Kondisi Fisiologis Faktor Interen siswa meliputi:

e Sintesis Synthesis aspek ini mengacu kepada kemampuan memadukan berbagai konsep atau komponen sehingga membentuk suatu pola struktur yang baru. f Evaluasi Evaluation, aspek ini mengacu kepada kemampauan memberikan pertimbangan atau penilaian terhadap gjala atau prisriwaberdasarkan norma-norma dengan kriteria tertentu. 2. Ranah yang kedua adalah ranah afektif, ranah afektif berkenaan dengan sikap dan nilai. a Recivingattending, yakni semaam kesepkatan dalam menerima arangsangan stimulasi dari luar yang dating dari siswa dalam bentuk masalah, situasi gelaja, dll. Dalam tipe ini termasuk kesadaran, keinginan untuk menerima situasi, control dan sleksi gelaja atau rangsangan dari luar. b Responding atau jawaban, yakni reaksi yang diberikan oleh sesorang terhadap stimulus yang dating dari luar. Hal ini mencakup ketepatan reaksi, kepuasan dalam menjawab dari luar yang dating dari dirinya. c Valuing penilaian, bekenaan dengan nilai dan kepercayaan terhadapa gelaja atau stimulus tadi. Dalam evaluasi ini termasuk didalamnya kesediana menerima nilai, latar belakang, atau pengalaman untuk menerima nilai dan kesepakatan terhadap nilai tersebut. d Organisasi, yakni pengmbangan dari nilai kedalam suatu system organisasi, termasuk hubungan satu nilai dengan nilai lainya, pemantapan dan pioritas nilai yang telah dimilikinya. e Karakteristik nilai atau intrnalisasi nilai yakni keterpaduan system yang telah dimiliki sesorang, yang mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah lakunya. 12 3. Ranah yang ke tiga adalah ranah Psikomotorik, yaitu ranah yang tampak dalam bentuk keterampilan Skill dan kemampuan bertindak individu. a Gerak reflek keterampilan pada gerak yang tidak sadar b Keterampilan pada gerakan-gerakan dasar c Kemampuan perseptual, termasuk di dalamnya membedakan visual, membedakan auditif, motoris, dan lain-lainya d Kemampuan dibidang fisik, misalnya kekuatan, keharmonisan, dan ketepatan e Gerakan-gerakan skill, mulai dari keterampilan sederhana sampai kepada keterampilan yang kompleks f Kemampuan yang berkenaan dengan komunikasi non decursive seperti gerakan ekpresif dan interfretatif. 13

B. Pembelajaran Kooperatif 1. Pembelajaran Kooperatif

Banyak model pembelajaran yang dapat digunakan guru dalam kelas untuk mempermudah proses belajar siswa. Di antara model pembelajaran yang dapat digunakan guru dalam mengajar di kelas adalah pembelajaran kooperatif.

a. Pengertian Pembelajaran Kooperatif

Ong Eng Tek dalam Suwangsih dan Tiurlina menjelaskan bahwa Kooperatif adalah mengerjakan sesuatu bersama-sama dengan saling membantu satu sama lain. Sedangkan pembelajaran kooperatif artinya belajar bersama-sama, saling memebantu satu sama lain dalam belajar dan 12 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung, PT Remaja Rosdakarya, 2009,Cet-14, h, 29-30 13 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar ,,, h, 30-31

Dokumen yang terkait

Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif Model Numbered Head Together (NHT) terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Sosiologi Kelas X (Studi Kasus: SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan

0 4 169

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together (NHT) terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep fluida dinamis

0 8 192

Peningkatan minat dan hasil belajar IPS siswa melalui penerapan model pembelajaran kooperatif metode numbered heads together di SMP Nusantara plus Ciputat

1 6 201

Pengaruh metode Numbered Head Together (NHT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di SMP Al-Zahra Indonesia Pamulang

0 4 177

Effect of Method Numbered Head Together (NHT) to the Student Results on Subjects of Fiqh at Al-Zahra Indonesian Junior Pamulang.

0 25 177

Pengaruh strategi pemecahan masalah “ideal” dengan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) terhadap kemampuan berpikir kritis matematik siswa

1 10 208

Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Konsep Mol Melalui Model Pembelajaran Numbered Head Together (NHT) Di Kelas X-6 SMAN 8 Kota Tangerang Selatan

0 3 8

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER) TERHADAP HASIL BELAJAR Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Numbered Head Together) Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa Kelas X SMK Pe

0 2 14

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER) TERHADAP HASIL BELAJAR Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Numbered Head Together) Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa Kelas X SMK Pe

0 1 12

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI.

0 3 53