Tingkat Kesukaran Uji Coba Instrumen

K = 1 + 3,3 log n 4 Menentukan panjang kelas i dengan cara: 5 Menentukan proporsi. 6 Membuat distribusi frekuensi dalam bentuk tabel. Tabel 3.5 Tabel Bantu Perhitungan Distribusi Frekuensi No. Interval P 1. 2. Jumlah ∑ - - - ∑ ∑ 7 Menentukan rata-rata mean dengan cara: ̅ ∑ 8 Menentukan simpangan baku s dengan cara: √ ∑ ∑ 9 Membuat daftar frekuensi yang diharapkan dengan cara: a Menentukan batas kelas dengan mengurangi 0,5 pada kelas bawah interval dan menambah 0,5 pada kelas atas interval. b Mencari nilai Z-score dengan bantuan rumus: ̅ c Mencari luas 0-Z dari tabel kurva normal 0-Z dengan menggunakan angka-angka untuk batas kelas. d Mencari luas tiap kelas interval dengan cara mengurangkan angka- angka 0-Z, untuk angka baris pertama dicari dengan mengurangkan baris pertama dengan baris kedua, untuk angka baris kedua, dicari dengan mengurangkan angka baris kedua dengan baris ketiga, dan begitu seterusnya, kecuali untuk angka yang berbeda pada baris paling tengah ditambahkan dengan angka pada baris berikutnya. e Mencari frekuensi yang diharapkan f e dengan cara mengalikan luas tiap interval dengan jumlah responden. 10 Membuat tabel bantu chi-kuadrat X 2 hitung dalam bentuk: Tabel 3.6 Tabel Bantu Perhitungan Chi-kuadrat X 2 No Batas Kelas Z –Score Luas 0 –Z Luas Tiap Kelas f e f Chi-kuadrat X 2 1. 2. Setelah melakukan serangkaian tahapan di atas, langkah selanjutnya adalah menentukan harga X 2tabel dengan taraf signifikan 0,05, pada derajat kebebasan dk = k-1. Setelah itu, menentukan kriteria pengujian, yaitu: tolak H jika X 2 hitung X 2 tabel atau terima H jika X 2 hitung X 2 tabel . Langkah akhir dari uji normalitas adalah penarikan kesimpulan.

b. Uji Homogenitas

Setelah kedua sampel penelitian dinyatakan berdistribusi normal, langkah selanjutnya adalah mencari nilai homogenitasnya. Dalam penelitian ini, nilai homogenitas diperoleh dengan melakukan uji Fisher, dengan rumus: 10 dengan: ∑ ∑ Kriteria pengujian: 1 Jika F hitung F tabel, maka H diterima, kedua kelompok berasal dari populasi yang homogen. 10 Ibid., h. 120. 2 Jika F hitung F tabel, maka H a diterima, kedua kelompok dapat dikatakan berasal dari populasi yang tidak homogen. Langkah-langkah yang dapat ditempuh untuk melakukan uji Fisher adalah: 1 Menetapkan hipotesis, dalam bentuk: 2 Membagi data menjadi dua kelompok. 3 Mencari simpangan baku dari masing-masing kelompok. 4 Menentukan F hitung dengan rumus: 5 Menentukan kriteria pengujian dalam bentuk:  Jika F hitung F tabel, maka H diterima, kedua kelompok berasal dari populasi yang homogen.  Jika F hitung F tabel, maka H i diterima, kedua kelompok dapat dikatakan berasal dari populasi yang tidak homogen. 6 Mencari dk pembilang varians terbesar dan dk penyebut varians terkecil, dengan rumus: dk 1 = n-1 dk 2 = n-2 7 Menentukan F hitung dan F tabel, kemudian membandingkan hasil F hitung dan F tabel berdasarkan kriteria yang telah ditentukan.

2. Pengujian Hipotesis

Setelah melakukan pengujian prasyarat, langkah selanjutnya adalah melakukan uji hipotesis dengan menggunakan uji-t. Rumus yang digunakan untuk melakukan uji t adalah: 11 11 Sudjana, Metoda Statistika Bandung: Taristo, 2005 h. 239.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif Model Numbered Head Together (NHT) terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Sosiologi Kelas X (Studi Kasus: SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan

0 4 169

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together (NHT) terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep fluida dinamis

0 8 192

Peningkatan minat dan hasil belajar IPS siswa melalui penerapan model pembelajaran kooperatif metode numbered heads together di SMP Nusantara plus Ciputat

1 6 201

Pengaruh metode Numbered Head Together (NHT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di SMP Al-Zahra Indonesia Pamulang

0 4 177

Effect of Method Numbered Head Together (NHT) to the Student Results on Subjects of Fiqh at Al-Zahra Indonesian Junior Pamulang.

0 25 177

Pengaruh strategi pemecahan masalah “ideal” dengan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) terhadap kemampuan berpikir kritis matematik siswa

1 10 208

Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Konsep Mol Melalui Model Pembelajaran Numbered Head Together (NHT) Di Kelas X-6 SMAN 8 Kota Tangerang Selatan

0 3 8

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER) TERHADAP HASIL BELAJAR Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Numbered Head Together) Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa Kelas X SMK Pe

0 2 14

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER) TERHADAP HASIL BELAJAR Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Numbered Head Together) Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa Kelas X SMK Pe

0 1 12

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI.

0 3 53