Daya Pembeda Uji Coba Instrumen

2 Jika F hitung F tabel, maka H a diterima, kedua kelompok dapat dikatakan berasal dari populasi yang tidak homogen. Langkah-langkah yang dapat ditempuh untuk melakukan uji Fisher adalah: 1 Menetapkan hipotesis, dalam bentuk: 2 Membagi data menjadi dua kelompok. 3 Mencari simpangan baku dari masing-masing kelompok. 4 Menentukan F hitung dengan rumus: 5 Menentukan kriteria pengujian dalam bentuk:  Jika F hitung F tabel, maka H diterima, kedua kelompok berasal dari populasi yang homogen.  Jika F hitung F tabel, maka H i diterima, kedua kelompok dapat dikatakan berasal dari populasi yang tidak homogen. 6 Mencari dk pembilang varians terbesar dan dk penyebut varians terkecil, dengan rumus: dk 1 = n-1 dk 2 = n-2 7 Menentukan F hitung dan F tabel, kemudian membandingkan hasil F hitung dan F tabel berdasarkan kriteria yang telah ditentukan.

2. Pengujian Hipotesis

Setelah melakukan pengujian prasyarat, langkah selanjutnya adalah melakukan uji hipotesis dengan menggunakan uji-t. Rumus yang digunakan untuk melakukan uji t adalah: 11 11 Sudjana, Metoda Statistika Bandung: Taristo, 2005 h. 239. ̅ ̅ √ dengan: √ dimana: ̅̅̅̅ = rata-rata skor kelompok eksperimen ̅̅̅̅ = rata-rata skor kelompok kontrol = varians gabungan = varians kelompok eksperimen = varians kelompok kontrol = jumlah anggota sampel kelompok eksperimen = jumlah anggota sampel kelompok kontrol Langkah mengajukan hipotesis adalah sebagai berikut: a. Uji kesamaan dua rata-rata hasil pretest, dalam bentuk: H : X = Y, artinya tidak terdapat perbedaan antara rata-rata skor pretest kelas kontrol dengan kelas eksperimen. H a : X Y, yang artinya terdapat perbedaan antara rata-rata skor pretest kelas kontrol dengan kelas eksperimen. b. Uji kesamaan dua rata-rata posttest H : X = Y, artinya tidak terdapat perbedaan antara rata-rata skor postest kelas kontrol dengan kelompok eskperimen. H a : X Y, yang artinya terdapat perbedaan antara rata-rata score postest kelas ekpserimen dengan kelas kontrol. Setelah selesai melakukan hipotesis uji kesamaan dua rata-rata pretest dan postest kedua sampel, langkah selanjutnya adalah: a. Menghitung nilai t hitung dengan menggunakan rumus uji-t b. Menentukan derajat kebebasan dk, dengan rumus: dk = n 1 – 1 + n 2 – 1

Dokumen yang terkait

Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif Model Numbered Head Together (NHT) terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Sosiologi Kelas X (Studi Kasus: SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan

0 4 169

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together (NHT) terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep fluida dinamis

0 8 192

Peningkatan minat dan hasil belajar IPS siswa melalui penerapan model pembelajaran kooperatif metode numbered heads together di SMP Nusantara plus Ciputat

1 6 201

Pengaruh metode Numbered Head Together (NHT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di SMP Al-Zahra Indonesia Pamulang

0 4 177

Effect of Method Numbered Head Together (NHT) to the Student Results on Subjects of Fiqh at Al-Zahra Indonesian Junior Pamulang.

0 25 177

Pengaruh strategi pemecahan masalah “ideal” dengan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) terhadap kemampuan berpikir kritis matematik siswa

1 10 208

Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Konsep Mol Melalui Model Pembelajaran Numbered Head Together (NHT) Di Kelas X-6 SMAN 8 Kota Tangerang Selatan

0 3 8

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER) TERHADAP HASIL BELAJAR Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Numbered Head Together) Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa Kelas X SMK Pe

0 2 14

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER) TERHADAP HASIL BELAJAR Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Numbered Head Together) Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa Kelas X SMK Pe

0 1 12

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI.

0 3 53