuchdi 19981999:
263 mengemukakanbahwa menulis sebagai proses penemuan dan penggalian ide-ide untuk diekspresikan yang dipengaruhi oleh pengetahuan yang
dimilikinya. Sabarti Akhadiyah M. K., et.al. 19921993: 104 menjelaskan lebih rinci tentang pengertian menulis sebagai sebagai proses, yaitu bahwa
kegiatan menulis merupakan suatu proses, artinya kegiatan itu dilaksanakan dalam beberapa tahap, yaitu tahap prapenulisan, tahap penulisan, dan tahap
revisi. Pada tahap prapenulisan direncanakan hal-hal pokok yang akan mengarahkan penulis dalam seluruh kegiatan penulisan, sedangkan pada tahap
penulisan atau pengembangan, dilaksanakan apa-apa yang telah direncanakan, yaitu mengembangkan gagasan dalam kalimat-kalimat, satuan paragraf, bagian,
atau bab. Pada tahap terakhir yaitu tahap revisi, yang dilakukan adalah membaca dan menilai kembali apa yang sudah ditulis, memperbaiki,
mengubah, bahkan kalau perlu memperluasnya lagi. Suparno dan Mohamad Yunus 2011: 1. 14 mengatakan bahwa, sebagai
proses, menulis merupakan serangkaian aktivitas yang terjadi dan melibatkan beberapa fase, yaitu fase prapenulisan persiapan, penulisan pengembangan
isi karangan, dan pascapenulisan telaah dan revisi atau penyempurnaan